Anda di halaman 1dari 4

Le Corbusier; Perang Dunia I, Maison Dom-ino, dan Villa Savoye

Oleh: M. Zubair Al Kaubraa (1206249201)

Le Corbusier (terlahir sebagai Charles Edouard Jeannerct) merupakan seorang arsitek, penulis, desainer, pelukis dan perancang perkotaan yang hidup pada tahun 1887 sampai tahun 1965. Ia terlahir di Swiss, namun kemudian ia mendapatkan status warga negara dari Perancis. Le Corbu juga dikenal sebagai salah satu dari pelopor arsitektur modern. Pada suatu masa dalam hidupnya, tepatnya sejak tahun 1914 sampai dengan tahun 1918, terjadi peristiwa besar yang sangat berpengaruh di dunia. Peristiwa ini adalah Perang Dunia I. Perang ini melibatkan banyak negara, terutama negara negara besar dunia yang memimping peperangan ini. PD I pada dasarnya berpusat di wilayah Eropa, dimana Le Corbusier tinggal. Berlangsungnya Perang Dunia I Le Corbusier, 1952

membawa berbagai dampak yang sangat besar bagi dunia. Diantara pengaruh pengaruh besar itu contohnya adalah terjadinya revolusi di berbagai negara, jatuhnya monarki dan kekaisaran, jumlah kematian yang sangat besar, serta

kerusakan dan kehancuran materiil dan nonmateriil. Selain itu, Perang Dunia I ini membawa pengaruh terhadap dunia industri, yang mana menyebabkan mesin mesin produksi massal Kehancuran Akibat PD I berkembang dengan pesat.

Begitulah bahwa Perang Dunia I membawa kehancuran pada kota kota yang terkena dampak langsung dari perang tersebut. Kehancuran itulah yang kemudian menimbulkan pandangan pandangan baru serta upaya guna mengadakan pembangunan kembali atas kehancuran yang terjadi. Itulah yang kemudian mendasari Le Corbusier untuk mengusulkan sebuah desain prototype baru, yang diberi nama Maison Dom-ino. Rancangan ini pertama kali dipublikasikan dalam bukunya, Vers une architecture, atau dalam Bahasa Inggris, Toward An Architecture, yang diterbitkan pada tahun 1923. Maison Dom-ino adalah sebuah rancangan dasar atau bisa dikatakan sebagai blue-print dari bangunan bangunan perumahan baru yang dapat dibangun untuk menanggulangi atau melaksanakan kembali pembangunan akibat kehancuran yang disebabkan oleh Perang Dunia I (Bullock & Verpoest 2011, h. 232). Karena pada dasarnya Maison Dom-ino ini adalah rancangan dari sistem housing yang dapat dibangun dengan biaya terjangkau dan dapat didirikan di semua tempat di dunia, bahkan wilayah terkena dampak perang sekali pun.

Maison Dom-ino

Maison Dom-ino ini merupakan sebuah rancangan yang berupa rangka dari bangunan. Sistem Dom-ino yang Corbusier cetuskan ini bersifat free-plan dan bebas dari faade yang kemudian mendasari ide free-plan untuk masa masa setelahnya. Berdasarkan rancangan Corbu, rangka rangka yang terdapat dari rancangan ini, seperti kolom dan lantai, diproduksi secara massal sebelum dibawa ke site dari rumah yang sebenarnya. Kemudian baru setelah itu orang orang dapat memodifikasi bangunannya masing masing dengan modul - modul yang ada menurut seleranya masing masing. Hal hal itulah yang menyebabkan rancangan Maison Dom-ino ini cocok sebagai penanggulangan dari kehancuran yang disebabkan perang. Karena dengan adanya proses produksi

massal sebelum dilakukannya pembangunan akan mempercepat proses pembangunan itu sendiri. Selain itu juga perbedaan dari satu rumah ke rumah yang lain tidaklah terlalu berbeda namun tetap bervariasi karena pada dasarnya rangka bangunannya sama. Selain itu pula, rancangan ini bersifat universal sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi dan budaya masing masing calon penghuni karena sifatnya yang dapat dimodifikasi tersebut. Sistem Dom-ino yang dicetuskan oleh Le Corbusier inilah yang kemudian menjadi dasar dari desain salah satu karyanya yang paling terkenal, Villa Savoye. Villa Savoye merupakan sebuah villa yang terletak di Poissy, Prancis. Bangunan ini dibangun mulai tahun 1928 dan selesai pada 1931. Villa ini kemudian dianggap sebagai salah satu karya arsitektur modernis pertama yang ada.

Villa Savoye, Poissy

Apabila diperhatikan maka sesungguhnya akan terlihat bahwa pada dasarnya perancangan dari villa ini merupakan wujud dari ide ide Corbu sendiri yang terkandung dalam Maison Dom-ino (Morrisey 2009, h. 2). Seperti yang terlihat pada denahnya, villa ini menganut sistem free-plan dan terlihat bahwa villa ini memiliki faade yang bebas, yang mana diisi oleh jendela jendela yang horizontal.

Denah Villa Savoye

Begitulah bagaimana perjalanan karir dan desain Le Corbusier yang dikenal sangat inovatif dan revolusioner. Ternyata karya - karyanya itu memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain. Itulah yang menjadikan desain desainnya memiliki konsep yang kuat dan mengkuatkan namanya sebagai bapak arsitektur modern.

Referensi
Bullock, N., dan Verpoest, L., 2011, Living with History, 1914-1964: Rebuilding Europe After the First and Second World Wars and the Role of Heritage Preservation. [e-book] Belgium: Leuven University Press. Available at: Google Books [13 Oktober 2013] Dan Morissey, 2009, Villa Savoye 1929-31; Form Analysis [pdf] <http://danmorrissey.wordpress.com/2009/10/> [13 Oktober 2013] Emmons, P., Hendrix, J., and Lomholt, J., 2012, The Cultural Role of Architecture: Contemporary and Historical Perspectives. [e-book] London: Routledge. Available at: Google Books [13 Oktober 2013] Maps of World, n,d. Effects of World War I. [online] <http://www.mapsofworld.com/world-wari/effects.html> [14 Oktober 2013] Wang, Shihua, ARCH 334. [blog] <http://www.public.iastate.edu/~antinwon/ARCH%20334.html> [14 Oktober 2013]

Anda mungkin juga menyukai