Anda di halaman 1dari 0

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke
tahun. Saat ini di Indonesia penyakit stroke merupakan penyebab kematian
ketiga setelah penyakit jantung koroner dan sekitar 28,5% penderita penyakit
stroke di Indonesia meninggal dunia. Di samping itu stroke juga merupakan
penyebab utama kecacatan. Sehingga keadaan tersebut menempatkan stroke
sebagai masalah kesehatan yang serius !angoenprasodjo, 2""5#.
Stroke dapat menyerang siapa saja, terutama penderita penyakit$
penyakit kronik seperti Diabetes, hipertensi dan juga jantung. %arenanya bagi
penderita penyakit$penyakit kronik tersebut harus selalu me&aspadai akan
datangnya serangan stroke. 'enyakit$penyakit kronik tersebut dapat diatasi
dengan cara menghindari rokok, minuman yang mengandung alkohol,
makanan yang mengandung banyak garam, olahraga yang teratur, jangan
melakukan akti(itas (isik dan otak yang berlebihan, menghindari stress,
depresi serta harus dapat mengontrol emosi, menerapkan pola dan gaya hidup
yang teratur dan selaras dengan ajaran agama, serta rutin berkonsultasi dengan
dokter )oerjanto, 2"""#.
*ejala stroke tidak selalu muncul pada kondisi yang berat. Serangan
stroke yang ringan, bisa ditangani dengan tepat dan cepat biasanya dapat
diatasi dan kondisi pasien dapat pulih kembali sepenuhnya, bahkan segala
+
2
akti(itas dan produkti(itas dapat berlangsung seperti semula. Dengan demikian
pera&atan terhadap pasien stroke harus dimulai sedini mungkin.
%eterlambatan akan menimbulkan hal$hal yang kurang baik dan tidak
diinginkan. Jenis stroke sendiri ada dua macam, stroke iskemik dan stroke
hemoragik ,umbantobing, 2""-#. *ejala stroke iskemik dapat berupa lumpuh
sebelah, mati sebelah, kesulitan berbahasa dan gangguan pengelihatan,
.ertigo, penglihatan rangkap, kelumpuhan total, mati rasa, gagap dan a(asia
)oerjanto, 2"""#. Stroke hemoragik dapat menyebabkan pasien lebih tampak
parah sekitarnya. %ondisi pasien cepat memburuk daripada stroke iskemik,
disertai dengan sakit kepala yang berat, kesadaran yang terganggu, mual dan
muntah.
'ada pasien stroke kelumpuhan pada anggota gerak badan dapat
mencapai sekitar 5"$8"%, sedangkan gangguan sistem rasa terjadi sekitar 25%
yang berupa kesemutan, baal, nyeri pada sisi maupun pada seluruh tubuh
Setia&an, +//2#. %ondisi demikian harus benar$benar dipahami oleh
masyarakat dalam melakukan perilaku pencegahan stroke.
0saha pencegahan serangan stroke adalah menyingkirkan (aktor resiko
konsumsi alkohol, merokok, dan lain$lain#, terutama bagi mereka yang
memiliki tekanan darah tinggi, penyakit jantung transien iskemik gangguan
pasokan darah sesaat#, diabetes mellitus, kolesterol darah tinggi dan kebiasaan
ri&ayat keluarga atau keturunan, usia, jenis kelamin pria lebih berisiko# dan
rasa !angoenprasodjo, 2""5#. 1al ini masalah usaha pencegahan lebih
diutamakan dari pada pengobatan dengan menjauhi (aktor risiko sehingga
2
melakukan perilaku pencegahan stroke
'enanganan stroke harus ditangani dengan tuntas meskipun memerlukan
biaya besar. 3ila pasien stroke ditangani dengan segera yaitu dalam &aktu 4"
menit setelah terkena stroke the golden moment# peluang untuk sembuh
tanpa cacat cukup besar. Dengan mengenali gejalanya, orang dapat menyadari
risiko yang akan dialaminya. 5isiko yang akan dialaminya dan dengan penuh
kesadaran mau memperbaiki kebiasaan yang mengundang munculnya stroke
ini terutama bagi yang berisiko tinggi#. 3iasanya, dokter memberi obat$
obatan tertentu maupun menyarankan tindakan operasi pengangkatan
sumbatan dalam arteri carotid endorterectomy# agar terhindari dari serangan
stroke besar Sustrani, 2""-#.
Secara global, sekitar 8" juta orang menderita akibat stroke. 6erdapat
sekitar +2 juta korban stroke baru setiap tahun, terdapat sekitar -,- juta
diantaranya meninggal dalam +2 bulan, terdapat sekitar 25" juta anggota
keluarga berkaitan dengan para pengidap stroke yang bertahan hidup 7eigin,
2""-#. Dari data D%% 'ur&odadi yang menderita penyakit stroke di tahun
2""4 sebanyak 8++ orang. %lien yang menderita stroke berat 225 orang,
sedang 22- orang, ringan 22- orang. Sedangkan di 'uskesmas *odong I
%ecamatan *odong %abupaten *robogan yang ra&at jalan penderita stroke
yang disebabkan oleh hipertensi sebanyak 8- pasien. %lien yang menderita
stroke berat 2" orang, sedang 2- orang, ringan 2" orang pada tahun 2""4. 1al
ini disebabkan perilaku masyarakat yang jelek dan kebiasaan makanan
berlemak dan minum beralkohol, keturunan, kurang olahraga yang teratur dan
-
gaya hidup
'erilaku seseorang oleh berbagai (aktor lain, jenis kelamin, umur,
tingkat pendidikan, pengetahuan perilaku seseorang juga dapat diperoleh dari
kebiasaan pasien sehari$hari baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat.
Dalam kehidupan pasien sehari$hari baik di lingkungan keluarga maupun
masyarakat, pasien harus memperhatikan bagaimana perilaku pasien pada
anggota keluarga terhadap pencegahan stroke, sehingga tidak menimbulkan
kerugian bagi diri dan orang lain pada pasien yaitu dengan melakukan
pengobatan secara teratur, minum obat, olahraga teratur, tidak merokok, tidak
minum alkohol, diet garam atau lemak dan memeriksa keluarga yang sakit dan
melakukan perilaku pencegahan stroke )otoatmodjo, 2""2#.
'erilaku pencegahan masyarakat akan stroke di &ilayah kerja
'uskesmas *odong I %ecamatan *odong %abupaten *robogan sangat
dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan masyarakat yang sebagian besar masih
kurang mengenai stroke. 'roses terjadinya pengetahuan menjadi masalah
mendasar dalam usaha upaya pencegahan stroke di &ilayah kerja 'uskesmas
*odong I %ecamatan *odong %abupaten *robogan.
%urangnya pengetahuan masyarakat tentang stroke di &ilayah kerja
'uskesmas *odong I %ecamatan *odong %abupaten *robogan tersebut, akan
dapat mempengaruhi perilaku pencegahan stroke di &ilayah kerja 'uskesmas
*odong I %ecamatan *odong %abupaten *robogan yang diakibatkan oleh
merokok, minum alcohol, makan garam banyak, makanan berlemak, dan tidak
mengontrol emosi. %arena itu, upaya untuk membentuk perilaku pencegahan
5
terhadap stroke pada pencegahan hendaknya senantiasa dilakukan.
3erdasarkan hal tersebut di atas, pengetahuan dan perilaku pencegahan stroke
pada pasien hipertensi sangat penting, maka perlu dilakukan penelitian tentang
hubungan antara tigkat pengetahuan pasien hipertensi dengan perilaku
pencegahan stroke. 'enelitian ini dilakukan di&ilayah kerja 'uskesmas
*odong I %ecamatan *odong %abupaten *robogan karena hipertensi.
B. Perumusan Masalah
3erdasarkan uraian dari latar belakang tersebut diatas maka peneliti
ingin mengetahui adakah 91ubungan 6ingkat 'engetahuan Dengan 'erilaku
'encegahan Stroke 'ada 'enderita 1ipertensi Di Desa !anggarmas
%ecamatan *odong %abupaten *robogan:.
C. Tujuan Penelitian
+. 6ujuan 0mum
!engetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan
stroke pada penderita hipertensi.
2. 6ujuan %husus
a. !engidenti(ikasi tingkat pengetahuan dengan perilaku
pencegahan stroke pada penderita hipertensi.
b. !engidenti(ikasi perilaku pencegahan stroke pada penderita
hipertensi.
4
c. !enganalisis hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku
pencegahan stroke pada penderita hipertensi.
D. Manfaat Penelitian
+. 3agi Instansi 'endidikan %epera&atan
Dengan penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum mata ajar komunitas, khususnya peran serta
keluarga tentang perilaku pencegahan stroke pada penderita.
2. 3agi 'ro(esi %epera&atan
'enelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan perilaku
pencegahan stroke dan keterampilan bagi tenaga kesehatan di bidang ilmu
kepera&atan khususnya perilaku pencegahan stroke.
2. 3agi !asyarakat
Dengan penelitian ini memberikan masukan bagi masyarakat dan
diharapkan peran serta masyarakat dalam usaha meningkatkan kerja sama
dengan perilaku pencegahan stroke demi keberhasilan.
a. !embantu menemukan penderita sedini mungkin adanya kasus
b. !endorong dan memberikan semangat agar memeriksakan diri sedini
mungkin dan berobat dan minum obat secara teratur
c. !engingatkan penderita untuk memeriksakan ulang
d. !emoti.asi penderita agar tidak putus asa untuk minum obat secara
teratur demi kesembuhan.
8
-. 3agi 'eneliti
Sebagai pengalaman dan latihan bagi penulis dalam mengajarkan suatu
penelitian serta mengkaji teori dari pendidikan dan belajar menemukan
permasalahan yang ada di lapangan.
5. 3agi 'asien
!emberikan in(ormasi kepada penderita bah&a pentingnya peran
pengetahuan stroke bagi kesembuhan mereka sehingga menimbulkan
moti.asi yang positi( dalam melakukan program perilaku pencegahan
stroke.
E. Bidang Ilmu
Dari segi keilmuan, literatur ini merupakan ilmu kepera&atan komunitas
dan %epera&atan !edikal 3edah dimana pengetahuan sebagai bagian dari
komunitas memberikan kontribusi dalam meningkatkan perilaku pencegahan
stroke pada penderitanya.

Anda mungkin juga menyukai