Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbilaalamiin.

Segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum Geologi Dasar ini. Laporan ini kami susun sebagai tugas akhir praktikum mata kuliah Geologi Dasar yang memuat tentang jenis batuan, bentuk strutur lokasi atau daerah penelitian sehingga harapannya dapat memenuhi syarat untuk mengikuti ujian akhir semester. Penyelesaian penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak DR. Ir. Didi Supriyadi Agustawijaya, M.Eng, Ph.D. selaku pembimbing praktikum sekaligus dosen pengampu mata kuliah Geologi Dasar. 2. Ibu Alfina Taurida, S.Pd.,M.Sc. selaku pembimbing praktikum lapangan 3. Saudara Arif Wijaya, selaku Asisten dosen yang telah membantu dalam pelaksanaan praktikum. 4. Teman teman seperjuangan, atas dukungannya baik moril maupun materiil dalam penyusunan laporan ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu segala kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan, demi kesempurnan penulisan laporan selanjutnya. Semoga dapat bermanfaat sebesar besarnya bagi tim penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Mataram, 11 Desember 2011

1.1

LATAR BELAKANG Geologi adalah ilmu yang mempelajari proses-proses yang terjadi baik dipermukaan maupun dibawah permukaan bumi, beserta mineral-mineral penyusunnya.. Batuan adalah agresi atau kumpulan dari satu atau lebih mineral ( sejenis atau tidak sejenis),dalam suatu erbandingan tertentu, bias any tidak homogeny atau tidak pula mempunyai susunan kimia dan sifat-sifat fisika yang tetap dan terbentuk di alam. Mineral adalah suatu benda padat yang homogen terrdapat di alam, terbentuk secara anorganit mempunyai komposisi kimia pada batas batass tertentu mempunyai atom yang tersusun secara teratur . Determinasi atau pengenalan mineral dapat didasarkan pada berbagai sifat dari mineral itu sendiri, antara lain sifat fisika dan bentuk kristal serta sifat optik.Namun dalam praktikum ini, kita hanya terbatas pada pengenalan sifat fisik dari mineral. Untuk menentukan nama mineral terlebih dahulu dilakukan determinasi sifat-sifat fisik mineral yang meliputi : warna, kilap,bentuk, kekerasan, berat jenis, belahan, pecahan dan cerat.

1.2

MAKSUD DAN TUJUAN Adapun maksud diadakannya praktikum geologi ini agar supaya praktikan dapat mengetahui bentuk dan jenis jenis mineral Sedangkan tujuan diadakannya praktikum adalah agar praktikan dapat mendeterminasi sifat sifat fisik mineral.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mineral adalah suatu senyawa anorganik yang terbentuk di alam (secara alamiah) bersifat homogen, dengan komposisi kimia terbatas dan sifat fisika tertentu. Determinasi atau pengenalan mineral dapat didasarkan pada berbagai sifat dari mineral itu sendiri, antara lain sifat fisika dan bentuk kristal serta sifat optik. Namun dalam praktikum ini, kita hanya terbatas pada pengenalan sifat fisika dan bentuk kristal.

1. Sifat Fisika Beberapa sifat fisika yang penting ialah: a) Warna b) Kilap c) Cerat / gores d) Kekerasan e) Belahan f) Pecahan

g) Berat jenis h) Dsb Tidak semua sifat fisika diperlukan untuk mendeterminasi mineral tersebut, tetapi dua atau tiga dari sifat tersebut yang dikombinasikan telah cukup untuk mengenal suatu mineral.

a) Warna Warna yaitu kesan warna yang kita tang kap bilamana mineral tersebut terkena cahaya/sinar. Banyak mineral yang mempunyai warna khusus, sehingga dari warna tersebut kita dapat melakukan determinasi mineral, namun ada beberapa mineral yang mempunyai warna yang sama, sehingga tidak selamanya dari warna kita dapat mengetahui jenis mineral. Banyak hal yang menyebabkan kesan warna pada suatu mineral antara lain penyerapan beberapa jenis panjang gelombang, komposisi kimia, struktur kristal dan ikatan atom serta pengotor daripda mineral.

b) Kilap Kilap (luster) merupakan suatu sifat optis yang mempunyai hubungan yang erat dengan peristiwa pemantulan maupun pembiasan cahaya. Kilap pada mineral terbagi dua yaitu: a) Kilap logam (luster metalic) Mineral-mineral yang dapat menyerap pancaran sinar secara kuat, biasanya disebabkan oleh sifat opaque atau hampir opaque. Contoh mineral; Pyrite (FeS2), Galena (PbS), dll. b) Kilap non logam (non metalic luster) Kilap non logam terdiri dari :

Kilap kaca (vitrious) Kilap intan (addamatin/diamond) Kilap lilin (waxy) Kilap lemak (greasy) Kilap damar (resinous) Kilap sutra (silky) Kilap tanah (earthy) atau kabur (dull) c) Kilap setengah logam (sub metalic luster)

c) Cerat /Gores Cerat atau warna gores, adalah warna yang kita dapatkan bilamana mineral kita goreskan pada porselen yang kasar permukaannya, yang dikenal dengan streak Plate. d) Kekerasan Kekerasan (hardnes). Yang dimaksud dengan kekerasaan mineral adalah daya tahan mineral (resistensi) terhadap goresan (apabila permukaannya digores), berikut ini dapat kia lihat table kekerasan berdasarkan skala Mohs. SKALA MOHS Kekerasan (Hardness) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nama Mineral Talk Gypsum Kalsit Fluorit Apatit Ortoklas Kuarsa Topaz Korundum Intan (Diamond)

e) Belahan (Cleavage) Banyak mineral yang terbelah pada jurusan tertentu dan membentuk bidang-bidang tertentu secara teratur, belahan pada mineral terdiri dari: Belahan 1 arah Belahan 2 arah Belahan 3 arah Belahan 4 arah Belahan 6 arah

f)

Pecahan (fracture) Jika suatu belahan mineral cara pecahnya melalui bidang tertentu dari bidang lemah dengan permukaan licin, megkilap, maka untuk pecahan (fracture), pecahnya mineral tidak teratur. Pada pecahan mineral dikenal tiga istillah:

a) Pecahan rata (Even) b) Pecahan melengkung (Concoidal) c) Pecahan tak rata (Uneven)

g) Berat jenis Berat relatif dari suatu mineral diukur terhadap berat dari air, atau berat relative dari suatu mineral diukur terhadap berat di udara, atau perbandingan antara berat mineral di uadara terhadap volumenya di dalam air.

Anda mungkin juga menyukai