Disusun oleh : GAYUH PRASTYA M 2008730010 Pembimbing : Prof. dr. H. ISKANDAR Z, Sp.PD
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA 2014
STATUS PASIEN
Anamnesis
Daftar Masalah
STATUS PASIEN
Anamnesis
Daftar Masalah
Mei dan Oktober 2013 : rawat RSIJ CP dengan keluhan yg sama dan di diagnosa penumpukan cairan paru
2 hari SMRS pasien sudah merasakan sulit bernapas disertai nyeri KU : Sesak napas 3 dada kiri menjalar ke jam SMRS punggung. Keluhan disertai dengan batuk kering, lemas, dan pusing.
Minum 600cc/hari
STATUS PASIEN
Anamnesis WD - DD
KU : Sakit sedang Kesadaran : CM TTV : S : 37,0oC N : 132x/menit, reguler, kuat RR : 33x/menit TD : 160/90 mmHg
Kesimpulan : Normoweight
STATUS PASIEN
Anamnesis
Daftar Masalh
STATUS GENERALIS :
Kepala : dbn Mata : KA +/+ Hidung : dbn Telinga : dbn Mulut :dbn Leher : retraksi SS + JVP : 5 + 4 H2O
Retraksi ICS + Ronkhi +/+ BJ I/II murni, reguler Kardiomegali Akral hangat (+) CRT <2 detik (+)
STATUS PASIEN
Anamnesis
Daftar Masalah
STATUS PASIEN
Anamnesis
Daftar Masalah
2. Foto Rontgen
Cor CTR 58%. Aorta normal Sinuses dan diafragma normal Pulmo : hili tebal dengan corakan bronkovaskuler ramai dan tampak infiltrat di perihiler kanan dan kiri Tulang dada normal Kesan : Kardiomegali Awal edema paru
STATUS PASIEN
Anamnesis
Daftar Masalah
3. EKG Sinus takikardia dengan HR 125x/menit Hipertrofi ventrikel Terdapat infark pada daerah inferior (ST elevasi II, aVf) dan lateral (ST depresi V5, V6)
STATUS PASIEN
Anamnesis
Daftar Masalah
Pasien wanita usia 53 tahun datang ke RSIJ CP dengan keluhan dyspneu 3 jam SMRS. Dua hari SMRS pasien sudah merasakana tidak enak pada napasnya yang disertai dengan chest pain pada thoraks sinistra yang menjalar ke punggung. Pasien juga mengeluhkan dypsneu deffort, ortopneu hingga saat tidur menggunakan 4 bantal, dan batuk. Keluhan tersebut juga pernah terjadi pada bulan Mei dan Oktober tahun ini. Pada riwayat penyakit dahulu, pasien mengaku memiliki DM tipe 2 sejak 20 tahun yang lalu, penyakit ginjal dan jantung sejak 1 tahun terakhir. Karena penyakit ginjalnya tersebut pasien minum 600cc/hari. Pemeriksaan fisik ditemukan adanya hipertensi (160/90mmHg), takikardia (132x/menit), dyspne (33x/menit), dan afebris. Status generalisata ditemukan konjungtiva dan palmar pedis dan manus anemis, retraksi suprasternal, ICS, dan epigastrium. Pada pemeriksaan thoraks ditemukan suara ronkhi dan kardiomegali.
STATUS PASIEN
Anamnesis
Daftar Masalah
Pemeriksaan thorak ditunjang dengan adanya peningkatan CTR 58% yang menunjukkan adanya kardiomegali serta adanya hili menebal, corakan vaskular ramai, dan tampak infiltrat di perihl=iler kanan dan kiri. Adanya kardiomegali juga ditunjang dengan hasil EKG yang menunjukkan hipertrofi ventrikel dengan takikardia dan infark daerah lateral (ST depresi 45-46) dan inferior (ST elevasi II, aVf). Hasil lab menunjukkan adanya anemia dengan Hb 8,6g/dl dengan Ht 26% serta peningkatan ureum sebanyak 167 mg/dl dan kreatinin sebanyak 5,8 mg/dl.
STATUS PASIEN
Anamnesis
Daftar Masalah
STATUS PASIEN
Anamnesis
Daftar Masalah
STATUS PASIEN
Anamnesis
Daftar Masalah
Objek : Pada pemeriksaan fisik ditemukan RR 33x.menit dengan TD 160/90 mmHg. Lalu pada status generalisata ditemukan adanya retraksi suprasternal, ICS, dan epigastrium. Pada perkusi thoraks ditemukan suara pekak pada daerah thoraks medial paru kanan, dan auskultasi ditemukan ronki terdengar pada basal paru kiri, dan seluruh paru kanan bagian medial thoraks. Sedangkan pada pemeriksaan jantuk ditemukan kesan kardiomegali. Pada rontgen thoraks ditemukan hili tebal dengan corakan bronkovaskuler ramai dan tampak infiltrat di perihiler kanan dan kiri dengan kesan edema paru awal serta terdapatnya cardiomegali dengan CTR 58% . Pada pemeriksaan EKG ditemukan adanya iskemia daerah inferior, dan lateral, serta adanya hipertforfi ventrikel.
STATUS PASIEN
Anamnesis
Daftar Masalah
Asestment : Edema paru kardiogenik e.c chronic heart failure Planning : R.dx/ Cek enzim jantung (CK, CK-MB, dan troponin T) Cek echokardigrafi R.th/ Posisikan pasien duduk Berikan O2 sampai 8L/menit bila perlu dengan masker IVFD RL 500 cc sebanyak 20 tpm Monitor tekanan darah, nadi, EKG, dan SpO2 Nitrogliserin sublingual 0,4-0,6 mg tiap 5-10 menit.
STATUS PASIEN
Anamnesis
Daftar Masalah
STATUS PASIEN
Anamnesis
Daftar Masalah
Asesstment : Chronic kidney diseases Planning : - Diet rendah karbohidrat, lemak, dan protein - Pemberian zat besi - Minum 600 c/hari - Lasix 1 x 1 amp
STATUS PASIEN
Anamnesis
Daftar Masalah
PROGNOSIS
Quod vitam : dubia ad malam Quod sanationam : dubia ad malam Quod functionam : dubia ad malam
2. LFG < 60 ml/menit/1,73 m2 selama > 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan
Klasifikasi
Derajat Penjelasan Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau Kerusakan ginjal dengan LFG Kerusakan ginjal dengan LFG sedang Kerusakan ginjal dengan LFG berat Gagal ginjal LFG (ml/menit/1,73 m2)
1 2 3 4 5
Penyakit Ginjal DM
Ginjal non DM
Penyakit glomerular Penyakit vaskular Penyakit tubulo interstitial Penyakit kistik rejeksi kronik Keracunan obat Penyakit recurrent Transplant glomerulopathy
Etiologi
Penyebab Glomerulonefritis insiden 46, 39 %
DM
Obstruksi dan infeksi Hipertensi Sebab lain
18,65 %
12,85 % 8,46 % 13,65 %
1. 2.
3.
Gejala komplikasinya
Hipertensi, anemia, osteodistrofi renal Gagal jantung, asidosis metabolik Ggn keseimbangan elektrolit (sodium, kalium, klorida)
Gambaran klinik
1. 2.
3.
4.
Kelainan urin
Proteinuria, hematuria Leukosuria, isostenuria
Gambaran Laboratorium
1.
Syarat
Ukuran ginjal masih mendekati normal
2.
Tujuan
Untuk mendiagnosis ketika cara noninvasif tidak bisa (mengetahui etiologi) Menetapkan terapi Prognosis Dan mengevaluasi terapi
3.
Indikasi kontra
Ukuran ginjal yang sudah mengecil Ginjal polikistik Hipertensi yang tak terkendali Infeksi perinefrik Gangguan pembekuan darah Gagal nafas obesitas
Penatalaksanaan
Derajat 1
LFG (ml/menit/1,73 m2)
Tatalaksana
Terapi penyakit dasar Pencegahan dan terapi terhadap kondisi komorbid Evaluasi perburukan fungsi ginjal Memperkecil risiko kardiovaskular pencegahani perburukan fungsi ginjal Evaluasi dan terapi komplikasi
90
2 3 4 5
60 89 30 59 15 29 < 15
Asupan protein
Untuk LFG < 60 ml/mnt/1,73 m2 Kelebihan protein tidak akan disimpan di dalam tubuh tetapi akan di pecah menjadi urea dan sbstansi nitrogen lain yang terutama akan disekresikan melalui ginjal Makanan tinggi protein juga mengandung ion hydrogen, posfat, sulfat, dan ion unorganik lain Pada penyakit ginjal kronis penimbunan substansi nitrogen dan senyawa unorganik lain sindrom uremia, peningkatan aliran darah, dan peningkatan tekanan intraglomerulus.
Lanjutan
Farmakologis
Anti hipertensi memperkecil risiko kardiovaskular, memperlambat perburukan nefron, mengurangi hipertensi intraglomerulus dan hipertropi glomerulus. Fungsi Anti hipertensi = pengurangan asupan protein Sasarannya juga terkait dengan mencegah proteinuria
Lanjutan
Lanjutan
Derajat Penjelasan
LFG
Komplikasi
-
1
2 3
90
60 89 30 59
Hiperfosfatemia, hipertensi Hipokalemi, anemia Hiperparatiroid Hiperhomosistinemia Malnutrisi Asidosis metabolik Hiperkalemia Dislipidemia Gagal jantung uremia
4
5
15 29
< 15
80 90 % terjadi dan karena defisiensi eritropoetin Def. Fe, hemolisis, def. As folat Penekanan sumsum tulang o/ substansi uremik, proses inflamasi akut maupun kronik Evaluasi penyebab anemis (hb < 10, Ht < 30) Pemberian EPO dan Fe atasi anemia Tranfusi darah dgn target hb 11 12 g/dl
Anemia
Kasliterol atasi hiperparatiroif Pembatasan cairan dan elektrolit Terapi pengganti ginjal hemodialisis, transplantasi ginjal
PEMBAHASAN
Pada anamnesa ditemukan bahwa chest pain yang dirasakan oleh pasien memiliki ciri khas yang menunjukkan adanya kegagalan jantung, yaitu pasien mengeluhkan bahwa chest pain yang dirasakan terjadi pada thoraks sinistra yang menjalar ke punggung posterior sinistra. Selain itu ciri khas yang dapat menunjukkan bahwa pasien datang dengan gagal jantung adalah bahwa pasien memiliki riwayat menggunakan bantal 3-4 bantal setiap kali tidur dan mudahnya terjadi sesak napas saat beraktivitas, terutama aktivitas fisik yang berat seperti setelah bermain dengan cucu.
anamnesa ditemukan bahwa chest pain yang dirasakan oleh pasien memiliki ciri khas yang menunjukkan adanya kegagalan jantung, yaitu pasien mengeluhkan bahwa chest pain yang dirasakan terjadi pada thoraks sinistra yang menjalar ke punggung posterior sinistra. pasien memiliki riwayat menggunakan bantal 3-4 bantal setiap kali tidur dan mudahnya terjadi sesak napas saat beraktivitas, terutama aktivitas fisik yang berat seperti setelah bermain dengan cucu.
GAGAL JANTUNG
Pada riwayat penyakit dahulu pasien menyatakan memiliki penyakit DM tipe 2 sejak 20 tahun yang lalu, gagal jantung kiri, dan penyakit ginjal kronik yang terdiagnosa 1 tahun yang lalu.
Terjadinya gagal jantung dan penyakit ginjal kronik merupakan komplikasi dari DM tipe 2
Komplikasi DM tipe 2 terhadap terjadinya penyakit ginjal kronik adalah adanya penurunan perfusi ke arteriol affernt nefron yang menyebabkan vasokontriksi
Pada gagal ginjal kronik saat terjadinya retensi natrium dan H2O terjadi peningkatan tekananan vena yang menyebabkan pula peningkatan pada kapiler paru sehingga terjadilah edema paru intersitial. Dari edema intertisial ini terjadi gagal jantung Penegakan diagnosa penyakit ginjal kronik yang dianalisa dari anamnesa didapat dari adanya riwayat penyakit ginjal dan sudah minum air 600 cc/hari sesuai anjuran dokter. Sertanya adanya peningkatan ureum (167 mg/dl) dan kreatinin (5,8 mg/dl).
DAFTAR PUSTAKA
Sherwood, Lauralee. Sistem Kemih. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG ; 2001. p. 463 503. Sudoyo, A. W dkk. Penyakit Ginjal Kronik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi V. Jakarta : Pusat Penerbitan IPD FK UI ; 2009. p. 1035 1040. Kamaludin Ameliana. 2010. Gagal Ginjal Kronik. Jakarta : Bagian Ilmu Penyakit Dalam UPH. Clinical practice guidelines for chronic kidney disease: evaluation, classification and stratification, New York National Kidney Foundation, 2002. Silbernagl, S dan Lang, F. Gagal Ginjal kronis. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. Cetakan I. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 2007. p. 110 115. ESC. 2012. Guidelines for Diagnois and Treatment of Acute and Chronic Heart Failure 2012. European Heart Journal (2012) 33, 1787-1847.