Anda di halaman 1dari 14

DISUSUN OLEH :

DIAH Suci Anjasmoro Dwi ARY Nugraheni


Dwinda Alhuda

AROFA
Eka Septya

PRAMESTI

Golongan darah adalah ciri khusus darah

dari seorang individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membrane sel darah merah Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (factor Rh). Pada manusia golongan darah dapat dikelompokkan dalam 4 golongan yaitu A.B, AB dan O. Dengan demikian lahirlah sifat golongan darah A, B, O. golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan

Individu dengan golongan darah A

memiliki SDM dengan antigen A dipermukaan membran selnya dan menghasilkan antibody terhadap antigen B dalam serum darahnya, sehingga seseorang dengan golongan darah A tidak akan mengaglutinasikan SDM golongan A baik yang berasal darinya sendiri maupun dari orang lain. Sebaliknya serum orang itu akan

Individu dengan golongan darah B

memiliki SDM dengan antigen B di permukaan membrane selnya Sehingga seseorang dengan SDMgolongan B tidak akan mengaglutinasikan SDM golongan B baik yang berasal dari dirinya sendiri maupun dari orang lain. Sebaliknya serum orang itu tidak akan mengaglutinasikan golongan

Individu dengan golongan darah AB

memiliki SDM dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibody terhadap antigen A maupun
sehingga orang dengan golongan darah

AB selain pasti tidak dapat mengendapkan SDM AB juga tidak bisa mengaglutinasikan golongan A ataupun golongan B.

Individu dengan golongan darah O

memiliki SDM tanpa antigen, tetapi memproduksi antibody terhadap antigen A dan B, dimana SDM golongan O ini tidak dapat diaglutinasikan oleh serum dan orang dengan SDM golongan A, B ataupun AB. Sebaliknya serum dengan SDM golongan O mampu mengendapkan baik SDM golongan

Sama halnya dengan sistem ABO,

apabila di dalam eritrosit terdapat antigen M maka golongan darah disebut golongan darah M, apabila di dalam eritrosit terdapat antigen N maka golongan darah disebut golongan darah N, dan apabila memiliki kedua antigen tersebut (MN) maka bergolongan darah MN.

Di dalam eritrosit, antigen M dan N

dikendalikan oleh sebuah gen yang memiliki alela ganda, yaitu alela LM yang mengendalikan antigen M dan alela LN yang mengendalikan antigen N. Pada penggolongan darah MN ini tidak terdapat dominansi antara alela LM dan alela LN, artinya apabila seseorang memiliki kedua antigen tersebut (M dan N) maka orang itu bergolongan darah MN.

Selain system A, S, O, system golongan darah yang terpenting di luar system ini adalah system golongan darah Rhesus yang disingkat (Rh). Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki factor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki factor Rh di permukaan

Berdasarkan ada tidaknya antigen-Rh,

maka golongan darah manusia dibedakan atas dua kelompok, yaitu : Orang Rh-positif (Rh+), berarti darahnya memiliki antigen-Rh yang ditunjukkan dengan reaksi positif atau terjadi penggumpalan eritrosit pada waktu dilakukan tes dengan anti-Rh (antibodi Rh). Orang Rh-negatif (Rh-), berarti darahnya tidak memiliki antigen-Rh yang ditunjukkan dengan reaksi negatif atau tidak terjadi penggumpalan saat dilakukan tes

Anda mungkin juga menyukai