Anda di halaman 1dari 1

REKSI HEMOLISIS PADA STREPTOCOCCUS

In vitro Streptocooccus dapat menyebabkan terjadinya hemolisis pada sel darah merah dalam berbagai taraf. Jika penghancuran sel darah merah terjadi secara lengkap dengan disertai pelepasan hemoglobin, maka disebut beta hemolisis. Jika penghancuran sel darah merah tidak terjadi secara lengkap dengan disertai pembentukan pigmen hijau, maka disebut alfa hemolisis. Gamma hemolisis kadang-kadang dipakai untuk menunjukkan kuman yang non-hemolitik. Streptococcus grup A beta hemolitycus membentuk 2 macam hemolisin, yaitu Streptolisin-O dan Streptolisin-S. Streptolisin-O adalah suatu toksin yang terdiri dari protein dengan berat molekul 60.000 dalton. Aktif dalam suasana anaerob yaitu melisiskan sel darah merah. Jika pada seekor kelinci disuntikkan toksin yang telah dimurnikan dalam dosis kecil, maka akan Nampak kelainan pada elektro-kardiogram sesaat sebelum binatang tersebut mati. Toksin ini menyebabkan dibentuknya zat anti Streptolisin-O (ASO) dalam darah jika titer ASO diatas 166, maka dapat berarti bahwa baru terjadi infeksi Streptococcus atau infeksi Streptococcus yang telah lama dengan kadar zat anti yang tetap tinggi. Streptolisin-S adalah suatu toksin yang mempunyai berat molekul 20.000 dalton, bersifat antigen lemah karena didalamnya hanya mengandung polipeptida dengan berat molekul 2.800 dalton. Pembentukannya bertambah jika ke dalam pembenihan ditambahkan cysteine atau senyawa sulfhydril lainnya. Toksin ini menyebabkan terbentuknya zona bening di sekeliling koloni kuman yang ditanam pada lempeng agar darah dalam suasana aerob.

Anda mungkin juga menyukai