Dosen : Sujitno
PERIKATAN Tentang Hukum yang Mengatur Perikatan dalam Buku III KUHPerdata Sifat-sifat Buku III KUHPerdata
Buku III KUHPerdata memiliki 18 BAB , yang di bagi menjadi 2 sifat , yaitu : Bab 1 4 adalah Bab yang bersifat Umum , yaitu ketentuamketentuan Umum dalam Buku III KUHPerdata hanya bersifat sebagai pelengkap yang artinya melengkapi semua perikatan dan perjanjian yang belum di atur secara khusus Bab 5 18 adalah Bab yang bersifat Khusus , yaitu apabila suatu aturan yang telah di tentukan dalam Bab Khusus maka , ketentuan yang bersifat umum menjadi tidak berlaku , kecuali : ketentuan-ketentuan yang ada dalam bab khusus tidak mengandung rasa keadilan PENJELASAN Di dalam buku III KUHPerdata ternyata tidak ada satupun pasal yang memberikan penjelasan/mengatur tentang perikatan . Apabila kita mencari sesuatu yang tidak ada dalam UU, maka kita mencari di dalam hukum yang ada dan berkembang dalam masyarakat (Hukum Adat) , dan apabila di dalam hukum yang berkembang di masyarakat juga tidak ada , maka kita mencari di dalam Yurisprudensi (Hukum yang sudah ada/Putusan pengadilan yang pernah terjadi) , apabila tidak ada juga maka kita mencari dalam Traktat (sebuah kodifikasi perjanjian. hitam diatas putihnya sebuah kesepakatan antara 2 aktor hubungan internasional ) , dan apabila dalam traktat juga tidak ada , maka jalan terakhir adalah mencari di Doktrin yang artinya (Pendapat Para Ahli) .
Pendapat Para Ahli tentang Perikatan Hofmann Perikatan adalah suatu hubungan hukum antara sejumlah subjek-subjek hukum sehubungan dengan itu seorang atau beberpaa orang daripadanya mengikatkan dirinya untuk bersikap menurut cara-cara tertentu terhadap pihak lain yang berhak atas sikap yang demikian. Pitlo Perikatan adalah suatu hubungan hukum yang bersifat harta kekayaan antara dua orang atau lebih atas dasar mana pihak yang satu berhak (kreditur) dan pihak yang lain berkewajiban (debitur) atas sesuatu prestasi. Vollmar Ditinjau dari isinya, ternyata bahwa perikatan itu ada selama seseorang itu (debitur) harus melakukan suatu prestasi yang mungkin dapat dipaksakan terhadap (kreditur), kalau perlu dengan bantuan hakim.
2.Kekayaan
Hukum perikatan merupakan bagian dari Hukum Harta Kekayaan(vermogensrecht) dan bagian lain dari Hukum Harta Kekayaan adalahHukum Benda .
3.Pihak-pihak
Perikatan adalah suatu hubungan hukum antara orang-orang tertentu yaitukreditur dan debitur. Para pihak pada suatu perikatan disebut subyek-subyek perikatan, yaitu kreditur yang berhak dan debitur yangberkewajiban atas prestasi. Kreditur biasanya disebut sebagai pihak yangaktif sedangkan debitur biasanya pihak yang pasif. Sebagai pihak yangaktif kreditur dapat melakuka tindakan-tindakan tertentu terhadap debituryang pasif yang tidak mau memenuhi kewajibannya. Tindakantindakankreditur dapat berupa memberi peringatan-peringatan menggugat dimukapengadilan dan sebagainya .
a. R. Subekti
Suatu perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada seorang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal .
b. Wirjono Prodjodikoro
Perjanjian adalah suatu perhubungan hukum mengenai harta benda antara dua pihak, dalam mana suatu pihak berjanji atau di anggap berjanji untuk melakukan suatu hal atau untuk tidak melakukan sesuatu hal, sedang pihak lain berhak menuntut pelaksanaan janji itu .