MajalahDetik 107
MajalahDetik 107
DARI REDAKSI
FOKUS
BAMBU RUNCING
& MOLOTOV DI
LADANG PROBO
Warga Megamendung membakar
Vila Orange, yang disebut-sebut
sebagai properti Probosutedjo.
Mereka masih menyimpan
dendam kepada pengusaha itu.
ULTAH KE-2
MAJALAH DETIK
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
EPAT
pukul 20.00 WIB, kami,
semua awak redaksi majalah
detik, berkumpul. Jumat malam
menjadi malam yang istimewa bagi
kami. Di meja sudah tertata nasi tumpeng,
tar, dan jajanan. Malam itu kami merayakan
ulang tahun ke-2 majalah detik. Sederhana
DARI REDAKSI
BISNIS
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
MAJALAH DETIK 9 - 15 DESEMBER 2013
saja. Namun tidak mengurangi rasa syukur kami.
Dalam usia yang ke-2, majalah detik mencapai kemajuan yang luar
biasa. Downloader majalah detik meningkat signifikan. Pada 2012, tahun
pertama, jumlah pengunduh sekitar 4 juta. Tahun 2013, downloader maja-
lah ini mencapai 5,5 juta. Selain itu, jumlah iklan di majalah digital ini pun
semakin banyak.
Dalam momen yang bahagia ini, kami mengucapkan terima kasih ke-
pada para pembaca setia dan semua mitra kerja selama ini. Kami akan
terus melakukan inovasi agar majalah detik tetap menjadi majalah digital
terdepan dan tentunya bisa memenuhi kebutuhan serta memuaskan para
pembaca. Salam.
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
TAP UNTUK MELIHAT FOTO UKURAN BESAR
Pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara resmi dibuka di Wunna Theikdi Sport Stadium, Naypyidaw,
Myanmar, Rabu, 11 Desember 2013. Mengusung tema Green, Clean, Friendship, upacara pembukaan
itu berlangsung meriah.
!"#$%
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
SEA GAMES MYANMAR DIMULAI
11.12.13.
Para penari beraksi dalam upacara pembukaan SEA Games ke-27. Hajatan regional ini akan berlangsung
hingga 22 Desember mendatang. (GETTY IMAGES/Suhaimi Abdullah)
Pesta kembang api turut meramaikan pembukaan SEA Games ke-27. Upacara pembukaan ini diikuti
lebih dari 6.000 atlet dan ofisial dari 11 negara peserta. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
Seorang penari berjalan di papan pertunjukan saat pembukaan. SEA Games 2013 menyediakan total
460 medali emas dari 33 cabang olahraga. (REUTERS/Soe Zeya Tun)
Salah satu kreasi pembukaan yang menggabungkan tata lampu, teater, dan musik. Upacara pembukaan
diresmikan oleh Wakil Presiden Myanmar U Nyan Tun. (GETTY IMAGES/Suhaimi Abdullah)
Bendera negara-negara peserta SEA Games dikirab di tengah lapangan. (GETTY IMAGES/Suhaimi
Abdullah)
Seorang polisi berjaga di kompleks Naypyidaw, Myanmar. Myanmar pernah menjadi tuan rumah SEA
Games pada 1961 dan 1969. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
NASIONAL
SIAPA PENYEBAB
CELAKA BINTARO
SOFYAN HADI, SALAH SATU KORBAN TEWAS, SEMPAT MEMPERINGATKAN
PENUMPANG BAHWA KERETA AKAN MENABRAK. WARGA MENGAKUI ADANYA
PAK OGAH, YANG MEMBANTU PENGGUNA JALAN MENEROBOS PINTU
PERLINTASAN BINTARO.
P
U
S
P
A
P
E
R
W
I
T
A
S
A
R
I
/
A
N
T
A
R
A
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
NASIONAL
T
ABRAKAN kereta rel listrik Commuter Line
dengan truk pengangkut bahan bakar minyak
di pintu perlintasan sebidang di Jalan Binta-
ro Permai, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta
Selatan, Senin, 9 Desember 2013, tak bakal terhapus
dari ingatan Julie. Apalagi wanita berusia 54 tahun itu
menyaksikan betul detik-detik kejadian mengerikan
tersebut.
Julie adalah salah satu pe-
numpang KA 1131 rute Ser-
pong-Tanah Abang itu. Dia du-
duk di pojok belakang gerbong
khusus wanita, yang berada
paling depan. Beberapa saat
menjelang kereta menghan-
tam truk yang mengangkut 24
ribu liter Premium itu, Julie
melihat seorang pria mem-
buka pintu ruang masinis. Ia
berteriak bahwa kereta akan
menabrak.
Setelah memperingatkan penumpang, pria tersebut
masuk kembali ke ruang masinis. Namun ia tidak me-
nutup pintu. Dari jendela ruang masinis yang pintunya
terbuka itulah Julie melihat saat-saat kereta akan me-
nabrak truk yang tengah menyeberang perlintasan.
Saya lihat truk warna merah-putih dari kejauhan,
semakin cepat mendekat, dan blarrr... kereta bergun-
cang, kata Julie saat ditemui di ruang perawatan Ru-
mah Sakit Suyoto, Jalan RC Veteran, Bintaro, Kamis,
12 Desember 2013.
Setelah menabrak, kereta terguling. Puluhan pe-
numpang di gerbong itu berjatuhan, dan menjerit
ketakutan. Api berkobar hebat di bagian depan kereta.
Asap panas pun segera menyergap gerbong yang
semua penumpangnya perempuan itu. Semua panik,
lampu juga mati, ujarnya.
Tiga jenazah awak kereta
korban dalam tabrakan KRL
dengan truk pengangkut
BBM disemayamkan di
Stasiun Gambir, Jakarta,
Selasa (10/12).
DHONI SETIAWAN/ANTARA
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
NASIONAL
Namun, nasib baik masih berpihak pada Julie. Meski
terjatuh dan kakinya terjepit serta melepuh akibat ter-
bakar, Julie masih bisa diselamatkan petugas dibantu
warga setempat, yang memecahkan kaca gerbong.
Belakangan, lewat televisi, dia tahu pria yang keluar
dari ruang masinis itu adalah petugas mekanik kereta,
Sofyan Hadi, salah satu korban tewas dalam tabrakan
maut tersebut.
Coba kalau dia enggak balik lagi (ke ruang masinis),
mungkin selamat, tutur karyawati sebuah perusahaan
di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, ini dengan mata
berkaca-kaca. Mungkin dia solider sama masinis,
ucapnya lirih.
Tubrukan kereta dengan truk tangki BBM itu menelan
korban tujuh orang tewas, termasuk tiga awak kereta,
yaitu masinis Darman Prasetyo, asisten masinis Agus
Suroto, dan Sofyan Hadi. Sementara itu, 78 korban
mengalami luka berat dan ringan serta trauma.
Dugaan sementara, truk BBM bernomor polisi
B-9265-SEH milik PT Pertamina itu berupaya me-
nerobos palang pintu perlintasan yang akan ditutup.
Evakuasi korban serta
upaya pemadaman
api dilakukan petugas
dibantu warga.
DETIK FOTO
NASIONAL NASIONAL NASIONAL
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
NASIONAL
Senin siang itu, pukul 11.15 WIB, saat kereta dipadati
penumpang, tabrakan maut tak terelakkan.
Soal kebiasaan pengguna jalan yang nekat menero-
bos palang pintu perlintasan Jalan Bintaro Permai ini
diakui oleh Binsar, salah satu korban luka. Saat ke-
jadian, pria 69 tahun ini sedang duduk-duduk di kafe
milik anaknya yang tak jauh dari rel. Saya terpental
dan merasakan panas yang hebat, kata pensiunan
Kementerian Luar Negeri ini saat ditemui di ruang
unit gawat darurat Rumah Sakit Suyoto, Jakarta.
Sudah menjadi pemandangan sehari-hari, saat
sirene di pos penjaga pintu perlintasan itu berbunyi,
dan palang pintu perlintasan sudah ditutup, para
pengguna jalan berebut menerobos. Kata Binsar,
memang ada beberapa pria yang berdiri meng-
atur lalu lintas di tempat itu. Mereka inilah yang
memberi jalan dengan membuka paksa palang
pintu. Mereka akan diberi imbalan Rp 500-
1.000 oleh para pengguna jalan. Itu biasa,
orang sudah tahu, ujarnya.
Seorang ibu dua anak warga Bintaro mem-
benarkan ucapan Binsar. Beberapa kali wanita
itu memberikan uang seribu perak kepada pak
ogah itu agar bisa menerobos perlintasan. Saya
buru-buru soalnya, tuturnya.
Ia berdalih melakukan hal tersebut lantaran lalu
lintas di perlintasan kereta di kawasan itu terbilang
padat. Kemacetan bisa mengular hingga beberapa ki-
lometer. Di perlintasan itu ada tiga jalan yang bertemu
di satu titik, yakni Jalan Ulujami, Bintaro, dan menuju
Pesanggrahan.
Namun Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia
Daerah Operasi I, Sukendar Mulya, enggan berspe-
kulasi mengenai penyebab kecelakaan. Kita tunggu
saja hasil penyelidikan KNKT, ucapnya. Saya tidak
akan menyebutkan institusi atau orang.
Pak Ogah
biasa membantu
pengguna jalan
menerobos palang
pintu kereta dengan
imbalan
Rp 500-1000.
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
NASIONAL
Menurut Sukendar, siapa pun yang melakukan pelang-
garan pasti akan dikenai hukuman. Apalagi muncul ba-
nyak versi mengenai penyebab kecelakaan. Masyarakat
di sekitar situ tahu, ada banyak fakta. Ini semua
harus dikumpulkan dan dikaji, ujarnya.
PT KAI masih berfokus pada perbaikan listrik
dan rel pascakecelakaan tersebut serta pera-
watan para korban. Korban luka akan dibiayai
hingga selesai perawatan. Semua yang dirawat
ditanggung KAI dan (asuransi) Jasa Raharja,
ujarnya.
Vice President Corporate Communication PT
Pertamina, Ali Mundakir, menyebut pihaknya
juga akan memberikan santunan kepada se-
mua korban, termasuk Chosimin dan Mujiono,
pengemudi serta kernet truk pengangkut BBM,
yang kini dirawat di RS Pusat Pertamina (RSPP)
Jakarta Selatan. Makanya kami siagakan RSPP
sebagai salah satu rumah sakit rujukan para
korban.
Menanggapi rencana PT KAI yang hendak me-
nuntut Pertamina, Ali mengatakan pihaknya tidak
akan memberikan komentar, Sebelum ada hasil resmi
penyelidikan.
Sementara itu, kepolisian, bersama Komite Nasional
Keselamatan Transportasi (KNKT), masih menggelar
penyelidikan atas kasus tabrakan maut tersebut. Kepala
Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Markas Be-
sar Polri, Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, menye-
but pihaknya akan menganalisis kasus itu menggunakan
metode traffic accident analysis.
Belum sampai pada kesimpulan akhir, dan belum
ada siapa tersangka, kata Boy di kantornya, Kamis, 12
Desember 2013. M. RIZAL, KUSTIAH | DIMAS.
Brigadir Jenderal
Boy Rafli Amar
ARI SAPUTRA/DETIK FOTO
TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
NASIONAL
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
NERAKA
DI LINTASAN
KERETA
P
ERLINTASAN kereta api sebidang di
Jalan Bintaro Permai, Bintaro, Pesang-
grahan, Jakarta Selatan, Senin siang,
9 Desember 2013, bak neraka. Ledakan dan
api berkobar hebat, setelah kereta rel listrik
Commuter Line KA 1131 rute Serpong-Tanah
Abang, menabrak truk pengangkut bahan
bakar minyak bernomor polisi B 9265 SEH,
milik PT Pertamina.
Truk diduga berupaya menerobos palang
pintu lintasan kereta yang hendak ditutup. Saat
bagian badan truk masih di tengah rel, kereta
padat penumpang itu melintas. Dan, tabrakan
pun terjadi. Para penumpang menjerit dan
berteriak panik. Tujuh orang tewas, termasuk
tiga awak kereta. Lebih dari 70 orang terluka.
10.30 WIB
KA 1131 diberangkatkan dari Stasiun Ser-
pong.
10.55 WIB
Kereta tiba di Stasiun Sudimara, lebih lambat
dari jadwal yang seharusnya pukul 10.36 WIB.
11.09 WIB
Kereta tiba di Stasiun Pondok Ranji, Tange-
rang Selatan, dan diberangkatkan kembali
menuju Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan.
Menjelang perlintasan Bintaro, para
penumpang sempat merasakan masinis
mengerem laju kereta sebanyak tiga kali.
11.15 WIB
KA 1131 menabrak truk pengangkut BBM.
Gerbong pertama (gerbong khusus wanita,
termasuk ruang masinis) dan gerbong kedua
terguling. Truk pembawa 24 ribu liter BBM itu
pun meledak. Api berkobar hebat dan meng-
hanguskan truk serta bagian depan KRL.
11.25 WIB
Petugas pemadam
kebakaran tiba di
lokasi. Tegang-
an listrik di atas
kereta dimatikan.
Petugas dan warga
bahu-membahu
mengevakuasi para
penumpang, ter-
utama di gerbong
paling depan.
BAHAN: DIMAS
INFOGRAFIS: SUTEJA
NASIONAL
!"#"$
Nama:
Djoko Setijowarno
Tempat/Tanggal Lahir:
Pangkalpinang, 14 Mei
1964
Pendidikan:
Lulusan 1987 Jurusan
Fisika IKIP Semarang
Lulusan 1991 Jurusan
Teknik Sipil (S-1) Undip
Semarang
Lulusan 1998 Jurusan
Rekayasa Transportasi
(S-2) ITB Bandung
Organisasi:
Ketua Forum Studi
Transportasi antar
Perguruan Tinggi
Ketua Forum
Perkeretaapian
MTI (Masyarakat
Transportasi Indonesia)
Juri Wahana Tata
Nugraha sektor
transportasi.
Karya:
Kebijakan Transportasi:
Kenyataan dan Harapan,
2004
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
K
EJADIAN kecelakaan lalu lintas di perlin-
tasan sebidang sebenarnya sudah menjadi
hal biasa di Jakarta. Data menunjukkan,
dalam kurun waktu Januari hingga Novem-
ber 2013, terjadi 79 kali kecelakaan. Artinya, setiap
minggu rata-rata terjadi 1,5 kali peristiwa kecela-
kaan lalu lintas. Penyebab utamanya adalah sering-
nya pengendara kendaraan bermotor melanggar
atau tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
Hal lain yang perlu dikemukakan, kecelakaan di
perlintasan sebidang akibat pelanggaran pengen-
dara kendaraan bermotor seperti yang terjadi di
Bintaro pekan lalu bukan merupakan kecelakaan
KA. Kecelakaan kereta hanya ada dua, yakni tab-
rakan kereta dengan keretadan kereta anjlok atau
terguling.
Kecelakaan kereta di Indonesia dalam selang
waktu 4 tahun terakhir menurun drastis. Data
dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi
(KNKT) menyebutkan, tahun 2007-2012 sebesar 30
persen. Sedangkan angka kecelakaan kereta api
pada 2007 sebesar 2,99 persen, tetapi pada 2012
menjadi 0,47 persen.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2007 tentang Perkeretaapian, keselamatan perke-
retaapian menjadi tanggung jawab semua pihak,
baik regulator, operator, maupun masyarakat.
Undang-undang tersebut juga menyatakan: (1)
perpotongan antara jalur KA dan jalan dibuat tidak
sebidang; (2) pembangunan jalan yang memerlu-
kan perpotongan dan/atau persinggungan dengan
jalur KA umum harus dilaksanakan dengan keten-
tuan untuk kepentingan umum dan tidak memba-
hayakan perjalanan KA; (3) pembangunan perpo-
tongan sebidang wajib mendapat izin dari pemilik
prasarana perkeretaapian; (4) untuk keselamatan
perjalanan KA dan pemakai jalan, perlintasan se-
bidang yang tidak mempunyai izin harus ditutup;
(5) penutupan perlintasan sebidang dilakukan oleh
pemerintah atau pemerintah daerah; (6) pada per-
potongan sebidang (perlintasan) antara jalur KA
dan jalan, pemakai jalan wajib mendahulukan per-
jalanan KA.
Sementara itu, dalam Undang-Undang Nomor
22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, antara lain menyatakan: (1) pada perlintas-
an sebidang antara jalur KA dan jalan, pengemudi
kendaraan wajib (a) berhenti ketika sinyal sudah
berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai di-
tutup dan/atau ada isyarat lain; (b) mendahulukan
kereta api; dan (c) memberikan hak utama kepa-
da kendaraan yang lebih dahulu melintasi rel; (2)
setiap orang yang mengemudikan kendaraan ber-
motor pada perlintasan antara kereta api dan jalan
yang tidak berhenti ketika sinyal sudah berbunyi,
palang pintu kereta api sudah mulai ditutup, dan/
atau ada isyarat lain dapat dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda pa-
ling banyak Rp 750.000,00 (tujuh ratus lima puluh
ribu rupiah).
Meski aturan sudah demikian terang-benderang,
namun dalam prakteknya di lapangan, selama ini
telah terjadi pembiaran terhadap penerobos pa-
lang pintu perlintasan. Belum ada sejarah, polisi
menindak serius mereka, yang dengan sengaja
menerobos palang pintu.
Belum lagi kalau dicermati, kondisi kelas jalan
apakah sesuai atau diizinkan kendaraan berat se-
kelas truk pengangkut BBM 24 ribu liter lewat. Jika
jalur tersebut sudah merupakan jalur truk dan ter-
nyata tidak sesuai dengan kelas jalan, artinya se-
lama ini juga terjadi pembiaran. Para penegak hu-
kum kurang bekerja maksimal untuk mengawasi
gerak angkutan barang melintas di jalan yang se-
usia dengan kelas jalannya.
Polisi lalu lintas perlu melakukan tindakan pe-
nilangan dengan denda setinggi-tingginya supaya
ada efek jera terhadap pelanggar. Denda tinggi buat
penerobos palang pintu perlintasan sudah saatnya
diterapkan. Selama ini, penegakan hukum (law en-
forcement) masih sangat lemah. Nilai denda atau
hukuman harus lebih tinggi dari denda penerobos
busway. Pasalnya, perbuatan menerobos palang
pintu itu, selain melanggar disiplin berlalu lintas,
juga membahayakan keselamatan orang lain.
Keberadaan palang pintu perlintasan, selain me-
nyelamatkan perjalanan kereta api, juga membe-
rikan keselamatan bagi pengguna jalan. Dahulu,
keberadaan palang pintu itu untuk menghalangi
hewan agar tidak melintasi jalan rel, ketika ada
kereta lewat.
Namun, sekarang kita se-
bagai manusia tidak bersabar.
Ketika palang pintu kereta
menutup, kita berupaya me-
nerobos. Janganlah melebihi
perilaku hewan, yang rugi kita
sendiri. Karena, akibat kelalai-
an, nyawa kita atau orang lain
bisa melayang.
OLEH: DJOKO SETIJOWARNO
Denda Tinggi
Penerobos
Palang Pintu
Kereta
NILAI DENDA ATAU HUKUMAN
HARUS LEBIH TINGGI DARI DENDA
PENEROBOS JALUR BUSWAY.
BIODATA
Tabel Data kecelakaan di perlintasan sebidang
Korban
Tahun
Jumlah
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012*
Meninggal 71 30 26 26 30 51 36 35 17 322
Luka berat 46 75 27 26 46 47 35 22 15 339
Luka ringan 26 99 1 27 14 29 7 4 13 220
Jumlah 143 204 54 79 90 127 78 61 45 881
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$%!"&
PERDEBATAN SOAL PERLUNYA HALUAN DALAM
SISTEM KETATANEGARAAN MENGEMUKA DALAM
KONGRES KEBANGSAAN YANG DIGELAR FORUM
PEMRED. AMENDEMEN UUD DIPERLUKAN JIKA
GBHN INGIN DIHIDUPKAN KEMBALI.
HALUAN
BARU
MERINDU
G
E
T
T
Y
I
M
A
G
E
S
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$%!"&
K
ETUA Majelis Permusyawaratan Rakyat
Sidarto Danusubroto mengadu di depan
ratusan peserta Kongres Kebangsaan yang
digelar Forum Pemimpin Redaksi (Forum
Pemred) di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selat-
an, Rabu, 11 Desember 2013. Politikus senior dari
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini mengaku
pernah didatangi lima kelompok yang mengeluhkan
sistem ketatanegaraan negeri ini.
Tiga dari lima kelompok itu, kata Sidarto, salah sa-
tunya adalah mereka yang menginginkan kembali ke
naskah awal Undang-Undang Dasar 1945, tapi yang
sudah memasukkan klausul masa kekuasaan presi-
den maksimal 10 tahun atau dua periode. Kelompok
lainnya berasal dari kalangan Dewan Perwakilan
Daerah, serta mereka yang gelisah lantaran dituduh
telah membuat kesalahan dengan mengamendemen
UUD 1945.
Padahal, yang salah sebenarnya bukan UUD
1945 yang kita amendemen. Tapi undang-
undang turunannya, kata Sidarto dalam
kongres bertajuk Menggagas Kembali Ha-
luan Bangsa Menuju 100 Tahun Indonesia
Merdeka itu. Kongres tersebut dihadiri
para pemimpin lembaga tinggi negara
serta pemerintahan.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko, yang
juga sebagai pembicara, menilai negara perlu
memperbaiki sistem pemerintahan dan
politik. Jika tidak, bisa memunculkan
anomali politik. Indonesia memiliki
sistem pemerintahan presidensial,
namun dilakukan dengan
banyak partai yang meng-
akibatkan mahalnya biaya
politik di Indonesia, ujar-
nya.
Ketua MPR Sidarto
Danusubroto
ANTARA
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$%!"&
Jenderal TNI Moeldoko
RENGGA SANCAYA/DETIKFOTO
!"#$%!"&
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
Moeldoko menyebut, akibat anomali politik itu, dua
ribuan calon legislator, baik di tingkat kabupaten, kota,
provinsi, maupun pusat, terlibat masalah hukum. Se-
banyak 309 kepala daerah diproses hukum lantaran
tersandung kasus korupsi, baik yang berstatus ter-
sangka, terdakwa, maupun terpidana. Sekitar 94 per-
sennya, kepala daerah dan wakilnya pecah kongsi.
Badan Pekerja Forum Pemred Yudi Latif mengatakan
kondisi politik bergantung pada sistem pemerintahan.
Sebagian besar partai politik dan lembaga negara
sepakat bahwa negara perlu melakukan perbaikan
terhadap sistem politiknya. Ia pun menyinggung soal
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).
Menurut Yudi, RPJP dan RPJM, yang menggeser
Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN), merupa-
kan produk inkonstitusional. Sebab, selain tidak bisa
menjadi alat ukur dan kontrol pemerintah, produk itu
tidak melibatkan banyak pihak.
Bandingkan dengan GBHN, yang merupakan
produk MPR dan disusun bersama dengan berbagai
perwakilan, tuturnya. Yudi mengakui, GBHN di masa
lalu memang belum sempurna. Namun ada beberapa
aspek positif di GBHN yang bisa diakomodasi.
Perdebatan soal perlunya haluan dalam sistem pe-
merintahan dan politik negeri ini, mengemuka dalam
kongres selama dua hari (Selasa-Rabu) itu. Ketua
Forum Pemred Nurjaman Mochtar berharap persa-
muhan itu menjadi momentum untuk mengemuka-
kan sejumlah persoalan dan pendapat dari para
pemangku kepentingan politik.
Pemimpin redaksi sebuah stasiun televisi
swasta ini tak menyampaikan pendapat
secara spesifik. Ia beralasan, masalah
yang dihadapi bangsa ini perlu diba-
has bersama. Kami sebagai me-
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$%!"&
Ketua DPR Marzuki Alie
membuka acara Kongres
Kebangsaan.
RENGGA SANCAYA/DETIKFOTO
dia men-trigger. Bukan tugas kami mengatakan perlu
ini, dan tidak perlu itu, ucap Nurjaman.
Pakar hukum tata negara Universitas Gadjah Mada,
Fajrul Falaakh, menilai tidak ada masalah jika GBHN
akan dihidupkan kembali. Namun ia tak sependapat
dengan Yudi, yang menyebut RPJP dan RPJM inkon-
stitusional. Sebab, sistem penyelenggaraan negara itu
juga disusun pemerintah bersama Dewan Perwakilan
Rakyat, yang diatur oleh undang-undang.
Para elitenya saja yang tidak mau bersepakat. Bu-
kan RPJP dan RPJM-nya yang salah, katanya.
Jika haluan itu dianggap bermasalah, kata Fajrul,
DPR bisa saja melakukan revisi. Dan, jika GBHN ingin
dimunculkan lagi, jawabannya adalah harus dilakukan
melalui amendemen UUD 1945 kelima. Kalau GBHN
ada, wadah hukumnya apa? Silakan itu dipikirkan,
ujar Fajrul.
Dulu GBHN digunakan sebagai pegangan untuk me-
nyelenggarakan negara, yang ditetapkan oleh MPR
untuk jangka waktu 5 tahun. Namun, sejak dilakukan-
!"#$%!"&
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$%!"&
nya amendemen UUD 1945, di mana terjadi perubahan
peran MPR dan presiden, GBHN tidak berlaku lagi.
Sebagai gantinya, UU Nomor 25/2004 tentang Sis-
tem Perencanaan Pembangunan Nasional mengatur
penyelenggaraan negara dituangkan dalam bentuk
RPJP yang memiliki jangka waktu 20 tahun, serta
RPJM dengan skala waktu 5 tahun.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang me-
nutup kongres tersebut, mengatakan memang tak
mudah melakukan perubahan dalam waktu singkat.
Menurut dia, selalu ada benturan di antara dua kubu
yang menginginkan perubahan dengan yang antipe-
rubahan.
Yang senang (perubahan) inginnya mengubah
dan mengubah. Sementara tipe kedua sebalik-
nya. Selalu ada benturan di antara dua kubu
ini, terutama yang ekstrem, tuturnya.
Kongres itu diakhiri dengan melahirkan
delapan kesepakatan atau Komitmen
Jakarta, yang diserahkan kepada Presi-
den Yudhoyono. Salah satu poinnya ada-
lah menyepakati pentingnya keberadaan
haluan negara yang menjadi arah utama
kebijakan pembangunan jangka panjang.
Haluan itu disusun dengan melibatkan lem-
baga-lembaga perwakilan dan pemangku ke-
pentingan, untuk menjamin gerak pembangunan
yang lebih terencana, terpadu, dan berkesinambung-
an.
Perubahan, menurut Yudhoyono, adalah suatu
keniscayaan sepanjang untuk kebaikan. Meskipun
konsekuensinya akan selalu ada resistansi terhadap
ide-ide yang berkembang. Kita tidak boleh mengha-
langi hukum alam, bahwa perubahan itu senantiasa
dilakukan, ucap Presiden.
KUSTIAH | DIMAS
Yang senang
(perubahan) inginnya
mengubah dan
mengubah. Sementara
tipe kedua sebaliknya.
Selalu ada benturan
di antara dua kubu ini,
terutama yang ekstrem.
MAJALAH DETIK 9 - 15 DESEMBER 2013 MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#"$
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#"$
SAAT POLISI
SULIT
TEMUKAN
FLO
KASUS PERUSAKAN RUMAH DAN
MOBIL VIKA DEWAYANI YANG DIDUGA
DILAKUKAN ANASTASIA FLORINE
LIMASNAX ATAU FLO, AKHIRNYA
DISETOP. KEPUTUSAN POLISI
MENGELUARKAN SP-3 DINILAI JANGGAL.
A
NASTASIA Florine Limasnax atau Flo
hingga kini tidak jelas keberadaannya. Pas-
caperusakan rumah dan mobil milik Vika
Dewayani, istri kedua Adiguna Sutowo, pada
Sabtu dini hari, 26 Oktober 2013, istri Piyu, gitaris grup
band Padi, itu raib entah ke mana. Polisi sudah mencari
dan menetapkannya sebagai tersangka berdasarkan
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#"$ !"#"$
laporan Vika. Apalagi, dari keterangan Daryono, sopir
Adiguna, dipastikan Flo pelakunya.
Namun, belum juga Flo ditemukan dan diperiksa,
polisi sudah menutup kasus tersebut dengan me-
ngeluarkan surat perintah penghentian penyidikan
atau SP-3. Alasannya, Vika selaku pelapor mencabut
laporan tersebut.
Selain itu, polisi kesulitan menemukan anak peng-
usaha Frans Limasnax itu. Vika mencabut laporannya
setelah keluarga Flo meminta maaf dan berjanji akan
mengganti biaya perbaikan kerusakan yang dialami
Vika, baik rumahnya di kawasan Pulomas Barat, Ja-
karta Timur, tersebut maupun mobil.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro
Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto beralasan ka-
sus perusakan sifatnya delik aduan. Perkara itu juga
merupakan masalah rumah tangga. Lagi pula pelapor
sibuk sehingga memilih mencabut laporan. Untuk
kepastian hukum, kepentingan pelapor, sulitnya pen-
carian, dan agar kasusnya tidak terkatung-katung,
ujarnya.
Tapi penerbitan SP-3 yang dikeluarkan Polda
Metro Jaya pada 2 Desember 2013 itu langsung
menuai reaksi miring dari sejumlah pihak. Mereka
menganggap penghentian penyidikan kasus ini
janggal. Ini hal teraneh dalam proses penyidikan
yang pernah ada, ujar komisioner Komisi Kepolisi-
an Nasional (Kompolnas), Hamidah Abdurrahman.
Menurut Hamidah, alasan yang dipakai pe-
nyidik Polda Metro dalam mengeluarkan
SP-3 atas perkara tersebut sangat
tidak masuk akal, yakni tidak bisa
menemukan keberadaan Flo. Se-
hebat apa Flo sampai tidak bisa
ditemukan atau jangan-jangan
polisi yang tidak mencari, tutur-
nya.
ARI SAPUTRA/DETIKFOTO
Komisaris Besar Rikwanto
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#"$ !"#"$
Hamidah mencontohkan, dalam beberapa kasus,
polisi berhasil menangkap pelaku kasus kejahatan
yang rumit, seperti pembunuhan Holly Angela Hayu
di Apartemen Kalibata City beberapa waktu lalu serta
kasus mayat dalam koper yang hanyut di sungai. Tapi
entah mengapa polisi kesulitan mencari Flo.
Hamidah melihat, sejak awal kasus ini memang
direkayasa akan dihentikan polisi. Misalnya dengan
memasukkan kasus perusakan itu dalam delik adu-
an. Sehingga, ketika laporan dicabut oleh pihak yang
merasa dirugikan, proses penyidikan bisa langsung
dihentikan.
Padahal kasus ini tidak bisa digolongkan delik aduan,
melainkan menggunakan delik umum. Kendati pihak
yang merasa dirugikan mencabut laporan, proses pe-
nyidikan tetap harus berjalan.
Delik aduan itu untuk kasus perzinaan dan masalah
keluarga. Di kasus ini kan jelas ada perusakan yang
dilakukan oleh Flo, ada tindakan kriminal yang dilaku-
kan. Jadi seharusnya masuk delik umum, Hamidah
menjelaskan. Karena kejanggalan itulah Kompolnas
kemudian meminta Badan Pengawas Internal Polri
segera memeriksa penyidik yang menangani kasus
Flo.
Sementara itu, pengamat kepolisian Bambang
Widodo Umar mengatakan seharusnya kepolisian
berhati-hati dan cermat dalam melakukan penyidik-
an dan mengeluarkan SP-3. Sebab, kasus itu
sudah diketahui umum, yang menduga bahwa
alat buktinya cukup. Semestinya, kata dosen di
Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian ini, sebelum
mengeluarkan SP-3, polisi hendaknya melaku-
kan gelar perkara dengan mengundang ahli
agar keputusan itu tidak keliru.
Dengan mengundang para ahli hukum pi-
dana, akan diketahui dan dipastikan kasus
perusakan itu layak atau tidak dihentikan.
DOK. PRIBADI
Hamidah Abdurrahman
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#"$
Bambang meyakini polisi tidak melakukan gelar per-
kara yang melibatkan ahli hukum pidana.
Tindakan penyidik harus benar dan hati-hati, jang-
an sampai dinilai tidak obyektif atau tidak independen
karena terpengaruh oleh sesuatu, ucapnya, sembari
menyebutkan munculnya SP-3 kasus Flo ini bisa ber-
dampak buruk bagi korps baju cokelat tersebut.
Anggapan miring terhadap penyidikan yang dilaku-
kan dalam kasus perusakan yang diduga melibatkan
Flo mendorong Kepala Biro Penerangan Masyarakat
Divisi Humas Markas Besar Kepolisian RI Brigadir
Jenderal Polisi Boy Rafli Amar angkat bicara. Menurut
Boy, sekalipun sudah dikeluarkan SP3, penyidik bakal
terus mencari keberadaan Flo sebagai tersangka
kasus perusakan tersebut.
Boy menambahkan, perkara ini masih menjadi
kewenangan Polda Metro Jaya. Namun Mabes
Polri akan memantaunya sebagai salah satu
kasus menonjol. Kami akan berupaya me-
minta keterangan kepada semua yang terlibat.
Akan kami berikan fakta semuanya. Selain itu,
penyidik akan melakukan cross check kepada
pihak-pihak yang terkait dengan peristiwa itu,
katanya.
Selain kepada pihak Adiguna, penyidik akan me-
lakukan cek ulang kepada sejumlah saksi lainnya, se-
perti pihak keluarga, pemilik rumah, petugas sekuriti,
dan orang lain yang mengetahui kejadian tersebut.
Boy juga menilai keterangan Flo sangat dibutuhkan.
Apalagi jika ia dianggap menjadi bagian dari fakta
perusakan rumah Vika Dewayani.
Namun, sejak kasus ini dihentikan, Polda Metro
otomatis menyetop pencarian terhadap Flo. Status
tersangka yang disandang Flo dianggap gugur. Kebe-
radaannya pun semakin tak terendus.
DEDEN GUNAWAN, M. RIZAL | DIMAS
Dengan
mengundang para
ahli hukum pidana,
akan diketahui dan
dipastikan kasus
perusakan itu
layak atau tidak
dihentikan.
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$#%&' !"#$#%&'
KE IBU KOTA,
SITI MALAH BUTA
SEORANG PEKERJA RUMAH TANGGA ASAL PEMALANG
DIDUGA DISIKSA MAJIKANNYA HINGGA BUTA. GAJI
LIMA BULAN BEKERJA PUN NYARIS TAK BERSISA.
ILLUSTRASI: EDI WAHYONO
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$#%&'
T
ONGKAT kayu kini menjadi teman sehari-hari
Siti Nur Amalah. Gadis 18 tahun asal Pema-
lang, Jawa Tengah, itu kini buta. Matanya tak
lagi bisa melihat lantaran sering disiksa oleh
si majikan. Siti kini hanya bisa meratapi nasib.
Sampai kapan saya hidup seperti ini, kata Siti ke-
pada Miranda Butarbutar, salah satu kuasa hukum-
nya, beberapa waktu lalu.
Kisah penyiksaan terhadap Siti terjadi sejak perem-
puan tersebut menjadi pekerja rumah tangga di ru-
mah keluarga U, 48 tahun, di Jalan Jatinegara Barat,
RT 11 RW 03, Jatinegara, Jakarta Timur. Di rumah itu,
ia bekerja sejak September 2012 sampai Januari 2013.
Siti bekerja pada keluarga U melalui Yayasan Eka
Karya, penyalur PRT, yang berkantor di Mangga Dua,
Jakarta. Saat disalurkan, Siti dalam kondisi sehat wa-
lafiat. Kalau tidak sehat, tentu tidak akan dipekerjakan
yayasan, ujar Miranda saat ditemui majalah detik di
kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pekan lalu.
Sejak di bangku sekolah menengah pertama, Siti
memang berniat bekerja di Jakarta. Apalagi banyak
teman sebayanya yang bekerja di kota metropolitan
ini. Namun niatnya itu baru kesampaian setelah ia
lulus SMP.
Ia menginjakkan kaki di Jakarta ditemani Nur Fad-
hilah, 24 tahun, kakaknya, yang lebih dulu bekerja
di Ibu Kota. Lewat sang kakak pula Siti dititipkan ke
sebuah yayasan penyalur PRT di Cengkareng, Jakarta
Barat. Namun, baru empat hari di yayasan itu, Siti
diajak temannya pindah ke Yayasan Eka Karya, yang
kemudian menyalurkannya ke keluarga U. Keluarga
ini membuka usaha jasa boga di rumahnya.
Tapi, siapa sangka, niat Siti mencari uang di Ibu Kota
justru berbuah derita. Ia sering mendapat siksaan,
baik oleh U maupun L, 44 tahun, istrinya. Padahal
penyebabnya masalah sepele, seperti piring yang di-
Siti Nur Amalah
DOK. PRIBADI
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$#%&' !"#$#%&'
cuci kurang bersih atau ia tidak sengaja menjatuhkan
piring.
Setiap kali Siti melakukan kesalahan, siksaan lang-
sung dia terima, mulai kepala dibenturkan ke tembok,
tangan dipaksa menyentuh wajan panas, hingga muka
dibenamkan ke dalam bak air. Ia juga diperlakukan
bak binatang. Beberapa kali Siti dijejali kotoran anak
pasangan suami-istri tersebut yang masih balita.
Bekas-bekas penyiksaan itu masih tersisa pada tubuh
Siti hingga saat ini, seperti beberapa luka bakar di
kedua tangannya.
Rupanya, bukan hanya siksaan, kata Miranda, klien-
nya juga mengaku sempat menda-
pat kekerasan seksual, baik oleh U
maupun bapaknya, yang tinggal se-
atap dengan pasangan tersebut.
Sebenarnya penyiksaan terha-
dap Siti sempat dicurigai seorang
petugas Satuan Perlindungan Ma-
syarakat (Linmas) di kelurahan
tempat tinggal keluarga U akhir tahun lalu. Waktu itu
si petugas berpapasan dengan Siti, yang baru pulang
dari pasar. Wajah gadis itu penuh luka lebam. Karena
curiga, petugas Linmas pun melapor kepada ketua
rukun warga setempat.
Petugas ini curiga telah terjadi penyiksaan yang
dilakukan keluarga U terhadap Siti, tutur Miranda.
Namun, ketika ketua RW mendatangi rumah maji-
kan Siti, istri U membantah telah melakukan penyik-
saan. L beralibi wajah Siti membiru karena terjatuh.
Namun penyiksaan itu akhirnya terungkap ketika Siti
buta. Penglihatan Siti mulai kabur sejak Januari 2013.
Selang beberapa hari kemudian, matanya buta.
Masalah Siti tidak berhenti sampai di situ. Karena
Siti buta, sang majikan langsung memulangkannya
kepada penyalur. Siti pun cuma dibayar Rp 1,2 juta
Petugas ini curiga telah terjadi
penyiksaan yang dilakukan
keluarga U terhadap Siti.
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$#%&'
DOK. PRIBADI
Siti (kiri) bersama
pengacaranya, Miranda
Butar-Butar
meski bekerja lima bulan di
sana. Padahal, berdasarkan
kesepakatan, Siti digaji Rp 750
ribu per bulan. Seharusnya ia
mengantongi Rp 3 juta sebagai
upah kerjanya.
Sang majikan memotong
gajinya Rp 1 juta sebagai biaya
pengganti piring yang dipe-
cahkan. Belum lagi potongan
dari pihak yayasan sebesar Rp
800 ribu sebagai jasa penyalur.
Praktis, selama bekerja di ru-
mah U, Siti cuma mengantongi
Rp 1,2 juta, plus luka memar
dan kebutaan.
Keluarga Siti kaget ketika dia
pulang dalam kondisi buta. Me-
reka pun melaporkan pasang-
an U dan L ke Kepolisian Resor
Jakarta Timur pada Juni 2013.
Namun belum ada perkem-
bangan berarti. Visum yang
dilakukan kepolisian, hasilnya
tidak diberitahukan kepada
keluarga Siti, ucap Miranda.
Akhirnya keluarga Siti mengadu ke Lembaga Ban-
tuan Hukum Mawar Saron pada 27 November 2013.
Setelah itu, polisi baru bergerak cepat dengan me-
netapkan U dan L sebagai tersangka. Keduanya juga
telah ditahan.
Setelah diperiksa intensif, keduanya sudah ber-
status tersangka, ucap Kepala Unit Perlindungan
Perempuan dan Anak Polres Jakarta Timur Ajun
Komisaris Polisi Endang Sri Lestari saat dihubungi
secara terpisah.
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$#%&'
Endang mengatakan,
yang dilakukan suami-is-
tri tersebut telah meme-
nuhi unsur Pasal 44 ayat
1 Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2004 tentang
Penghapusan Kekeras-
an dalam Rumah Tangga
yang mengakibatkan
korban luka berat. Kedua
tersangka juga bakal di-
jerat dengan pasal dalam
UU Perlindungan Anak
karena, saat kejadian, Siti
baru berusia 17 tahun.
Saat kejadian, korban
masih di bawah umur, katanya. Endang menambah-
kan proses pengaduan Siti berjalan lambat karena
butuh bukti-bukti pendukung.
Sementara itu, pengacara U dan L, Fahmi Lubis,
membantah anggapan kliennya sering melakukan
penyiksaan. Menurut Fahmi, kliennya hanya sering
menegur Siti karena ceroboh, seperti memecahkan
piring. Tidak benar itu pemberitaan di media yang
menyebut klien saya menyiksa dan melakukan keke-
rasan seksual terhadap Siti, ujarnya saat dihubungi
secara terpisah.
Meski begitu, Fahmi mengatakan kliennya akan
mengikuti proses penyidikan, sembari mengupayakan
mediasi dengan korban. Fahmi pun berjanji pihaknya
akan proaktif dengan kepolisian agar proses hukum
segera selesai. Proses hukum kelak berakhir. Tapi,
penderitaan Siti, entah kapan bakal berakhir.
KUSTIAH | DEDEN
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
DETIKCOM
Markas Polres Jakarta Timur
TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
FOKUS
PEMBONGKARAN
VILA MEWAH PUNCAK
FOKUS
PEMBONGKARAN
VILA MEWAH PUNCAK
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
BAMBU RUNCING &
MOLOTOV DI LADANG
PROBO
WARGA MEGAMENDUNG MEMBAKAR VILA ORANGE, YANG
DISEBUT-SEBUT SEBAGAI PROPERTI PROBOSUTEDJO. MEREKA MASIH
MENYIMPAN DENDAM KEPADA PENGUSAHA ITU.
ILUSTRATOR: KIAGUS AULIANSHAH
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
FOKUS
PEMBONGKARAN
VILA MEWAH PUNCAK
B
AU sangit masih terasa menusuk hidung
di Vila Orange, Blok Cipandawa Kampung
Sirnagalih, Desa Megamendung, Kecamatan
Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Ba-
rat. Vila yang dikenal warga sebagai vila Probosutedjo
itu hanya menyisakan puing-puing.
Vila itu dulunya adalah kantor PT Buana Estate milik
Probo. Tidak mengherankan jika warga selalu me-
nyebut vila itu sebagai vila adik tiri mantan Presiden
Soeharto itu.
Jumat, 13 Desember 2013, sisa huru-hara membuat
vila itu luluh-lantak. Gentingnya rontok dan temboknya
hangus terbakar. Kolam renang di depan bangunan
hancur. Batang pohon dan sisa bakaran ban meme-
nuhi jalan masuk menuju vila.
Sehari sebelumnya, amarah membara di Blok Ci-
pandawa. Menjelang siang, ratusan penjaga vila dan
warga menghadang petugas Satuan Polisi Pamong
Praja (Satpol PP) Pemerintah Kabupaten Bogor yang
datang membawa alat berat. Sudah dua pekan bela-
kangan mereka resah. Pemkab Bogor sedang gen-
car-gencarnya membongkar vila di Blok Cipandawa
kawasan Megamendung.
Hari ini targetnya 33 pemilik dengan 50 bangunan
yang akan dibongkar, kata Kepala Satpol PP Kabupa-
ten Bogor Dace Supriadi.
Warga dan penjaga vila tidak mau nafkah mereka
dihabisi oleh mesin backhoe Pemkab Bogor. Mereka
melawan dengan bersenjatakan bambu runcing dan
bom molotov.
Petugas terlalu kuat. Dace membawa anak buah
sebanyak 600 orang. Mereka merangsek menembus
kerumunan. Dalam sekejap, petugas Satpol PP deng-
an mudah melintasi sisa bakaran ban dan batang
pohon yang sengaja dipasang. Warga dan penjaga vila
kian kesal.
Zaman Probo
ditakar banget.
Pernah digaji
seribu rupiah
sewaktu harga
beras Rp 100
seliter.
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
FOKUS
PEMBONGKARAN
VILA MEWAH PUNCAK
Amarah pun beralih. Mereka menyasar orang yang
dianggap sebagai biang keladi penggusuran, Probo.
Kabar dari mulut ke mulut menyebutkan Probo masih
memiliki vila itu, Vila Orange.
Mereka lantas mengarahkan bambu runcing dan
molotov ke vila itu. Sekejap, api membara membakar
Vila Orange. Mereka merangsek masuk, merusak,
dan terus melempari vila dengan bom molotov hingga
menyisakan puing.
Polisi tidak tinggal diam atas pembakaran ini. Kepa-
la Kepolisian Sektor Megamendung, Ajun Komisaris
Polisi Asyikin, menangkap satu orang yang diduga
sebagai provokator dan menetapkan enam orang se-
bagai buron atas pembakaran itu. Aksi ini didominasi
oleh penjaga vila. Kepolisian masih akan memeriksa
beberapa orang yang terlibat langsung dalam pemba-
karan itu.
Nanti kami lihat setelah ada pemeriksaan lagi.
Kami masih bergerak sekarang, jelasnya.
Barcelona punya
utang besar kepada
Johan Cruyff, legen-
da sepak bola asal
Belanda. Cruyff,
alumnus akademi
sepak bola Ajax,
sempat bermain
bersama Barcelona
selama lima musim
pada pertengahan
1970-an. Dialah yang
mengusulkan pem-
bentukan La Masia
kepada Josep Lluis Nunez, Presiden Barcelona kala
itu. Cruyff puladia menjadi Manajer Azulgrana dari
1988 hingga 1996yang memperkenalkan filosofi to-
tal football ke Nou Camp lewat murid-murid-nya,
seperti Pep Guardiola.
Setelah era Cruyff, tak bisa dibantah, generasi Lio-
nel Messi, Andres Iniesta, Xavi Hernandez, dan Carles
Puyol merupakan generasi emas La Masia. Dengan
mengandalkan para alumnus La Masia, mereka me-
rebut semua gelar juara di La Liga, Eropa, dan dunia
NYTIMES
Ben Lederman
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$%
bersama Pep Guardiola, sang manajer.
Sekarang, generasi mereka sudah mendekati akhir
masa kejayaannya. Carles Puyol sudah berumur 35
tahun, sementara Xavi, sang jenderal di lapangan te-
ngah, sudah berkepala tiga. Usia Iniesta pun tahun
depan sudah menginjak 30 tahun. Hanya Messi yang
masih berada di usia emasnya.
Namun sumur La Masia tak pernah kekeringan
bakat. Bakat-bakat muda yang bakal menggusur
Puyol, yang sudah mulai melambat; dan Messi,
yang juga mulai didera cedera, sudah antre.
Di tim utama Barcelona sekarang, ada
beberapa pemain yang belum lama lu-
lus dari Akademi La Masia. Di barisan
belakang, ada Marc Bartra dan Martin
Montoya. Di lapangan tengah, ada Isaac
Cuenca, Sergi Roberto, dan Jonathan
dos Santos. Satu lagi di barisan penye-
rang, ada Cristian Tello. Mereka semua
masih di bawah 23 tahun.
Selain mereka yang bermain di tim uta-
ma Azulgrana, masih ada beberapa pemain
muda alumni La Masia yang tengah mencari
pengalaman di klub lain. Rafa Rafinha Alcantara
kini bermain di Celta Vigo dengan status dipinjamkan.
Sedangkan Gerard Deulofeu menimba ilmu di liga se-
berang. Dia bermain untuk Everton di Inggris hingga
akhir musim 2013/2014.
Oscar Garcia, pelatih tim Barcelona B, percaya, de-
ngan bermain di liga yang berbeda, gaya hidup berbeda,
dan gaya bermain yang juga berbeda dengan La Liga,
Gerard bakal semakin berkembang. Ingat bagaimana
Cesc Fabregas meninggalkan Barcelona untuk bela-
jar di Liga Inggris dan kembali sebagai bintang besar.
Demikian pula Gerard Pique, kata Roberto Martinez,
Manajer Everton.
Ingat bagaimana
Cesc Fabregas
meninggalkan
Barcelona untuk
belajar di Liga Inggris
dan kembali sebagai
bintang besar.
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$%
Sejauh ini, mereka semua memang belum menjadi
pilihan utama Manajer Azulgrana, Gerardo Tata
Martino. Namun bukan berarti Martino tak memberi
kesempatan kepada para darah muda La Masia ini.
Dua pekan lalu, Tata Martino menurunkan lima pe-
main muda alumni La MasiaMartin Montoya, Isaac
Cuenca, Sergi Roberto, Marc Bartra, dan Cristian
Tellosaat Barcelona menaklukkan Cartagena 4-1 di
ajang Copa del Rey.
Tata Martino juga
membuat kejut-
an saat mengganti
Alexis Sanchez di
menit ke-77 dengan
Jean Marie Dongou.
Ini merupakan laga
perdana bersama
tim senior Barce-
lona di ajang res-
mi bagi pemuda 18
tahun asal Kamerun
tersebut. Walaupun
bermain kurang dari
15 menit, Dongou
mencatatkan nama-
nya di papan skor dengan mencetak gol penutup bagi
Barcelona.
Alumnus La Masia yang disebut-sebut sebagai
bakal pengganti Samuel Etoo ini sekarang bermain
bersama tim Barcelona B di divisi Segunda. Hanya
bermain lima musim bersama Azulgrana, Etoo, yang
juga berasal dari Kamerun, merupakan salah satu pe-
nyerang paling tajam yang pernah dimiliki Barcelona.
Masa depan anak ini tak terbatas selama dia terus
mengembangkan diri, Oscar Garcia memuji Dongou.
Bulan lalu, Tata juga menurunkan darah muda
!"#$%
INDEPENDENT
Gerard Deulofeu
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$% !"#$%
alumnus La Masia lainnya, Adama Traore,
kala mereka menghujani gawang Granada
empat gol tanpa balas. Sama seperti Dongou,
Adama, yang belum genap berumur 18 tahun,
bermain di divisi Segunda. Aku sangat bangga
bisa bermain setelah bertahun-tahun di La Masia....
Aku tak pernah membayangkan, ternyata sungguh
gampang bermain bersama mereka, kata Adama.
Di belakang Adama Traore dan Jean Marie Dongou,
bintang-bintang belia tim juvenil Barcelona sudah
berderet. Ada Wilfred Kaptoum, Munir el Haddadi,
Rodrigo Tarin, Ayoub Abou Oulam, Sergi Samper, dan
Carles Alena. Sumur La Masia tak pernah kekering-
an bakat-bakat hebat. SAPTO PRADITYO | TELEGRAPH | MARCA | GOAL
Aku tak pernah
membayangkan,
ternyata sungguh
gampang bermain
bersama mereka.
A
d
a
m
a
-
T
r
a
o
r
e
/
A
L
D
I
A
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$%
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
FC BARCELONA 2015-2016
Barangkali masih ada Neymar atau Alexis
Sanchez di Nou Camp, tapi inilah alumni
La Masia yang mungkin bakal menjadi
tulang punggung Barcelona dua atau tiga
tahun lagi.
!"#$%
VICTOR VALDES
ALEJANDRO GRIMALDO/
JORDI ALBA
MARTIN MONTOYA
LIONEL MESSI
CESC FABREGAS/
CRISTIAN TELLO
GERARD DEULOFEU/
PEDRO RODRIGUEZ
SERGI ROBERTO
ANDRES INIESTA
SERGIO BUSQUETS
GERARD PIQUE
MARC MUNIESA
Kiper: Oier Olazabal
Bek: Marc Bartra
Gelandang: Jonathan dos Santos
Gelandang: Rafa Alcantara
Gelandang: Sergi Roberto
Penyerang: Isaac Cuenca
Penyerang: Jean-Marie Dongou
MAJALAH DETIK 20 - 26 MEI 2013
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"!"!"
T
OKOH kesatria berkostum gagah berani Kamen Rider biasanya hanya bisa
disaksikan dalam serial film. Tapi bagaimana jika tokoh rekaan asal Jepang
itu tiba-tiba muncul di dunia nyata, dan seakan-akan mau memberikan
pertolongan? Yang terjadi adalah kehebohan!
Ya, mengendarai sepeda motor yang telah dimodifikasi sesuai dengan kostum
sang pahlawan, si Kamen Rider pada Selasa, 10 Desember 2013, muncul di lokasi
tabrakan maut kereta rel listrik dengan truk tangki pengangkut bahan bakar mi-
nyak di perlintasan Pondok Betung, Bintaro. Entah siapa yang berada di balik kos-
tum sang tokoh. Yang jelas, kedatangannya langsung menyedot perhatian warga,
terutama anak-anak.
Ada Kesatria Baja Hitam, ada Kesatria Baja Hitam, ujar sejumlah bocah begitu
melihat tokoh ini nongol di lokasi yang masih menjadi perhatian masyarakat pas-
cakecelakaan maut pada Senin, 9 Desember 2013, itu.
Kamen Rider duduk di sepeda motornya, dan dengan sabar meladeni permintaan
anak-anak kecil yang ingin bersalaman dengannya. Kamu dari mana? beberapa
warga bertanya. Saya dari hutan, katanya di sini ada kecelakaan, ya? jawab si
Kamen Rider.
Ia juga sempat turun dari tunggangannya itu dan melihat-lihat lokasi kejadian.
Anak-anak terus membuntutinya. Ketika ditanya identitasnya, ia menolak menja-
wabnya. Enggak perlu tahu nama saya siapa. Saya mau lihat-lihat saja, katanya di
sini ada kecelakaan, katanya.
Tidak mau nolongin? seorang wartawan di lokasi tersebut ikut bertanya. Tidak.
Saya mau lihat-lihat saja, jawabnya enteng.
Sayang, sang pahlawan datang terlambat. Ia baru nongol sehari setelah kecela-
kaan. Sang Kamen Rider pun menuai olok-olok dari anak-anak sekolah dasar yang
juga sedang menonton lokasi kecelakaan. Kesorean, telat lu.... Pahlawan kesiang-
an. Kecelakaan udah kelar, baru datang sekarang, teriak mereka.
Namun orang yang berada di balik kostum itukemungkinan besar priatidak
menanggapinya. Setelah melihat-lihat sekitar 10 menit, pahlawan kesiangan
itu langsung tancap gas dengan sepeda motornya. Tentu saja tanpa memberikan
pertolongan seperti di film-film. Ada-ada saja, nih.
RINI FRIASTUTI | DIMAS
I
l
u
s
t
r
a
t
o
r
:
E
d
i
W
a
h
y
o
n
o
SEORANG PRIA BERKOSTUM KAMEN RIDER TIBA-TIBA NONGOL DI LOKASI
KECELAKAAN MAUT KERETA REL LISTRIK DENGAN TRUK PENGANGKUT BBM DI
BINTARO. DISORAKI PAHLAWAN KESIANGAN KARENA DATANG TERLAMBAT.
!"#$% '()$*+
,"%-"% !!$.("%-"% "
Kecelakaan
udah kelar,
baru datang
sekarang
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$#%& !"#$#%&
KESETRUM KORUPSI
DI BELAWAN
KEJAKSAAN AGUNG SEDANG MENGINCAR DUGAAN KORUPSI DI
PROYEK PEMBANGKIT LISTRIK DI BELAWAN, SUMATERA UTARA.
BOS PLN, NUR PAMUDJI, SEMPAT MENGANCAM MUNDUR KARENA
10 ANAK BUAHNYA DIJADIKAN TERSANGKA DAN TERDAKWA.
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
AGUNG PAMBUDI/DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$#%&
S
EBUAH pesan singkat dari Direktur Utama
PT Perusahaan Listrik Negara Nur Pamudji
masuk ke telepon seluler Menteri Badan
Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. Isi pesan-
nya ringkas: Nur Pamudji meminta dicarikan peng-
ganti memimpin perusahaan energi itu. Ia merasa
tidak bisa melindungi 10 anak buahnya yang bertugas
di Medan, yang dijerat pasal korupsi dalam pembelian
suku cadang pembangkit listrik di Belawan.
Dahlan, setelah melaporkan SMS ini kepada Pre-
siden Susilo Bambang Yudhoyono, meminta mantan
anak buahnya di PLN itu tidak mundur. Ia meminta Nur
Pamudji berani membela anak buahnya jika memang
benar telah bekerja sesuai standard operating proce-
dure yang berlaku. Kalau mereka enggak korupsi,
bela sampai habis, kata Dahlan.
Masalah yang menjerat 10 anak eksekutif PLN itu
terkait proyek memperpanjang usia pembangkit lis-
trik tenaga gas di PT PLN Pembangkitan Sumatera
Bagian Utara dan terbagi atas dua kasus. Mereka ada-
lah kasus pembelian turbin gas pada tahun anggaran
2007-2009 serta kasus pekerjaan turun mesin untuk
memperpanjang usia pakai pada 2012.
AGUNG/DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$#%&
Menurut Badan Pengawasan Keuangan dan Pem-
bangunan, dalam kasus pertama, negara rugi Rp 23,6
miliar. Kejaksaan Agung sudah menyeret lima bekas
pejabat PT PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Uta-
ra ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Medan.
Para terdakwa itu adalah Albert Pangaribuan (bekas
general manager), Edward Silitonga (bekas manajer pe-
rencanaan), Robert Manyuzar (bekas ketua tim peng-
adaan), Fahmi Rizal Lubis (bekas manajer produksi),
dan Ferdinand Ritonga (bekas ketua tim pemeriksa
mutu barang).
Jaksa, dalam sidang seperti banyak dikutip sejumlah
media, mengatakan kasus terjadi saat PLN membuat
pengadaan turbin pada 2007. Tender itu dimenangi oleh
CV Sri Makmur (direkturnyahanya disebut oleh Ke-
jaksaan Agung dengan nama pendek Yunisekarang
jadi buron). Desember, turbin gas buatan Siemens itu
sampai ke Belawan dan dinyatakan sudah sesuai.
Meski begitu, ternyata turbin itu berbeda dengan
penggantinya, tidak sesuai dengan mesin pembangkit
gas yang ada. Nilai turbin Rp 23,6 miliar inilah, yang
memiliki spesifikasi berbeda, yang disebut sebagai
kerugian negara dan menjadikan mereka terdakwa.
Dalam kasus kedua, Kejaksaan Agung sudah mene-
tapkan lima orang sebagai tersangka. Mereka adalah
Chris Leo Manggala (bekas General Manager PT PLN
Pembangkitan Sumatera Bagian Utara), Surya Dhar-
ma Sinaga (Manajer PLN Sektor Labuan Angin), Supra
Dekanto (bekas Direktur Utama PT Nusantara Turbin
dan Propulsi dan sekarang menjadi Direktur Produksi
PT Dirgantara Indonesia). Dua staf PLN Pembangkit-
an Sumatera Bagian Utara, Rodi Cahyawan dan Mu-
hammad Ali, juga menjadi tersangka.
Dalam kasus ini, Kejaksaan Agung menjerat mereka
dengan dugaan melakukan korupsi dalam pengerjaan
perpanjangan usia (lifetime extension) mesin. Dugaan
Meski begitu,
ternyata turbin
itu berbeda
dengan
penggantinya,
tidak sesuai
dengan mesin
pembangkit gas
yang ada.
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$#%&
korupsinya, menurut Kejaksaan Agung, adalah peker-
jaan tidak sesuai kontrak, pekerjaan tidak digarap,
harga kemahalan, hingga dugaan persekongkolan
sehingga kontrak diubah (adendum) dari Rp 527 miliar
menjadi Rp 554 miliar.
Kejaksaan Agung belum menahan kelima tersangka.
Penahanan itu kewenangan penyidik dan tergantung
kepentingan penyidikan, ujar Kepala Pusat Penerang-
an Hukum Kejagung, Setia Untung Arimuladi.
Para petinggi PLN, termasuk Nur Pamudji, secara
bergantian dipanggil ke Kejaksaan Agung untuk ber-
saksi dalam kasus ini. Delapan direktur lain juga di-
panggil bersaksi, mulai direktur perencanaan sampai
direktur sumber daya manusia.
Pemeriksaan terkait terjadinya perubahan dari pe-
nunjukan langsung ke pemilihan langsung, persetu-
juan penetapan pemenang lelang, dan perubahan ke-
bijakan penggunaan spare part dari original equipment
manufacturer (OEM) menjadi non-OEM, kata Untung.
Meski Nur Pamudji sempat meminta dirinya diganti,
ia tidak bersedia menjelaskan kasusnya. Tidak ada
wawancara, sori, ujar Nur, menjawab lewat layanan
pesan singkat. Pejabat PLN lain juga tutup mulut.
HANS HENRICUS B.S. ARON
!"#$#%&
ANTARA FOTO/DHONI SETIAWAN
Direktur Utama PT
Perusahaan Listrik Negara
Nur Pamudji (kiri)
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$#%& !"#$#%&
THINKSTOCK.COM
KETIDAKJELASAN ATURAN TENTANG LARANGAN EKSPOR TAMBANG
MINERAL MEMBUAT PERUSAHAAN TAMBANG BINGUNG.
PEMBELI TIDAK MAU MENEKEN KONTRAK SEBELUM SEMUA JELAS.
ATURAN REMANG
INDUSTRI TAMBANG
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$#%&
REUTERS/INA FASSBENDE/FILES
B
IJIH nikel itu siap diproduksi pertengahan
bulan depan, kapal sudah disiapkan dekat
pertambangan di Morowali, Sulawesi Te-
ngah. Pembeli semestinya sudah siap, dari
Cina. Tapi rencana mulus bisnis perusahaan tambang
mineral yang masih baru, PT Mobi Jaya Persada, itu
berantakan.
Pembeli dari Tiongkok waswas mereka malah akan
terjerat ketidakjelasan jika nekat membeli bijih nikel.
Jangan-jangan, nanti uang sudah dikeluarkan, bijih ni-
kel tertahan di pelabuhan Indonesia. Yang sekarang
terjadi di kita adalah ketakutan yang luar biasa dari
buyer, ujar Direktur Marketing PT Mobi Jaya Persada,
Wira Budiman. Mereka tidak berani menandatangani
kontrak.
Para pembeli hasil tambang mineral Indonesia
memang cemas akibat ketidakjelasan aturan tentang
larangan ekspor bahan mentah, yang mulai diberla-
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$#%&
ANTARAFOTO/FANNY OCTAVIANUS
Menteri Keuangan
M. Chatib Basri
kukan mulai 12 Januari 2014. Intinya adalah keingin-
an Indonesia agar mineral yang baru saja ditambang
dilebur di Indonesia sebelum diekspor.
Karena jumlah tempat peleburan masih terlalu
sedikit, bulan lalu Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral menyatakan ada tenggang sampai 2017
bagi perusahaan tambang yang bisa memperlihatkan
sudah membuat studi kelayakan dan berniat memba-
ngun smelter.
Wira mengatakan masa transisi ini masuk akal ka-
rena mereka memiliki cukup waktu untuk mendirikan
peleburan, yang membutuhkan waktu sekitar 3 tahun.
Sedangkan untuk berproduksi normal, sesuai dengan
kapasitas maksimal, dibutuhkan waktu minimal dua
tahun dengan catatan ada kelancaran pasokan listrik.
Tapi tiba-tiba saja awal bulan ini Menteri Koordinator
Perekonomian Hatta Rajasa merilis ralat dan menya-
takan tenggang hanya diberikan kepada yang sudah
memiliki smelter tapi kapasitas olahannya belum bisa
memenuhi kebutuhan dan berencana menambah
kapasitas produksi. Hatta mengatakan akan meminta
Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui
kebijakan ini.
Kalau belum memiliki peleburan sama sekali, kata
Hatta, larangan ekspor tetap diberlakukan. Kalau ha-
nya janji mau membuat smelter kemudian dipersilakan
mengekspor bahan mineral mentah, ya enggaklah,
katanya.
Pemerintah bahkan sudah bersiap-siap dengan
kebijakan ini. Menteri Keuangan M. Chatib Bas-
ri menjelaskan penerimaan negara dari ekspor
mineral akan berkurang US$ 4,9 miliar
(lebih dari Rp 50 triliun) pada tahun
depan.
Untuk mengganjal bolongnya
pemasukan, Indonesia akan
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$#%& !"#$#%&
ANTARA FOTO/YUDHI MAHATMA
Pengunjung mengamati
peralatan industri minyak dan
gas dalam Oil & Gas Expo
2013 di JIExpo Kemayoran,
Jakarta.
meningkatkan ekspor bahan bakar nabatiterutama
dari sawitsebesar US$ 4 miliar (sekitar Rp 40 triliun)
tahun depan. Amunisi lainnya adalah potensi kenaik-
an penerimaan dari melonjaknya pajak impor barang
konsumsi dari 2,5 persen menjadi 7,5 persen, yang
diperkirakan mencapai US$ 5 miliar (Rp 50 triliun).
Tapi kerugian dalam jangka pendek bukan hanya
soal bolongnya pemasukan dari ekspor. Masalah lain
adalah bertambahnya jumlah penganggur karena
tambang-tambang bijih besi, nikel, dan sebagainya
akan memecat para karyawannya.
Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia (Apemin-
do) mencatat, saat ini ada sekitar 680 perusahaan
tambang pemegang izin usaha pertambangan, yang
tersebar di wilayah Kalimantan, Sumatera, Sulawesi,
dan Maluku.
Jika pemerintah berkeras melarang ekspor mineral
mentah mulai 12 Januari 2014, diperkirakan 10 ribu
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$#%&
ANTARA FOTO/YUDHI MAHATMA
Pengunjung mengamati
contoh peralatan berat dalam
Indonesia International
Infrastructure Conference and
Exhibition 2013 di Jakarta.
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
orang akan kehilangan pekerjaan. Dampak tidak lang-
sungnya, 3,8 juta orang akan kehilangan pendapatan.
Mereka antara lain berasal dari para supplier dan
kontraktor, ujar Ketua Apemindo Poltak Sitanggang.
Mobi, misalnya, saat ini memiliki sekitar 1.000 kar-
yawan. Ketidakjelasan aturan tentang larangan eks-
por membuat perusahaan itu sudah merumahkan se-
kitar separuh atau 500 karyawan. Selain itu, investasi
perusahaan sebesar US$ 20 juta (atau setara dengan
Rp 200 miliar) untuk biaya eksplorasi, perizinan, dan
pengadaan alat berat bakal terbuang percuma. Siapa
yang mau balikin Rp 200 miliar? ujarnya. Memang
bagi pemerintah itu angka kecil, tapi bagi pengusaha
kan tidak. HANS HENRICUS B.S. ARON
!"#$#%&
!"#$"#
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$"#
MASKAPAI PENERBANGAN LOKAL BERBELANJA PESAWAT
BESAR-BESARAN. TAK ADA IMBALAN PESANAN BALIK (OFFSET) KE
DIRGANTARA INDONESIA.
PESANAN
PESAWAT
TAK MAMPIR
KE BANDUNG
!"#$"#
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
S
ASMITO melengkungkan helai logam cam-
puran aluminum alloy sesuai dengan sejumlah
peranti pengukur di dekatnya. Lempengan
selebar meja tulis itu mesti dilengkungkan
dengan tingkat ketepatan tinggi. Ia mesti serius de-
ngan presisi kerjanya karena pegawai PT Dirgantara
Indonesia itu sedang membuat suku cadang pesawat
mutakhir dunia.
Ini untuk kerangka bahu pesawat Airbus 380,
ucap pegawai berusia 45 tahun tersebut di sela-sela
kerjanya di pabrik pesawat yang semula bernama
PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) itu
pekan lalu.
Airbus 380 adalah pesawat penumpang terbesar
dunia, terbaru buatan Eropa, dan digadang-gadang
bisa menggeser Boeing 747 untuk kelas pesawat 500
penumpang ke atas. Proyek bergengsi ini tidak di-
dapatkan Dirgantara Indonesia sebagai kompensasi
(offset) banyaknya pesanan pesawat penumpang dari
maskapai dalam negeri ke Airbus atau Boeing.
Kami tidak mendapat offset, walau negara lain
Karyawan PT Dirgantara
Indonesia sedang bekerja di
pabrik pesawat di Bandung.
Meski maskapai penerbangan
swasta menambah ratusan
pesawat, PT DI tidak kebagian
rezeki lewat sistem offset.
GRANDYOS ZAFNA/DETIKFOTO
!"#$"# !"#$"# !"#$"# !"#$"#
!"#$"#
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$"#
mendapatkannya, seperti Malaysia dan Korea Se-
latan, kata Sonny Saleh Ibrahim, Kepala Komuni-
kasi PT Dirgantara Indonesia. Proyek itu diperoleh
Dirgantara Indonesia lewat proses bisnis normal,
bukan offset. Kami memenangi tender (pembuatan
suku cadang).
IPTN, saat masih bernama PT Industri Penerbang-
an Nurtanio, pernah mendapat rezeki besar dari off-
set ini, yakni saat pemerintah Indonesia membeli 12
pesawat tempur F-16 Fighting Falcon pada 1986.
Sebagai ganti pembelian Indonesia, Amerika meme-
san suku cadang pesawat dari Nurtanio senilai 35
persen harga satu skuadron pesawat tempur itu.
Setahun silam, Kedutaan Indonesia di Amerika
Serikat menyatakan Boeing akan memberi program
offset atas pembelian pesawat-pesawat penumpang
oleh Lion Air dan Garuda Indonesia sebesar 30 per-
sen. Tapi, ternyata, dalam nota kesepahaman soal
kerja sama industri pada September tahun lalu, ti-
dak disebutkan soal offset pembuatan suku cadang
pesawat oleh Dirgantara Indonesia.
Humas Boeing, Jay Krishnan, lewat email tidak
menyebut soal offset ini. Ia hanya mengatakan, "Ke-
pentingan Boeing sangat seiring dengan kepenting-
an pemerintah Indonesia dan industri penerbang-
annya."
Sonny mengatakan, untuk pembelian pesawat mi-
liter, Undang-Undang Pertahanan Tahun 2012 me-
mang mengamanahkan Kementerian Pertahanan
membelinya di dalam negeri. Jika terpaksa mem-
beli ke luar negeri, Kementerian Pertahanan harus
mengatur keterlibatan industri dalam negeri.
Tapi urusan pembelian pesawat penumpang, oleh
perusahaan swasta seperti Lion Air atau perusa-
haan publik Garuda Indonesia, men-
jadi berbeda. Tidak ada aturannya.
Padahal, di negara-negara lain,
Sonny Saleh
GRANDYOS ZAFNA/DETIKFOTO
!"#$"#
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
pembelian seperti itu mengikut-
sertakan pemerintah, katanya.
Kementerian Luar Negeri, me-
nurut Sonny, sudah berusaha
agar Boeing memberi kompen-
sasi sampai 30 persen dari nilai
pesanan perusahaan Indonesia.
Tapi itu tidak jatuh ke PT Dir-
gantara Indonesia sampai hari
ini, ucapnya.
Lion Air memesan lebih dari
300 pesawat kepada Boeing dan
lebih dari 200 pesawat kepada
Airbus. Jika sebagian pekerjaan
itu dialihkan ke industri di Bandung itu, nilai yang
dikerjakan diperkirakan mencapai Rp 100 triliun.
Dirgantara Indonesia memang kadang mengerjakan
suku cadang Boeing lewat offset. Tapi, ironisnya, bu-
kan offset dari perusahaan Indonesia, melainkan offset
Korea Selatan saat Korean Airlines membeli pesawat
dari pabrik Amerika Serikat itu. Karena pabrik di Ko-
rea Selatan kewalahan, mereka mengalihkan order ke
Bandung. KAL (Korean Airlines) beli dari Boeing dan
pemerintahnya mengatur offset itu, ucapnya.
Pihak maskapai penerbangan swasta tentu saja tidak
tahu-menahu soal offset ini. Juru bicara Lion Air, Ed-
ward Sirait, mengatakan mereka tidak berbicara deng-
an Dirgantara Indonesia saat akan membeli pesawat.
Kami hanya business to business (swasta ke swasta,
bukan pemerintah ke pemerintah), katanya. (Kami)
tidak bicara kebijakan pemerintah (soal offset).
Saat perundingan dengan Boeing, Kementerian
Perhubungan membentuk tim kecil untuk meru-
muskan kompensasi. Tapi juru bicara Kementerian
Perhubungan, Bambang S. Ervan, tidak menjelas-
kan dengan pasti bagaimana perundingan berlang-
Pesawat baru Lion Air, Boeing
737-900 ER, saat tiba di
Bandara Soekarno-Hatta bulan
lalu. Lion memesan lebih dari
300 pesawat ke Boeing.
MUHAMMAD IQBAL/ANTARA
!"#$"#
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
sung. Soal offset itu bisa dita-
nyakan langsung kepada PT DI
(Dirgantara Indonesia), katanya
lewat pesan pendek. Detailnya
pembelian Lion Air itu B to B
(business to business).
Bisnis pembuatan suku ca-
dang atau bagian pesawat me-
mang menjadi pemasukan uta-
ma Dirgantara Indonesia, lebih
besar daripada memproduksi
pesawat utuh seperti CN-235.
Pembuatan pesawat utuh men-
datangkan pemasukan Rp 250-
300 miliar per tahun. Angka ini setara dengan pe-
sanan membuat bagian Airbus A380, yang kontrak-
nya 10 tahun.
Di luar proyek Airbus 380, Dirgantara Indonesia
membuat sejumlah bagian pesawat laintermasuk
badan helikopter Super Puma MK II EC255 pesan-
an Eurocoptersehingga total per tahun pemasuk-
an dari membuat suku cadang dan bagian pesawat
mencapai Rp 400 miliar.
Pesanan ini dikerjakan sekitar 4.000 karyawan Dir-
gantara Indonesia. Tidak adanya pesanan tambahan,
apalagi besar-besaran lewat offset, membuat jum-
lah karyawan tidak juga mendekati angka semula.
Sebelum jumlahnya dipangkas Dana Moneter Inter-
nasional akibat krisis ekonomi, karyawan Dirgantara
Indonesia mencapai 12 ribu.
Kosongnya gedung Dirgantara Indonesia itu cukup
terasa. Sejumlah gedung di kompleks pabrik di Ban-
dung itu catnya pudar dan terkesan tidak terawat.
Lantainya banyak yang rusak. Sejumlah ruangan
berukuran lebih dari 2.000 meter persegi terlihat
kosong. BUDI ALIMUDDIN
GRANDYOS ZAFNA/DETIKFOTO
!"#$"#
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$"# !"#$"#
SEJUMLAH PERUSAHAAN LOKAL MENCOBA MENCICIPI INDUSTRI
MINYAK DAN GAS. SEBAGIAN BERAWAL DARI PERUSAHAAN
KONSULTAN.
MIMPI JADI
PEMAIN MINYAK
GLOBAL
SEJUMLAH PERUSAHAAN LOKAL MENCOBA MENCICIPI INDUSTRI
MINYAK DAN GAS. SEBAGIAN BERAWAL DARI PERUSAHAAN
KONSULTAN.
MIMPI JADI
PEMAIN MINYAK
GLOBAL
!"#$"#
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
S
UASANA kantor PT Ametis Energi Nusanta-
ra, yang berada di tengah lantai 35 sebuah
menara di Mega Kuningan, Jakarta Selatan,
sangat santai dan penuh gelak tawa. Wajah-
wajah belasan anggota staf Ametis memperlihatkan
usia mereka paling tua 35 tahun.
Kantor ini memang masih sangat muda. Perusaha-
annya juga baru seumur jagung, berdiri tahun lalu.
Tapi perusahaan yang didirikan para bekas eksekutif
sebuah perusahaan minyak asing ini sangat ambi-
sius. Visi kami, dalam 30 tahun ke depan, Ametis
Energi menjadi pemain utama energi di Indonesia
maupun global, ucap Direktur Utama Ametis, Ismail
Zulkarnain, yang usianya tidak berbeda jauh dengan
stafnya yang masih muda-muda itu.
Di usia yang masih balita ini, mereka sedang
menjajaki kerja sama operasi dengan PT Pertamina
di sejumlah sumur minyak tua yang berada di be-
berapa tempat di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
Mereka juga sedang mengeksplorasi kemungkinan
memanen energi dari panas bumi yang tersedia di
Gunung Galunggung, Jawa Barat.
Perusahaan ini bukan satu-satunya pemain minyak
dan gas lokal yang sedang merintis bisnis. Saat ten-
der ladang-ladang minyak yang digarap Hess awal
!"#$"#
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
!"#$"#
bulan ini, misalnya, ada nama Valco Corp, yang didi-
rikan pengusaha Lombok. Valco semula merupakan
konsultan migas dan kurang dikenal masyarakat
awam.
Nama lain adalah PT Indrillco Bakti. Semula be-
kerja sebagai konsultan dan kontraktor teknis, se-
perti menyediakan anjungan minyak, sejak 2009
perusahaan ini terjun langsung di dunia eksplorasi,
menjalin kerja sama operasi dengan PT Pertamina.
Sebagai pemain yang relatif baru di dunia migas,
nama-nama perusahaan itu masih cukup asing.
Bahkan Kurtubi, orang yang paling sering dikutip
media untuk urusan terkait minyak, mengatakan ti-
dak pernah mendengar nama-nama itu. Saya baru
dengar itu dari Anda, katanya.
Sepanjang yang dia tahu, tidak ada perusahaan mi-
nyak dan gas lokal yang pernah menang tender blok
eksplorasi di Indonesia. Pertumbuhan perusahaan
migas lokal yang melakukan eksplorasi dan produk-
si sangat lambat. Yang paling sering saya dengar ya
Medco Energi, ucapnya.
Ahli industri minyak lain,
Marwan Batubara, Direk-
tur Eksekutif Indonesian
PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MINYAK
DAN GAS YANG MASIH KECIL INI HANYA
MAMPU MENGELOLA LAPANGAN-
LAPANGAN KECIL.
Ismail Zulkarnain
FOTO: DOK INDRILLCO
!"#$"#
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
Resources Studies, mengatakan perusahaan energi
lokal belum sanggup mengikuti tender blok karena
masalah modal. Perusahaan-perusahaan minyak
dan gas yang masih kecil ini hanya mampu menge-
lola lapangan-lapangan kecil yang tak memerlukan
modal besar. Perusahaan migas lokal berani me-
ngerjakan sendiri kalau lapangannya kecil, ucap-
nya.
Perusahaan lokal ini kekurangan modal. Dari segi
kemampuan, Marwan mencontohkan, Presiden Ko-
misaris Ametis Energi, Darmawan Prasodjo, me-
milikinya, mulai regulasi hingga teknis pengelolaan
migas.
Ametis dipimpin dan didirikan para insinyur yang
semula bekerja di salah satu raksasa minyak dunia.
Darmawan dan Ismail adalah lulusan Texas A&M
University di Amerika Serikat. Pendiri lain, Aan Akh-
mad Prayoga, yang menjabat Manajer Umum Ope-
rasi, adalah lulusan dari Institut Teknologi Bandung.
Salah satu kantor Indrillco
FOTO: DOK INDRILLCO
!"#$"#
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
Mereka bertiga awal-
nya tidak terjun di dunia
minyak dan gas. Selepas
dari perusahaan minyak
dunia itu, mereka ma-
lah membuat koperasi
bagi warga di sekitar
tambang minyak tempat
mereka bekerja di Riau.
Koperasi ini mengelola
tambak ikan. Dari tiga
kolam, tambak menjadi
60 kolam dan menghi-
dupi 18 keluarga di sana.
Karena mereka me-
mang orang minyak, akhirnya mereka membuat pe-
rusahaan Ametis Energi. Untung saja, mereka ber-
kenalan dengan Ayep Zaki, pemilik perusahaan ma-
nufaktur PT Alphindo. Haji Ayepdemikian ia biasa
dipanggilbersedia menyediakan dana. Kami saat
itu meminta dana paling sedikit US$ 2 juta, ucap Is-
mail.
Modal ini memang tidak banyak dalam industri mi-
nyak. Tapi dana ini dijadikan modal mereka bereks-
plorasi di panas bumi dan sedang berusaha bekerja
sama dengan Pertamina.
Sedangkan Indrillco tidak didirikan dan langsung
mendapat modal seperti Ametis. Indrillco sebenar-
nya perusahaan yang cukup lama berdiri, yakni pada
1980-an. Tapi perusahaan ini tidak memiliki ladang
minyak sendiri. Saat berdiri, kami menjadi konsul-
tan manajemen eksplorasi PT Pertamina, kata Pre-
siden Direktur Indrillco, Muhammad Bawazeer.
Karena tidak memiliki modal saat itu, Indrillco
menjadi konsultan. Beberapa tahun kemudian, pe-
rusahaan menjadi kontraktor pengeboran.
Karyawan Indrillco saat
melakukan aktivitas di
lapangan.
FOTO: DOK INDRILLCO
!"#$"#
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
Baru sejak 2009 perusahaan ini bekerja sama
dengan Pertaminalewat model kerja sama ope-
rasimengembangkan lapangan semi-eksplorasi
di Uno Dos Raya dekat Lubuk Linggau, Sumatera
Selatan. Bawazeer mengklaim pihaknya mendapat
gas cukup menarik dengan kandungan sekitar 10
mmscfd.
Rencananya, kata Bawazeer, tahun ini lapangan
tersebut akan mereka kembangkan sampai tahap
komersialisasi. Gasnya kami jual untuk kebutuhan
listrik di sekitar daerah itu, ucapnya.
Setahun lalu, Indrillco juga menandatangani kon-
trak kerja untuk eksplorasi Blok South Lirik di Jambi,
seluas 6.000 meter persegi. Ia mengklaim lapangan
South Lirik benar-benar eksplorasi murni. Pasalnya,
sumur ini, menurut Bawazeer, relatif dalam. Kami
melihat ini sumur sangat prospektif. Tahun depan
kami mulai pengeboran, ujarnya mantap.
Saat ini karyawan Indrillco mencapai 250 orang,
termasuk yang di lapangan. Bawazeer sudah berhi-
tung untuk menjajaki lapangan minyak dan gas di
Timur Tengah. Sayang, ini agak tersendat akibat
pergolakan di sana, ucapnya. BUDI ALIMUDDIN
FOTO: GETTYIMAGES
!"#"
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
P
ENTINGKAH kita mencari akar jika sudah
menjadi sebatang pohon yang kokoh? Kutip-
an dari penulis terkenal Oscar Wilde ini digu-
mamkan Lintang Utara yang sedang resah. Di
depan makam Wilde yang mewah, di Pere Lachaise,
Paris, Lintang mencari jawab bagi gelisah.
Lintang adalah putri semata-wayang Dimas Suryo,
seorang eksil politik Indonesia, yang sejak meletus-
nya G-30-S harus tinggal di Paris, Prancis. Tapi, bagi
Dimas, Paris bukanlah rumah. Paris hanyalah tempat
singgah. Seperti eksil dari negeri mana pun, Dimas
mencoba bertahan di tanah pengasingan sambil terus
menimbun obsesinya untuk pulang. Kembali ke Indo-
nesia, Tanah Air yang dicintainya. Setiap tahun, ia se-
lalu mengurus izin untuk pulang. Tapi selalu berbuah
penolakan.
Lintang-lah yang akhirnya justru ke Jakarta. Bukan
untuk mencari akar, tapi untuk menyelesaikan film
dokumenter tentang para korban G-30-S, yang men-
jadi syarat kelulusannya. Tapi, bukankah G-30-S yang
membuat ayahnya menjadi eksil di Paris?
Pada 1998 itu, saat Lintang ke Jakarta, suhu politik
sedang memanas. Warga kian tak puas dengan ke-
pemimpinan Presiden Soeharto, yang sudah lebih 30
tahun berkuasa. Demonstrasi mahasiswa hampir se-
panjang hari terjadi. Dan reformasi itu meledak ketika
Lintang berada di Jakarta.
Di sela-sela tenggat menyelesaikan tugasnya, Lin-
tang harus menyaksikan kota yang sangat dirindukan
ayahnya itu bergolak. Ia pun merasakan sendiri sikap
represif rezim yang telah mengusir ayahnya. Di situ,
justru ia menemukan akar di mana separuh dari diri-
nya berasal.
Lintang pun menjadi saksi tumbangnya rezim Orde
Baru. Kejadian yang memungkinkan ayahnya, Dimas
Suryo, pulang. Bukan untuk menghirup udara ke-
bebasan Jakarta, melainkan untuk dimakamkan di
Karet.
DES
DES
DES
DES
DES