Anda di halaman 1dari 13

OS KATARAK SENILIS IMMATUR LAPORAN KASUS Penguji kasus Pembimbing Dibacakan oleh Dibacakan tanggal : dr.

Liana Ekowati Sp.M : dr. Willibrordus T Winaksa : Dimas Ega Wija a Putra : !" #anuari "$!!

I.

PENDAHULUAN Salah satu panca indera ang penting dalam kehidupan adalah mata% ang secara &ungsional sebagai organ penglihatan. Tajam penglihatan dipengaruhi oleh berbagai hal% antara lain: media re&rakta% kelainan re&raksi% dan sara& mata. Media re&rakta terdiri atas kornea% humor a'uosus% lensa dan corpus (itreum. )ila terdapat gangguan pada komponen tersebut% dapat mengakibatkan penurunan tajam penglihatan. )agian dari media re&rakta ang memiliki peranan penting dalam

proses penglihatan adalah lensa. *ungsi utama lensa adalah mem&okuskan berkas caha a ke retina. Pada proses mem&okuskan caha a% lensa bekerja sama dengan korpus siliaris dan +onula% sehingga dapat mengatur caha a ang datang baik dari benda ang dekat maupun benda ang jauh. ,emampuan ini dikenal dengan da a akomodasi.! )ila terdapat kelainan ataupun gangguan pada komponen tersebut% maka akan mengakibatkan penurunan ketajaman penglihatan. ,atarak adalah suatu kekeruhan lensa. ,atarak dapat terjadi akibat penuaan% trauma &isik% radiasi% pegaruh +at kimia% pen akit intraokuler% pen akit sistemik ataupun kongenital. ,atarak merupakan pen ebab kebutaan di dunia. Ditandai dengan terjadin a edema lensa% perubahan protein% peningkatan proli&erasi% dan kerusakan berkesinambungan serabut-serabut lensa!%"%.%/

Menurut 0iset Dasar ,esehatan Dasar "$$1% angka kebutaan penduduk 2ndonesia masih terbilang tinggi% aitu sekitar $%34 dengan pen ebab utama berupa katarak% disusul glaukoma% kelainan re&raksi% pen akit mata degenerati& dan pen akit mata lainn a. Pre(alensi kasus katarak di 2ndonesia mengalami peningkatan sebesar $%54 dalam waktu 5 tahun. Dari tahun "$$! ang sebesar !%"4 menjadi !%64 pada tahun "$$1.. II. IDENTITAS PENDERITA 7ama 8mur 9gama 9lamat Pekerjaan III. ANAMNESIS :autoanamnesis dan alloanamnesis pada !! #anuari "$!!; Keluhan Utama : mata kiri kabur :7 .S : 1" tahun : 2slam : Semarang : 2bu rumah tangga

Riwayat Penyakit Sekaran : Lebih kurang ! tahun ang lalu pasien mengeluh kedua mata dirasa kabur terutama mata kanan% penglihatan seperti berkabut. Sepanjang hari perlahan-lahan semakin lama semakin kabur. Penglihatan kabur dimulai dari kesulitan membaca walaupun memakai kacamata baca hingga mengenali orang. Pasien berobat ke poli mata 0S8P Dr.,ariadi dan telah dilakukan operasi ! bulan ang lalu. Dari sejak 6 bulan ang lalu pasien juga mengeluhkan penglihatan mata kiri kabur seperti berkabut% perlahan-lahan terutama di siang hari% malam hari penglihatan sedikit lebih jelas. Mata merah :-;% cekot-cekot :-;% mata berair :-;% n eri :-;% keluar kotoran mata :-;% silau :-;. Lebih kurang " minggu ini pasien merasa mata kiri semakin kabur. Dikarenakan hal ini mengganggu akti(itas maka pasien datang kembali berobat ke 0S8P Dr.,ariadi

Riwayat Penyakit Dahulu : 0iwa at penggunaan kacamata baca dengan ukuran <. mata kanan dan kiri sejak . tahun ang lalu 0iwa at pen akit katarak pada mata kanan penderita% telah dioperasi ! bulan ang lalu di 0S8P Dr.,ariadi 0iwa at kencing manis disangkal 0iwa at pen akit tekanan darah tinggi disangkal 0iwa at pemakaian obat atau jamu dalam jangka panjang disangkal 0iwa at trauma pada daerah mata disangkal

Riwayat Penyakit Keluar a : Tidak ada anggota keluarga ang seperti ini

Riwayat S!"ial Ek!n!mi : I#. Penderita adalah seorang ibu rumah tangga Suami telah meninggal dunia Memiliki = orang anak ang telah mandiri )ia a pengobatan ditanggung 9skes. ,esan : sosial ekonomi cukup

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN $ISIK Statu" Prae"en :Tanggal !! #anuari "$!!; ,eadaan umum ,esadaran Tanda (ital : baik : komposmentis : TD : !"$>6$ mm?g suhu : a&ebris 00 : "5@>menit

nadi : 13@>menit Pemeriksaan &isik : kepala : mesose&al thoraks : cor : tidak ada kelainan paru : tidak ada kelainan abdomen ekstremitas : tidak ada kelainan : tidak ada kelainan

Statu" O%talm!l! i :Tanggal !! #anuari "$!!;


Lensa keruh tak merata

Aculus De@ter 5>"$ S-".$$ 5>!= 7)C Tidak dilakukan Derak bola ke segala arah baik Tidak ada kelainan Edema :-;% spasme :-; Edema :-;% spasme :-; ?iperemis :-;% sekret :-;% kemosis :-; ?iperemis :-;% sekret :-;% kemosis :-; ,emosis :-;% 2njeksi :-;% sekret :-; Tidak ada kelainan #ernih ,edalaman cukup% Tindal E&ek :-; ,ripte :<;% sinekia :-; )ulat% central% regular% d : .mm% 0P :<; 7 Pseudo&akia% 2AL ditempat :<; cemerlang T:digital; normal Lancar

L9C02M9L2S :-; TEST *L8A0ESCE27 PEMERIKSAAN PENUN&AN' : )elum dilaksanakan. #. RESUME

A
Iris Shadow

B2S8S ,A0E,S2 SE7S8S CALA02S P909SE>P909LESE S8PE0C2L29 P9LPE)09 S8PE02A0 P9LPE)09 27*E02A0 CA7#87DT2B9 P9LPE)09L2S CA7#87DT2B9 *A072CES CA7#87DT2B9 )8L)2 SCLE09 CA07E9 C9ME09 AC8L2 97TE02A0 202S P8P2L LE7S9 *87D8S 0E*LE,S TE7S2A AC8L2 S2STEM C979L2S

Aculus Sinister 5>.$ 5>.$ 7C Tidak dilakukan Derak bola ke segala arah baik Tidak ada kelainan Edema :-;% spasme :-; Edema :-;% spasme :-; ?iperemis :-;% sekret :-;% kemosis :-; ?iperemis :-;% sekret :-;% kemosis :-; ,emosis :-;% 2njeksi :-;% sekret :-; Tidak ada kelainan #ernih ,edalaman cukup% Tindal E&ek :-; ,ripte :<;% sinekia :-; )ulat% central% regular% d : .mm% 0P :<; 7 ,eruh tidak merata% iris shadow (+) :<; kurang cemerlang T:digital; normal Lancar :-;

Seorang wanita 1" tahun datang ke poli mata 0SD, dengan keluhan mata kiri kabur% penglihatan seperti berkabut% terutama di siang hari% malam hari penglihatan sedikit lebih jelas. Penglihatan kabur dimulai dari kesulitan membaca walaupun dengan menggunakan kacamata. Mata merah :-;% cekotcekot :-;% mata berair :-;% n eri :-;% keluar kotoran mata :-;% silau :-;. Pemeriksaan &isik : status praesens dan pemeriksaan &isik dalam batas normal. Status A&talmologi : Aculus De@ter 5>"$ :koreksi: S-".$$ 5>!= 7)C; jernih Pseudo&akia% 2AL ditempat :<; cemerlang )inokuler 5>!= Distorsi :-; 9dd S < ..$$ #. #I. DIA'NOSA Diagnosis kerja AD: Pseudo&akia post E,E, AS : ,atarak Senilis 2mmatur Diagnosis tambahan ADS: Presbiopia AD : M opia sedang #II. TERAPI Catarlent ED . @ gtt 2 AS Pemberian kacamata #III. PRO'NOSIS Fuo ad (isam Fuo ad sanam Fuo ad (itam Fuo ad cosmeticam AD AS dubia ad bonam dubia ad bonam ad bonam ad bonam ad bonam ad bonam #ISUS KORNEA LENSA $UNDUS RE$LEKS Aculus Sinister 5>.$ :,oreksi: 5>.$ 7C; jernih ,eruh tidak merata% iris shadow (+) :<; kurang cemerlang

I(.

USUL ) USUL !. Pemeriksaan &unduskopi ". ,ontrol ! bulan lagi

(.

EDUKASI Menjelaskan pada penderita bahwa pandangan mata kiri kabur disebabkan katarak pada lensa mata. Menjelaskan pada penderita bahwa penderita memerlukan alat bantu kacamata dan menjelaskan bahwa ukuran kacamata mungkin akan mudah berubah akibat katarak ang diderita Menjelaskan pada penderita bahwa saat ini pen akit katarak penderita diobati dengan obat tetes mata ang ber&ungsi memperlambat progresi(itas kekeruhan lensa tetapi obat ini tidak ber&ungsi untuk mengembalikan tajam penglihatan Menjelaskan pada penderita bahwa katarak lama kelamaan akan menebal dan akhirn a mengganggu penglihatan serta akti(itas. )ila terjadi kondisi demikian% katarak dapat ditangani dengan operasi ekstraksi katarak dan pemberian lensa tanam pada mata.

(I.

DISKUSI ,atarak Salah satu gangguan pada lensa adalah kekeruhan lensa atau dikenal sebagai katarak. ,atarak berasal dari bahasa Eunani katarrahakies, 2nggris cataract dan Latin cataracta ang berarti air terjun. #adi katarak dimaksudkan sebagai penglihatan ang seperti tertutup air terjun." ,atarak adalah suatu keadaan kekeruhan lensa. Penuaan adalah sebab paling umum dari katarak% namun beberapa &aktor lain dapat terlibat% termasuk trauma% toksin% pen akit sistemik :diabetes mellitus;% merokok% dan
6

keturunan. ,atarak dapat terjadi akibat hidrasi :penambahan cairan; lensa% denaturasi protein lensa terjadi akibat kedua-duan a. Sebagian besar kasus bersi&at bilateral% walaupun kecepatan perkembangan masing-masing jarang sama. ,ekeruhan lensa tersebut dapat men ebabkan lensa menjadi tidak transparan sehingga pupil akan berwarna putih atau abu-abu. ,ekeruhan ini dapat ditemukan pada berbagai lokalisasi di lensa seperti pada korteks% nucleus% subkapsular. Pemeriksaan tonometri bila memungkinkan. ang dilakukan pada pasien katarak )erdasarkan usia katarak dapat meliputi pemeriksaan tajam pengelihatan% slit lamp% &unduskopi% serta diklasi&ikasikan dalam : !%" !. ,atarak kongenital :usia G! tahun; ". ,atarak ju(enile :usia H! tahun; .. ,atarak senile :usia H=$ tahun; ,atarak senil adalah semua kekeruhan lensa ang terdapat pada usia lanjut% aitu usia diatas =$ tahun. Pen ebabn a sampai sekarang tidak diketahui secara pasti. ,onsep penuaan: Teori putaran biologic : I 9 biologic clockJ ; #aringan embrio manusia dpat membelah diri =$ kali dan kemuadian mati 2munologisK dengan bertambahn a usia akan bertambah cacat imunologik ang mengakibatkan kerusakan sel Teori mutasi spontan Teori I 9 &ree radical I Teori I 9 cross-link I

Pen ebab katarak: !. Proses penuaan ". 2n&eksi intrauterine :rubella% toksoplasmosis% histoplasmosis% inklusi sitomegalik;

.. ,omplikasi pen akit intraokuler lain seperti u(eitis% glaukoma% m opia maligna% ablasio retina% tumor intraocular% retinitis pigmentosa. /. Pen akit sistemik seperti galaktosemia% diabetes mellitus% hipoparatiroid% hipokalsemik% distro&i miotonik% dermatitis atopik% aminoasiduria% homosisteinuri% =. Trauma :katarak traumatika; pada trauma &isik :trauma tembus atau tak tembus;% radiasi sinar 8B% sinar rontgen% sinar neutron% elektrik shock% dan termal shock 5. Abat-obatan :na&talin% dinitro&enol% kortikosteroid% &enotia+in%

echothiopate% pilocarpine% phospoline iodine% amiodaron% klorproma+in% busul&an% ergot% triparanol ME0-"3;% metal :Cu dan *e;% dan de&isiensi (itamin 9%)%C dan E. 1. Pasca E,E, :,atarak sekunder; Perubahan lensa ang terjadi pada usia lanjut :" !. ,apsul lensa Menebal dan mengalami sklerosis L kurang elastis :!>/ dibanding anak; L da a akomodasi pun berkurang :presbiopia; Lamel kapsul berkurang atau kabur Terlihat bahan granular ". Epitel lensa Makin tipis Sel epitel :germinati&; pada ekuator bertambah besar dan berat )engkak dan (akuolisasi mitokondria ang n ata .. Serat lensa 0usak dan menjadi lebih ireguler% terutama pada korteks Sinar 8B semakin lama akan merusak protein nukleus :histidin% tripto&an% metionin% sistein dan tirosin; membentuk brown sclerotic nucleus. ,atarak Senil dibagi menjadi empat stadium aitu insipien% imatur% matur% dan hipermatur.
8

Ta*el +. Per*e,aan "ta,ium katarak "enile 'e-ala ,ekeruhan lensa Cairan lensa 2ris 2ris shadow CA9 Sudut bilik mata Pen ulit In"i.ien 0ingan 7ormal 7ormal 7egati(e 7ormal 7ormal Imatur Sebagian )ertambah :air masuk; Terdorong Positi& Dangkal Sempit Dlaucoma Matur Seluruh 7ormal 7ormal 7egati& 7ormal 7ormal Hi.ermatur Massi& )erkurang :air<masa lensa keluar; Tremulans Pseudopositi& Dalam Terbuka Dlaucoma% u(eitis

Tatalaksana katarak Tidak ada terapi medis untuk katarak. Ekstraksi lensa diindikasikan apabila menurunan penglihatan mengganggu akti(itas normal penderita. 2ndikasi pembedahan pada katarak senilis )ila katarak menimbulkan pen ulit seperti u(eitis atau glukoma% meskipun (isus masih baik untuk bekerja% dilakukan operasi juga setelah keadaan menjadi tenang. )ila sudah masuk dalam stadium matur )ila (isus meskipun sudah dikoreksi% tidak cukup untuk melakukan pekerjaan sehari-hari atau (isus G 5>!". Terapi pembedahan : !. E,E, Dilakukan dengan merobek kapsul anterior% mengeluarkan nukleus dan korteks. Sebagian kapsul anterior dan seluruh kapsul posterior ditinggal. Cara ini umumn a dilakukan pada katarak dengan lensa mata ang sangat keruh sehingga sulit dihancurkan dengan teknik &akoemulsi&ikasi. Selain itu% juga dilakukan pada tempat-tempat di mana teknologi &akoemulsi&ikasi tidak tersedia. Teknik ini membutuhkan sa atan ang lebar% karena lensa harus dikeluarkan dalam keadaan utuh. Setelah lensa dikeluarkan% lensa buatan :2AL; dipasang untuk menggantikan lensa asli% tepat di posisi semula. Lalu dilakukan penjahitan untuk menutup luka. Teknik ini dihindari pada penderita dengan +onulla +inii ang rapuh."
9

a. ,euntungan : Luka insisi lebih kecil :6-!" mm; dibanding E,2, ,arena kapsul posterior utuh maka : Mengurangi resiko hilangn a (itreus intra operasi Posisi anatomis ang lebih baik untuk pemasangan 2AL Mengurangi insidensi ablasio retina% edema kornea%

perlengketan (itreus dengan iris dan kornea Men ediakan barier ang menahan pertukaran beberapa molekul antara a'ueous dan (itreus Menurunkan akses bakteri ke ka(itas (itreus men ebabkan endo&thalmitis. b. ,erugian : Dapat timbul katarak sekunder. ". E,2, Teknik ini sudah jarang digunakan setelah adan a teknik E,E,. Pada E,2, dilakukan pengangkatan seluruh lensa% termasuk kapsul lensa. Pada teknik ini dilakukan sa atan !"-!/mm% lebih besar dibandingkan dengan teknik E,E,. Dapat dilakukan pada +onula +inn berdegenerasi> mudah diputus." a. ,euntungan : Tidak timbul katarak sekunder Diperlukan instrumen ang tidak terlalu canggih :lup operasi% cr oprobe% &orsep kapsul; b. ,erugian : 2nsisi ang lebih besar dapat mengakibatkan : Pen embuhan dan rehabilitasi (isual tertunda 9stigmatisma ang signi&ikan 2nkarserasi iris dan (itreus lebih sering menimbulkan pen ulit seperti glaukoma% u(eitis% endol&talmitis. .. *ako&ragmentasi dan &akoemulsi&ikasi
10

ang dapat

ang telah rapuh>

*ako&ragmentasi dan &akoemulsi&ikasi dengan irigasi atau aspirasi :atau keduan a; adalah teknik ekstrakapsular ang menggunakan getarangetaran ultrasonik untuk mengangkat nucleus dan korteks melalui insisi limbus ang kecil :"-= mm;% sehingga mempermudah pen embuhan luka pasca-operasi% disamping perbaikan penglihatan juga lebih baik. Teknik ini berman&aat pada katarak kongenital% traumatik dan keban akan katarak senilis. Teknik ini kurang e&ekti& pada katarak senilis ang padat% dan keuntungan insisi limbus ang kecil agak berkurang kalau akan dimasukkan lensa intraokuler. ,erugiann a kur(e pembelajaran lebih lama% bia a tinggi% dan komplikasi saat operasi bias lebih serius.!%/ Persiapan operasi : !. Status o&talmologik Tidak dijumpai tanda-tanda in&eksi T2A normal Saluran air mata lancar ". ,eadaan umum>sistemik ?asil pemeriksaan laboratorium darah rutin% waktu pembekuan% waktu perdarahan% kadar gula darah dalam batas normal Tidak dijumpai batuk produkti& Pada penderita DM atau hipertensi% keadaan pen akit tersebut harus terkontrol.

Perawatan pasca operasi : !. Mata dibebat ". Diberikan tetes antibiotika dengan kombinasi antiin&lamasi .. Tidak boleh mengangkat benda berat M5 bulan /. ,ontrol teratur untuk e(aluasi luka operasi =. )ila tanpa pemasangan 2AL% maka mata ang tidak mempun ai lensa lagi :a&akia; (isusn a !>5$% sehingga perlu dikoreksi dengan lensa
11

S<!$D untuk melihat jauh. ,oreksi ini diberikan . bulan pasca operasi. Sedangkan untuk melihat dekat perlu diberikan kacamata S<.D. Pasien ini didiagnosis sebagai katarak senilis imatur dengan dasar pemikiran sebagai berikut: !. 9namnesis: - Penderita berusia 1" tahun - Penglihatan mata kiri kabur% perlahan-lahan semakin kabur dengan kondisi mata tenang ". Pemeriksaan o&talmologis: - Bisus AS - Pada pemeriksaan lensa didapatkan kekeruhan tidak merata pada AS dan pemeriksaan iris shadow : positi&;. - Pemeriksaan &undus re&lek AS :<; kurang cemerlang Dalam kasus ini% penderita diberikan catarlent untuk menghambat progresi&itas kearah matur. 7amun jika dikehendaki dapat dilakukan operasi E,E, dengan &akoemulsi&ikasi jika sangat menggangu penglihatan.

DA$TAR PUSTAKA !. Baughan DD% Ta lor 9% Paul 0. A&talmologi umum edisi !/. #akarta : Wid a Medika%"$$$ ". 2l as S. Trauma mata. Dalam : 2lmu Pen akit Mata. #akarta: )alai penerbit *, 82%!336

12

.. 0umah Sakit Mata N)ersa apO ?inggap di 2ndonesia. *acult o& Medicine 9irlangga 8ni(ersit Pserial onlineQ "$!$. 9(alaible &rom: www.&k.unair.ac.id>news>&ocus>rumah-sakit-mata-bersa ap-hinggap-diindonesia /. Suhardjo% ?artono. 2lmu ,esehatan Mata. #ogjakarta: 8ni(ersitas Dajah Mada. "$$1. =. PE0D9M2% Panduan Menejemen ,linis PE0D9M2% #akarta : PP PE0D9M2% "$$5.

13

Anda mungkin juga menyukai