Anda di halaman 1dari 4

CERTAINTY OF RESPOND INDEKS (CRI) Pemahaman konsep dapat diidentifikasi dengan menggunakan soal yang dilengkapi dengan skala

CRI. CRI merupakan teknik untuk mengukur pemahaman konsep seseorang dengan cara mengukur tingkat keyakinan atau kepastian seseorang dalam menjawab setiap pertanyaan yang diberikan. Hal serupa diungkapkan oleh Hasan (dalam Hakim et al., 2012) bahwa: CRI is one way to distinguish between the know the concept, misconceptions, and do not know the concept. Misconception identification error will cause an error in break a way, for overcoming misconceptions and do not know the concept is very different. CRI is a measure of certainty of the students answer the questions given. Teknik CRI dapat digunakan untuk membedakan antara siswa yang memahami konsep, salah dalam memahami konsep (misconception) dengan siswa yang tidak memahami konsep. CRI menyajikan suatu pengukuran tingkat kepastian dan kepercayaan pada setiap jawsaban siswa. CRI biasanya berdasarkan pada suatu skala yang tetap. Skala yang digunakan Hasan adalah skala 5 (0-5). Indeks keyakinan siswa dalam menjawab pertanyaan konsep dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Indeks Keyakinan Seseotang dalam Menjawab Pertanyaan Konsep dengan CRI

Skala 0

Tingkat Keyakinan Totally Guessed Answer Almost Guess

Keterangan Jika menjawab soal 100% dengan benar-benar menebak Jika menjawab soal dengan presentase unsur tebakan antara75-99% dengan hampir menduga

Not Sure

Jika menjawab soal dengan presentase unsur tebakan antara 50-74% dengan tidak yakin

sure

Jika menjawab soal dengan presentase unsur

tebakan antara 25-49% dengan yakin Almost Certain Jika menjawab soal dengan presentase unsur tebakan antara 1-24% dengan hampir pasti Certain Jika dalam menjawab soal tidak ada unsur tebakan sama sekali atau pasti benar (0%) Hasan (dalam Yunianingsih dan Suyono, 2013) Keterangan: 1) Skala CRI 0-2 menandakan derajat kepastian rendah. Hal ini menggambarkan faktor penebakan dalam menjawab sangat tinggi tanpa memandang jawaban tersebut benar atau salah. Hal ini menandakan bahwa siswa tidak tahu sama sekali tentang onsep-konsep yang ditanyakan 2) Nilai CRI yang sedang yanitu memiliki skla (3-4). Hal ini menggambarkan faktor dalam menjawab cukup tinggi, namun masih belum memiliki tigkat ketepatan sangat tinggi dalam menjawab pertanyaan sehigga mengalami kesalahan dam memahami suatu konsep 3) Nilai CRI yang sangat tinggi yaitu memeiliki skla (5). Angka 5 menunjukan tingkat kepercayaan siswa dalam menjawab pertanyaan sangat tinggi. Mereka menjawab pertanyaan dengan pengetahuan atau konsep-konsep yang benar tanpa ada unsur tebakan sama sekali. Ketentuan untuk perorangan siswa dan untuk setiap pertanyaan yang diberikan didasarkan pada kombinasi dari jawaban benar atau salah dan tinggi rendahnya CRI. Nilai CRI yang digunakan diambil dari rata-rata nilai CRI tiap siswa. Penetapan penguasaan konsep siswa tergolong tahu konsep (TK), tidak tahu konsep (TTK), dan miskonsepsi (MK) mengikuti tabulasi seperti tersaji dalam Tabel 2.
Tabel 2 Kriteria Pengkelasan Siswa Tergolong TK, TTK, atau MK Melalui CRI

Kriteria Jawaban

CRI Rendah (< 2,5)

CRI Tinggi (> 2,5)

Jawaban Benar

Jawaban Salah

Jawaban benar dan CRI Jawaban benar dan CRI rendah berarti tidak tahu tinggi berarti menguasai konsep (lucky guess) konsep dengan baik (TTK). (TK). Jawaban salah dan CRI Jawaban salah dan CRI rendah berarti tidak tahu tinggi berarti, terjadi konsep (TTK). miskonsepsi (MK). Hasan (dalam Yunianingsih dan Suyono, 2013)

Pada penetapan konsep mana yang paling dipahami secara miskonsepsi oleh kelompok responden dapat dilakukan dengan identifikasi miskonsepsi secara kelompok. Identifikasi miskonsepsi secara kelompok didasarkan kepada rata-rata indeks CRI dari responden yang menjawab benar (CRIB) dan rata-rata indeks CRI dari responden yang menjawab salah (CRIS), dan fraksi responden yang menjawab benar (Fb). Perhitungan nilai CRIB, CRIS, dan Fb dapat menggunakan rumus di bawah ini:

Yunianingsih dan Suyono (dalam Suyono dan Novita, 2011) Berdasarkan nilai CRIS dinyatakan terjadi miskonsepsi jika 2,5 < CRIS 5 dan derajat/dampak miskonsepsi dinyatakan kuat jika CRIS besar dan nilai Fb kecil. Menurut Hakim et al. (2012) kriteria CRI dan aplikasinya di batasi di Indonesia karena karakter dari siswa di Indonesia cenderung to be convinced oleh jawaban mereka. Dengan kata lain, siswa sebenarnya paham akan konsep yang disajikan namun mereka tidak yakin akan jawabanya. Solusi dari masalah ini adalah dengan menambahkan alasan untuk masing-masing jawaban yang diberikan pada siswa, jadi ketika siswa memilih jawaban benar dan alasan benar meskipun siswa tidak yakin akan jawabannya, kiyta dapat mengakatagorikan siswa paham konsep. Instrumen ini dinamakan CRI termodifikasi (CRI Modified) yang mengambungkan teknik CRI dengan teknik pengumpulan data dengan soal pilihan berganda.

Tabel 3 Kriteria CRI termodifikasi untuk setiap jawaban Jawaban Benar Alasan Benar Nilai CRI > 2,5 Deskripsi Paham konsep dengan baik Paham konsep namun tidak Benar Benar <2,5 percaya diri dengan jawaban yang diberikan Benar Benar Salah Salah Salah Salah Salah Salah Benar Benar Salah Salah >2,5 <2,5 >2,5 <2,5 >2,5 <2,5 Miskonsepsi Tidak tahu konsep Miskonsepsi Tidak tahu konsep Miskonsepsi Tidak tahu konsep

Student Concept Understanding of Natural Products Chemistry in Primary and Secondary Metabolites Using the Data Collecting Technique of Modified CRI

International Online Journal of Educational Sciences, 2012, 4 (3), 544-553

Anda mungkin juga menyukai