Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PRE OP BENIGNE PROSTAT HYPERPLASIA DI RUANG BEDAH D RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH DR. SOETOMO SURABAYA PERIODE TANGGAL : 1 APRIL 2002 S/D 4 APRIL 2002

OLEH : S U B H A N NIM 010030170 B

PROGRAM PROFESI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2002

TIN AUAN PUSTAKA KONSEP DASAR BENIGNE PROSTAT HYPERPLASIA P!"#!$%&'" B!"&#"! P$()%'% H*+!$+,')&' Benigne Prostat Hyperplasia adalah pembesaran jinak kelenjar prostat, disebabkan oleh karena hiperplasia beberapa atau semua komponen prostat meliputi jaringan kelenjar / jaringan fibromuskuler yang menyebabkan penyumbatan uretra pars prostatika (Lab/UPF Ilmu Bedah !U" "r !oetomo, #$$% & #$'() E%&(,(#&/P!"*!-'-"*' Penyebab yang pasti dari terjadinya Benigne Prostat Hyperplasia sampai sekarang belum diketahui se*ara pasti, tetapi hanya + faktor yang mempengaruhi terjadinya Benigne Prostat Hyperplasia yaitu testis dan usia lanjut) ,arena etiologi yang belum jelas maka melahirkan beberapa hipotesa yang diduga timbulnya Benigne Prostat Hyperplasia antara lain & #) Hipotesis "ihidrotestosteron ("H-( Peningkatan . alfa reduktase dan reseptor androgen akan menyebabkan epitel dan stroma dari kelenjar prostatmengalami hiperplasia) +) ,etidak seimbangan estrogen / testoteron "engan meningkatnya usia pada pria terjadi peningkatan hormon 0strogen dan penurunan testosteron sedangkan estradiol tetap) yang dapat menyebabkan terjadinya hyperplasia stroma) ') Interaksi stroma 1 epitel Peningkatan epidermal gor2th faktor atau fibroblas gor2th faktor dan penurunan transforming gor2th faktor beta menyebabkan hiperplasia stroma dan epitel) %) Penurunan sel yang mati 0strogen yang meningkat menyebabkan peningkatan lama hidup stroma dan epitel dari kelenjar prostat) .) -eori stem *ell !el stem yang meningkat mengakibatkan proliferasi sel transit) ( oger ,irby, #$$% & '3() A"'%(.& D'" F&)&(,(#& P$()%'% ,elenjar prostat terletak di ba2ah kandung kemih dan mengelilingi / mengitari uretra posterior dan disebelah pro4imalnya berhubungan dengan buli1buli, sedangkan bagian distalnya kelenjar prostat ini menempel pada diafragma urogenital yang sering disebut sebagai otot dasar panggul) ,elenjar ini pada laki1laki de2asa kurang lebih sebesar buah kemiri atau jeruk nipis) Ukuran, panjangnya sekitar % 1 5 *m, lebar ' 1 % *m, dan tebalnya kurang lebih + 1 ' *m) Beratnya sekitar +6 gram) Prostat terdiri dari & 7aringan ,elenjar .6 1 86 9 '6 1 .6 9

7aringan !troma (penyangga( ,apsul/:us*uler

,elenjar prostat menghasilkan *airan yang banyak mengandung en;ym yang berfungsi untuk pengen*eran sperma setelah mengalami koagulasi (penggumpalan( di dalam testis yang memba2a sel1sel sperma) Pada 2aktu orgasme otot1otot di sekitar

prostat akan bekerja memeras *airan prostat keluar melalui uretra) !el / sel sperma yang dibuat di dalam testis akan ikut keluar melalui uretra) 7umlah *airan yang dihasilkan meliputi #6 / '6 9 dari ejakulasi) ,elainan pada prostat yang dapat mengganggu proses reproduksi adalah keradangan (prostatitis() ,elainan yang lain sepeti pertumbuhan yang abnormal (tumor( baik jinak maupun ganas, tidak memegang peranan penting pada proses reproduksi tetapi lebih berperanan pada terjadinya gangguan aliran ken*ing) ,elainanyang disebut belakangan ini manifestasinya biasanya pada laki1laki usia lanjut) P'%(/&)&(,(#& !ejalan dengan pertambahan umur, kelenjar prostat akan mengalami hiperplasia, jika prostat membesar akan meluas ke atas (bladder(, di dalam mempersempit saluran uretra prostati*a dan menyumbat aliran urine) ,eadaan ini dapat meningkatkan tekanan intra<esikal) !ebagai kompensasi terhadap tahanan uretra prostatika, maka otot detrusor dan buli1buli berkontraksi lebih kuat untuk dapat memompa urine keluar) ,ontraksi yang terus1menerus menyebabkan perubahan anatomi dari buli1buli berupa & Hipertropi otot detrusor, trabekulasi, terbentuknya selula, sekula dan difertikel buli1buli) Perubahan struktur pada buli1buli dirasakan klien sebagai keluhan pada saluran ken*ing bagian ba2ah atau Lo2er Urinary -ra*t !ymptom/LU-! (Basuki, +666 & 85() Pada fase1fase a2al dari Prostat Hyperplasia, kompensasi oleh muskulus destrusor berhasil dengan sempurna) =rtinya pola dan kualitas dari miksi tidak banyak berubah) Pada fase ini disebut !ebagai Prostat Hyperplasia ,ompensata) Lama kelamaan kemampuan kompensasi menjadi berkurang dan pola serta kualitas miksi berubah, kekuatan serta lamanya kontraksi dari muskulus destrusor menjadi tidak adekuat sehingga tersisalah urine di dalam buli1buli saat proses miksi berakhir seringkali Prostat Hyperplasia menambah kompensasi ini dengan jalan meningkatkan tekanan intra abdominal (mengejan( sehingga tidak jarang disertai timbulnya hernia dan haemorhoid pun*ak dari kegagalan kompensasi adalah tidak berhasilnya melakukan ekspulsi urine dan terjadinya retensi urine, keadaan ini disebut sebagai Prostat Hyperplasia "ekompensata) Fase "ekompensasi yang masih akut menimbulkan rasa nyeri dan dalam beberapa hari menjadi kronis dan terjadilah inkontinensia urine se*ara berkala akan mengalir sendiri tanpa dapat dikendalikan, sedangkan buli1buli tetap penuh) Ini terjadi oleh karena buli1buli tidak sanggup menampung atau dilatasi lagi) Pun*ak dari kegagalan kompensasi adalah ketidak mampuan otot detrusor memompa urine dan menjadi retensi urine) etensi urine yang kronis dapat mengakibatkan kemunduran fungsi ginjal (!unaryo, H) #$$$ & ##(

-0!-I!

U!I= L=>7U-

P="= F=!0 =?=L P @!-=- HAP0 PL=!I=

P@L= "=> ,U=LI-=! :I,!I B0 UB=H

,@>- =,!I :U!,ULU! "0!- U!!@ -I"=, ="0,U=- (L0:=H(

0-0>!I@ U I>0 -@-=L (F=!0 "0,@:P0>!=!I(

0!I"U=L U I>0

>A0 I @L0H -0,=>=> -0,=>=> I>- = B0!I,= U I>= I=

I>,@>-I>0>!I= P= ="@,!= @B0 FL@? I>C@>-I>0>!I= (-0,=>=> I>- = B=!,UL0 U I>= I= "= I P="= -0,=>=> !PI>,-0 B0 !IF=- , @>I!(

,@:P0>!=!I :0>I>D,=-,=> -0,=>=> I>- = =B"@:I>=L H0 >I=, H=0:@ @I"

0FLU,! B0!I,= U 0- =L

"IL=-=!I U 0-0 (HA" @ U 0-0 (

P=LBI@ ,=LI,! DI>7=L (HA" @>0F @-I,(

,0 U!=,=> DI>7=L

D=D=L DI>7=L Proses :iksi

Fase pengisian P<es & Pup Fase ekspulsi & Isi blader +66 / '66 ml :ulai terangsang ingin ken*ing E +6 *m H+@

& 56 / #66 *m H+@

eseptor !tre*th

!yaraf @tonom P! !+ 1 %

-onus Bladder 56 / #+6 *m H+@ (ingin ken*ing(

Up membuka, sp) 0ks masih menutup

BPH

P up meningkat

,ontraksi "etrusor meningkat

Hipertropi

P Bes F P up

P Bes E P up

Fase ,ompensata ,ualitas miksi masih baik

Fase "e*ompensata etensio Urine

G!0',' B!"&#"! P$()%'% H*+!$+,')&' Dejala klinis yang ditimbulkan oleh Benigne Prostat Hyperplasia disebut sebagai

!yndroma Prostatisme) !yndroma Prostatisme dibagi menjadi dua yaitu & #) Dejala @bstruktif yaitu & a) Hesitansi yaitu memulai ken*ing yang lama dan seringkali disertai dengan mengejan yang disebabkan oleh karena otot destrussor buli1buli memerlukan 2aktu beberapa lama meningkatkan tekanan intra<esikal guna mengatasi adanya tekanan dalam uretra prostatika) b) Intermiten*y yaitu terputus1putusnya aliran ken*ing yang disebabkan karena ketidakmampuan otot destrussor dalam pempertahankan tekanan intra <esika sampai berakhirnya miksi) *) -erminal dribling yaitu menetesnya urine pada akhir ken*ing) d) Pan*aran lemah & kelemahan kekuatan dan kaliber pan*aran destrussor memerlukan 2aktu untuk dapat melampaui tekanan di uretra) e) asa tidak puas setelah berakhirnya buang air ke*il dan terasa belum puas) +) Dejala Iritasi yaitu & a) Urgen*y yaitu perasaan ingin buang air ke*il yang sulit ditahan) b) Frekuensi yaitu penderita miksi lebih sering dari biasanya dapat terjadi pada malam hari (>o*turia( dan pada siang hari) *) "isuria yaitu nyeri pada 2aktu ken*ing) D!$'0'% B!"&#"! P$()%'% H*+!$+,')&' Benigne Prostat Hyperplasia terbagi dalam % derajat sesuai dengan gangguan klinisnya & #) "erajat satu, keluhan prostatisme ditemukan penonjolan prostat # / + *m, sisa urine kurang .6 **, pan*aran lemah, ne*turia, berat G +6 gram) +) "erajat dua, keluhan miksi terasa panas, sakit, disuria, nu*turia bertambah berat, panas badan tinggi (menggigil(, nyeri daerah pinggang, prostat lebih menonjol, batas atas masih teraba, sisa urine .6 / #66 ** dan beratnya G +6 / %6 gram) ') "erajat tiga, gangguan lebih berat dari derajat dua, batas sudah tak teraba, sisa urine lebih #66 **, penonjolan prostat ' / % *m, dan beratnya %6 gram) %) "erajat empat, inkontinensia, prostat lebih menonjol dari % *m, ada penyulit keginjal seperti gagal ginjal, hydroneprosis) P!"#1'0&'" i2ayat ,epera2atan !uspe*t BPH umur F 56 tahun Pola urinari & frekuensi, no*turia, disuria) Dejala obstruksi leher buli1buli & prostatisme (Hesitansi, pan*aran, melemah, intermitensi, terminal dribbling, terasa ada sisa( 7ika frekuensi dan no*toria tak disertai gejala pembatasan aliran non @bstrukti<e seperti infeksi) BPH hematuri 1. P!.!$&1)''" F&)&1 Perhatian khusus pada abdomen H "efisiensi nutrisi, edema, pruritus, e*hymosis menunjukkan renal insufisiensi dari obstruksi yang lama) "istensi kandung kemih Inspeksi & Penonjolan pada daerah supra pubik retensi urine Palpasi & =kan terasa adanya ballotement dan ini akan menimbulkan pasien ingin buang air ke*il retensi urine Perkusi & edup residual urine Pemeriksaan penis & uretra kemungkinan adanya penyebab lain misalnya stenose meatus, striktur uretra, batu uretra/femosis) Pemeriksaan e*tal -ou*her (Colok "ubur( posisi knee *hest

!yarat -ujuan 2.

& &

buli1buli kosong/dikosongkan :enentukan konsistensi prostat :enentukan besar prostat

P!.!$&1)''" R'2&(,(#& Pada Pemeriksaan adiologi ditujukan untuk a) :enentukan <olume Benigne Prostat Hyperplasia b) :enentukan derajat disfungsi buli1buli dan <olume residual urine *) :en*ari ada tidaknya kelainan baik yang berhubungan dengan Benigne Prostat Hyperplasia atau tidak B!-!$'+' P!.!$&1)''" R'2&(,(#& a) I"%$' V!"' P*!,(#$'/& 3 IVP ( & Dambaran trabekulasi buli, residual urine post miksi, dipertikel buli) Indikasi & disertai hematuria, gejala iritatif menonjol disertai urolithiasis -anda BPH & Impresi prostat, ho*key sti*k ureter b) BOF & Untuk mengetahui adanya kelainan pada renal *) R!%$(#$'/& 2'" V(&2&"# 4*)%(5$!%$(#$'/& & untuk melihat ada tidaknya refluk <esiko ureter/striktur uretra) d) USG & Untuk menentukan <olume urine, <olume residual urine dan menilai pembesaran prostat jinak/ganas

3. 4.

P!.!$&1)''" E"2()1(+&. P!.!$&1)''" U$(/,(6.!%$& Berperan penting dalam diagnosa dan e<aluasi klien dengan obstruksi leher buli1 buli I ma4 & F #. ml/detik non obstruksi #6 1 #. ml/detik border line E #6 ml/detik obstruktif P!.!$&1)''" L'-($'% Urinalisis (test glukosa, bekuan darah, UL, "L, F-, LF-, 0lektrolit, >a,/,, Protein/=lbumin, pH dan Urine ,ultur( 7ika infeksi&pH urine alkalin, spesimen terhadap !el "arah Putih, !el "arah :erah atau PU!) F- e<aluasi fungsi renal !erum =*id Phosphatase Prostat :alignan*y

7.

D&'#"()' K!+!$'6'%'" P$! O+!$')& #) Dangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi (retensio urine( baik akut maupun kronis berhubungan dengan obstruksi akibat pembesaran prostat/dekompresi otot detrussor ditandai dengan urine menetes, sering buang air ke*il, buang air ke*il sedikit1sedikit tidak bisa mengosongkan kandung ken*ing se*ara total, distensi kandung ken*ing) +) Dangguan rasa nyaman (nyeri( berhubungan dengan iritasi mukosa/distensi kandung ken*ing/kolik renal/infeksi saluran ken*ing ditandai dengan keluhan nyeri spasme kandung kemih, perubahan tonus otot, merintih kesakitan) ') Cemas berhubungan dengan ren*ana pembedahan dan kehilangan status kesehatan serta penurunan kemampuan se4ual ditandai dengan peningkatan tensi, ungkapan rasa takut %) "ysfungsi se4ual berhubungan dengan obstrusi perkemihan) .) ,urang pengetahuan tentang sifat penyakit, tujuan tindakan yang diprogramkan dan pemeriksaan diagnostik berhubungan dengan kurangnya informasi

5) 8) 3)

/terbatasnya informasi/informasi yang keliru ditandai dengan pasien sering bertanya, perintah yang tidak dituruti dan perkembangan infeksi tidak dapat di*egah) Dangguan pola tidur berhubungan dengan sering miksi pada malam hari esiko injury dan resiko infeksi berhubungan dengan obstruksi perkemihan esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pemasangan "o2er Cateter yang lama

D&'#"()' K!+!$'6'%'" P()% O+!$')& #) -erjadinya perdarahan berhubungan dengan tindakan bedah (reseksi() +) Dangguan rasa nyaman (nyeri( berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat reseksi ') Cemas berhubungan dengan proses penyakitnya yang masih dapat kambuh lagi) %) esiko terjadinya retensi urine berhubungan dengan obstruksi saluran kateter oleh bekuan darah/klot) .) esiko terjadinya kelebihan *airan dalam tubuh (!yndroma -U ( berhubungan dengan adanya penyerapan *airan irigasi yang berlebihan) P!$!"8'"''"/P!"'%','1)'"''" -ujuan& klien tidak akan mengalami berbagai komplikasi dari pengobatan retensi Urine) I"%!$9!")&: = >on Pembedahan #) :emperke*il gejala obstruksi hal1hal yang menyebabkan pelepasan *airan prostat) a) Prostati* massage b) Frekuensi *oitus meningkat *) :asturbasi +) :enghindari minum banyak dalam 2aktu singkat, menghindari alkohol dan diureti* men*egah o<en distensi kandung kemih akibat tonus otot detrussor menurun) :enghindari obat1obat penyebab retensi urine seperti & anti*holinergi*, anti histamin, de*ongestan) @bser<asi ?at*hfull ?aiting Aaitu penga2asan berkala/follo2 / up tiap ' / 5 bulan kemudian setiap tahun tergantung keadaan klien Indikasi & BPH dengan IPP! ingan Baseline data normal Flo2metri non obstruksi -erapi medikamentosa pada Benigne Prostat Hyperplasia -erapi ini diindikasikan pada Benigne Prostat Hyperplasia dengan keluhan ringan, sedang dan berat tanpa disertai penyulit serta indikasi pembedahan, tetapi masih terdapat kontra indikasi atau belum J2ell moti<atedK) @bat yang digunakan berasal dari Fitoterapi, Dolongan !upressor =ndrogen dan Dolongan =lfa Bloker) a) Fito -erapi a( Hypo4is rosperi (rumput( b( !erenoa repens (palem( *( Cur*ubita pepo (2aluh (

') %)

.)

b)

Pemberian obat Dolongan !upressor =ndrogen/anti androgen & a( Inhibitor . alfa reduktase b( =nti androgen *( =nalog LH H Pemberian obat Dolongan =lfa Bloker/obat penurun tekanan diuretra1 prostatika & Pra;osin, =lfulosin, "o4a;onsin, -era;osin

*) 5)

Bila terjadi retensi urine a) ,ateterisasi Intermiten Ind2elling b) "ilakukan pungsi blass *) "ilakukan *ystostomy Prostetron (-rans Uretral :i*ro2a<e -hermoterapy/-U:-(

8) B)

Pembedahan #) -rans Uretral eseksi Prostat & $6 1 $. 9 +) @pen Prostate*tomy & . 1 #6 9 BPH yang besar (.6 1 #66 gram( -idak habis direseksi dalam # jam) "isertai Batu Buli Buli Besar (F+,.*m(, multiple) Fasilitas -U tak ada) :ortalitas Pembedahan BPH 6 1 # 9 ,=U!= & Infark :iokatd !eptikemia dengan !yok Perdarahan :assi<e ,epuasan ,lien & 55 / $. 9 Indikasi Pembedahan BPH etensi urine akut etensi urine kronis esidual urine lebih dari #66 ml BPH dengan penyulit Hydroneprosis -erbentuknya Batu Buli Infeksi !aluran ,en*ing Berulang Hematuri berat/berulang Hernia/hemoroid :enurunnya ,ualitas Hidup etensio Urine Dangguan Fungsi Dinjal -erapi medikamentosa tak berhasil !indroma prostatisme yang progresif Flo2 metri yang menunjukkan pola obstruktif Flo2) :a4 kurang dari #6 ml ,ur<e berbentuk datar ?aktu miksi memanjang ,ontra Indikasi I:= CB= akut -ujuan &

:engurangi gejala yang disertai dengan obstruksi leher buli1buli :emperbaiki kualitas hidup #( T$'") U$!%$', R!)!1)& P$()%'% :0 ; :7 < "ilakukan bila pembesaran pada lobus medial) ,euntungan & Lebih aman pada klien yang mengalami resiko tinggi pembedahan -ak perlu insisi pembedahan Hospitalisasi dan penyebuhan pendek ,erugian & 7aringan prostat dapat tumbuh kembali ,emungkinan trauma urethra stri*tura urethra) 2= R!%$(+5-&8 A%'5 E>%$'9!)&8', P$()%'%!8%(.* Prostat terlalu besar tetapi tak ada masalah kandung kemih 3= P!$&'"', P$()%'%!8%(.* Pembesaran prostat disertai batu buli1buli :engobati ab*es prostat yang tak respon terhadap terapi *onser<atif :emperbaiki komplikasi & laserasi kapsul prostat 4= S5+$'+5-&8 A%'5 T$'"9!)&8', P$()%'%!8%(.* PRE OPERATIF 4ARE :engkaji ke*emasan klien, mengoreksi miskonsepsi tentang pembedahan dan memberikan informasi yang akurat pada klien -ype pembedahan 7enis anesthesi -U / P, general / spina anesthesi Cateter & folly *ateter, Continuous Bladder Irigation (CBI() Persiapan orerasi lainnya yaitu & Pemeriksaan lab) Lengkap & "L, UL, F-, LF-, pH, Dula darah, 0lektrolit Pemeriksaan 0,D Pemeriksaan adiologi & B@F, IBP, U!D, =PD) Pemeriksaan Uroflo2metri Bagi penderita yang tidak memakai kateter) Pemasangan infus dan puasa Pen*ukuran rambut pubis dan la<emen) Pemberian =nti Biotik !urat Persetujuan @perasi (Informed Con*ern() POST OPERATIF 4ARE Post operatif *are pada dasarnya sama seperti pasien lainnya yaitu monitoring terhadap respirasi, sirkulasi dan kesadaran pasien & #) =ir2ay & Bebaskan jalan fafas Posisi kepala ekstensi Breathing& :emberikan @+ sesuai dengan kebutuhan @bser<asi pernafasan Cirkulasi & mengukur tensi, nadi, suhu tubuh, pernafasan, kesadaran dan produksi urine pada fase a2al (5jam( paska operasi harus dimonitor setiap jam dan harus di*atat) Bila pada fase a2al stabil, monitor/inter<al bisa ' jam sekali Bila tensi turun, nadi meningkat (ke*il(, produksi urine merah pekat harus 2aspada terjadinya perdarahan segera *ek Hb dan lapor

dokter) -ensi meningkat dan nadi menurun (bradikardi(, kadar natrium menurun, gelisah atau delir harus 2aspada terjadinya syndroma -U segera lapor dokter) Bila produksi urine tidak keluar (menurun( di*ari penyebabnya apakah kateter buntu oleh bekuan darah terjadi retensi urine dalam buli1buli lapor dokter, spoling dengan PL tetesan tergantung dari 2arna urine yang keluar dari Urobag) Bila urine sudah jernih tetesan spoling hanya maintennens/dilepas dan bila produksi urine masih merah spoling diteruskan sampai urine jernih) Bila perlu =nalisa Das "arah =pakah terjadi kepu*atan, kebiruan) Cek lab & Hb, F-, >a/, dan kultur urine) +) Pemberian =nti Biotika =ntibiotika profilaksis, diberikan bila hasil kultur urine sebelum operasi steril) =ntibiotik hanya diberikan # M pre operasi G ' / % jam sebelum operasi) =ntibiotik terapeutik, diberikanpada pasien memakai do2er kateter dari hasil kultur urine positif) Lama pemberian G + minggu, mula1mula diberikan parenteral diteruskan peroral) !etiap melepas kateter harus diberikan antibiotik profilaksis untuk men*egah septi*emia) Pera2atan ,ateter ,ateter uretra yang dipasang pada pas*a operasi prostat yaitu folley kateter ' lubang (tree2ay *atheter( ukuran +% Fr) ,etiga lubang tersebut gunanya & #) untuk mengisibalon, antara '6 / %6 ml *airan +) untuk melakukan irigasi/spoling ') untuk keluarnya *airan (urine dan *airan spoling() !etelah 5 jam pertama sampai +% jam kateter tadi biasanya ditraksi dengan merekatkan ke salah satu paha pasien dengan tarikan berat beban antara + / . kg) Paha ini tidak boleh fleksi selama traksi masih diperlukan) Paling lambat pagi harinya traksi harus dilepas dan fiksasi kateter dipindahkan ke paha bagian pro4imal/ke arah inguinal agar tidak terjadi penekanan pada uretra bagian penosskrotal) Duna dari traksi adalah untuk men*egah perdarahan dari prostat yang diambil mengalir di dalam buli1buli, membeku dan menyumbat pada kateter) Bila terlambat melepas kateter traksi, dikemudian hari terjadi stenosis leher buli1 buli karena mengalami is*hemia) -ujuan pemberian spoling/irigasi & #) =gar jalannya *airan dalam kateter tetap lan*ar) +) :en*egah pembuntuan karena bekuan darah menyumbat kateter ') Cairan yang digunakan spoling H+@ / PL ,e*epatan irigasi tergantung dari 2arna urine, bila urine merah spoling diper*epat dan 2arna urine harus sering dilihat) :obilisasi duduk dan berjalan urine tetap jernih, maka spoling dapat dihentikan dan pipa spoling dilepas) ,ateter dilepas pada hari kelima) !etelah kateter dilepas maka harus diperhatikan miksi penderita) Bisa atau tudak, bila bisa berapa jumlahnya harus diukur dan di*atat atau dilakukan uroflo2metri)

')

!ebab1sebab terjadinya retensio urine lagi setelah kateter dilepas & #) -erbentuknya bekuan darah +) Pengerokan prostat kurang bersih (pada -U ( sehingga masih terdapat obstruksi) =) -U / P !etelah -U / P klien dipasang tree 2ay folley *ateter dengan retensi balon '6 / %6 ml) ,ateter di tarik untuk membantu hemostasis Intruksikan klien untuk tidak men*oba mengosongkan bladder @tot bladder kontraksi nyeri spasme CBI (Continuous Bladder Irigation( dengan normal salin men*egah obstruksi atau komplikasi lain CBI / P) Folley *ateter diangkat + / ' hari berikutnya ,etika kateter diangkat timbul keluhan & frekuensi, dribbling, kebo*oran normal Post -U / P & urine ber*ampur bekuan darah, tissue debris meningkat intake *airan minimal '666 ml/hari membantu menurunkan disuria dan menjaga urine tetap jernih) B) @P0> P @!-=-0C-@:A esiko post operati<e bleeding pada +% jam pertama oleh karena bladder spsme atau pergerakan :onitor out put urine tiap + jam dan tanda <ital tiap % jam =rterial bleeding urine kemerahan (saos( G *lotting Benous bleeding urine seperti anggur tra*tion kateter Betropubi* prostate*tomy @bser<asi & drainage purulent, demam, nyeri meningkat deep 2ound infe*tion, pel<i* ab*ess !uprapubi* prostate*tomy Perlu Continuous Bladder Irigation <ia suprapubi* klien diinstruksikan tetap tidur sampai Continuous Bladder Irigation dihentikan ,ateter uretra diangkat hari ' / % post op !etelah kateter diangkat, kateter supra pubi* di *lamp dan klien disuruh miksi dan di*ek residual urine, jika residual urine N 8. ml, kateter diangkat EVALUASI ,reteria yang diharapkan terhadap diagnosis yang berhubungan dengan obstruksi urinari adalah & #) :engatasi obstruksi urine tanpa infeksi atau komplikasi yang permanen +) -idak mengalami tekanan atau nyeri berkepanjangan ') :engungkapkan penurunan atau tak adanya ke*emasan tentang retensio urine) %) :enunjukan tingkat fungsi se4ual kembali sebagaimana sebelumnya)

DAFTAR PUSTAKA Carpenito, Linda 7ual) (#$$.() R!"8'"' A)5?'" @ D(15.!"%')& K!+!$'6'%'" (terjemahan() P- 0DC) 7akarta) "oenges, et al) (+666() R!"8'"' A)5?'" K!+!$'6'%'" (terjemahan() P- 0DC) 7akarta) 0ngram, Barbara) (#$$3() R!"8'"' A)5?'" K!+!$'6'%'" M!2&1', B!2'?. Bolume I (terjemahan() P- 0DC) 7akarta) Hardjo2idjoto !) (#$$$()B!"&#"' P$()%'% H&+!$+,')&') =irlangga Uni<ersity Press) !urabaya Long, Barbara C) (#$$5() P!$'6'%'" M!2&1', B!2'?) Bolume I) (terjemahan()Aayasan Ikatan =lumni Pendidikan ,epera2atan Pajajaran) Bandung)

!oeparman) (#$$6() I,.5 P!"*'1&% D','.. 7ilid II) F,UI) 7akarta)

TIN AUAN KASUS I. PENGKA IAN ?aktu -empat 1. & + =pril +66+ & uang Bedah " umah !akit Umum "aerah "r) !oetomo)

IDENTITAS PASIEN >ama Umur 7enis ,elamin !uku/Bangsa =gama Pekerjaan Pendidikan =lamat & -n) amlan !is2andi & 55 -ahun & Laki1laki & 7a2a/Indonesia & Islam & ?iras2asta &! & -ambak !egaran ?etan Dang Buntu >o) '+ !urabaya) -anggal : ! & # =pril +66+ jam #6)'6 ?IB) Cara :asuk & Le2at Poliklinik !U" "r) !oetomo !urabaya "iagnosa :edis & Benigne Prostat Hyperplasia Drade II =lasan "ira2at & =kan dioperasi/tidak dapat buang air ke*il ,eluhan Utama & !ulit buang air ke*il Upaya yang telah dilakukan & -anggal #3 :aret "iba2a ke I " umah !akit Umum "aerah "r) !oetomo !urabaya -erapi/operasi yang pernah dilakukan & "ipasang "o2er ,ateter

2.

RIWAYAT KEPERAWATAN 3NURSING HISTORY= 1= R&6'*'% P!"*'1&% S!1'$'"# ,arena tidak dapat buang air ke*il kemudian dipasang "o2er Catheter -anggal #3 :aret +66+ (dua minggu sebelum : !( sampai sekarang menunggu ren*ana operasi tanggal 3 =pril +66+) 2= R&6'*'% P!"*'1&% D'?5,5 "ahulu pernah menderita asthma bron*hiale, serangan terakhir G # tahun yang lalu) !ejak G # tahun yang lalu keluar benjolan di lipatan paha kanan dan kiri) !ebelah kanan lebih besar, terutama bila mengejan, tetapi masih bisa keluar1masuk) -anggal #3 :aret +66+ (dua minggu sebelum : !( ,lien datang ke I " dengan keluhan tidak bisa buang air ke*il, kemudian di sana dipasang "o2er Catheter sampai sekarang) 3= R&6'*'% K!)!?'%'" K!,5'$#' ,lien mengatakan bah2a tidak ada keluarganya yang mengalami penyakit seperti yang dideritanya sekarang ini 4= K!'2''" K!)!?'%'" L&"#15"#'" ,lien mengatakan bah2a Lingkungan rumah tempat tinggal *ukup bersih 7= R&6'*'% K!)!?'%'" L'&""*' =lat bantu yang dipakai Lensa kontak

3.

OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK 1= K!'2''" U.5. -'&1 2= T'"2';%'"2' 9&%', !uhu & '5,3 6C >adi & #+6 M/menit) ,uat dan teratur -ekanan darah & #%6/36 mmHg) espirasi & +6 4/menit 3= B(2* S*)%!.) 31= P!$"'/')'" 3B 1 : B$!'%?&"#= Frekuensi +6 4/menit, Irama teratur, tidak terlihat gerakan *uping hidung, tidak terlihat Cyanosis, tidak terlihat keringat pada dahi, hasil thora4 foto ,P dengan *uriga multipel bulla paru kanan serta efusi pleura kanan/minimal 32= 4'$2&(9')85,'$ 3B 2 : B,!!2&"#= >adi #+6 M/menit kuat dan teratur, tekanan darah #%6/36 mmHg, !uhu '5,3 6C, perfusi hangat) Cor !# !+ tunggal reguler, ekstra sistole/murmur tidak ada Hasil 0CD & BBB tapi tidak perlu terapi 33= P!$)*'$'/'" 3B 3 : B$'&"= -ingkat kesadaran (DC!( :embuka mata & !pontan (%( Berbal & @rientasi baik (.( :otorik & :enurut perintah (5( Compos :entis & Pasien sadar baik 34= P!$1!.&?'";E,&.&"')& U$& 3B.4 : B,'22!$= -erpasang polly kateter, 7umlah urine #+66 **/+% jam, 2arna urine kuning pekat, kateter tidak tera2at, ,ateter belum diganti sejak #% hari yang lalu, Denital Hygiene *ukup bersih) Hasil B@F &-ak tampak batu radiopague sepanjang tra*tus urinarius 37= P!$1!.&?'";E,&.&"')& A,9& 3B 7 : B(6!,= Peristaltik normal, tidak kembung, tidak terdapat obstipasi maupun diare, klien buang air besar # M/hari 3A= T5,'"#;O%(%;I"%!#5.!" 3B A : B("!= -idak terdapat kontraktur maupun dikubitus Hasil B@F & !pondilitis lumbalis dan skoliosis ringan <ertebra lumbalis) P(,' '1%&9&%') )!?'$&;?'$& 31= P(,' P!$)!+)& D'" T'%' L'1)'"' H&25+ S!?'%'" ,lien jarang menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan, ke*uali bila sangat terpaksa ,lien terbiasa meminum jamu1jamuan dan obat1obat tradisional) 32= P(,' N5%$&)& 2'" M!%'-(,&).! ,lien dirumah biasa makan ' M/hari dengan lauk yang *ukup),lien tidak alergi makanan tertentu) !aat ini klien selalu

menghabiskan porsi makanan yang diberikan dan minum air putih sekitar + / ' liter perhari) 33= P(,' E,&.&"')& ,lien buang air besar # M/hari) ,lien buang air ke*il saat ini dengan menggunakan polly kateter, 7umlah urine #+66 **/+% jam, 2arna urine kuning pekat) 34= P(,' A1%&9&%') 2'" ,'%&?'" ,lien biasanya bekerja diluar rumah, tapi saat ini klien hanya beristirahat di umah !akit sambil menunggu ren*ana operasi) 37= P(,' %&25$.2'" I)%&$'?'% ,lien kurang tidur baik pada 2aktu siang maupun malam hari) ,lien tampak terganggu dengan kondisi ruang pera2atan yang ramai) 3A= P(,' K(#"&%&/ 2'" P!$)!+5', ,lien mampu melihat dan mendengar dengan baik, klien tidak mengalami disorientasi) 37= P(,' P!$)!+)& D'" K(")!+ D&$& ,lien mengalami *emas karena ,urangnya pengetahuan tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan) 3B= P(,' H5-5"#'" 2'" P!$'" Hubungan dengan keluarga, teman kerja maupun masyarakat di sekitar tempat tinggalnya biasa sangat baik dan akrab) 3:= P(,' R!+$(251)& S!1)5', !elama terpasang "o2er Cateter ,lien tidak dapat melakukan hubungan seksual seperti biasanya) 310= P(,' P!"'"##5,'"#'" S%$!)) ,lien merasa sedikit stress menghadapi tindakan operasi) karena kurangnya pengetahuan tentang -ype pembedahan dan 7enis anesthesi) 311= P(,' T'%' N&,'& 2'" K!+!$8'*''" -erpasangnya kateter memerlukan menjalankan ibadahnya) adaptasi klien dalam

312= P!$)("', H&#&!"! ,ebiasaan di rumah klien mandi + M/hari, gosok gigi + M/hari, dan *u*i rambut # M/minggu) 313= K!%!$#'"%5"#'" ,lien tidak perokok, tidak minum1minuman yang mengandung alkohol) A)+!1 P)&1(,(#&) ,lien terkesan takut akan penyakitnya, merasa terasing dan sedikit stress menghadapi tindakan operasi)

A)+!1 S()&',/I"%!$'1)& Hubungan dengan keluarga, teman kerja maupun masyarakat di sekitar tempat tinggalnya biasa sangat baik dan akrab) !aat ini klien terputus dengan dunia luar, kehilangan pen*ari nafkah (bagi keluarganya(, biaya mahal) A)+!1 S+&$&%5', ,lien dan keluarganya sejak ke*il memeluk agama islam, ajaran agama dijalankan setiap saat) ,lien sangat aktif menjalankan ibadah sholat . 2aktu sehari dan aktif mengikuti kegiatan agama yang diselenggarakan oleh masjid di sekitar rumah tempat tinggalnya maupun oleh masyarakat setempat) !aat ini klien merasa tergangguan pemenuhan kebutuhan spiritualnya 4. DIAGNOSTI4 TEST L'-($'%($&5" Hb & #.,' mg/dl Leukosit & #+)666 B!> & $3 mg/dl + jam pp & +66 BU> & +# mg/dl !erum Creatinin & 6,8 mg/dl ,alium & % mmol/l >atrium & #%6 mmol/l =lbumin & ',% gr/dl !D@& +# U/L !DP& #+ U/L Bilirubin "irek & 6,#% Bilirubin -otal & 6,'+ ANALISA DAN SINTESA DATA ETIOLOGI MASALAH ren*ana ,e*emasan pembedahan dan kehilangan status kesehatan)

(>#',% mg/dl( (< #%6 mg/dl( (#6 / +6( (6,5 / #,'( (',. / .,+ mmol/l( (#'. / #%5 mmol/l( (',+ / ',. gr/dl(

7.

DATA ! & ,lien mengatakan sedikit stress menghadapi tindakan operasi ,lien mengatakan kurang tidur baik pada 2aktu siang maupun malam hari) ,lien tampak terganggu tegang dan gelisah dengan kondisi ruang pera2atan yang ramai @ & -ensi #%6/36 mmHg >adi O #+6 M/mt) ! & Pasien menyatakan belum memahami tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan) @ & Pasien bertanya1tanya tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan) ! & ,lien mengatakan sudah dua minggu dipasang "o2er ,ateter @ & -erdapat ,ateter yang tersambung dengan urinebag)

kurangnya informasi yang akurat pada klien

,urangnya pengetahuan tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan) pemasangan esiko tinggi "o2er terhadap Infeksi Cateter yang !aluran ,en*ing) lama)

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN 3B!$2')'$1'" P$&($&%') #) ,e*emasan berhubungan dengan ren*ana pembedahan dan kehilangan status kesehatan ditandai dengan ! & ,lien mengatakan sedikit stress menghadapi tindakan operasi ,lien mengatakan kurang tidur baik pada 2aktu siang maupun malam hari) ,lien tampak terganggu tegang dan gelisah dengan kondisi ruang pera2atan yang ramai @ & -ensi #%6/36 mmHg >adi O #+6 M/mt) +) ,urangnya pengetahuan tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan berhubungan dengan kurangnya informasi yang akurat pada klien ditandai dengan ! & Pasien menyatakan belum memahami tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan) @ & Pasien bertanya1tanya tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan) esiko tinggi terhadap Infeksi !aluran ,en*ing)berhubungan pemasangan "o2er Cateter yang lama ditandai dengan & ! & ,lien mengatakan sudah dua minggu dipasang "o2er ,ateter) @ & -erdapat ,ateter yang tersambung dengan urinebag) dengan

')

III. PEREN4ANAAN TINDAKAN PERAWATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN/DATA PENUN ANG + =pril ,e*emasan berhubungan +66+ dengan ren*ana pembedahan dan kehilangan status kesehatan) "ata Penunjang & 1 ,lien mengatakan sedikit stress menghadapi tindakan operasi) ,lien mengatakan kurang tidur baik pada 2aktu siang maupun malam hari) ,lien tampak terganggu tegang dan gelisah dengan kondisi ruang pera2atan yang ramai 1 -ensi #%6/36 mmHg 1 >adi O #+6 M/mt TGL. TU UAN DAN HASIL YANG DIHARAPKAN -ujuan & asa *emas dapat diatasi/berkurang) ,riteria & 1 Pasien dapat menyatakan ke*emasan yang dirasakan) 1 Pasien dapat beristirahat dengan tenang) 1 -ensi dan >adi dalam batas normal) 1 0kspresi 2ajah *eria/rileks) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 REN4ANA TINDAKAN Berikan dorongan terhadap tiap1tiap proses kehilangan status kesehatan yang timbul) Berikan pri<a*y dan lingkungan yang nyaman) Batasi staf pera2at/petugas kesehatan yang menangani pasien) @bser<asi bahasa non <erbal dan bahasa <erbal dari gejala1gejala ke*emasan) -emani pasien bila gejala1gejala ke*emasan timbul) Berikan kesempatan bagi pasien untuk mengekspresikan perasaannya ) Hindari konfrontasi dengan pasien) Berikan informasi tentang program pengobatan dan hal1hal lain yang men*emaskan pasien) Lakukan inter<ensi kepera2atan dengan hati1hati dan lakukan komunikasi terapeutik) =njurkan pasien istirahat sesuai dengan yang diprogramkan) Berikan dorongan pada pasien bila 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 RASIONAL Untuk mengurangi rasa *emas pri<a*y dan lingkungan yang nyaman dapat mengurangi rasa *emas) Untuk dapat lebih memberikan ketenangan) Untuk mendeteksi dini terhadap masalah Untuk mengurangi rasa *emas ,emampuan peme*ahan masalah pasien meningkat bila lingkungan nyaman dan mendukung diberikan) Untuk mengurangi ketegangan pasien Informasi yang diberikan dapat membantu mengurangi ke*emasan/ansietas Untuk menghindari kemungkinan yang tidak diinginkan Untuk mengurangi ketegangan dan ke*emasan pasien Untuk mengurangi ketergantungan NAMA PERAWAT / MAHASISWA

21

1 ' =pril ,urangnya pengetahuan +66+ tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan berhubungan dengan kurangnya informasi yang akurat pada klien) "ata Penunjang & 1 Pasien menyatakan belum memahami tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan) 1 Pasien bertanya1tanya tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan) -ujuan & Pengetahuan pasien tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan meningkat ,riteria 1 Pasien dapat menjelaskan kembali tentang sifat penyakit, tujuan tindakan yang diprogramkan dan pemeriksaan diagnostik) 1 Pasien tidak bertanya lagi tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan) 1

sudah dapat mera2at diri sendiri untuk meningkatkan harga dirinya sesuai dengan kondisi penyakit) Hargai setiap pendapat dan keputusan 1 pasien) ,aji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan) Berikan penjelasan tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan) Berikan kesempatan pasien dan keluarga untuk mengekspresikan perasaannya dan mengajukan pertanyaan terhadap hal1hal yang belum dipahami) "iskusikan pentingnya banyak minum air putih ' / % liter perhari selama tidak ada kontra indikasi) Batasi aktifitas fisik yang berat) 1

pasien Untuk meningkatkan harga diri pasien) ! u b h a n Pengetahuan membantu mengembangkan kepatuhan pasien dan keluarga terhadap ren*ana terapeutik Untuk menambah pengetahuan pasien :eningkatkan kemampuan pasien untuk meme*ahkan masalah

1 1

1 1

1 1

1 1

Untuk menambah pengetahuan pasien bah2a *airan dapat membantu pembersihan ginjal Untuk men*egah kekambuhan Hernia yang juga dideritanya

! u b h a n

22

% =pril esiko tinggi terhadap +66+ Infeksi !aluran ,en*ing berhubungan dengan pemasangan "o2er Cateter yang lama

-ujuan & 1 Infeksi dapat di*e*ah ,riteria hasil & 1 :en*apai 2aktu 1 operasi tidak mengalami tanda 1 infeksi)

Pertahankan sistem kateter steril, 1 Berikan betadine pada kateter dan ujung uretra kemudian tutup dengan kasa @bser<asi tanda dan gejala Infeksi 1 !aluran ,en*ing ,olaborasi dengan dokter untuk 1 penggantian "o2er ,ateter atau pemberian obat =ntibiotika

:en*egah masuknya infeksi/sepsis lanjutan

bakteri

dan

:endeteksi infeksi sejak dini Untuk mengurangi kemungkinan reseko Infeksi !aluran ,en*ing) ! u b h a n

23

IV. IMPLEMENTASI/TINDAKAN KEPERAWATAN TGL. + =pril +66+ AM #3)66 ?IB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ' =pril +66+ #6)66 ?IB 1 1 1 1 1 TINDAKAN KEPERAWATAN :emberikan dorongan terhadap tiap1tiap proses kehilangan status kesehatan yang timbul) :emberikan pri<a*y dan lingkungan yang nyaman) :embatasi staf pera2at/petugas kesehatan yang menangani pasien) :engobser<asi bahasa non <erbal dan bahasa <erbal dari gejala1gejala ke*emasan) :enemani pasien bila gejala1gejala ke*emasan timbul) :emberikan kesempatan bagi pasien untuk mengekspresikan perasaannya ) :enghindari konfrontasi dengan pasien) :emberikan informasi tentang program pengobatan dan hal1hal lain yang men*emaskan pasien) :elakukan inter<ensi kepera2atan dengan hati1hati dan lakukan komunikasi terapeutik) :enganjurkan pasien istirahat sesuai dengan yang diprogramkan) :emberikan dorongan pada pasien bila sudah dapat mera2at diri sendiri untuk meningkatkan harga dirinya sesuai dengan kondisi penyakit) :enghargai setiap pendapat dan keputusan pasien) :engkaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan) :emberikan penjelasan tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan) :emberikan kesempatan pasien dan keluarga untuk mengekspresikan perasaannya dan mengajukan pertanyaan terhadap hal1hal yang belum dipahami) :endiskusikan pentingnya banyak minum air putih ' / % liter perhari selama tidak ada kontra indikasi) :embatasi aktifitas fisik yang berat) NAMA PERAWAT / MAHASISWA

! u b h a n

! u b h a n

% =pril +66+

#6)66 ?IB

1 1 1

:empertahankan sistem kateter steril, memberikan betadine pada kateter dan ujung uretra kemudian tutup dengan kasa :engobser<asi tanda dan gejala Infeksi !aluran ,en*ing :engkolaborasi dengan dokter untuk penggantian "o2er ,ateter atau pemberian obat =ntibiotika

! u b h a n

V. EVALUASI TGL. + =pril +66+ DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI NAMA PERAWAT / MAHASISWA

,e*emasan berhubungan dengan ren*ana asa *emas dapat diatasi/berkurang) pembedahan dan kehilangan status kesehatan) ,riteria & 1 Pasien dapat menyatakan ke*emasan yang dirasakan) 1 Pasien dapat beristirahat dengan tenang) 1 -ensi dan >adi dalam batas normal) 1 0kspresi 2ajah *eria/rileks) ,urangnya pengetahuan tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan berhubungan dengan kurangnya informasi yang akurat pada klien) Pengetahuan pasien tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan)meningkat ,riteria 1 Pasien dapat menjelaskan kembali tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan) 1 Pasien tidak bertanya lagi tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan)

! u b h a n

' =pril +66+

! u b h a n

% =pril +66+

esiko tinggi terhadap Infeksi !aluran ,en*ing Infeksi dapat di*e*ah berhubungan dengan pemasangan "o2er Cateter ,riteria hasil & yang lama 1 :en*apai 2aktu operasi tidak mengalami tanda infeksi)

! u b h a n

Anda mungkin juga menyukai