Anda di halaman 1dari 6

Hukum Perbankan : Asas dan Prinsip Perbankan

Pasal 2 UU No 7 tahun 1992 menetapkan bahwa Perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Untuk mempertegas makna asas demokrasi ekonomi ini penjelasan umum dan penjelasan Pasal 2 berbunyi yang dimaksud dengan demokrasi ekonomi adalah demokrasi ekonomi berdasarkan Pan!asila dan undang-undang dasar 19"#. $emokrasi ekonomi ini tersimpul dlam Pasal %% UU$ 19"#& yaitu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluragaan. 'enurut (o!hmat )oemitro * 1991 1+# , pembangunan di bidang ekonomi yang didasarkan pada demokrasi ekonomi menentukan masyarakat harus memegang peran akti- dalam kegiatan pembangunan& memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi serta men!iptakan iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha. *.sas Perbankan, $alam hukum perbankan dikenal beberapa prinsip perbankan& yaitu prinsip keper!ayaan ( fiduciary relation principle ,& prinsip kehati-hatian * prudential principle ,& prinsip kerahasiaan * secrecy principle,& dan prinsip mengenal nasabah * know how costumer principle , 1. Prinsip principle , /eper!ayaan ( fiduciary relation

Prinsip keper!ayaan adalah suatu asas yang melandasi hubungan antara bank dan nasabah bank. 0ank berusaha dari dana masyarakat yang disimpan berdasarkan keper!ayaan& sehingga setiap bank perlu menjaga kesehatan banknya dengan tetap memelihara dan mempertahankan keper!ayaan masyarakat. Prinsip keper!ayaan diatur dalam Pasal 29 ayat *", UU No 11 2ahun 199+. 1. 2,. Prinsip /ehatihatian * prudential principle , Prinsip kehati-hatian adalah suatu prinsip yang menegaskan bahwa bank dalam menjalankan kegiatan usaha baik dalam penghimpunan terutama dalam penyaluran dana kepada masyarakat harus sangat berhati-hati. 2ujuan dilakukannya prinsip kehati-hatian ini agar bank selalu dalam keadaan sehat menjalankan usahanya dengan baik dan mematuhi ketentuan-ketentuan dan norma-norma hukum yang berlaku di dunia perbankan. Prinsip kehati-hatian tertera dalam Pasal 2 dan Pasal 29 ayat *2, UU No 11 tahun 199+. 1. Prinsip /erahasiaan * secrecy principle, Prinsip kerahasiaan bank diatur dalam Pasal "1 sampai dengan Pasal "7 . UU No 11 2ahun 199+. 'enurut Pasal "1 bank wajib merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya. Namun dalam ketentuan tersebut kewajiban merahasiakan itu bukan tanpa penge!ualian. /ewajiban merahasiakan itu dike!ualikan untuk dalam hal-hal untuk kepentingan pajak& penyelesaian utang piutang bank yang sudah diserahkan kepada badan Urusan Piutang dan 3elang 4 Panitia Urusan Piutang Negara *UP3N4PUPN,& untuk kepentingan pengadilan perkara pidana& dalam perkara perdata antara bank dengan nasabah& dan dalam rangka tukar menukar in-ormasi antar bank. 1. ",. Prinsip 'engenal Nasabah * know how costumer principle , Prinsip mengenal nasabah adalah prinsip yang diterapkan oleh bank untuk mengenal dan mengetahui identitas nasabah& memantau kegiatan transaksi nasabah termasuk melaporkan setiap transaksi yang men!urigakan. Prinsip mengenal nasabah nasabah diatur dalam Peraturan 0ank

Indonesia No.%41 14P0I42111 tentang Penerapan Prinsip 'engenal nasabah. 2ujuan yang hendak di!apai dalam penerapan prinsip mengenal nasabah adalah meningkatkan peran lembaga keuangan dengan berbagai kebijakan dalam menunjang praktik lembaga keuangan& menghindari berbagai kemungkinan lembaga keuangan dijadikan ajang tindak kejahatan dan akti5itas illegal yang dilakukan nasabah& dan melindungi nama baik dan reputasi lembaga keuangan. )ebelum mengajukan kedua produk kredit di atas *sesungguhnya untuk hampir semua produk kredit,& ada beberapa hal yang patut diperhatikan oleh !alon debitur. .ntara lain adalah 1. Penghasilan. 0iasanya 0ank akan membandingkan& antara jumlah penghasilan total !alon debitur *disebut total sebab 0ank memperbolehkan joint in!ome bagi para !alon debitur yang sudah berkeluarga,dengan jumlah !i!ilan yang harus dibayar setiap bulan. )tandarnya adalah jumlah !i!ilan tidak lebih dari %#6-"16 dari jumlah penghasilan. )ertakan slip gaji& atau lembar pembukti penghasilan lainnya& sebagai bukti nominal yang P.)2I anda terima setiap bulannya *bonus4lembur sering tak dihitung oleh bank,. 2. Agunan/Jaminan. Pasikan jaminan yang akan dijaminkan memiliki surat-surat yang jelas dan lengkap& sebab bank akan sangat teliti dalam poin ini. $an juga bandingkan antara harga transaksi dan harga pasar& sebab untuk setiap kredit dengan jaminan& bank memiliki tim penilai objek jaminan sendiri *internal4eksternal,. $i mana mereka akan memberikan re-erensi pada bank tentang harga yang pantas bagi jaminan tersebut. 7adi 0U/.N harga transaksi yang akan dipakai oleh bank sebagai bahan pertimbangan. 2erke!uali bagi !alon debitur /P( yang membeli rumah baru *primary,& apabila bank sudah bekerja sama dengan pengembang& maka akan dipakai harga transaksi& namun bila belum bekerjasama ada beberapa bank yang bisa memberikan kredit dengan memperlakukannya sebagai kredit se!ondary yang tata !aranya sebagai mana dijelaskan di atas. $an standarnya& bank hanya akan memberikan kredit antara 716-916 dari nilai agunan yang telah dinilai& kalau untuk kasus rumah baru dan sudah bekerja sama akan dipakai harga transaksi. %. Kredit di tempat lain. Perhatikan kredit-kredit anda di tempat4institusi keuangan lainnya *termasuk kartu kredit& /2.& terkadang kredit mobil atau motor,& 0ank memilki akses untuk melihat kredit anda di tempat lain& yang memang bisa didapat melalui 0I apabila ada !alon debitur yang sedang mengajukan kredit. 7ika anda termasuk pembayar yang suka telat& menunggak hingga berbulan-bulan& maka bersiaplah untuk ditolak& atau ada beberapa bank yang akan meminta anda untuk melunasi tagihan anda di tempat lainnya agar mendapatkan 0U/2I 3UN.) *setiap anda melunasi kredit apapun& selalu minta tanda bukti ini,& dengan !atatan kredit anda disetujui. /enapa saya bilang harus diperhatikan& kembali poin 1& di mana jumlah maksimal !i!ilan per bulan adalah %#6-"16 dari total in!ome& jumlah !i!ilan yang dimaksud adalah total jumlah !i!ilan yang sedang anda ajukan ditambah !i!ilan anda di tempat lain& jika ada. ". Rekening tabungan. 0ank akan selalu meminta !opy lembar rekening tabungan anda selama %-8 bulan terakhir& gunanya adalah untuk memperhatikan kebiasaan menabung anda. 9ang utama adalah ).3$: (.2.-(.2.& bukan saldo terbesar& jadi jangan mengiri jika anda baru memasukan dana dalam jumlah besar ke tabungan sesaat sebelum mengajukan kredit akan dihitung sebagai kebiasaan menabung anda. 'asih bersangkutan dengan poin 1&

akan lebih baik jika gaji yang anda terima ditrans-er ke rekening setiap bulannya& hingga bank bisa dengan mudah memprediksi batas kemampuan anda& selain dengan slip gaji4surat keteranga penghasilan& mutasi gaji di rekening adalah bukti yang sangat kuat akan penghasilan perbulan anda. #. Serahkan seluruh bukti tabungan anda. 0ilyet deposito& tabungan di bank lain& serahkan saja -oto !opynya& untuk membuktikan bahwa anda layak mendapatkan kredit. 8. Jujur. 7angan memalsukan dokumen apapun& 0ank akan menge!ek keaslian semua dokumen yang anda berikan& bila sampai anda ketahuan memalsukan dokumen& bla!klist siap menanti. 9ang mana apabila bank penerbit bla!klist telah menyebarluaskan data anda& maka anda akan jadi orang yang bersih& aka bebas kredit& soalnya akan ditolak di manamana. 7. Siapkan uang. 0ukan berarti setelah mendapat kredit anda akan langsung dengan mudah melenggang& ada banyak biaya yang harus dikeluarkan& biasanya sekitar "6 dari jumlah kredit *untuk biaya bank& dan hanya untuk kredit mult guna,& untuk anda yang ambil /P(& persiapkan biaya-biaya lainnya& seperti pajak penjual4pembeli& P00 apabila menunggak. )edikit saran& untuk biaya bank& biasanya biaya notaris bisa dinego dengan notarisnya langsung& untuk menghemat biaya yang anda keluarkan.

akuisisi
Terdapat empat Peraturan Bapepam yang harus diperhatikan apabila akan melakukan akuisisi sebuah perusahaan terbuka, yakni :

1. Peraturan Bapepam No. IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu 2. Peraturan Bapepam N . IX.E.! tentang Transakis "aterial dan Perubahan Kegiatan
#saha #tama

%. Peraturan Bapepam No.IX.$.1 tentang Pengambil %lihan Perusahaan Terbuka ". Peraturan Bapepam N .X.K.1 tentang In&ormasi 'ang $arus (egera )iumumkan
Kepada Publik. %pabila akan melakukan akuisisi internal, maka yang harus diperhatikan adalah mengenai persetu*uan +#P( Independen. Ketentuannya menga,u pada Peraturan Bapepam No. IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Persetu*uan tersebut dimaksudkan untuk melindungi pemegang saham independen agar mereka dapat menolak suatu transaksi yang mengandung benturan kepentingan. (elain itu *uga, perusahaan sebagai pengendali baru -a*ib melakukan pena-aran tender untuk membeli seluruh sisa saham publik perusahaan yang telah diakuisisi. Ke-a*iban pena-aran tender ini bertu*uan agar pemegang saham publik yang tidak setu*u perusahaannya diambil alih mendapat kesempatan untuk men*ual saham mereka. %dapun harga pelaksanaan pena-aran tender menga,u pada peraturan Bapepam No.IX.$.1 angka 1! tentang Pengambil %lihan Perusahaan Terbuka, yakni :

1. )alam hal Pengambilalihan dilakukan se,ara langsung atas saham Perusahaan


Terbuka yang tidak ter,atat dan tidak diperdagangkan di Bursa E&ek, maka harga pelaksanaan Pena-aran Tender paling kurang sebesar harga Pengambilalihan yang

sudah dilakukan atau paling kurang sebesar harga -a*ar yang ditetapkan oleh Penilai. $arga tersebut harus diambil harga yang paling tinggi

2. )alam hal Pengambilalihan dilakukan se,ara langsung atas saham Perusahaan


Terbuka yang ter,atat dan diperdagangkan di Bursa E&ek namun selama ./ 0sembilan puluh1 hari atau lebih sebelum pengumuman sebagaimana dimaksud dalam angka ! huru& a atau sebelum pengumuman negosiasi sebagaimana dimaksud angka 2, tidak diperdagangkan di Bursa E&ek atau dihentikan sementara perdagangannya oleh Bursa E&ek, maka harga pelaksanaan Pena-aran Tender adalah paling kurang sebesar harga rata3rata dari harga tertinggi perdagangan harian di Bursa E&ek dalam -aktu 1! 0dua belas1 bulan terakhir yang dihitung mundur dari hari perdagangan terakhir atau hari dihentikan sementara perdagangannya, atau harga Pengambilalihan yang sudah dilakukan. $arga tersebut harus diambil harga yang paling tinggi

%. )alam hal Pengambilalihan dilakukan se,ara langsung atas saham Perusahaan


Terbuka yang ter,atat dan diperdagangkan di Bursa E&ek, maka harga pelaksanaan Pena-aran Tender paling kurang sebesar harga rata3rata dari harga tertinggi perdagangan harian di Bursa E&ek selama ./ 0sembilan puluh1 hari terakhir sebelum pengumuman sebagaimana dimaksud dalam angka ! huru& a atau sebelum pengumuman negosiasi sebagaimana dimaksud angka 2, atau harga Pengambilalihan yang sudah dilakukan. $arga tersebut harus dipilih harga yang lebih tinggi

". )alam hal Pengambilalihan dilakukan se,ara tidak langsung atas saham Perusahaan

Terbuka yang tidak ter,atat dan tidak diperdagangkan di Bursa E&ek, maka harga pelaksanaan Pena-aran Tender sekurang3kurangnya sama dengan harga -a*ar yang ditetapkan oleh Penilai Terbuka yang ter,atat dan diperdagangkan di Bursa E&ek namun selama ./ 0sembilan puluh1 hari atau lebih sebelum pengumuman sebagaimana dimaksud dalam angka ! huru& a atau sebelum pengumuman negosiasi sebagaimana dimaksud angka 2, tidak diperdagangkan di Bursa E&ek atau dihentikan sementara perdagangannya oleh Bursa E&ek, maka harga pelaksanaan Pena-aran Tender paling kurang sebesar harga rata3rata dari harga tertinggi perdagangan harian di Bursa E&ek dalam -aktu 1! 0dua belas1 bulan terakhir yang dihitung mundur dari hari perdagangan terakhir atau hari dihentikan sementara perdagangannya

#. )alam hal Pengambilalihan dilakukan se,ara tidak langsung atas saham Perusahaan

8. )alam hal Pengambilalihan dilakukan se,ara tidak langsung atas saham Perusahaan
Terbuka yang ter,atat dan diperdagangkan di Bursa E&ek, maka harga pelaksanaan Pena-aran Tender paling kurang sama dengan harga ratarata dari harga tertinggi perdagangan harian di Bursa E&ek selama ./ 0sembilan puluh1 hari terakhir sebelum pengumuman sebagaimana dimaksud dalam angka ! huru& a atau sebelum pengumuman negosiasi sebagaimana dimaksud dalam angka 2.

%kuisisi ,4
/ata akuisisi atau pengambilalihan sudah biasa digunakan ketika membi!arakan suatu Perseroan 2erbatas *;P2<,. $e-inisi pengambilalihan menurut Pasal 1 angka 11 UU N . !" #ahun $""% tentang Perser an #erbatas &'UUP#() adalah ;perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih saham Perseroan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas Perseroan tersebut.< 7adi& sudah terdapat pengaturan yang se!ara khusus mengatur pengambilalihan suatu P2.

2etapi& sampai saat ini tidak ada pengaturan perundang-undangan yang se!ara khusus mengatur pengambilalihan perusahaan berbentuk Commanditaire vennootschap *=><,. 'enurut 0uku Merger, Konsolidasi, Akuisisi, & Pemisahaan Perusahaan Cara Cerdas Mengem angkan & Mema!ukan Perusahaaan karangan *s+i Hari,ani et.al.& dijelaskan bahwa akuisisi dapat dilakukan atas saham atau aset milik perusahaan target. )elain itu& menurut Iswi ?ariyani& akuisisi dapat dilakukan oleh P2 kepada =>. @alaupun tidak laAim dilakukan& namun menurut 0uku "ukum Perusahaan #ndonesia karangan Abdulkadir -uhammad *hal. 97,& modal persekutuan komanditer dapat dibagi atas saham-saham. Persekutuan sema!am ini tidak diatur dalam Kitab Undang. Undang Hukum /agang &'KUH/()& tetapi tidak dilarang oleh peraturan perundangundangan. Pembentukan modal dengan menerbitkan saham dibolehkan *lihat Pasal 100% Kitab Undang.Undang Hukum Perdata &'KUHPer(). $alam kasus .nda& apabila => yang hendak diakuisisi merupakan => yang menerbitkan sahamnya& maka suatu P2 dapat juga membeli saham tersebut. Namun& menurut hemat kami& pembelian saham => ini tidak akan menyebabkan beralihnya pengendalian atas => tersebut. /arena modal dari => sebagaimana diatur Pasal 1112 KUHPer adalah berdasarkan pada ;pemasukan4in reng< dari para sekutunya. )ebagaimana dijelaskan (udhi Prasetya dalam buku ;Maatschap $irma dan Persekutuan Komanditer% *hal. 1%,& wujud dari in reng tersebut tidak mutlak harus dalam bentuk uang& namun dapat pula dalam bentuk barang atau kerajinan. 'aka pembelian saham dalam => tidak akan se!ara otomatis mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap =>. ?al ini berbeda dengan pengaturan mengenai modal dari suatu P2& dalam P2 modal seluruhnya terbagi atas saham& sehingga pengambilalihan saham yang melebihi #1 persen akan se!ara otomatis akan mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap P2 *lihat Pasal 1$3 a,at &0) jun4t Pasal 1 angka 1 UUP#,. =ara lain yang dapat digunakan untuk mengambilalih kepemilikan => adalah dengan se!ara langsung ikut serta sebagai sekutu =>. Namun& sebagaimana dijelaskan (udhi Prasetya *?al. %7,& pada umumnya ikatan dalam => sangat pribadi. 'aka penembahan sekutu hanya dapat dilakukan dengan sepertujuan seluruh sekutu. 3agi pula& yang terpenting dalam => sepenuhnya diliputi oleh hukum perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1010 KUHPer. ?al ini dalam praktik lalu dibuatkan akta ;pemasukan< yang pada intinya berisi pernyataan persetujuan sekalian sekutu dengan masuknya sekutu baru& dan perubahan pasal-pasal dalam anggaran dasar bertalian dengan masuknya sekutu baru. 3ebih lanjut& (udhi Prasetya menegaskan& penerimaan masuknya seorang sekutu baru itu harus dengan sepersetujuan sekalian sekutu lainnya dan tidak dapat atas pemungutan suara *voting,& atas dasar alasan Pasal 1010 KUHPer.

)elain itu& karena berdasar Pasal 15 KUH/ suatu => haruslah didirikan oleh orang& maka suatu P2 sebagai badan hukum tidak dapat se!ara langsung ikut menjadi sekutu =>. .pabila sebuah P2 hendak mengendalikan =>& yang dapat P2 tersebut lakukan adalah membuat perjanjian dengan para sekutu =>& untuk mengangkat seorang sekutu yang mewakili P2 tersebut di dalam =>. 'isalnya& berdasarkan perjanjian tersebut& seorang direksi P2 diangkat menjadi sekutu =>. 7adi dasar hubungan antara P2 dengan =>& P2 dengan wakilnya di =>& dan antara => dengan para sekutunya adalah berdasarkan pada perjanjian.

Anda mungkin juga menyukai