Anda di halaman 1dari 19

BAB I PENDAHULUAN Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan

penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Selanjutnya, gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversibel, pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialysis atau transplantasi ginjal. Uremia adalah suatu sindrom klinik dan laboratorik yang terjadi pada semua organ, akibat penurunan fungsi ginjal pada penyakit ginjal kronik. i !merika Serikat, data tahun "##$%"### menyatakan insiden penyakit ginjal kronik diperkirakan "&& kasus perjuta penduduk pertahun, dan angka ini meningkat sekitar '( setiap tahunnya. i )alaysia, dengan populasi "' juta, diperkirakan terdapat i negara%negara berkembang lainnya, "'&& kasus kasus baru gagal ginjal pertahunnya.

insiden ini diperkirakan sekitar *&%+& kasus perjuta penduduk per tahun. Kriteria PGK adalah ditemukannya kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari , bulan, berupa kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus (-.G), atau -.G kurang dari +& ml/menit/".0, m1 selama , bulan, dengan atau tanpa kerusakan ginjal. Klasifikasi PGK didasarkan pada dua hal yaitu atas dasar derajat penyakit dan atas dasar diagnosis etiologi. Klasifikasi yang sering dipakai adalah klasifikasi berdasarkan derajat penyakit (yang dibuat atas dasar -.G) yang penghitungannya menggunakan rumus Ko2k2roft%Gault, sebagai berikut3
("*& umur ) xberat 4 badan 01 xkreatinin 4 plasma( mg / dl ) (pada wanita, dikalikan .!")

LFG (ml/menit/1.73 m2)=

PGK derajat 5, merupakan kerusakan ginjal dengan -.G normal atau meningkat (6 #& ml/menit/".0, m1). PGK derajat 55, merupakan kerusakan ginjal dengan -.G menurun ringan (+&%'# ml/menit/".0, m1). PGK derajat 555, merupakan kerusakan ginjal dengan -.G menurun sedang (,&%$# ml/menit/".0, m1). PGK derajat 57, merupakan

"

kerusakan ginjal dengan -.G menurun berat ("$%1# ml/menit/".0, m1). Sedangkan pada PGK derajat 7, terjadi kegagalan ginjal dengan -.G 8 "$ yang memerlukan dialisis. 9tiologi PGK sangat bervariasi antara satu negara dengan negara lain. i 5ndonesia, Perhimpunan :efrologi 5ndonesia (Pernefri) tahun 1&&& men2atat berbagai penyebab gagal ginjal yang menjalani hemodialisis di 5ndonesia, yaitu glomerulonefritis, diabetes melitus, obstruksi dan infeksi, hipertensi dan sebab lain (diantaranya nefritis lupus, nefropati urat, intoksikasi obat, penyakit ginjal ba;aan, tumor ginjal, dan penyebab yang tidak diketahui). Gambaran klinis PGK dapat dibagi menjadi gambaran klinis yang sesuai dengan penyakit yang mendasari PGK tersebut seperti ), infeksi dan batu traktus urinarius, hipertensi, hiperurikemi, -9S, dan sebagainya< sindrom uremia, yang terdiri dari lemah, letargi, anoreksia, mual muntah, nokturia, kelebihan volume 2airan, neuropati perifer, pruritus, uremi# $r%st, perikarditis, kejang%kejang sampai koma< gejala komplikasinya antara lain, hipertensi, anemia, osteodistrofi renal, payah jantung, asidosis metabolik, gangguan keseimbangan elektrolit (sodium, potassium, klorida). Gambaran laboratorium PGK dapat diketahui dari peningkatan kadar ureum dan kreatinin serum yang dapat menggambarkan penurunan fungsi ginjal yang tampak dari penurunan -.G berdasarkan rumus Ko2k2roft%Gault. :amun, kadar kreatinin serum saja tidak 2ukup untuk memperkirakan fungsi ginjal. =erbagai kelainan, meliputi kelainan biokimia;i darah dan urinalisis, dapat membantu memperjelas kerusakan yang terjadi pada ginjal. Selain dari laboratorium, PGK juga dapat dilihat dari gambaran radiologis melalui foto polos, 57P, USG ginjal dan renografi. PGK dapat ditatalaksana sesuai dengan derajatnya. PGK derajat a;al dapat diberikan terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya, pen2egahan dan terapi terhadap kondisi komorbid, memperlambat pemburukan fungsi ginjal, pen2egahan dan terapi terhadap penyakit kardiovaskular serta terhadap komplikasi PGK itu sendiri. >erapi pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal merupakan tata laksana akhir terhadap PGK derajat lanjut.

BAB II LAPORAN KASUS

I. Identifikasi Seorang perempuan, usia ,& tahun, berkebangsaan 5ndonesia, beragama 5slam, bertempat tinggal di , Ulu Palembang, dira;at di ?S)@ Palembang sejak "' !pril 1&&'. II. Anamnesis (Autoanamnesis 21 a !i" 2##$% Ke"u&an Utama Sesak nafas sejak A " minggu S)?S. Ri'a(at Pe!)a"anan Pen(akit B " bulan sebelum masuk rumah sakit, os mengeluh tubuhnya bengkak. =engkak timbul tiba%tiba pada pagi hari, mulai dari ;ajah kemudian diikuti pada kaki. =engkak berkurang sampai menghilang pada siang atau sore hari. =adan dirasakan lemah, didapati mual tanpa muntah, dan nafsu makan yang menurun. Cs juga mengaku buang air ke2il lebih sering, tanpa disertai nyeri saat buang air ke2il. Cs lalu pergi ke mantri dan diberi obat (os lupa nama obat), os mengaku bengkak berkurang dengan obat yang diberikan. B " minggu sebelum masuk rumah sakit, os mengeluh sesak nafas. Sesak mun2ul tiba%tiba dan sering. Sesak tidak dipengaruhi oleh aktivitas, 2ua2a, atau emosi dan tidak disertai bunyi Dngi&. Sesak berkurang bila os duduk dan beristirahat. Cs juga mengeluh nyeri kepala hebat, badan terasa lemah, kulit tampak pu2at, demam yang tidak terlalu tinggi, dan mual yang tidak disertai muntah. =uang air ke2il sering namun tidak disertai nyeri. Cs lalu pergi ke dokter umum dan dikatakan menderita anemia. Cs diberi obat dan dianjurkan ke rumah sakit. Cs lalu berobat ke ?umah Sakit =ari, dilakukan pemeriksaan hematologi dan USG ginjal. Cs dikatakan menderita sakit ginjal dan dirujuk ?umah Sakit )ohammad @oesin. epartemen Penyakit alam

Ri'a(at Pen(akit Da&u"u ?i;ayat penyakit darah tinggi sejak , tahun yang lalu, os tidak kontrol ?i;ayat penyakit ginjal disangkal ?i;ayat penyakit ken2ing manis disangkal Ri'a(at Ke*iasaan ?i;ayat minum obat%obatan (B) Ri'a(at Pen(akit Da"amKe"ua!+a ?i;ayat penyakit dengan gejala yang sama dalam keluarga disangkal III.Peme!iksaan ,isik Status -ene!a"is Keadaan umum Kesadaran >ekanan arah :adi Pernafasan Suhu GiGi =erat =adan ehidrasi Status Loka"is Ku"it Harna sa;o matang, efloresensi dan jaringan parut tidak ada, pigmentasi dalam batas normal, keringat umum tidak ada, keringat lokal tidak ada, turgor tidak menurun, lapisan lemak 2ukup, ikterus pada kulit ujung jari tidak ada, anemis pada telapak tangan dan kaki ada, perabaan suhu normal, nodul subkutan tidak ada, pertumbuhan rambut normal, sianosis tidak ada. 3 >ampak sakit sedang 3 Eompos mentis 3 ",&/#& mm@g 3 #1F/menit, reguler, isi dan tegangan 2ukup 3 1*F/menit 3 ,+,1o E 3 Eukup 3 *, kg 3 >idak ada

Ke"en)a! -eta& Benin+ Kelenjar getah bening submandibula, leher, aFilla, dan inguinal tidak ada pembesaran dan tidak ada nyeri pada penekanan. Ke a"a =entuk oval simetris, ekspresi biasa, rambut tidak mudah di2abut, alopesia tidak ada, malar rash tidak ada, deformitas tidak ada, muka sembab tidak ada. .ata 9ksoftalmus dan endoftalmus tidak ada, edema palpebra tidak ada, konjungtiva palpebra pu2at ada, sklera ikterik tidak ada, pupil isokor, reflek 2ahaya normal, pergerakan bola mata ke segala arah baik, lapangan penglihatan luas. Hidun+ =agian luar tidak ada kelainan, septum nasi dan tulang%tulang dalam perabaan baik. Selaput lendir dalam batas normal. >idak ditemukan penyumbatan maupun perdarahan. Pernafasan 2uping hidung tidak ada. /e"in+a >ophi tidak ada, nyeri tekan pro2essus mastoideus tidak ada, selaput pendengaran tidak ada kelainan, pendengaran baik. .u"ut >onsil tidak ada pembesaran, pu2at pada lidah ada, atropi papil tidak ada, gusi berdarah tidak ada, stomatitis tidak ada, rhagaden tidak ada, bau pernafasan khas tidak ada. Le&e! Pembesaran kelenjar getah bening tidak ada, pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, tekanan vena jugularis ($%1) 2m@1C, kaku kuduk tidak ada.

/&o!a0 =entuk dada simetris, sela iga tidak melebar, retraksi dinding dada tidak ada. Spider naevi tidak ada. Pa!u1 a!u 5nspeksi Palpasi Perkusi 3 statis, dinamis simetris kanan dan kiri 3 stemfremitus kanan sama dengan kiri 3 sonor di kedua lapangan paru

!uskultasi 3 vesikuler normal, ronkhi tidak ada, ;heeGing tidak ada 2o! 5nspeksi Palpasi Perkusi 3 52tus 2ordis tidak terlihat 3 52tus 2ordis tidak teraba 3 =atas atas sela iga 55, batas kanan linea para sternal dextra, batas kiri linea mid#la'i#ularis sinistra !uskultasi 3 (eart rate #1F per menit, murmur tidak ada, gallop tidak ada A*domen 5nspeksi Palpasi Perkusi 3 2embung, venektasi 3 tegang, nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien tidak teraba 3 tympani,

!uskultasi 3 bising usus positif, normal A"at Ke"amin >idak diperiksa Ekst!emitas atas Gerakan 2ukup, kekuatan B$, nyeri sendi tidak ada, edema tidak ada, jaringan parut tidak ada, ;arna pu2at pada ujung jari ada, ujung jari dingin ada, jari tabuh tidak ada, vari2es tidak ada, refleks fisiologis normal, palmar eritem tidak ada.

Ekst!emitas Ba'a& Gerakan 2ukup, kekuatan B$, nyeri sendi tidak ada, edema ada, minimal, jaringan parut tidak ada, ;arna pu2at pada ujung jari ada, ujung jari dingin ada, jari tabuh tidak ada, vari2es tidak ada, refleks fisiologis normal. I3. Peme!iksaan Penun)an+ @asil pemeriksaan penunjang tanggal "' !pril 1&&'3 Hemato"o+i @b 9ritrosit @t )E@ )E7 )E@E -eukosit -9 ?etikulosit >rombosit @itung jenis =asofil 9osinofil =atang Segmen -imfosit )onosit 3 *.# g/dl 3 "0'&&&& / mm, 3 "* vol( 3 1' pg 3 0# Jg 3 ,$ ( 3 $+&& / mm, 3 "11 mm/jam 3 &.' ( 3 "*$&&& /mm, 3 3 & ( (& I " () 3 1 ( (" I , () 3 " ( (1 I + () 3 $' ( ($& I 0& () 3 ,1 ( (1& I *& () 3 0 ( (1 I ' () (P "1 I "+ g/dl) (P *&&&&&&&%$&&&&&& / mm,) (P ,0 I *, vol() (10 I ," pg) ('1 I #1 Jg) (,1 I ,+ () ($&&& I "&&&& / mm,) (P 8 "$ mm/ jam) (&.$ I ".$() (1&&&&& I $&&&&& / mm,)

P- (gambaran darah tepi)3 Seri eritrositik 3 anisopoikilositosis Seri leukositik 3 jumlah dan bentuk normal Seri trombositik 3 jumlah menurun, tidak ditemukan bentuk abnormal Kesan 3 anemia mikrositik normokrom dan trombositopenia.

Kimia K"inik =SS Eholesterol total @ -%Eholesterol - -%Eholesterol >rigliserid Ureum Kreatinin Protein total !lbumin Globulin SGC> SGP> :aB KB >5=E .e U!ina"isis Sedimen 3 (B) $ I + / -P= (& I $ / -P=) '%"& / -P= (& I " / -P=) (%) (%) (BB) (%) Sel epitil -eukosit 9ritrosit Sekunder Kristal Protein Glukose 3 "&1 mg/dl 3 ",0 mg/dl 3 ,& mg/dl 3 "1& mg/dl 3 +, mg/dl 3 "1* mg/dl 3 '.* mg/dl 3 $." g/dl 3 ,.1 g/dl 3 ".# g/dl 3 1$ U/5 3 ,' U/5 (8*&) (8*") (81&& mg/dl) (PK+$ mg/dl) (8",& mg/dl) (8"$& mg/dl) ("$%,# mg/dl) (P &.+ I ".& mg/dl) (+.& I 0.' g/dl) (,.$ I $.& g/dl)

3 "*& mmol/- (",$ I "$$ mmol/-) 3 *.+ mmol/- (,.$ I $.$ mmol/-) 3 1,* mg/dl 3 $' Jg/dl (10* I ,'$ mg/dl) (P ,1 I "*$ Jg/dl)

E"ekt!oka!dio+!am (EK-% S? aFis (:), gelombang P (:), P? inf &.&' det. L?S gap &.&* det, ?/S 7 " 8 ", S"7" B ? 7$/7+ 8 ,$ S> I > 2hange (%) Kesan3 normal 9KG.

'

Radio"o+i (14 A !i" 2##$% >UG Kesan 3. 3 ginjal kanan kiri menge2il 3 #(r%ni# kidne) disease bilateral (nep(ritis #(r%ni# bilateral) Resume Seorang perempuan, usia ,& tahun, berkebangsaan 5ndonesia, beragama 5slam, bertempat tinggal di , Ulu Palembang, dira;at di bangsal perempuan Penyakit alam ?S)@ Palembang sejak "' !pril 1&&'. ari ri;ayat perjalanan penyakit didapatkan, B " bulan sebelum masuk rumah sakit, os mengeluh tubuhnya bengkak. =engkak timbul tiba%tiba pada pagi hari, mulai dari ;ajah kemudian diikuti pada kaki. =engkak berkurang sampai menghilang pada siang atau sore hari. =adan dirasakan lemah, didapati mual tanpa muntah, dan nafsu makan yang menurun. Cs juga mengaku buang air ke2il lebih sering, tanpa disertai nyeri saat buang air ke2il. Cs lalu pergi ke mantri dan diberi obat (os lupa nama obat), os mengaku bengkak berkurang dengan obat yang diberikan. Satu minggu sebelum masuk rumah sakit, os mengeluh sesak nafas. Sesak mun2ul tiba%tiba dan sering. Sesak tidak dipengaruhi oleh aktivitas, 2ua2a, atau emosi dan tidak disertai bunyi Dngi&. Sesak berkurang bila os duduk dan beristirahat. Cs juga mengeluh nyeri kepala hebat, badan terasa lemah, kulit tampak pu2at, demam yang tidak terlalu tinggi, dan mual yang tidak disertai muntah. =uang air ke2il sering namun tidak disertai nyeri. Cs lalu pergi ke dokter umum dan dikatakan menderita anemia. Cs diberi obat dan dianjurkan ke rumah sakit. Cs lalu berobat ke ?umah Sakit =ari, dilakukan pemeriksaan hematologi dan USG ginjal. Cs dikatakan menderita sakit ginjal dan dirujuk ?umah Sakit )ohammad @oesin. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran 2ompos mentis, tekanan darah ",&/#& mm@g, nadi #1F/menit, pernafasan 1*F/menit, suhu tubuh ,+,1o E. Pada organ didapatkan konjungtiva palpebra yang pu2at, edema minimal pada ekstremitas ba;ah, pu2at pada telapak tangan, dan dingin pada ujung jari%jari tangan dan kaki. Eor dan pulmo dalam batas normal. Pada abdomen didapatkan inspeksi datar, palpasi lemas tanpa nyeri tekan, hepar dan lien tidak teraba, perkusi didapatkan tympani, pada auskultasi bising usus normal. epartemen

Pada pemeriksaan laboratorium pada tanggal "' !pril 1&&' didapatkan @b *,# g/dl, @t "* vol(, eritrosit ".0'&.&&&, leukosit $.+&&/mm,, trombosit "*$.&&&/mm,, -9 "11 mm/jam, hitung jenis &/1/"/$'/,1/0 (, =SS "&1 mg/dl, SGC> 1$ U/5, SGP> ,' U/5, , albumin ,,1 g/dl, globulin ",# g/dl, natrium "*& mmol/-, kalium *,+ mmol/-, ureum "1* mg/dl, kreatinin ',* mg/dl, .e $'mg/dl, >5=E 1,* mg/dl. 3I. Dia+nosis Ke!)a Penyakit ginjal kronik derajat 7 e2 hipertensi 3II. Dia+nosa Bandin+ Penyakit ginjal kronik derajat 7 e2 G:E 3III. Penata"aksanaan ". 1. ,. *. $. +. 0. '. #. "&. "". istirahat diit protein *& gram/ hari (selama "$ hari) 57. $( gtt M/menit (mikro) 2lonidin , F &."$ gr nifedipin * F "& gr furosemid " F " amp asam folat tab , F " EaEC, tab , F " vitamin ="/=+/="1 tab , F " ren2ana transfusi P?E sampai @b men2apai "& mg/dl ren2ana hemodialisis

I5. Ren6ana Peme!iksaan ?ontgen thoraks P! 5. P!o+nosis Luo ad vitam 3 dubia ad malam Luo ad fun2tionam3 dubia ad malam

"&

,OLLO7 UP 18 A !i" 2##$ S3 pusing C3 Kesadaran >ekanan darah :adi Pernapasan Suhu Sklera ikterik (%/%) Eor Pulmo !bdomen 3 @?O#1F/menit, murmur(%), gallop(%) 3 vesikuler (B) normal, ronkhi (%), ;heeGing (%) 3 datar, lemas, bising usus (B) normal, nyeri tekan (%), hepar dan lien tidak teraba. 9kstremitas ba;ah3 edema (B) !3 Penyakit Ginjal Kronik derajat 7 P3 ". istirahat 1. diit protein *& gram, rendah garam ,. 57. $( gtt M/menit (mikro) *. furosemid " F " amp $. 2lonidin , F &."$ gr +. nifedipin * F "& gr 0. EaEC, tab , F " '. 7itamin ="/=+/="1 tab , F " #. transfusi P?E s/d @b "& gr( 3 Eomposmentis 3 "0&/"&& mm@g 3 #1F/menit ?? 3 11F/menit 3 ,+.+NE

Konjungtiva palpebra pu2at (B/B)

""

21 A !i" 2##$ S3 pusing, muntah C3 Kesadaran >ekanan darah :adi Pernapasan Suhu Sklera ikterik (%/%) Eor Pulmo 3 @?O#&F/menit, murmur (%), gallop (%) 3 vesikuler (B) normal, ronkhi (%), ;heeGing (%) teraba 9kstremitas ba;ah3 edema (B) @asil pemeriksaan penunjang tanggal 1" !pril 1&&'3 Hemato"o+i @b @t -eukosit -9 >rombosit @itung jenis =asofil 9osinofil =atang Segmen -imfosit )onosit 3 +.0 g/dl 3 "# vol( 3 +1&& / mm, 3 '& mm/jam 3 1,+&&& /mm, 3 3 & ( (& I " () 3 1 ( (" I , () 3 & ( (1 I + () 3 '& ( ($& I 0& () 3 "+ ( (1& I *& () 3 1 ( (1 I ' () (P "1 I "+ g/dl) (P ,0 I *, vol() ($&&& I "&&&& / mm,) (P 8 "$ mm/ jam) (1&&&&& I $&&&&& / mm,) 3 Eompos mentis 3 ",&/'& mm@g 3 #&F/menit 3 11F/menit 3 ,+,+NE

Konjungtiva palpebra pu2at (B/B)

!bdomen 3 datar, lemas, bising usus (B) normal, nyeri tekan (%), hepar dan lien tidak

"1

!3 Penyakit ginjal kronik derajat 7 P3 ". istirahat 1. diit protein *& gram, rendah garam ,. 57. $( gtt M/menit (mikro) *. 2lonidin , F &."$ gr $. nifedipin * F "& gr +. EaEC, tab , F " 0. 7itamin ="/=+/="1 tab , F " '. transfusi P?E s/d @b "& gr( 22 A !i" 2##$ S3 pusing, mules, =!= 2air C3 Kesadaran >ekanan darah :adi Pernapasan Suhu Sklera ikterik (%/%) Eor Pulmo !bdomen 3 @?O'*F/menit, murmur (%), gallop (%) 3 vesikuler (B) normal, ronkhi (%), ;heeGing (%) 3 datar, lemas, bising usus (B) normal, nyeri tekan (%), hepar dan lien tidak teraba. 9kstremitas ba;ah3 edema (B) @asil lab kimia klinik3 Kreatinin Protein total Kreatinin klirens -.? manual 3 "1.+ mg/dl 3 0.* g/dl (P &.+%".& mg/dl) (+.&%0.') 3 Eompos mentis 3 ",&/#& mm@g 3 '*F/menit 3 11F/menit 3 ,+,'NE

Konjungtiva palpebra pu2at (B/B)

3 "& ml/menit (P #$%"$&) 3 *.,1'0& ml/menit/".0, m1

!3 Penyakit ginjal kronik derajat 7

",

P3 ". istirahat 1. diit protein *& gram, rendah garam ,. 2lonidin , F &."$ gr *. nifedipin * F "& gr $. EaEC, tab , F " +. 7itamin ="/=+/="1 tab , F " 0. transfusi P?E kolf ke 555 '. ren2ana hemodialisa 29 A !i" 2##$ S3 pusing C3 Kesadaran >ekanan darah :adi Pernapasan Suhu Sklera ikterik (%/%) Eor Pulmo !bdomen 3 @?O+&F/menit, murmur (%), gallop (%) 3 vesikuler (B) normal, ronkhi (%), ;heeGing (%) 3 datar, lemas, bising usus (B) normal, nyeri tekan (%), hepar dan lien tidak teraba. 9kstremitas ba;ah3 edema (B) @asil lab kimia klinik3 Ureum Kreatinin 3 *' mg/dl 3 ,., mg/dl ("$%,# mg/dl) (P &.+%".& mg/dl) 3 Eompos mentis 3 "1&/'& mm@g 3 +&F/menit 3 ,&F/menit 3 ,+,'NE

Konjungtiva palpebra pu2at (B/B)

-.? manual 3 "+,$10' ml/menit/".0, m1 !3 Penyakit ginjal kronik derajat 7

"*

P3 ". istirahat 1. diit protein *& gram, rendah garam ,. 2lonidin , F &."$ gr *. nifedipin * F "& gr $. EaEC, tab , F " +. 7itamin ="/=+/="1 tab , F " 0. ren2ana hemodialisa 2: A !i" 2##$ S3 pusing, mual C3 Kesadaran >ekanan darah :adi Pernapasan Suhu Sklera ikterik (%/%) Eor Pulmo !bdomen 3 @?O+1F/menit, murmur (%), gallop (%) 3 vesikuler (B) normal, ronkhi (%), ;heeGing (%) 3 datar, lemas, bising usus (B) normal, nyeri tekan (%), hepar dan lien tidak teraba. 9kstremitas ba;ah3 edema (B) !3 Penyakit ginjal kronik derajat 7 P3 ". istirahat 1. diit protein *& gram, rendah garam ,. 2lonidin , F &."$ gr *. nifedipin * F "& gr $. EaEC, tab , F " +. 7itamin ="/=+/="1 tab , F " 3 Eompos mentis 3 "+&/'& mm@g 3 +1F/menit 3 1+F/menit 3 ,+,'NE

Konjungtiva palpebra pu2at (B/B)

"$

2; A !i" 2##$ S3 pusing C3 Kesadaran >ekanan darah :adi Pernapasan Suhu Sklera ikterik (%/%) Eor Pulmo !bdomen 3 @?O#&F/menit, murmur (%), gallop (%) 3 vesikuler (B) normal, ronkhi (%), ;heeGing (%) 3 datar, lemas, bising usus (B) normal, nyeri tekan (%), hepar dan lien tidak teraba. 9kstremitas ba;ah3 edema (B) !3 Penyakit ginjal kronik derajat 7 P3 ". istirahat 1. diit protein *& gram, rendah garam ,. 2lonidin , F &."$ gr *. nifedipin * F "& gr $. EaEC, tab , F " +. 7itamin ="/=+/="1 tab , F " 3 Eompos mentis 3 "*&/'& mm@g 3 #&F/menit 3 1*F/menit 3 ,+,'NE

Konjungtiva palpebra pu2at (B/B)

"+

BAB III ANALISIS KASUS Seorang perempuan, usia ,& tahun, berkebangsaan 5ndonesia, beragama 5slam, bertempat tinggal di , Ulu Palembang, dira;at di bangsal perempuan Penyakit alam ?S)@ Palembang sejak "' !pril 1&&'. ari ri;ayat perjalanan penyakit didapatkan, B " bulan sebelum masuk rumah sakit, os mengeluh tubuhnya bengkak. =engkak timbul tiba%tiba pada pagi hari, mulai dari ;ajah kemudian diikuti pada kaki. =engkak berkurang sampai menghilang pada siang atau sore hari. >imbulnya bengkak dengan pola ini merujuk kepada kelainan ginjal. Cs juga mengaku buang air ke2il lebih sering, tanpa disertai nyeri saat buang air ke2il. =uang air ke2il lebih sering menandakan kelainan ginjal dalam tahap kompensasi. Satu minggu sebelum masuk rumah sakit, os mengeluh sesak nafas. Sesak mun2ul tiba%tiba dan sering. Sesak tidak dipengaruhi oleh aktivitas, 2ua2a, atau emosi dan tidak disertai bunyi Dngi&. Sesak berkurang bila os duduk dan beristirahat. Keluhan sesak pada pasien ini tidak mengarah pada kelainan jantung atau paru, sehingga dapat dipikirkan bah;a sesak ini disebabkan kelainan darah. Cs juga mengeluhkan nyeri kepala yang hebat, badan terasa lemah, dan kulit yang pu2at serta dingin. Keluhan%keluhan ini biasa didapatkan pada pasien dalam keadaan anemia. Pada pasien ini dapat dipikirkan terjadi anemia karena kelainan ginjalnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran 2ompos mentis, tekanan darah ",&/#& mm@g, nadi #1F/menit, pernafasan 1*F/menit, suhu tubuh ,+,1o E. Pada organ didapatkan konjungtiva palpebra yang pu2at, edema minimal pada ekstremitas ba;ah, pu2at pada telapak tangan, edema minimal pada kaki dan dingin pada ujung jari%jari tangan dan kaki. @asil pemeriksaan ini memperlihatkan tanda%tanda hipertensi dan anemia. Penyakit ginjal yang ditandai dengan adanya hipertensi dan anemia serta pernafasan yang 2epat dan dalam adalah penyakit ginjal kronik. @asil pemeriksaan USG ginjal pada pasien ini juga menunjukkan ukuran kedua ginjalnya menge2il, yang mengkonfirmasi diagnosis penyakit ginjal kronik. Pada pemeriksaan laboratorium tanggal "' !pril 1&&' didapatkan peningkatan yang sangat signifikan dari nilai ureum dan kreatinin. ari nilai tadi dapat ditentukan epartemen

"0

laju filtrasi glomerulus pada pasien ini dengan menggunakan rumus Ko2k2roft%Gault. @asil yang didapat memperlihatkan bah;a penyakit ginjal kronik pada pasien ini termasuk ke dalam derajat 7. >erapi yang diberikan untuk penderita penyakit ginjal kronik derajat 7 adalah terapi pengganti melalui hemodialisis atau transplantasi ginjal. :amun perbaikan terhadap keadaan umum pasien dan pe2egahan terhadap terganggunya organ lain akibat kerusakan ginjalnya mutlak dilakukan. Untuk mengatasi anemia dilakukan transfusi P?E sampai kadar hemoglobine men2apai "& mg/dl. iberikan anti%hipertensi untuk mengontrol tekanan darah. Kalsium karbonat diberikan sebagai pengikat fosfat untuk men2egah terjadinya hiperfosfatemia yang laGim didapati pada pasien%pasien penyakit ginjal kronik. Prognosis Puo ad vitam dan Puo ad fun2tionam adalah dubia ad malam. Penderita penyakit ginjal kronik derajat 7 akan terus menerus bergantung pada terapi pengganti ginjal yaitu hemodialisis atau transplantasi ginjal karena ginjalnya sudah hampir tidak berfungsi. Selama terapi ini berlangsung pasien dapat mengalami gangguan organ%organ lain yang membahayakan hidup.

5ra -aurentika, S.Ked :atalia, S.Ked

"'

DA,/AR PUS/AKA ennis -. Kasper et al. *arris%n+s ,rin#iples %$ -nternal .edi#ine. "+th 9dition. 7olume 5 Q 55. )2Gra; @ill Eompanies, 5n2. United States of !meri2a. 1&&$. =allinger !., Pat2hett S. /aunder+s ,%#ket 0ssentials %$ 1lini#al .edi#ine. ,rd 9dition. 9lsevier -imited. 1&&$. r. Syadra =ardiman, SpP . 1atatan 2ulia( *epat%l%gi. U:S?5 5ndralaya CK5. "##$.

"#

Anda mungkin juga menyukai