Anda di halaman 1dari 34

Keseimbangan asam-basa tubuh

Nesty Vavirya Kartika Dewi

111 0211 052 Tutorial C-3

Keseimbangan asam-basa
homeostasis cairan tubuh pada pH darah arteri normal, berkisar antara 7.35 7.45

(homeostasis of the body fluids at a normal arterial blood pH ranging between 7.357.45)

Analisa gas darah (blood gas analysis)


Test untuk mengukur kadar O2 dan CO2 dalam darah , demikian pula keasaman (pH) darah, ( a test which measures the amount of oxygen and carbon dioxyde in the blood, as well as the acidity (pH) of the blood ) Terutama untuk menilai :

Gagal napas kronik stabil Gagal napas akut pada gagal napas kronik

Tujuan pemeriksaan

Mengevaluasi seberapa efektifnya paru dalam mengirimkan O2 dalam darah dan seberapa efisiennya mengeliminasi CO2 dari darah. Menilai ada/tidak kelainan keseimbangan asambasa tubuh. Memonitor penanganan penderita yang mendapat terapi oksigen. Menilai pengaruh penyakit /kelainan paru dan penyakit lain terhadap paru

Terminologi asam-basa

Terminologi asam-basa
Asam : substansi yang dapat memberikan ion [H+]. Basa /alkali : substansi yang dapat menerima ion [H+] .

Normal Darah Darah Cairan

pH cairan tubuh : Arteri 7.4 Vena dan cairan interstitial 7.35 Intrasel 7.0

Terminologi asam- basa (lanjutan)

Base excess : banyaknya asam kuat (mmol) yang harus ditambahkan pada 1 L darah arteri pada suhu 37oC dan pCO2 40 mmHg agar pH kembali ke normal

Pada asidosis metabolik , asam harus dikurangi agar pH kembali normal base ekses (-), sebaliknya pada alkalosis metabolik, base ekses (+).

Terminologi asam basa (lanjutan)

Standard bikarbonat : kadar [HCO3-], pada [pCO2 ] 40 mmHg, [pO2 ] 100 mmHg, suhu 37oC, pH 7.40 [pCO2]: Normal: 35 - 45 mmHg Respiratory acidosis: > 45 mmHg Respiratory alkalosis: <35 mmHg [HCO3-] Normal: 22 - 26 mEq/L Metabolic acidosis: <22 mEq/L Metabolic alkalosis: > 26 mEq/L

Asam

Asam

2 jenis asam : asam karbonat & asam non karbonat.


Asam karbonat terbentuk terutama pada metabolisme karbohidrat dan lemak. Asam non karbonat terbentuk terutama pada metabolisme protein.

Peningkatan [H+] diregulasi melalui

Sistem buffer ekstrasel & intrasel (dalam detik). Pusat respirasi di batang otak, mengontrol ventilasi paru untuk mengontrol CO2 [pCO2] ( dalam 1-3 menit).

Sistem buffer

Buffer adalah larutan yang dapat meminimalisasi perubahan pH, bila suatu basa atau asam ditambahkan ke dalam larutan itu. Buffer terdiri dari suatu asam lemah (yang melepaskan ion H+ ) / basa lemah (yang dapat mengikat ion H+ ) dengan garamnya

Gangguan keseimbangan asam basa

Asidosis respiratorik akut/kronik, Asidosis metabolik belum terkompensasi, Asidosis metabolik terkompensasi sebagian, Asidosis metabolik terkompensasi sempurna,

Alkalosis respiratorik akut/kronik, Alkalosis metabolik belum terkompensasi, Alkalosis terkompensasi sebagian, Alkalosis terkompensasi sempurna.

Asidosis dan Alkalosis Respiratorik

Akibat kegagalan sistem respirasi dalam menpertahankan pH pada nilai normal. Indikator paling penting pada respiratory inadequacy adalah pCO2 Kadar pCO2

Normal PCO2 berfluktuasi antara 35 and 45 mm Hg Kadar di atas 45 mm Hg tanda adanya asidosis respiratorik Kadar di bawah 35 mm Hg mengindikasikan adanya alkalosis respiratorik

Asidosis respiratorik

Paling banyak sebagai penyebab ketidak seimbangan asam basa Bila terjadi hipoventilasi pCO2 meningkat H2CO3 meningkat pH turun asidosis Komponen utama berperan pada asidosis ini paru asidosis respiratorik

Asidosis respiratorik akut

Terjadi peningkatan [p CO2 ] > normal akibat hipoventilasi disertai penurunan pH. hipoventilasi penimbunan [CO2 ] [CO2] + [H2O] kadar [H2CO3] (asam karbonat) meningkat. pH turun.

Etiologi asidosis respiratorik akut


( ventilasi alveoler berkurang secara mendadak )

Inhibisi pada pusat respirasi di otak :


Obat : opiate, anestetik, sedatif. Oksigen pada hiperkapnia kronik Cardiac arrest

Kelainan otot respirasi dan otot dinding dada


Kelemahan otot : miastenia gravis, sindroma GuillainBarre. Hipokalemia berat

Obstruksi saluran nafas. Kelainan pertukaran gas melewati kapiler paru


Sindroma distres respirasi, asthma berat, pneumotorak

Asidosis respiratorik kronik


Hipoventilasi kronik [pCO2] meningkat ginjal melakukan kompensasi [HCO3-] meningkat. Setelah 3-5 hari tercapai keseimbangan baru. Untuk tiap kenaikan [pCO2] sebesar 10 mmHg, [HCO3-] meningkat 3.5 mEq/L . Walaupun pH naik tetapi masih < 7.4 (asam)

Etiologi asidosis respiratorik kronik

Kelainan otot dada & bentuk thorax :

Spinal cord injury, poliomielitis, kyphoskloliasis, obesitas.

Kelainan pertukaran gas : COPD Lesi sistem saraf pusat (jarang)

Alkalosis respiratorik akut

Keadaan dimana terjadi kehilangan [CO2] secara akut. Hiperventilasi [pCO2] menurun pH meningkat alkalosis Bila tekanan CO2 < 30 mmHg dan disertai perubahan/ peningkatan pH. Mekanisme kompensasi ginjal belum terjadi seluruhnya tergantung pada penurunan tekanan CO2 dan perubahan ventilasi. Bikarbonat dan base excess dalam batas normal

Etiologi alkalosis respiratorik kronik


Hypoxemia : Penyakit paru : pneumonia, edema, fibrosis interstitialis Gagal jantung kongestif Anemia berat Rangsangan pusat pernafasan : Psychogenic /voluntary hyperventilation Keracunan salisilat , kelainan neurologik (tumor pontine, CVA), septicemia gram negatif

Alkalosis metabolik

Terjadi akibat kelebihan alkali terutama ion bikarbonat [HCO3-] atau kehilangan asam (H+) non karbonat Penimbunan basa/ kehilangan asam non karbonat pH meningkat penekanan kemoreseptor pernafasan hipoventilasi [pCO2] meningkat pH menurun sedikit (masih alkalosis)

Etiologi alkalosis metabolik


Intake basa meningkat (NaHCO3) Kehilangan ion [H+] : Renal loss : diuretika (thiazide) GI loss : muntah2 . Perpindahan [H+] ke sel hipokalemia Produksi bikarbonat berlebihan di ginjal

Asidosis metabolik

Penimbunan asam non karbonat atau kehilangan basa (alkali) pH turun menstimulasi kemoreseptor pernafasan hiperventilasi [pCO2] turun pH agak meningkat (masih asam/asidosis)

Cara menginterpretasi hasil pemeriksaan gas darah

Cara interpretasi hasil pemeriksaan keseimbangan asambasa

1. lihat pH, bila : (a) pH < 7.4 asidosis (b) pH > 7.4 alkalosis 2. lihat [pCO2], bila : tinggi pada 1 (a) asidosis respiratorik (A) rendah pada 1(a) asidosis metabolik (B) rendah pada 1(b) alkalosis respiratorik (C ) tinggi pada 1(b) alkalosis metabolik (D)

3. lihat [HCO3-] pada :

(A) , [HCO3-] tinggi, kompensasi thd asidosis respiratorik (B) , [HCO3-] , rendah, menunjukkan asidosis metabolik (C) , [HCO3-] , rendah, kompensasi thd alkalosis respiratorik (D) , [HCO3-], tinggi, menunjukkan alkalosis metabolik

klasifikasi Keseimbangan asam-basa uncompensated & compensated


Uncompensated Compensated

Asidosis Respiratorik

pH

< normal

normal rendah

pCO2

meningkat

meningkat

HCO3

normal

meningkat

Alkalosis Respiratorik

pH
pCO2 HCO3

> normal
menurun normal

normal tinggi
menurun menurun

Keseimbangan asam-basa uncompensated & compensated


uncompensated compensated Asidosis Metabolik pH pCO2 HCO3 < normal normal menurun normal rendah menurun menurun

Alkalosis Metabolik

pH pCO2 HCO3

> normal rendah normal meningkat

normal meningkat meningkat

Bahan Pemeriksaan

Darah arteri a. femoralis, a. brachialis, a. radialis, scalp arteri bayi, umbilical arteri (bayi baru lahir umur 24-48 jam) Darah kapiler Ujung jari II, III, IV, tangan sisi palmar (dewasa), tumit plantar sebelah lateral/medial (bayi), jempol sisi plantar anak

antikoagulan

Lithium atau sodium heparin, dosis 15 20 iu/mL darah Bila antikoagulan terlalu banyak, pCO2 turun, pH tetap, karena efek penurunan pCO2 terhadap pH dihambat oleh heparin.

Penyimpanan dan pengiriman sampel


Harus segera dikirim ke laboratorium. Darah (jaringan hidup) memerlukan dan menggunakan O2 dan menghasilkan CO2, sampel harus segera diperiksa dalam 20 menit sejak pengambilan. Waktu pengiriman ke laboratorium : < 5 menit tidak memerlukan es (pendingin) > 5 menit pengiriman memakai es

sekian

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai