Anda di halaman 1dari 8

CA OVARIUM A.

PENGERTIAN Kanker Indung telur atau Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur) yang paling sering ditemukan pada wanita berusia 50 70 tahun. Kanker ovarium bisa menyebar ke bagian lain, panggul, dan perut melalui sistem getah bening dan melalui sistem pembuluh darah menyebar ke hati dan paru-paru. (Wingo, 1995) Klasifikasi Klasifikasi tumor epitelium menurut WHO yang dimodifikasi: 1. Tumor epitelial yang umum: a) Serosa b) Musinosa c) Endometrioid d) Clearcell: benigna, borderline malignancy, carsinoma. e) Brenner f) Epiteliel campuran g) Carsinoma tak terdeferensiasi h) Tumor tak terklasifikasi. Tumor epitelium ovarium merupakan 40% dari semua tumor ovarium. Ada 2 jenis: serosa dan musinosa. Kedua-duanya mempunyai kecenderungan untuk tumbuh bilateral dan berimplantasi di rongga peritoneum. Perubahan ke arah ganas terjadi pada yang berjenis serosa. Kistadenokarsinoma papiliferum pseudo musinosa merupakan satu variasi dari tumor dengan kemungkinan penyebaran lokal yang tinggi. Tumor-tumor endometrioid,

mesonephroid, dan brenner adalah jarang. 2. Sex-cord stromal tumours: a) Tumor granulosa theca cell: benigna, maligna b) Androblastoma (Sertoli-Leidig) c) Gynandroblastoma d) Tidak terklasifikasi Diduga bahwa tumor jenis ini berasal dari mesenkhim gonad, yang potensial mampu mendeferensiasi ke dalam struktur gonad laki-laki dan wanita, hingga tumor dapat mengakibatkan munculnya tanda-tanda maskulinisasi atau feminisasi pada penderitanya.

Androblastoma atau tumor yang berasal dari tumor mesenkhim akan mendiferensiasi ke dalam struktur gonadal laki-laki: a) Arrhenoblastoma : mikroskopik terlihat gambaran tubuler dan berhubungan dengan gejala atau tanda defeminisasi atau maskulinisasi. b) Tumor Sertoli cell: adalah bentuk feminisasi dari androblastoma. Sel-sel sertoli merupakan sumber dari estrogen pada gonad lelaki. c) Tumor cell granulosa d) Tumor sel theca Dalam banyak kejadian, elemen dari tumor sel granulosa dan theca terdapat pada tumor yang sama. Mereka bisa dikaitkan dengan gejala hiperestrogennisme. Hiperplasi endometrium dan karsinoma endometrium pernah dilaporkan berhubungan dengan tumor-tumor sel granulosa dan sel theca. 3. Tumor-tumor lipid cell 4. Tumor-tumor germ-cell: Tumor ini berasal dari germinal dan derivatnya. a) Disgerminoma Paling umum dari kelompok tumor ini, merupakan homolog dari seminoma testis, biasa terdapat pada wanita muda dan sangat radiosensitif. Frekuensi tumor ini kurang dibandingkan dengan Tumor sel granulosa yang kebanyakan ditemukan pada wanita muda, dapat ditemukan dalam ukuran kecil sampai besar hingga mengisi rongga perut. Tumor dengan permukaan rata, konsistensi kenyal, kecuali di bagian-bagian yang mengalami degenerasi berwarna sawo matang sampai ke abu-abuan. Pada pemeriksaan mikroskopik terlihat gambaran sarang-sarang sel telur yang besar, bundar, ovoid atau poligonal, terpisah oleh septa jaringan ikat. Tumor ini keganasannya tak seberapa tinggi. Prognosis tumor yang masih unilateral dan terbatas dalam kapsul yang baik (88,6% dapat disembuhkan) hanya dengan USO (Unilateral Salpingo Ovarectomy) saja. Kalau perlu pasca bedah dapat dipertimbangkan radioterapi pada tumor bed karena tumor ini sangat radiosensitif dan radiocurable. b) Tumor sinus endodermal Berasal dari Jolk sac atau saccus vitellius, umumnya ditemukan pada gadis atau wanita muda (20 th) dan sangat ganas. Pada pemeriksaan mikroskopik didapatkan retikulum dengan ruangan berbentuk kistik (sinus endodermal) ditengahnya. Sinus tersebut terdiri dari pembuluh darah ditengahnya dikelilingi oleh sel-sel kuboid. c) Karsinoma embrional

d) e)

Poli embrioma Khoriokarsinoma

5. Teratoma: immatur, matur (solid atau kistik), monodermal (stroma ovarii dan atau karsinoid atau lainnya). Diduga berkembang dari jaringan embrional yang pluripoten dan mampu membentuk elemen dari ketiga lapisan embrional. Bentuk kistik adalah tak ganas, sedang solid adalah ganas. Teratoma yang benigna banyak ditemukan pada golongan usia tua. Teratoma ganas biasanya ditemukan pada anak-anak dan pada masa pubertas. Tumor tumbuh capat dan prognosisnya buruk.

B. ETILOGI Penyebab belum jelas diketahui. Namun faktor resiko kangker ovarium ini adalah a) Genatik b) Perempuan yang mempunyai riwayat keluaga menderita kangker payudara, kangker ovarium, kangker rahim ataupun kangker prostate, kangker kolon. c) Perempuan mendul yang tidak tahu penyebabnya d) Perempuan yang menggunakan hormone estrogen untuk waktu lama tanpa diserta pemberian hormone pengesteron e) Tinggal dan mengikuti pola hidup masyarakat Negara industri f) Perempuan nulipara g) Melahirkan pertama kali pada usia diatas 35 tahun

C. TANDA DAN GEJALA Tidak ada atau gejala awal yang spesifik dari kangker ovarium ini. Gejala yang dirasakan tidak khas seperti ; a) Haid tidak teratur b) Ketegangan menstrual yang mengikat c) Cara menstrual yang banyak d) Monopous dini e) Rasa berat pada panggul f) Sering berkemih g) Konstipasi h) Dyspepsia i) Rasa tidak nyaman pada abdomen

j) Tekanan pada pelvis k) Anemi l) Sesak nafas m) Penurunan berat badan n) Asites

Klasifikasi stadium yang biasanya dipergunakan untuk tumor ganas adalah menurut FIGO yaitu: Stadium I IA IB IC Batasan Pertumbuhan tumor terbatas dalam ovarium Pertumbuhan tumor ganas di satu ovarium dan tidak ada ascites Tumor terbatas di dua ovarium dan tidak ada ascites Tumor terbatas di satu atau kedua ovarium, sitologi ascites atau periksaan sitologi cairan peritoneum, positif sel kanker. II IIA Tumor di satu atau kedua ovarium dengan pertumbuhan dalam pelvis Tumor di satu atau kedua ovarium dengan pertumbuhan dalam pelvis minor dan pada pembedahan tumor terangkat seluruhnya. IIB Tumor meluas pada jaringan pelvis lain dan pada pembedahan tumor tidakterangkat seluruhnya. IIC Seperti II A atau II B tapi ascites atau pemeriksaan cairan periotoeum, positif sel kanker. III Tumordi satu atau kedua ovarium dengan metastasis pada peritoneum di luar panggul dan kelenjar getah bening retroperitorial atau keduanya. Tumor terbatas pada panggul kecil depan dengan metastasis ke dinding usus dan omentum, buktikan dengan histopatologik. IV Tumor pada satu atau kedua ovarium dengan metastasis jauh metastasis ke hati atau adanya efusi peluru yang dibuktikan dengan sitologi juga digolongkan stadium IV Khasus Kasus yang tidak dilakukan laparotomi, tapi diduga karsinoma ovarium

D. PATOFISIOLOGI

Zat-zat karsinogenik

Tumor primer

Infiltrasi ke jaringan sekitar

Implantasi (ciri khas tumor ganas ovarium)

Gejala samar

Ascites

Kelebihan volume cairan

Perut sebah

Makan sedikit terasa cepat kenyang

sering kembung

nafsu makan menurun

Anemia

Hipoalbiminemia

kelelahan

risiko infeksi

E. DIAGNOSIS a) Anamnesis Keluhan penderita terbayak adalah merasa tidak enak atau terasa berat di perut bagian bawah dan sering disertai sakit. Perut makin lama makin besar. Kadang-kadang terjadi pendarahan diluar haid. b) Pemeriksaan Fisik Dirongga perut teraba masaa tumor dan sering disertai asites. Perabaan bimanual jelas tumor pada rongga pelvis. Tumor sel granulos pada anak-anak / pubertas lebih mudah dikenal secara klinis, selain adanya pertumbuhan seks sekunder prekoks, juga rongga abdomen membesar. Amenorea, afrofi payudara dan hipertopi klitoris dijumpai pada penderita androplastoma. Adanya asistes diserta masa tumor pada rongga pelvic, terduga tumor ganas.

c) Laboratorium Kanker ovarium dapat didentifikasi dengan pemeriksaan beberapa tumor marker serum penderita. CA 125 merupakan tumor marker kanker ovarium. AFP dan CEA sering dipergunakan untuk identifikasi kanker ovarium. Pemeriksaan HGG dipergunakan untuk diagonosis preoperative karsinoma ovarium yang berasal dari germ cell. d) Radiology Ultrasonografi mempunyai kapasitas untuk membedakan antara tumor solid dan kristis ovarium. Evaluasi peluasan kanker ovarium pada jaringan sekitar dapat diramalkan oleh USG. Computed tomography lebih praktis, mudah diaplikasi dan akurasi diagosiknya lebih tinggi serta dapat mengevaluasi perluasan dinding tumor pada dinding vesika urinaria dan usus. e) Laporaskopi Dapat digunakan untuk menentukan stadium. Apabila penderita yang sudah mendapat kemoterapi / radioterapi menolak untuk laporotomi kedua ( second-look) salah satu cara untuk melihat kemajuan pengobatan adalah laporoskopi. f) Biopsy Aspirasi Jarum Halus Pemeriksaan sitologi biopsy aspirasi sering dipergunakan untuk mendiagnosis berbagai tumor di rongga abdomen. Akan tetapi untuk neoplasma ovarium tidak banyak dipergunakan karena pada setiap neoplasma di ovarium laporatomi dapat dilakukan. g) Sitologi Eksfoliatif Untuk menetukan stadium tumor ovarium diperlukan pemeriksaan sitologi cairan asites ataupun cairan bilasan. h) Histopatologi Diagnosa defenitif tumor ovarium biasanya berdasarkan histopatologi blok paraffin. Akan tetapi histopatologi dapat juga dilakukan durate operasi yang bertujuan untuk memperoleh diagnosis yang cepat.

F. PENATALAKSAAN a) Bedah Tidakkan bedah tergantung pada stadium tumor. Tumor I dan II biasanya dilakukan salviagonerektomi. Pada golongan resiko rendah ( stadium Ia dan Ib dengan histopologi karsinoma borderline / deferensiasi baik), AKH 5 tahun 90 % tanpa terapi aiuvan. Pada golongan resiko tinggi ( stadium Ic dan II ), AKH 5 tahun 50 % tanpa ajuvan terapi. Tindakan

Sitoreduksi biasanya dilakukan pada stadium lanjut dimana tumor tidak diangkat seluruhnya, sehingga kemoterapi / radiology lebih efektif. b) Kemoterapi Diberikan pada kanker ovarium stadium lanjut bertujuan untuk terapi paliatif ataupun ajuvan. Sitostratika golongan alkilating antara Mephalan (Alkeran), cyclophoshamid, Chloambucil (leukeran) dikenal sebagai kemoterapi tunggal kanker ovarium yang memberikan respon baik.

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Ketakutan / ansietas berhubungan dengan kritis situasi 2. Koping individu tak efektif berhubungan dengan diagnosis kanker dan prognosis yang

tidak menentu 3. 4. 5. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah Berduka antisifasi berhubungan dengan kehilangan yang nyata dan diterima sehubungan

dengan kanker seperti kesehatan, hilangnya hidup. 6. Perubahan penampilan peran berhubungan dengan dampak diagnosis kanker pada peran

pasien dalam keluarga / komunitasnya. 7. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan dampak dari diagnosis kanker dan

prognosis yang tidak menentu. 8. 9. kurang pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit kanker dan pengobatannya. resiko terhadap infeksi berhubungan dengan kemoterapi yang menggangu pembelahan

sel-sel hematopoietik normal yang mengakibatkan immunosupresi. 10. tidak toleran terhadap aktivitas berhubungan dengan keletihan sekunder terhadap anemia yang disebabkan oleh kemoterapi. 11. perubahan eliminasi urinarius berhubungan dengan prosedur pembelahan untuk malignasi ginekologis. 12. konstipasi berhubungan dengan Prosedur pembelahan untuk malignansi ginekologis, obat nyeri pasca operasi.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC: Jakarta Donges, Marilynn E. 1999.Rencana Asuhan Keperawatan. EGC: Jakarta http://viethanurse.wordpress.com/2008/12/21/asuhan-keperawatan-klien-dengan-kankerovarium/ http://akperppnisolojateng.blogspot.com/2009/03/askep-ca-ovarium.html

Anda mungkin juga menyukai

  • Triage Igd
    Triage Igd
    Dokumen20 halaman
    Triage Igd
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • Form Pemantauan Suhu-1
    Form Pemantauan Suhu-1
    Dokumen11 halaman
    Form Pemantauan Suhu-1
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • Undangan Internal
    Undangan Internal
    Dokumen1 halaman
    Undangan Internal
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • Undangan Internal
    Undangan Internal
    Dokumen1 halaman
    Undangan Internal
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • Triage Igd
    Triage Igd
    Dokumen20 halaman
    Triage Igd
    Ahmad Ismadi
    Belum ada peringkat
  • Cover Pedoman Atau Panduan
    Cover Pedoman Atau Panduan
    Dokumen1 halaman
    Cover Pedoman Atau Panduan
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • Imunisasi
    Imunisasi
    Dokumen3 halaman
    Imunisasi
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • Imunisasi
    Imunisasi
    Dokumen3 halaman
    Imunisasi
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • Rumus Laporan Fisika
    Rumus Laporan Fisika
    Dokumen3 halaman
    Rumus Laporan Fisika
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • Imunisasi
    Imunisasi
    Dokumen3 halaman
    Imunisasi
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • Cakue
    Cakue
    Dokumen6 halaman
    Cakue
    Inty Defly Nand
    Belum ada peringkat
  • Ma'Rifatul Rasul
    Ma'Rifatul Rasul
    Dokumen7 halaman
    Ma'Rifatul Rasul
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • Prioritas Diagnosa
    Prioritas Diagnosa
    Dokumen5 halaman
    Prioritas Diagnosa
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • Gera Bah
    Gera Bah
    Dokumen1 halaman
    Gera Bah
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • Asma Bronkial
    Asma Bronkial
    Dokumen8 halaman
    Asma Bronkial
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • Asma Bronkial
    Asma Bronkial
    Dokumen8 halaman
    Asma Bronkial
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • Biografi Soimah Pancawati
    Biografi Soimah Pancawati
    Dokumen3 halaman
    Biografi Soimah Pancawati
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • BAB I Geronti
    BAB I Geronti
    Dokumen71 halaman
    BAB I Geronti
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • Asma Bronkial
    Asma Bronkial
    Dokumen8 halaman
    Asma Bronkial
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • Membuat Kremesan
    Membuat Kremesan
    Dokumen4 halaman
    Membuat Kremesan
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • ANALISA Jurnal
    ANALISA Jurnal
    Dokumen4 halaman
    ANALISA Jurnal
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN MZ Rung Dadi
    LAPORAN MZ Rung Dadi
    Dokumen10 halaman
    LAPORAN MZ Rung Dadi
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • Asma Bronkial
    Asma Bronkial
    Dokumen8 halaman
    Asma Bronkial
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • Asma Bronkial
    Asma Bronkial
    Dokumen8 halaman
    Asma Bronkial
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • Ca Mamae
    Ca Mamae
    Dokumen38 halaman
    Ca Mamae
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • Ca Mamae
    Ca Mamae
    Dokumen38 halaman
    Ca Mamae
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • LP B2 Ca Mamae
    LP B2 Ca Mamae
    Dokumen20 halaman
    LP B2 Ca Mamae
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan
    Asuhan Keperawatan
    Dokumen3 halaman
    Asuhan Keperawatan
    Annie Handyanto
    Belum ada peringkat
  • PID Kelompok 4
    PID Kelompok 4
    Dokumen28 halaman
    PID Kelompok 4
    apiida
    Belum ada peringkat