KEHAMILAN RESIKO TINGGI (Depkes RI 2010)

1. Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.

2. Anak lebih dari 4.
3. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun.
4. Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm, atau

penambahan berat badan < 9 kg selama masa kehamilan.

5. Anemia dengan haemoglobin < 11 g/dl.
6. Tinggi badan < 145 cm, atau dengan kelainan bentuk panggul dan tulang belakang.
7. Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau sebelum kehamilan ini.
8. Sedang/pernah menderita penyakit kronis, antara lain : tuberkulosis, kelainan jantung,

ginjal, hati, psikosis, kelainan endokrin (Diabetes melitus, Sistemik lupus

Eritematosus,dll), tumor dan keganasan.

9. Riwayat kehamilan buruk : keguguran berulang, kehamilan ektopik terganggu, mola

hidatidosa, ketuban pecah dini, bayi dengan cacat kongenital.

10. Riwayat persalinan dengan komplikasi : persalinan dengan seksio sesarea, ekstraksi

vakum/forseps.
11. Riwayat nifas dengan komplikasi : perdarahan pasca persalinan, infeksi masa nifas,

psikosis post partum (post partum blues).

12. Riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis, hipertensi dan riwayat cacat

congenital.
13. Kelainan jumlah janin : kehamilan ganda, janin dempet, monster.
14. Kelainan besar janin : pertumbuhan janin terhambat, janin besar.
15. Kelainan letak dan posisi janin : lintang/oblique, sungsang pada usia kehamilan lebih dari

32 minggu.

KOMPLIKASI YANG DAPAT TERJADI PADA IBU HAMIL

DENGAN KEHAMILAN RESIKO TINGGI (Depkes RI 2010)
a. Ketuban pecah dini.
b. Perdarahan pervaginam :
Perdarahan pada ante partum yaitu keguguran, placenta previa, solutio placenta.
c. Hipertensi dalam kehamilan (HDK): tekanan darah tinggi (sistolik >140 mmHg, diastolik >

90 mmHg), dengan atau tanpa edema pretibial.

d. Ancaman persalinan prematur.
e. Infeksi berat dalam kehamilan: demam berdarah, tifus abdominalis, sepsis.
f. Distosia, persalinan macet, persalinan tak maju.
 KOMPLIKASI YANG DAPAT TERJADI PADA JANIN DENGAN IBU

KEHAMILAN RESIKO TINGGI (Depkes RI 2010)

a. Kematian janin intra uterin.
b. Prematuritas dan BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah < 2500 gram).
c. Asfiksia.
d. Infeksi bakteri.
e. Kejang.
f. Ikterus.
g. Diare.
h. Hipotermia.
i. Tetanus neonatorum.
j. Masalah pemberian ASI.

k. Trauma lahir, sindroma gangguan pernafasan, kelainan congenital.

KODE PENYAKIT YANG BOLEH DIRUJUK BPJS

Persalinan

Kode Nama Arti

O42.0 Premature rupture of membranes, onset of Ketuban Pecah Dini dengan
labour within 24 hours onset kurang dari 24 Jam
O42.1 Premature rupture of membranes, onset of Ketuban Pecah Dini dengan
labour after 24 hours onset lebih dari 24 Jam
O60.1 Preterm labour with preterm delivery Persalinan prematur dengan
kelahiran prematur
O60 Preterm delivery Kelahiran Prematur
O61.0 Failed medical induction of labour Kegagalan induksi persalinan
O62 Precipitate labour Partus presipitatus
O63.0 Prolonged first stage of labour Kala satu memanjang
O63.1 Prolonged second stage (of labour) Kala dua memanjang
O63.2 Delayed delivery of second twin, triplet, etc. Persalinan kembar 2, 3 dst
O64.0 Obstructed labour due to incomplete rotation Partus terhambat karena
of fetal head kegagalan rotasi kepala bayi
O64.1 Obstructed labour due to breech presentation Partus terhambat karena
presentasi bokong
O64.2 Obstructed labour due to face presentation Partus terhambat karena
presentasi muka
O64.3 Obstructed labour due to brow presentation Partus terhambat karena
presentasi dahi
O64.4 Obstructed labour due to shoulder Partus terhambat karena
presentation presentasi bahu
O64.9 Obstructed labour due to deformed pelvis Partus terhambat karena
kelainan panggul (panggul
 sempit)
O68.0 Labour and delivery complicated by fetal Persalinan dengan fetal distress
heart rate anomaly (DJJ buruk)
O68.1 Labour and delivery complicated by Persalinan dengan mekonium
meconium in amniotic fluid pada cairan ketuban
O68.2 Labour and delivery complicated by fetal Persalinan dengan fetal distress
heart rate anomaly with meconium in dan mekonium pada ketuban
amniotic fluid
O68.9 Labour and delivery complicated by fetal Persalinan dengan fetal distress
stress, unspecified non spesifik
O69.0 Labour and delivery complicated by prolapse Persalinan dengan prolapse
of cord umbilikus (talipusat)
O69.1 Labour and delivery complicated by cord Persalinan dengan lilitan tali
around neck, with compression pusat
O69.4 Labour and delivery complicated by vasa Persalinan dengan vasa previa
praevia
O71.0 Rupture of uterus before onset of labour Ruptur uteri sebelum
persalinan
O71.1 Rupture of uterus during labour Ruptur uteri saat persalinan
O73.0 Retained placenta without haemorrhage Sisa plasenta tanpa perdarahan

Perdarahan dan lain – lain

Kode Nama Arti

O44.1 Placenta praevia with haemorrhage Plasenta Previa dengan
perdarahan
O44.0 Placenta praevia specified as without Plasenta previa tanpa
haemorrhage perdarahan
Third degree perineal laceration during Laserasi perineum derajat 3
O70.2 delivery
O70.3 Fourth degree perineal laceration during Laserasi perineum derajat 4
delivery
O72.2 Delayed and secondary postpartum Perdarahan Post partum lama
haemorrhage dan sekunder
O71.3 Obstetric laceration of cervix Laserasi cerviks uteri
O14.0 Moderate pre-eclampsia Pre eklamsia sedang
O14.1 Severe pre-eclampsia Pre eklamsia berat
O15.0 Eclampsia in pregnancy Eklamsia saat kehamilan
O15.1 Eclampsia in labour Eklamsia saat persalinan
O15.2 Eclampsia in puerperium Eklamsia saat nifas

Abortus

Kode Nama Arti

O02.1 Missed abortion Missed aborsi
O03.1 Spontaneous abortion, incomplete, Abortus spontan inkomplit
 complicated by delayed or excessive
haemorrhage
O03.3 Spontaenous abortion, incomplete, with other
and unspecified complications
O36.6 Spontaneous abortion, complete or
unspecified, complicated by delayed or
excessive haemorrhage
O36.8 Spontaneous abortion, complete or
unspecified, with other and unspecified
complications
dengan komplikasi perdarahan
Abortus spontan inkomplit
dengan komplikasi non spesifik
Abortus spontan komplit
dengan komplikasi perdarahan
Abortus spontan komplit
dengan komplikasi non spesifik