Anda di halaman 1dari 4

Fariza Fauzia Purnama

20515013
TUGAS 3 PANGAN
LIPID

Trans-Fatty Acid (TFA)


1. Apa yang dimaksud dengan trans-fatty acid?
Trans fatty acids (TFA) atau dikenal dengan sebutan trans fats adalah salah satu jenis
asam lemak tak jenuh yang setidaknya memiliki 1 ikatan rangkap non-conjugated
pada konfigurasi trans. Asam lemak tak jenuh alami biasanya berada sebagai asam
lemak cis, hanya sedikit bentuk trans. Jumlah asam lemak trans (Trans Fatty Acids
=TFA) dapat meningkat, di dalam makanan berlemak terutama margarin disebabkan
oleh proses pemadatan/pengolahan dengan menggunakan teknik hidrogenasi parsial
serta

pemanasan pada suhu tinggi. Proses hidrogenasi parsial ini menyebabkan

perubahan konfigurasi sebagian ikatan rangkap dari bentuk cis (alaminya) menjadi
bentuk trans melalui reaksi isomerisasi dengan katalis yang biasa digunakan pada
reaksi hidrogenasi. TFA juga dapat terbentuk saat transformasi bakteri fatty acid tak
jenuh yang terjadi dalam poygastric rumen pada hewan. Menurut berbagai sumber
dan studi yang pernah dilakukan, TFA ini memiliki resiko bahaya yang cukup besar
bagi kesehatan tubuh seperti kanker dan jantung. TFA juga dapat menganggu
metabolisme tubuh.

2. Darimanakah sumber TFA?


Ada dua sumber dari Trans fat atau dikenal sebagai trans-fatty acid (TFA)
a. Trans fat yang terbentuk secara natural tipe ini dihasilkan dari gut atau usus
hewan pemamah biak. Karena itu kuantitas trans fat sedikitnya dapat ditemukan
pada produk seperti daging dan susu.
b. Trans fat yang terbentuk akibat pemrosesan (hidrogenasi) tipe ini dihasilkan
atau dibuat ketika hidrogen ditambahkan pada minyak sayur untuk membutanya
lebih padat pada suhu ruangan. Minyak hasil hidrogenasi parsial digunakan oleh
pabrik makanan untuk meningkatkan tekstur, daya tahan, dan kestabilan rasa dari
maknan tersebut. Sekitar setengah dari produk trans fat di Amerika terbentuk

melalui proses pengolahan makanan dan minyak hidorgenaisi parsial merupakan


sumber utama dari tipe trans fat yang ada di US.
Transfat hasil hidrogenasi ini umumnya banyak ditemukan pada makanan yang
digoreng, kreamer kopi, snack, fozen food, junk foo, margarin, donat dan lainlain.
3. Bagaimana efeknya terhadap metabolisme manusia (normal)
Hasil dari studi terhadap efek mengkonsumsi TFA pada tubuh dapat beresiko
atau menganggu cardiovascular (yang berhubungan dengan jantung), singkatnya, hal
tersebut

dapat

menganggu

metabolisme

lipoprotein.

Studi

epidemiologik

menyebutkan bahwa konsntrasi plasma yang tinggi pada kolestrol total yaitu kolestrol
LDL dan kolestrol HDL merupakan penanda terjadinya gangguan cardiovascular.
Hasil data klinik mennjukan dengan mengkonsumsi TFA dapat meningkatkan
kolestrol plasma yaitu LDL yang berakibat buruk bagi kesehatan jantung. Selain itu,
dengan meningkatnya konsumsi asam palmitat (18:1) (termasuk TFA) sampai 1%,
LDL akan meningkat dan menyebabkan karbohidrat tergantikan oleh asam palmitat,
akibatnya hyperchlosterolemic (kolestrol tinggi) akan terjadi yang dapat berakibat
pada berbagai penyakit akut seperti jantung dan obesitas. Konsumsi TFA juga dapat
menyebabkan inflamasi atau tidak berfungsinya endotelium vascular dan merusak
adiposit viceral serta insulin resistance.
Food and Drug Association (FDA), yaitu suatu asosiasi Pemerintah Amerika
Serikat yang menangani masalah obat dan makanan. FDA menegaskan bahwa
konsumsi asam lemak jenuh, TFA dan kolesterol beresiko meningkatkan kadar LDL
(Low Density Lipoprotein) darah hingga level yang meningkatkan resiko terjadinya
penyakit jantung koroner.
American Diabetes

Association

menyatakan

bahwa

TFA berpotensi

meningkatkan berat badan yang meningkatkan resiko obesitas (kegemukan), serta


menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah dan menyebabkan resistensi insulin
yang berarti akan meningkatkan resiko penyakit diabetes.
Conjugated Linoleic Acid (CLA)
1. Apakah CLA?
Asam linoleat adalah asam lemak Omega-6 atau CLA adalah lemak trans yang paling
umum, ditemukan dalam minyak sayur dalam jumlah besar, tetapi juga dalam jumlah yang
lebih kecil di berbagai makanan lain. Kata konjugasi berkaitan dengan susunan ikatan

rangkap dalam molekul asam lemak. Sebenarnya ada 28 bentuk yang berbeda dari CLA, tapi
dua dari yang paling penting adalah c9, T11 dan t10, c12 seperti pada gambar berikut

2. Apa peran CLA bagi tubuh?


CLA merupakan asam lemak omega 6, yaitu salah satu jebis asam lemak esensia;
yang dapat membantu kecepatan metabolisme tubuh, meningkatkan sistem imun dan
menjaga level kolestrol dalam darah. CLA juga dapat mengurangi lemak tubuh dan
memelihara jaringan tisu pada orang yang obesitas dan kelebihan massa tubuh. Studi
lain pada The Journal of Internal Medicine Research menyatakan bahwa CLA
mengurangi lemak tpada manusia yang melaakukan kegitan/olahraga. Hasil penelitian
lainnya juga menyebutkan bahwa wanita yang mengkonsumsi CLA, pada jaringan
tisunya, mengalami penurunan kaker payudara. Temuan tersebut juga ditemukan pada
kanker kolon dan prostat. CLA sering dihubungkan dengan meningkatnya fungsi sistem
imun, begitu juga dapat menurunkan resiko penyakit cardiovascular (jantung), diabetes
tipe 2, osteoporosis dan bahkan alergi. Dari banyak studi yang dilakukan asam linoleat
terkonjugasi (CLA) dapat dimanfaatkan untuk kanker, penyakitu artherosclerosis,
obesitas, penurunan masa tubuh, dan alergi. Karena begitu banyak manfaat yang
dihasilkan dari CLA ini, m akan banyak orang yang mengkonsumi CLA berasal dari
suplemen. Namun CLA yang terdapat pada suplemen tidak sebaik/ sehat CLA yang
berasal dari bahan alami. CLA yang ditemukan pada suplement asam lenoleat tersebut
tidak terbentuk secara alami, namun dibuat melalui proses kimia sperti pada minyak
sayur yang tidak sehat.
Berdasarkan hasil studi, mengkonsumsi suplemen CLA dalam dosis yang besar
dapat meningkatkan akumulasi lemak pada hati yang selanjutnya menganggu
metabolisme dan menyebabkan diabetes. Suplemen CLA juga dapat memeiliki efek
seperti diare, sakit perut, mual, dan kembung. CLA yang erasal dari bahan alami juga
dapat berbahaya jika dikonsumsi berlebihan. Makanan yang mengandung banyak CLA

mengandung banyak pula lemak yng berbahaya. Hewan yang mengahasilkan CLA
banyak termasuk daging sapi dan maknan lainnya juga mengandung lemak jenuh yang
berbahaya bagi kesehatan jantung. Dengan demikian, dalam mengkonsumsi CLA
haruslah tidak berlebihan namun ada batas tertentu dalam mengkonsumsinya.
3. Bahan Pangan apa yang banyak mengandung CLA
Sumber makanan utama CLA adalah makanan yang berasal dari hewan pemamah
biak seperti sapi, kambing, biri-biri. Jumlah total CLA ini bergantung pada apa yang
dimakan oleh hewan tersebut. Contoh CLA meningkat 300-500 lebih tinggi terdapat pada
daging yang berasal dari sapi emakan rumput dibandingkan pemakan biji-bijian.
Contoh bahan pangan lain yang mengandung CLA adalah susu, butter, yogurt, biji
pomegranat jamur, telur, keju lembut. Beberapa minyak sayur seperti sunflower dan
safflower oil mengandung CLA. CLA dapat juga ditemukan pada suplemen. Namun
CLA yang terdapat pada suplement tidak sepenuhnya berasal dari sumber makanan
alami. Supemen tersebut dibuat secara kimia mengubah minyak sayur sunflower dan
safflower menjadi minyak yang tidak sehat. Asam linoleat pada minyak berubah menjadi
terkonjugasi melalui proses kimia bukan secara alami. CLA yang terkandung dalam
natural food umumnya mengandung C9 dan t11, sedangkan suplemen mnegandung C12
dan t10 yang tidak pernah ditemukan banyak di alam. Oleh karena itu, suplemen CLA
tidak memeiliki efek kesehatan yang sama seperti khasiat CLA yang berasal dari natural
food.

Anda mungkin juga menyukai