Anda di halaman 1dari 11

BAB II BATUAN BEKU

II.3 PETROLOGI BATUAN PIROKLASTIK Batuan Piroklastik adalah batuan hasil letusan gunungapi, dimana belum ada perombakan dan belum ada transportasi (no rework), khusus terbentuk oleh proses vulkanisme yang eksplosif (letusan); sehingga merupakan hasil pembatuan daripada bahan hamburan atau pecahan magma yang dilontarkan dari dalam bumi ke permukaan. Itulah sebabnya dinamakan sebagai piroklastika, yang berasal dari kata pyro berarti api (magma yang dihamburkan ke permukaan hampir selalu membara, berpendar atau berapi), dan clast artinya fragmen, pecahan atau klastika. Dengan demikian, pada prinsipnya batuan piroklastika adalah batuan beku luar yang bertekstur klastika. Hanya saja pada proses pengendapan, batuan piroklastika ini mengikuti hukum-hukum di dalam proses pembentukan batuan sedimen. Misalnya diangkut oleh angin atau air dan membentuk struktur-struktur sedimen, sehingga kenampakan fisik secara keseluruhan batuannya seperti batuan sedimen.

Petrology by Ir. VironiaAipassa, MT ~ for Geology MipaUnmul

Page 1 of 11

II.3.1 FRAGMEN & ENDAPAN BATUAN PIROKLASTIK Fragmen Piroklastik Fragmen piroklastik: fragmen yang berasal dari erupsi gunungapi (hasil langsung proses gunungapi) Terdapat tiga jenis fragmen piroklas berdasarkan terjadinya: Juvenile pyroclast: hasil langsung akibat letusan gunungapi yang membeku dipermukaan (fragmen gelas dan Kristal) berupa material padat tidak mempunyai struktur vesikuler fragmen lava yang banyak vesikulernya. Cognate pyroclast: fragmen batuan hasil erupsi terdahulu (dari gunungapi yang sama) merupakan Kristal individu yang dihasilkan dari fenokris yang lepas dalam lava juvenile sebagai hasil fragmentasi. Accidental pyroclast: fragmen batuan yang berasal dari basement (komposisi berbeda) merupakan fragmen lithic yang termasuk dalam batuan lebih tua dalam endapan piroklastik (berasal dari lava yang lebih tua). Endapan Piroklastik Endapan piroklastik: endapan yang dihasilkan dari hasil letusan gunungapi yang terdiri dari pecahan-pecahan piroklas. Terdapat tiga jenis endapan piroklas berdasarkan asalusul kejadiannya: Pyroclastic fall deposits Pyroclastic flow deposits Pyroclastic surge deposit
Petrology by Ir. VironiaAipassa, MT ~ for Geology MipaUnmul

Page 2 of 11

Skematik Pembentukan Batuan Piroklastik

Berdasarkan skematik diatas maka terlihat terdapat dua macam endapan yang berbeda, yaitu Endapan Piroklastik dan Endapan Volkaniklastik. Endapan Piroklastik Menghasilkan batuan piroklastik, komposisinya disusun oleh material-material yang dihasil langsung letusan gunungapi, yang terdiri dari pecahan-pecahan (pyroclast) tergolong dalam batuan beku volkanik / ekstrusi Hanya mengalami proses litifikasi (proses pembatuan)
Petrology by Ir. VironiaAipassa, MT ~ for Geology MipaUnmul

Page 3 of 11

Jenis endapan piroklastik yang dihasilkan berupa: fall deposits, flow deposits dan surge deposits. Dicirikan oleh kehadiran material volkanik yang dominan (gelas, Kristal, batuan volkanik), butiran yang menyudut, porositas relatif tinggi. Endapan Volkaniklastik Menghasilkan batuan sedimen volknis, merupakan batuan yang sudah mengalami proses sedimentasi tergolong dalam batuan sedimen klastik/detritus lebih dikenal dengan sebutan batuan epiklastik. Batuan Epiklastik adalah batuan sedimen klastik yang terdiri dari butiran HASIL ROMBAKAN batuan VOLKANIK atau batuan yang sebelumnya sudah ada dengan atau tanpa butiran non volkanik. Proses-proses yang membentuknya antara lain mengalami pelapukan, tererosi dan kemudian terendapkan pada suatu cekungan sedimentasi. Dicirikan dengan mulai hadirnya material non volkanik (fosil, batuan sedimen), namun material volkaniknya masih dominan, butiran sudah relatif membundar.

II.3.2 KLASIFIKASI BATUAN PIROKLASTIK Dasar klasifikasi batuan piroklastik dapat dibedakan berdasarkan asal kejadiannya/asal terbentuknya (klasfikasi genetic) dan berdasarkan pemerian/deskripsi secara megaskopis.

Petrology by Ir. VironiaAipassa, MT ~ for Geology MipaUnmul

Page 4 of 11

Adapun aspek-aspek penting yang perlu diperhatikan dalam dasar penggolongan batuan piroklastik antara lain: 1. Tekstur, tekstur batuan piroklastik meliputi: Ukuran Butir
Diameter Ukuran Butir > 64 mm 2 64 mm 1/16 2 mm < 1/16 mm Piroklas Bom, Block Lapilli Abu/Debu kasar Abu/Debu halus

Macam butiran: Jenis : gelas, Kristal, lithic (fragmen batuan) Pemilahan (kemas, keseragaman butir): semakin buruk pemilahannya, artinya/menandakan asal-usul kejadian (genetic) endapan piroklastik tersebut semakin jauh dari pusat erupsi gunungapi. Ukuran: debu ( 2 mm) tuff, lapilli (4 mm) tuff lapili, bom/block (> 4 mm) aglomerat Bom: bentuk butir kasar & membundar (aglomerat) material diletuskan dalam keadaan semi solid. Block: bentuk butir kasar & menyudut (breksi) material diletuskan sudah dalam keadaan padat. 2. Stuktur, struktur yang dimaksudkan dalam batuan piroklastik menunjukkan tingkat dan tipe welding/welded artinya: jika material piroklastik khususnya yang berukuran halus terdeposisikan saat masih panas, maka butiranbutiran itu seakan terelaskan atau terpateri satu dengan yang lain. Peristiwa ini disebut welding. Welding umumnya
Petrology by Ir. VironiaAipassa, MT ~ for Geology MipaUnmul

Page 5 of 11

dijumpai pada piroklastik aliran namun kadang-kadang juga dijumpai pada endapan jatuhan. Secara umum kenampakkan struktur batuan piroklastik sama seperti batuan sedimen. Stuktur yang umum ditemui dalam batuan piroklastik adalah perlapisan, seperti: Reverse graded bedding perlapisan bersusun terbalik, dimana ronggo yang besar diatas dan rongga yang kecil (umumnya lebih padat dan halus) dibawah, hal ini dikarenakan berat jenis yang lebih besar mengendap di bawah. Perlapisan sejajar Perlapisan silang-siur (Cross Bedding) 3. Komposisi mineral Komposisi utama batuan piroklastik tersusun atas kehadiran fragmen batuan (lithic), gelas dan Kristal.

Klasifikasi Berdasarkan Genetik Secara genetik batuan beku piroklastik dapat dibagi menjadi 4 tipe utama, yaitu : 1. Pyroclastics Fall Deposits (Endapan Jatuhan Piroklastik) Dihasilkan dari letusan eksplosif material volkanik dari lubang volkanik ke atmosfer dan jatuh kembali ke bawah dan terkumpul di sekitar gunungapi. Batuan hasil letusannya langsung jatuh di dekat pusat letusan; yang jatuh lebih dahulu adalah yang berukuran butir halus kemudian yang kasar menghasilkan struktur reserve graded bedding.
Petrology by Ir. VironiaAipassa, MT ~ for Geology MipaUnmul

Page 6 of 11

Umumnya endapan ini menipis dan berukuran butir menghalus secara sistematis menjauhi pusat erupsi. Komposisi tekanan dan gasnya >> (tinggi) sehingga menyebabkan bentuk batuan yang berpori tempat keluarnya gas. Pemilahannya baik Komposisi pumice (gelas) jauh lebih besar dari pada lithic Contohnya: Pumice, Obsidian. 2. Pyroclastics Flow Deposits (Endapan Aliran Piroclastik) Dihasilkan dari pergerakan lateral di permukaan tanah dari fragmen-fragmen piroklastik yang tertransport dalam matrik fluida (gas atau cair). Batuan hasil letusan yang mengalir (efusif), sehingga letaknya jauh dari pusat letusan butiran yang padat semakin berkurang menjauhi pusat erupsi. Menghasilkan batuan dengan struktur graded bedding dan parallel laminasi. Komposisi cairan (liquid) >>> gas, tekanan << (rendah) Pemilahannya buruk Menghasilkan batuan yang gelas non porous, padat dan Kristal; terdiri dari Kristal, lithic dan gelas (pumice). 3. Pyroclastics Surge Deposits (Endapan piroklastik seperti riak/gelombang) Dihasilkan dari pergerakan lateral fragmen piroklastik sebagai campuran padatan/gas konsentrasi rendah yang panas.

Petrology by Ir. VironiaAipassa, MT ~ for Geology MipaUnmul

Page 7 of 11

Batuan hasil letusan yang letaknya paling jauh dari pusat letusan (gunungapi) merupakan hasil letusan gunungapi yang paling lemah karena terjadi paling akhir. Komposisi fase padat sangat tinggi (>>>), sedangkan fase gas sangat rendah (<<<). Menghasilkan batuan yang lithic dan Kristal Pemilahan/sortasi buruk Menunjukkan struktur cross bedding Umumnya endapan ini sedikit menebal pada bagian topografi yang rendah dan menipis pada bagian topografi yang tinggi.

Klasifikasi Berdasarkan Ukuran Butir Dalam klasifikasi berdasarkan ukuran butir, lebih mengacu pada klasifikasi secara deskripstif/pemerian secara megaskopis.
Klasifikasi Batuan Piroklastik berdasarkan Ukuran Butir (Schmid, 1981)
Ukuran Butir > 64 mm 2- 64 mm 1/16 2 mm < 1/16 mm Piroklast Block, Bom Lapili Endapan Piroklastik Non-Konsolidasi (Tefra) Lapisan bom/ blok atau Blok/bom tefra Lapisan lapili atau lapili tefra Batuan Piroklastik Terkonsolidasi Aglomerat, Breksi piroklastik Batuan lapili (Lapili rock) Tuff kasar Tuff halus

Butiran debu Debu kasar kasar Butiran debu Debu halus halus

Petrology by Ir. VironiaAipassa, MT ~ for Geology MipaUnmul

Page 8 of 11

Penamaan Batuan Campuran Piroklastik-Epiklastik (Schmid, 1981)

Klasifikasi Berdasarkan Komposisi Mineral Sebagaimana telah dibahas di atas bahwa komposisi batuan piroklastik terutama terdiri atas kehadiran fragmen batun (lithic), gelas (glass) dan Kristal (crystal). Heinrich (1956), mengklasifikasikan batuan piroklastik berdasarkan komposisi mineralnya, menjadi tiga jenis batuan : 1. Tuff Glass 2. Tuff Lithic 3. Tuff Crystal
Petrology by Ir. VironiaAipassa, MT ~ for Geology MipaUnmul

Page 9 of 11

Penamaan Tufa berdasarkan komposisi penyusun bahan piroklastik (Klasifikasi Heinrich, 1956)
Gelas
100%

Tuff Gelas (Vitric Tuff) 50% 50%

Tuff Lithic

Tuff Kristal

100%

100% 50%

Lithic

Kristal

Vitric Tuff : Tufa dengan kandungan gelas (50% - 75%) dan Kristal (25% - 50%). Crystal Tuff : Tufa dengan kandungan gelas (0 -25%) dan Kristal (75% - 100%). Lithic Tuff : Tufa dengan kandungan gelas (0- 25%) dan fragmen batuan (75% - 100%).

Petrology by Ir. VironiaAipassa, MT ~ for Geology MipaUnmul

Page 10 of 11

Fisher (1966), mengklasifikasikan batuan piroklastik berdasarkan fragmen piroklastiknya dan ukuran buitranya menjadi lima jenis batuan: 1. Breksi Piroklastik 2. Breksi Tuff 3. Tuff Lapili 4. Batulapili 5. Tuff
Penamaan Batuan Piroklastik berdasarkan Fragmen Piroklastik (Klasifikasi Fisher, 1966)
> 64 mm

75% , 25%

25% , 75%

25% , 75%

75% , 25%

25% , 75%

75% , 25%

64 mm 2 mm

< 2 mm

Petrology by Ir. VironiaAipassa, MT ~ for Geology MipaUnmul

Page 11 of 11

Anda mungkin juga menyukai