Rekam Medik Umur Jenis kelamin Alamat Agama Pendidikan Masuk Perinatologi
: An. FY : 987451 : 0 bulan : Perempuan : Cinere-Depok : Katolit : Belum sekolah : 21 April 2010
AYAH Nama Agama Alamat Pendidikan terakhir Pekerjaan Penghasilan Pernikahan keTn. M Katolik Ny. K
IBU
Katolik
Cinere, Depok
SMA Wiraswasta 1.500.000 1 (32 tahun)
Cinere, Depok
SMA LSM 1.500.000 1 (29 tahun)
ANAMNESIS Data diambil berdasarkan rekam medis pasien pada tanggal 22 April 2010 Keluhan Utama Bayi cukup bulan lahir dari ibu dengan HIV (+)
Riwayat Penyakit Sekarang Pasien lahir pada tanggal 21 April 2010 pukul 09.00 WIB lahir secara SC atas indikasi ibu HIV, tunggal dari ibu G4P3A0 H 38-39 minggu. Berat lahir pasien 2700 gram dengan panjang badan 48 cm, lingkar kepala 32 cm, lingkar dada 30 cm, lingkar perut 29 cm, lingkar lengan atas 10 cm. Pasien tidak memiliki kelainan bawaan, anus (+). APGAR Score 9/10. Pasien ketika lahir langsung menangis kuat, tidak sesak, tidak ikterik, tidak pucat dan tonus otot baik. Mekoneum (+), BAK (+).
Riwayat kehamilan Riwayat kontrol kehamilan & kesehatan ibu saat hamil rutin di RSF. Menurut rekam medis, ibu pasien menderita HIV stadium III serta saat hamil ibu pasien minum ARV. Ibu pasien juga diberikan nevirapin saat persalinan.
Susunan Keluarga Pasien adalah anak keempat dalam keluarga tersebut. Ibu belum pernah aborsi sebelumnya dan pasien adalah anak dari kehamilan keempat (G4P3A0).
Riwayat Sosial Ekonomi Ayah pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan penghasilan Rp.1.500.000,-/bulan dan ibu pasien bekerja di LSM dengan penghasilan Rp.1.500.000,-/bulan.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 21 April 2010, pukul 09.20 WIB. Keadaan umum : bayi menangis kuat, gerak aktif (+), ikterik (-), sianosis (-). Kesadaran : compos mentis Berat badan : 2700 gram Panjang badan : 48 cm Lingkar kepala : 32 cm Lingkar dada : 30 cm Lingkar perut : 29 cm Lingkar lengan atas : 10cm
Tanda vital: HR : 120 x / menit, reguler, isi cukup. RR : 40 x / menit reguler, kedalaman cukup. Suhu : 36,5 C diukur di aksila dextra Status Generalis Kulit : ikterik (-) di seluruh tubuh, pucat (-), petekie (-), sianosis (-). Kepala : normocephal (LK: 32 cm),caput (-), UUB terbuka, rambut halus. Mata : CA -/-, SI -/-, katarak (-), pupil bulat isokor, refleks cahaya +/+. Telinga : serumen (-/-). Hidung : septum deviasi (-), sekret (-),napas cuping hidung(-). Mulut : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (+), pucat (-), palatoskisis (-)
Tenggorok : sulit dinilai. Leher : KGB tidak teraba. Toraks : bentuk dan gerak dada simetris saat statis dan dinamis, retraksi sela iga (-). Jantung Inspeksi : ictus cordis terlihat di ICS IV linea midclavicularis sinistra. Palpasi : ictus cordis teraba di ICS IV linea midclavicular sinistra. Perkusi : tidak dilakukan. Auskultasi: S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-). Paru Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis. Palpasi : tidak ada benjolan (-). Perkusi : tidak dilakukan. Auskultasi: Suara nafas vesikuler, Ronchi -/-, Wheezing -/-.
Abdomen Inspeksi : datar Palpasi : supel, turgor baik, hepar teraba 1 cm dibawah arcus costae, lien tidak teraba. Perkusi : timpani. Auskultasi : bising usus (+) normal. Ekstremitas : gerak aktif, akral hangat, perfusi baik, telapak plantar creases seluruh. Genitalia/anus : perempuan, labia mayor (+), labia minor (+), klitoris (+), anus (+) Refleks Moro : (+) Refleks tonic neck : (+) Refleks grasp : plantar +/+, palmar +/+
PENATALAKSANAAN Rawat perinatologi Inj.Vit K 1 mg (IM) Inj. Hep.B Zidovudin 4 x 6 mg (po) 12 jam post partum selama 4 minggu Nevirapin 1 x 6 mg (48 jam post partum) Stabilisasi coba intake susu formula (tidak ASI)
FOLLOW UP
ANALISA KASUS
Infeksi
HIV merupakan masalah kesehatan anak yang penting di banyak negara. Kasus penularan transmisi vertikal merupakan penyebab utama kasus HIV pada anak, Infeksi HIV pada anak menunjukkan gambaran klinis yang sangat bervariasi. literature disebutkan bahwa risiko transmisi vertikal meliputi: risiko saat kehamilan, persalinan, dan menyusui.
Pada
nevirapine dalam suspensi 2 mg/kgBB secara oral masa usia 48-72 jam ASI menularkan HIV pada bayi
Zidovudin 4 x 6 mg (po) 12 jam post partum selama 4 minggu Nevirapin 1 x 6 mg (48 jam post partum) Stabilisasi coba intake susu formula (tidak ASI)
Sebelum
pasien dipulangkan, sebaiknya dilakukan pemeriksaan laboratorium lengkap dan imunisasi polio, bila terdapat tanda klinis defisiensi imun berat tidak diberikan vaksin polio hidup. Pada pasien ini tidak diberikan vaksin BCG karena merupakan kontraindikasi uji antibodi HIV hanya dapat dilakukan pada usia 18 bulan
TINJAUAN PUSTAKA
Blood 18,000
Semen 11,000
Saliva 1
CARA PENULARAN
Kontak langung dengan darah, produk darah, jarum suntik
Fazidah AS. AIDS dan upaya penanggulangannya di Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. http://library.usu.ac.id/modules.php?op=modload&name=Downloads&file=index&req=getit&lid=949
TRANSMISI VERTIKAL
Sumber: Presentation : Infant Feeding and HIV & AIDS Preventing Mother to Child Transmission Infant Feeding and Infant Feeding and HIV & AIDS HIV & AIDS Preventing Mother to Preventing Mother to Child Transmission Child Transmission
RISIKO TRANSMISI
Kontraksi penekanan plasenta percampuran darah ibu & bayi Tertular darah, cairan servikovaginal ibu trakeobronkial atau tertelan Paparan jalan lahir tergantung kadar HIV cairan vagina ibu& kadar CD4 pada ibu, Lesi pada serviks atau vagina, perlukaan dinding vagina, infeksi cairan ketuban, ketuban pecah dini (risiko meningkat 2 % tiap 1 jam setelah membran ruptur) prosedur obstetrik: amniotomy, episiotomy, forceps meningkatkan pajanan terhadap darah & sekret ibu Sectio caesar menurunkan hingga 50-80% risiko
1. 2.
Widodo J. Artikel: HIV Mengancam Anak Indonesia. Rumah sakit Bunda Jakarta.15 Jul 2005. Sumber: Presentation : Infant Feeding and HIV & AIDS Preventing Mother to Child Transmission Infant Feeding and Infant Feeding and HIV & AIDS HIV & AIDS Preventing Mother to Preventing Mother to Child Transmission Child Transmission
DIAGNOSIS
BAGAN DIAGNOSIS HIV PADA BAYI DAN ANAK < 18 BULAN DENGAN STATUS HIV IBU TIDAK DIKETAHUI
BAGAN DIAGNOSIS HIV PADA BAYI DAN ANAK < 18 BULAN DAN MENDAPAT ASI
bagi wanita terinfeksi HIV Pemberian ARV pada PMTCT Pemberian makanan sehubungan HIV
Teruskan Efavirens
33
Tm3
Inpartu
Tm3
Inpartu
Memenuhi syarat ART
34
Tm3
Inpartu
35
AZT 600mg pd awal persalinan atau AZT 300mg pd awal persalinan, dan tiap 3 jam sampai melahirkan DAN Sd-NVP 200mg pd awal persalinan DAN 3TC 150mg pd awal persalinan dan setiap 12 jam sampai melahirkan
Sd-NVP 200mg pd awal persalinan
Alternatif
NVP (Nevirapin)
3TC (Lamivudin)
1/2
Jenis pemberian
Intrapartum AZT 600mg pd awal persalinan atau AZT 300mg pd awal persalinan, dan tiap 3 jam sampai melahirkan DAN Sd-NVP 200mg pd awal persalinan DAN 3TC 150mg pd awal persalinan dan setiap 12 jam sampai melahirkan AZT 600mg pd awal persalinan atau AZT 300mg pd awal persalinan, dan tiap 3 jam sampai melahirkan DAN 3TC 150mg pd awal persalinan dan setiap 12 jam sampai melahirkan
NVP (Nevirapin)
Bayi: Sd-NVP 2mg/kgBB segera setelah lahir DAN AZT 4mg/kgBB 2x/hari - 4 minggu
Alternatif
Bayi: AZT 4mg/kgBB 2x/hari - 7 hari DAN 3TC 2mg/kgBB 2x/hari - 7 hari 37
AZT=ZDV (Zidovudin)
3TC (Lamivudin)
2/2
Minimum
AZT 600mg pd awal persalinan atau AZT 300mg pd awal persalinan, dan tiap 3 jam sampai melahirkan DAN Sd-NVP 200mg pd awal persalinan DAN 3TC 150mg pd awal persalinan dan setiap 12 jam sampai melahirkan
Sd-NVP 200mg pd awal persalinan
Minimum
38
Maju ke Slide 27
Mazami Enterprise 2009
AZT=ZDV (Zidovudin)
NVP (Nevirapin)
3TC (Lamivudin)
Rekomendasi
Alternatif Minimum
Bayi: Sd-NVP 2mg/kgBB segera setelah lahir DAN AZT 4mg/kgBB 2x/hari - 4 minggu
Bayi: Sd-NVP 2mg/kgBB segera setelah lahir DAN AZT 4mg/kgBB 2x/hari - 7 hr Bayi: Sd-NVP 2mg/kgBB segera setelah lahir
39
AZT=ZDV (Zidovudin)
NVP (Nevirapin)
Rejimen yg mengandung NVP dapat digunakan pada fase lanjutan jika tidak diberikan Rifampisin
Regimen Triple NRTI (ZDV/d4T dan TDF/ABC dan 3TC/FTC) Bayi AZT 1 minggu atau 4 minggu (jika ibu minum ART < 4 minggu)
40
Rekomendasi
Kelompok Kerja Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Ba 22 Oktober 2008
Penatalaksanaan obstetrik
41
Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan muatan virus/ viral load pada usia kehamilan 36 minggu ke atas
42
Pemberian makanan
Perlu dilakukan konseling kepada ibu dan pasangan mengenai manfaat dan risiko pemberian ASI dan Susu Formula
Perlu diberikan dukungan terhadap ibu mengenai keputusan terhadap pilihan pemberian makanan bayi.
Apabila pilihan adalah ASI Eksklusif maka dijelaskan mengenai manajemen laktasi.
Apabila pilihan adalah Susu Formula Eksklusif maka dijelaskan mengenai syarat AFASS dan cara mencapainya.
Pemberian makanan bayi kombinasi (ASI & Formula) SANGAT TIDAK DIANJURKAN 44
45
Perlu Manajemen Laktasi yang baik untuk mencegah lecet dan radang payudara (mastitis) Bila puting sedang lecet/ luka, ASI tidak diberikan melalui puting yang lecet
47
Penyimpanan ASI
Ibu susuan
TUGAS Keluhan utama Kesimpulan dengan referensi Sel yang abis ditinggali virus jadi ap??
TERIMA KASIH