Anda di halaman 1dari 1

Parafrase dari kutipan oleh Siegfried Ebeling, Raum als Membran, 1926.

Terdapat sebuah kesalahapahaman dalam pandangan kebanyakan orang terhadap hubungan antara ruang (sebagai salah satu aspek arsitektur) dan manusia. Pada umumnya, orang-orang berpendapat bahwa ruang memiliki pengaruh yang pasti terhadap siapa pun yang bernaung di dalam ruang tersebut seolah-olah bahwa efek serta pengaruh yang dirasakan dan dialami oleh setiap individu yang berada di dalam sebuah ruang adalah sama antara satu orang dengan orang yang lain. Pandangan yang seperti ini menyatakan bahwa manusia tidak memiliki andil dalam pengalaman ruang yang mereka rasakan sendiri dan bahwa efek psikologis yang dialami oleh manusia ketika bernaung di tempat tersebut adalah mutlak dikarenakan oleh ruang itu sendiri. Tetapi kenyataannya tidak seperti itu; pada dasarnya manusialah yang mengatur pengalamannya. Memang benar bahwa ruang serta kualitas ruang itu memiliki pengaruh terhadap psikologis manusia yang bernaung di dalamnya, namun pengaruh itu sendiri hanyalah sekadar sebagai pemicu. Ruang tidak memiliki pengaruh yang mutlak dan absolut terhadap manusia. Karena pada hakikatnya manusialah yang mengendalikan diri mereka sendiri dan memiliki kedaulatan penuh atas apa yang akan mereka rasakan dan/atau lakukan. Sebesar apapun sugesti yang diberikan oleh sebuah ruang, manusia jugalah yang pada akhirnya, dalam keadaan sadar maupun tidak, menentukan apakah dia akan menerima sugesti itu atau malah menolaknya dan kemudian meng-alter sugesti yang diberikan dengan perasaan dia sendiri.

M. Zubair Al Kaubraa 1206249201

Anda mungkin juga menyukai