Anda di halaman 1dari 10

BAB I LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, disebutkan bahwa tujuan nasional bangsa Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut, diselenggarakan program pembangunan nasional yang berkesinambungan. Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kehidupan masyarakat yang setinggi-tingginya.Pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diwarnai oleh rawannya derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rawan yaitu ibu hamil, ibu bersalin dan bagi pada masa perinatal.Hal ini ditandai oleh tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi.Angka kematian ibu memang sangat tinggi, terbukti WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ibu meninggal saat hamil dan bersalin.(Syaifuddin, dkk, 2002). Salah satu upaya pemerintah dalam menekan AKI adalah dengan mengadakan upaya penjangkauan pelayanan kesehatan.Namun, adanya krisis multi dimensional berimbas juga dalam bidang kesehatan yaitu semakin mahalnya pelayanan kesehatan.Oleh karena itu, peran serta masyarakat diperlukan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri dalam upaya penjangkauan pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil.Wujud peran serta masyarakat salah satunya melalui Dana Sehat JPKM.JPKM merupakan metode penyelenggaraan kesehatan yang dilakukan secara bersama-sama melalui pembiayaan praupaya. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

571/MENKES/PER/VII/1993, yang dimaksud dengan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) adalah suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan, yang berkesinambungan dan dengan mutu yang terjamin serta pembiayaan yang dilaksanakan secara pra-upaya.Program JPKM adalah upaya pemeliharaan kesehatan untuk peserta suatu Badan Penyelenggara yang pembiayaannya dilakukan secara pra-upaya dan dikelola berdasarkan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat.

JPKM merupakan model jaminan kesehatan pra bayar yang mutunya terjaga dan biayanya terkendali. JPKM dikelola oleh suatu Badan penyelenggara (Bapel) dengan merepakan jaga mutu dan kendali biaya. Badan Penyelenggara (Bapel) adalah badan yang menyelenggarakan program JPKM. Badan penyelenggara harus telah memiliki izin operasional sebagai penyelenggara program JPKM. Badan penyelenggara harus memberikan informasi yang jelas mengenai isi paket pemeliharaan kesehatan sebelum kepesertaan dimulai.Paket Pemeliharaan Kesehatan, yaitu suatu kumpulan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara untuk kepentingan peserta dalam rangka melindungi dan meningkatkan derajat kesehatan. Paket pemeliharaan kesehatan dalam penyelenggaraan program JPKM meliputi paket pemeliharaan kesehatan dasar (wajib diikuti setiap peserta) dan paket pemeliharaan kesehatan tambahan (sesuai dengan kemampuan usaha Badan Penyelenggara).Pemeliharaan kesehatan dalam program JPKM meliputi pelayanan rawat jalan, rawat inap, penunjang (berupa pelayanan radiodiagnostik dan USG, serta pelayanan pemeriksaan laboratorium klinik), dan gawat darurat.Pelayanan rawat jalan dalam paket pemeliharaan kesehatan dasar meliputi pelayanan kesehatan pencegahan; penyuluhan kesehatan; pemeriksaan kesehatan, pengobatan, dan tidakan medis; serta pelayanan pemulihan kesehatan. Pelayanan rawat jalan antara lain pemberian imunisasi dasar sesuai ketentuan yang berlaku, pemberian pelayanan Keluarga Berencana sesuai ketentuan yang berlaku, serta pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk persalinan sesuai ketentuan yang berlaku. Khusus untuk pelayanan pertolongan persalinan dalam rangka paket pemeliharaan kesehatan dasar hanya diberikan sampai dengan anak kedua.Bagi anak ketiga dan selanjutnya masuk dalam paket pemeliharaan kesehatan tambahan. Pada program JPKM, pemberi pelayanan kesehatan (PPK) adalah sarana pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan pada peserta dalam penyelenggaraan program JPKM.PPK merupakan bagian dari jaringan pelayanan yang dikontrak dan dibayar pra-upaya/dimuka oleh Bapel, sehingga terdorong untuk memberikan pelayanan paripurna yang terjaga mutu dan terkendali biayanya.PPK terdiri atas pelayanan tingkat pertama (primer), sekunder, dan tersier. PPK I dapat berupa dokter umum/ dokter keluaraga, dokter gigi, bidan praktek, puskesmas, balkesmas, maupun klinik yang dikontrak oleh bapel JPKM yang bersangkutan. Jika diperlukan akan dirujuk ke tingkat sekunder (PPK II) yakni praktek dokter spesialis, kemudian dapat dilanjutkan ke tingkat tersier (PPK III)yaitu pelayanan spesialistik di rumah sakit untuk pemeriksaan atau rawat inap. Peserta JPKM adalah setiap orang yang ikut dalam program JPKM, baik secara berkelompok ataupun perorangan.. Peserta akan memperoleh pelayanan kesehatan paripurna
2

dan berjenjang dengan pelayanan tingkat pertama sebagai ujung tombak, yang memenuhi kebutuhan utama kesehatannya dengan mutu terjaga dan biaya terjangkau.Kepesertaan setiap orang dalam program JPKM dilakukan melalui pendaftaran peserta pada Badan Penyelenggara.Kepesertaan melalui kelompok dilakukan oleh koordinator kelompok dengan mencantumkan daftar anggota kelompok.Kepesertaan setiap orang dimulai pada saat kesepakatan ditanda tangani.Setiap peserta wajib membayar beban biaya penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan dan mentaati segala kesepakatan yang telah dilakukan.Peserta berhak untuk memperoleh pelayanan kesehatan dalam paket pemeliharaan kesehatan dasar dan paket pemeliharaan kesehatan tambahan sesuai dengan kesepakatan. Di negara-negara maju sering dikenal sebagai Manage Care, salah satu model pelayanan yang dianggap paling efektif dan efisien dalam pemeliharaan kesehatan sesuai dengan perkembangan jaman. Di Indonesia sistem JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat) secara prinsip merupakan adopsi dari manage care. Manage care adalah suatu pelayanan kesehatan yang menyeluruh, yang dilaksanakan secara berjenjang dengan pelayanan kesehatan tingkat pertama sebagai ujung tombak, serta didukung oleh pembiayaan di muka (pre payment) dan pra upaya (prospective payment). (Kongsvedt_citJulita, 2001) Program JPKM bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui : 1) Pembudayaan perilaku hidup sehat 2) Penciptaan kemandirian masyarakat dalam memilih dan membiayai pelayanan kesehatan yang diperlukan 3) Penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna dengan menggunakan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit 4) Pemberian jaminan kepada setiap peserta untuk mendapatkan pemeliharaan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhannya, bermutu, dan berkesinambungan 5) Penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna Manfaat pra-upaya dari JPKM antara lain : 1) Terhindar dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berlebihan, tidak terencana dan tidak tepat 2) Beban administrasi lebih ringan 3) Penghasilan lebih stabil dan merata 4) Mendorong pelayanan promosi dan prevensi penyakit Konsep dasar JPKM antara lain :

1) JPKM adalah suatu cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan, bukan sekedar variasi dari model pelayanan kesehatan. 2) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada JPKM bertujuan untuk memelihara kesehatan para peserta, bukan hanaya sekedar penyembuhan penyakit. 3) Pelayanan kesehatan yang diselenggaraan pada JPKM bukanlah pelayanan kesehatan yang parsial dan atau terkotak-kotak. 4) Mekanisme pembiayaan yang diterapkan pada JPKM bukanlah system pembayaran tunai (fee for service) dan atau system tagihan (reimburstment), tetapi secara praupaya(prospektif payment). Pembiayaan kesehatan di Indonesia 2,5% dari PDB ,70 % dari masyarakat dan 30% dari pemerintah. Pengeluarannya kebanyakan hanya untuk upaya kuratif, hanya 3% dari pengeluaran rumah tangga, 75% pengeluaran masyarakat merupakan pengeluaran langsung (tunai). Berbagai perubahan semakin meningkatkan biaya kesehatan. Tiga hal yang mempengaruhi peningkatan biaya pemeliharaan kesehatan masyarakat: 1) Sistem pemeliharaan kesehatan masih berorientasi pada kuratif (belum paripurna) 2) Peran serta masyarakat dalam pembiayaan kesehatan kurang termobilisir dengan baik 3) Inefisiensi pengeluaran masyarakat, terbatasnya dana pemerintah, serta system pembayarannya yang masih membebani perseorangan yang memerlukan perawatan di saat sakit

BAB II PERMASALAHAN

2.1 Data Administrasi Pasien a. Nama / Umur b. No. register : Lidya / 29 tahun : Posyandu Sido Urip

c. Status kepegawaian : d. Status sosial : Menengah ke bawah

2.2 Data Demografis a. Alamat b. Agama c. Pekerjaan d. Bahasa Ibu e. Jenis Kelamin : Sido Urip : Islam : Ibu Rumah Tangga : Indonesia : Perempuan

2.3 Data Biologik a. Tinggi Badan b. Berat Badan c. Habitus : 155 cm : 54 kg : pasien tidak merokok, makan 4 sehat 5 sempurna

2.4 Data Klinis a. Anamnesis Keluhan Utama : Suntik KB Riwayat Penyakit Sekarang : Haid terakhir 2 hari yang lalu Keluhan saat ini tidak ada

Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien tidak pernah menderita penyakit jantung, penyakit paru, penyakit ginjal, penyakit diabetes melitus dan hipertensi.

Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan, penyakit menular dan penyakit kejiwaan.
5

Riwayat Menstruasi: Menarche: 12 tahun, siklus haid tidak teratur, lamanya 5-6 hari, banyaknya 2x ganti duk/hari, nyeri haid (-).

Riwayat Perkawinan : 1 x tahun 2003 Riwayat Kehamilan / Abortus / Persalinan : Pasien memiliki 2 orang anak dengan usia anak paling kecil 1 tahun 7 bulan Riwayat Kontrasepsi : Suntik KB sekali 3 bulan sejak 1 tahun yang lalu

b. Pemeriksaan Jasmani Tanda Vital : - Kesadaran - TD - Nadi - Nafas - Suhu : compos mentis cooperative : 110/70 mmHg : 79 x/menit : 18 x/menit : afebris

Status Generalisata : - Mata - Leher - Thorax - Abdomen - Genitalia - Ekstremitas : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik : JVP 5 2 cmH2O, kelenjer tiroid tidak membesar : Jantung dan Paru dalam batas normal : dalam batas normal : dalam batas normal : edema -/- , reflek fisiologis ++/++ , reflek patologis -/-

2.5 Pemeriksaan Penunjang Tidak dilakukan Anjuran Pemeriksaan Penunjang : Tidak ada 2.6 Diagnosis Wanita Usia Subur Akseptor KB Injeksi per 3 bulan

BAB III. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

3.1 Metode Penyuluhan Metode penyuluhan yang dilakukan adalah metode penyuluhan berkelompok dengan sasaran utama para ibu di Posyandu yang belum maupun telah menjadi peserta KB. Penyuluhan dilakukan dengan diskusi 2 arah yang berupa Tanya jawab antara peserta penyuluhan dengan presentan

3.2 Intervensi
- Menjelaskan kepada pasien bahwa metode KB yang dipilihnya sesuai dan tidak bertentangan dengan kondisi kesehatannya saat ini - Menasehati untuk tetap mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan olahraga teratur - Memberitahu tentang efek samping yang mungkin terjadi akibat pemakaian KB suntik

BAB IV. PELAKSANAAN

Gambar 1 : Penyuluhan Pada Ibu-Ibu di Posyandu Bayi dan Balita

BAB V MONITORING DAN EVALUASI

5.1 Keuntungan bagi akseptor KB yang mengikuti program JPKM a. Beban administrasi lebih ringan bahkan bisa mendapat pelayanan gratis b. Akseptor KB dapat merasakan pelayanan kesehatan secara paripurna termasuk pelayanan kesehatan lainnya tanpa harus memikirkan biaya c. Dapat mengatur kehamilan sehingga tidak terjadi kehamilan pada usia yang berisiko tinggi

DAFTAR PUSTAKA

1) Azwar Azrul. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Ketiga, Jakarta : Binarupa Aksara 2) Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI. 2001. Profil PerkembanganJaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Tahun 2000. Jakarta : DirektoratJaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat, Direktorat Jenderal KesehatanMasyarakat.

Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI 3) Departemen Kesehatan RI. 2000. JPKM : Pembinaan, Pengembangan dan Pendorongan JPKM. Jakarta 4) Departemen Kesehatan RI. 1999. Indonesia Sehat 2010. Jakarta 5) Hendrartini, J. 2001. Konsep Manage Care dan Aplikasinya di Indonesia. Modul Manajemen Pembiayaan RS-MMR UGM. Jogjakarta 6) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM). Available at : eprints.undip.ac.id/.../Jaminan_pemeliharaan_kesehatan_masyarakat.Accessed
January, 16 2013
th

on

7) Konsep JPKM dan Penyelenggaraannya. Available at : http://medicine.uii.ac.id/upload/klinik/elearning/ikm/SNT. Accessed on January, 16th 2013 8) World Health Organization. 2000. The World Health Report. Health Systems :Improving Performance. Geneva: WHO.

10

Anda mungkin juga menyukai