Anda di halaman 1dari 22

SATRIAH MURSIDIN SIDRAH ALIAH SULTAN S WINARTI ANSAR

A. Pengertian Manajemen Kata manajemen berasal dari bahasa francis kuno menagement yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur (Nurhidayah.2012) Manajemen adalah suatu proses rangkaian kegiatan yang sistematis dan terencana (Prayitno, 2001). Manajemen adalah ilmu atau seni bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien, efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. (Asmuji, 2012)

Berdasarkan beberapa pengertian menejemen diatas, dapat dikatakan bahwa menejemen memiliki beberapa ciri antara lain: Menejemen diarahkan untuk mencapai tujuan Menejemen sebagai proses; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksannan, pengarahan dan pengawasan Tersedia smber daya ; manusia, material dan sumber lain. Mendayagunakan atau menggerakkan sumber daya tersebut secara efisien dan efektif. Terdapat orang yang menggerakkan sumber daya tersebut (manajer) Penerapan manajemen berdasarkan ilmu dan juga seni atau keahlian yang harus dimiliki oleh manajer

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psikososial-spritual yang komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup proses kehidupan manusia (Loknas 1983).

Manajemen Keperawatan adalah suatu proses menyelesaikan suatu pekerjaan melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dengan menggunakan sumber daya secara efektif, efisien, dan rasional dalam memberikan pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik yang sakit maupun yang sehat melalui proses keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Setelah hampir satu dekade penerapan MPKP, Kemudian muncul ide untuk mengganti kata praktik dengan kata pelayanan, sehingga kepanjangannya berubah menjadi model pelayanan keperawatan profesional, tapi singkatannya masih tetap MPKP. Ide paling mutakhir yang gencar dimunculkan adalah mengganti kata pratik menjadi asuhan (MAKP). namun sebagian ahli menolak ide tersebut karena menurutnya tidak perlu mengganti kata prakter dengan kata pelayanan atau kata asuhan yang didasarkan dengan berbagai alasan tertentu dan dapat dipertanggungjawabkan. Namun, pada akhirnya MPKP tetap berubah nama menjadi MAKP (Model Asuhan Keperawatan Profesional).

1. 2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Menjaga konsistensi asuhan keperawatan Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekososongan pelaksanaan asuhan keperawatan oleh tim keperawatan. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijakan dan keputusan. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap tim keperawatan. Meningkatkan mutu askep melalui penataan sistem pemberian asuhan keperawatan. Memberikan kesempatan kepada perawat untuk belajar melaksanakan praktik keperawatan profesional. Menyediakan kesempatan kepada perawat untuk mengembangkan penelitian keperawatan. (Asmadi. 2008).

Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilainilai profesional), yang memfasilitasi perawat profesional dalam mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan (Hoffart & Woods, 1996). Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) adalah sebagai suatu sistem (struktur, proses dan nilai- nilai) yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut (Ratna Sitorus & Yuli, 2006).

Sistem MAKP adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan empat unsur, yakni standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan, dan sistem MAKP. Defenisi tersebut berdasarkan prinsip-prinsip nilai yang diyakini, dan akan menentukan kualitas produksi/jasa layanan keperawatan. Jika perawat tidak memiliki nilainilai tersebut sebagai sesuatu pengambilan keputusan yang independen, maka tujuan pelayanan kesehatan/keperawatan dalam memenuhi kepuasan klien tidak akan dapat terwujud.

Kualitas pelayanan keperawatan Standar praktik keperawatan Model praktik


1. 2. 3. 4. Praktik Praktik Praktik Praktik keperawatan keperawatan keperawatan keperawatan rumah sakit rumah berkelompok individual

Managerial grid

Ada 6 unsur utama dalam penentuan pemilihan metode pemberian asuhan keperawatan (Marquis & Huston, 1998; 143) yaitu:
1. Sesuai dengan visi dan misi institusi 2. Dapat diterapkan proses keperawatan dalam asuhan keperawatan 3. Efisien dan efektif penggunaan biaya. 4. Terpenuhinya kepuasan klien, keluarga dan masyarakat. 5. Kepuasan kinerja perawat. 6. Terlaksananya komunikasi yang adekuat antara perawat dan tim kesehatan lainnya.

1. Model : Fungsional Deskripsi

Berdasarkan orientasi tugas dari filosofi keperawatan Perawat melaksanakan tugas (tindakan) tertentu berdasarkan jadwal kegiatan yang ada Metode fungsional dilaksanakan oleh perawat dalam pengelolaan asuhan keperawatan sebagai pilihan utama pada saat perang dunia kedua. Pada saat itu, karena masih terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat maka setiap perawat hanya melakukan 1-2 jenis intervensi (misalnya, merawat luka) keperawatan kepada semua pasien di bangsal. Penanggung Jawab Perawat yang bertugas pada tindakan tertentu

2. Model Deskripsi

:Kasus

Penanggung Jawab Manager keperawatan

Berdasarkan pendekatan holistik dari filosofi keperawatan Perawat bertanggung jawab terhadap asuhan dan observasi pada pasien tertentu Rasio 1:1 pasien-perawat. Setiap pasien dilimpahkan kepada semua perawat yang melayani seluruh kebutuhannya pada saat mereka dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift, dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien satu perawat, umumnya dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk perawatan khusus seperti: isolasi, intensive care.

Sistem Asuhan Keperawatan Case Method Nursing (Marqusi & Hutson, 1998)

3. Model :Tim
Deskripsi
Berdasarkan pada kelompok filosofi keperawatan Enam tujuh orang perawat profesional dan perawat associate bekerja sebagai suatu tim, disupervisi oleh ketua tim Metode ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda-beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2 3 tim/grup yang terdiri atas tenaga profesional, teknikal, dan pembantu dalam satu grup kecil yang saling membantu.

Penanggung Jawab Ketua tim

Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan Team (Marquis & Hutson, 1998)

4. Model :Primer Deskripsi

Penanggung Jawab
Perawat primer (PP)

Berdasarkan pada tindakan yang komprehensif dari filosofi keperawatan Perawat bertanggung jawab terhadap semua aspek asuhan keperawatan, dari hasil pengkajian kondisi pasien untuk mengkoordinasi asuhan keperawatan Rasio 1:4 / 1:5 (perawat:pasien) dan penugasan metode kasus. Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien, mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit. Mendorong praktek kemandirian perawat, ada kejelasan antara si pembuat rencana asuhan dan pelaksana. Metode primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan koordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat.

Diagram Pemberian Asuhan Keperawatan Primary (Marquis & Hutson, 1998)

5. Model :MAKP Modifikasi : MAKP TimPrimer. Deskripsi Untuk ruang model MAKP ini diperlukan 26 perawat. Dengan menggunakan model modifikasi keperawatan primer ini diperlukan 4 orang perawat primer (PP) dengan kualifikasi Ners, di samping seorang kepala ruang rawat, juga Ners. Perawat associate (PA) 21 orang, kualifikasi pendidikan perawat asosiasi terdiri atas lulusan D3 keperawatan (3 orang) dan SPK (18 orang). Penanggung Jawab

Metode Primary Tim (Modifikasi)

Anda mungkin juga menyukai