Anda di halaman 1dari 13

38

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang akan digunakan dalam melakukan prosedur penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi analitik kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Desain penelitian cross sectional adalah penelitian pada beberapa variabel yang diamati pada waktu yang sama (Hidayat, 2008). Tujuannya untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat RW 2 kelurahan Pondok Aren terhadap minum obat anti filaria dengan cara memberikan pertanyaan tertutup melalui kuisioner yang akan diisi oleh responden penelitian. B. Tempat dan waktu Lokasi penelitian dilakukan di RW 2 kelurahan Pondok Aren. Penelitian dilakukan pada tanggal 15-17 November 2013. Penentuan masyarakat RW 2 kelurahan Pondok Aren sebagai lokasi penelitian adalah karena menurut data yang diperoleh peneliti, RW 2 kelurahan Pondok Aren merupakan penyumbang terbesar kasus filariasis di kelurahan Pondok Aren (KaBid Filariasis Pondok Aren, 2013). Peneliti juga menemukan fenomena bahwa ada beberapa masyarakat yang tidak mengkonsumsi obat anti filaria yang

39

dibagikan oleh kader dengan alasan takut, serta tidak ada program dari puskesmas yang memantau langsung minum atau tidaknya masyarakat terhadap obat yang dibagikan. Penelti juga mempunyai tujuan untuk mengetahui faktor apasaja yang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku masyarakat terhadap minum obat anti filaria sehingga bisa dipilih pendekatan yang berbeda agar obat anti filariasis bisa dikonsumsi masyarakat RW 2 pada khususnya dan Pondok Aren pada umumnya.

C. Populasi dan Sampel Sugiono (2004) dalam Hidayat (2008) menyebutkan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat di RW 2 Kelurahan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan. Daftar jumlah masyarakat RW 2 Kelurahan Pondok Aren yang mendapatkan obat anti filaria tahun 2012 tercantum dalam tabel 4.1.

40

Tabel 4.1 Jumlah masyarakat RW 2 Kelurahan Pondok Aren yang mendapatkan obat anti filaria tahun 2012 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. RT 01 02 03 04 05 06 Jumlah Jumlah 300 415 190 172 147 115 1339

Sumber: PKM Pondok Aren 2012 Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2008). Sampel dari penelitian ini ditentukan oleh beberapa kriteria inklusi dan eksklusi di bawah ini. Kriteria inklusi: 1. Warga masyarakat yang terdaftar di RW 2 kelurahan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan. 2. Usia lebih dari 12 tahun 3. Bisa membaca dan menulis 4. Bersedia menjadi responden dalam penelitian ini

41

Kriteria eksklusi: 1. Sedang hamil waktu pembagian obat 2. Sedang menyusui waktu pembagian obat 3. Warga yang sedang sakit dan tidak diperkenankan mengkonsumsi obat anti filaria saat dibagikan obat anti filaria 4. Lansia yang telah mengalami kepikunan Tekhnik pengambilan sampel menggunakan proporsionate clustering sampling yaitu suatu cara pengambilan bila objek yang diteliti atau sumber data sangat luas atau besar, yakni populasinya heterogen dan terdiri atas kelompok yang masing-masing heterogen dan disesuaikan dengan jumlah pada masingmasing kelompok (Hidayat, 2008). Setelah didapatkan cluster atau kelompok, akan dilanjutkan dengan sistem systematic random sampling pada tiap-tiap kelompok atau cluster. Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sesuai dengan ketentuan rumus besar sampel yang sesuai dengan rancangan penelitian yaitu rumus sampel uji beda dua proporsi dengan presisi mutlak ditentukan.
Rumus :

Keterangan: n 1- = jumlah sampel = (derajat kemaknaan 95% CI/Confidence Interval dengan sebesar 5%)

42

1- P1

= Kekuatan uji 90% = 0.27 (proporsi pengetahuan baik dalam Hubungan Tingkat Pengetahuan

Ibu Tentang Imunisasi Polio Dengan Status Kelengkapan Imunisasi Polio di Wilayah Kerja Puskesmas Tanon 1 Sragen(2012)) P2 = 0.53 (proporsi pengetahuan sedang dalam Hubungan Tingkat

Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio Dengan Status Kelengkapan Imunisasi Polio di Wilayah Kerja Puskesmas Tanon 1 Sragen(2012)) P = (P1+P2) /2 = (0.27+0.53)/2 = 0.4

1 - P = 1 0.4 = 0.6 Pada penghitungan dengan menggunakan software Sample size

determination in health studies didapatkan hasil: n = 59+ 10% (antisipasi drop out) n = 65 sampel Penghitungan sample dalam masing-masing cluster dilakukan dengan perbandingan jumlah masing-masing RT. RT 1 =

RT 2 =

RT 3 =

RT 4 =

RT 5 =

43

RT 6 =

D. Instrumen Penelitian Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan lembaran kuesioner yang disusun secara terstruktur berdasarkan teori dan berisikan pertanyaan yang harus dijawab responden. Instrumen ini terdiri dari empat bagian yaitu data demografi meliputi inisial nama, usia, jenis kelamin, alamat, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan kebutuhan sehari-hari. Bagian kedua berisi pertanyaan pengetahuan. Bagian ketiga berisikan pertanyaan sikap, dan bagian keempat berisikan lembar pertanyaan perilaku tanda responden minum obat sesuai aturan atau tidak. Cara pengukuran dilakukan dengan angket menggunakan kuisioner dengan skala Thrustone untuk variabel bebas dan skala Likert untuk variabel terikat. Dengan skala Thrustone dan Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan. Jawaban-jawaban responden pada variabel bebas maupun terikat kemudian akan diberi nilai. Nilai-nilainya adalah sebagai berikut: a. Pernyataan pada variabel bebas akan diberi dibuat menjadi dua penilaian yaitu, skor secara langsung oleh peneliti sesuai dengan nilai yang sudah ditentukan peneliti dan penilaian pertanyaan tertutup dengan skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah.

44

b. Pernyataan pada variabel terikat akan dinilai dengan memberikan skala Likert yang kemudian akan diberi skor pada pernyataannya. Pada pertanyaan positif, jawaban sangat tidak setuju (STS) akan diberi skor 1. Pada jawaban sangat setuju (SS) akan diberi skor 4. Sedangkan pada pertanyaan negatif, akan diperlakukan sebaliknya. c. Peneliti akan membagi skor tersebut menjadi 3 kategori yaitu baik, cukup, dan kurang E. Pengujian instrumen 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benarbenar mengukur apa yang diukur. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Dalam hal ini, beberapa item pertanyaan dapat digunakan untuk mengungkapkan variabel yang diukur tersebut. Apabila aturan-aturan uji validitas dapat dipenuhi, maka diharapkan validitas yang dikehendaki peneliti akan tercapai (Arikunto, 2010). Uji yang dilakukan adalah dengan menggunakan factor analysis dengan ketentuan valid jika nilai r hitung > r tabel (0,5) pada N = 30 dengan nilai signifikansi < 0,05. Hasil uji validitas pada instrumen pengetahuan didapatkan 10 dari 10 pertanyaan valid, sehingga semua pertanyaan dalam instrumen pengetahuan dapat dipakai. Pada instrumen sikap didapatkan 8 dari 9 pertanyaan valid.

45

Pertanyaan yang tidak valid adalah pertanyaan no 1, sehingga pertanyaan tersebut dihapus atau ditiadakan. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah uji kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2009). Uji reliabilitas instrumen yang dipakai adalah dengan Alpha Cronbach, yaitu menganalisis reliabilitas instrumen dari satu kali pengukuran (Ridwan, 2007). Hasil uji dinyatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach > 0,6 (Hidayat, 2008). Hasil pengujian reliabilitas instrumen dapat dilihat pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Hasil uji reliabilitas instrumen Variabel Pengetahuan Sikap Alpha Cronbach 0,612 0,717 Keputusan Reliabel Reliabel

F. Metode Pengumpulan Data 1. Tahap pertama yaitu persiapan. Peneliti menentukan subjek penelitian, tujuan penelitian, dan tempat penelitian. Peneliti mengajukan surat izin dari Fakultas untuk diserahkan ke Kelurahan Pondok Aren dengan tembusan Ketua RW 2. Peneliti mengumpulkan data masyarakat dari ketua RW 2 dan membuat cluster tiap RT. Peneliti melakukan pengacakan di ketua RT setempat.

46

2. Tahap kedua pelaksanaan. Peneliti dibantu oleh 2 orang numerator membagikan kuisioner kepada orang-orang yang telah terpilih secara acak dari cluster masing-masing. Peneliti memperkenalkan diri, menyampaikan maksud dan tujuan serta meminta ijin secara lisan dan tertulis (inform consent). Peneliti dan numerator memberikan kuisioner serta menjelaskan cara mengisi kuisioner tersebut. 3. Tahap ketiga pengolahan data. Peneliti dibantu numerator mengecek kembali kelengkapan kuisioner dan memulai pengolahan dengan memberikan kode pada masing-masing kuisioner untuk mempermudah pengolahan data. Peneliti memberikan skor atau nilai pada masing-masing pertanyaan. Tahap selanjutnya adalah memasukkan data ke dalam software statistik (SPSS 18) dan melakukan analisis. Tahap terakhir adalah memeriksa kembali apakah ada kesalahan pada data atau pada proses input dan analysis.

G. Teknik Analisa Data 1. Analisis Univariat Analisis univariat adalah Analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian, pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005). Data univariat pada penelitian ini adalah data-data yang terdapat pada variabel independen yaitu; umur, jenis kelamin, pengetahuan, sosial ekonomi, dan pendidikan.

47

2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga ada hubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2005). Pada penelitian ini, Analisis bivariat akan dilakukan ketika menilai korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen yaitu sikap dan perilaku masyarakat dalam minum obat anti filaria. Dalam mengolah data, peneliti akan melakukan skoring, yaitu sajian data akan diubah ke dalam data angka agar lebih mudah dianalisis. Setelah proses skoring selesai, peneliti akan membagi variabel untuk di analisis. Untuk variabel Jenis Kelamin, peneliti akan menggunakan uji Pearson correlation. Ketentuan dari analisa ini adalah sig > 0,000 maka Ho diterima yang menunjukan bahwa tidak ada hubungan dari kedua variabel (Dahlan, 2009). Variabel umur, sosial ekonomi, pengetahuan dan pendidikan, peneliti akan menggunakan Uji Chi Square (X2) untuk mencari adakah hubungan dengan variabel dependen (Hidayat, 2008). Ketentuan dari analisa ini adalah sig > 0,05 maka Ho diterima yang menunjukan bahwa tidak ada hubungan dari kedua variabel. 3. Pengolahan Data Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua tahap utama pengolahan data yaitu pengolahan data manual dan pengolahan data menggunakan software statistik (SPSS 18). Secara keseluruhan, tahapan pengolahan data terdiri dari:

48

a)

Editing Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada saat pengumpulan data atu setelah data terkumpul b) Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini akan mempermudah peneliti saat pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. c) Data entry Entri data merupakan kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana. d) Cleaning Cleaning yaitu proses pengecekan kembali data-data yang telah dimasukkan untuk melihat ada tidaknya kesalahan, terutama kesesuaian pengkodean yang dilakukan. Apabila terjadinya kesalahan, maka data tersebut akan segera diperbaiki sehingga sesuai dengan hasil pengumpulan data yang dilakukan (Hidayat, 2008).

49

H. Etika Penelitian Notoatmojdo (2010) mengungkapkan masalah etika yang harus diperhatikan dalam melakukan penelitian antara lain, sebagai berikut: 1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity). Sebelum melakukan penelitian peneliti terlebih dahulu harus menjelaskan maksud, tujuan dan manfaat penelitian ini kepada partisipan dan melakukan inform consent, Jika partisipan bersedia maka partisipan harus menandatangani lembar persetujuan sebagai bukti kesediaan menjadi partisipan. Namun, jika partisipan menolak untuk di teliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak partisipan. 2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for privacy and confidentiality) Untuk menjaga kerahasiaan identitas partisipan, peneliti tidak akan mencantumkan nama partisipan pada lembar pedoman wawancara atau hasil penelitian yang akan disajikan. Peneliti hanya akan menggunakan kode pada lembar pedoman wawancara dan mengunakan inisial dalam penyajian hasil penelitian serta akan membuat password ketika data dimasukan ke dalam file tersendiri dan yang boleh mengetahui password tersebut hanya peneliti dan para pembimbing. 3. Keadilan dan inklusivitas (respect for justice/inclusiveness) Peneliti menjaga prinsip keadilan dengan memberikan perlakuan yang sama pada setiap partisipan dan tidak membeda-bedakan ras, agama, dan sebagainya.

50

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harm and benefits). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat maupun partisipan sendiri. Peneliti juga perlu berusaha untuk meminimalkan dampak yang merugikan.

Anda mungkin juga menyukai