Contoh Proposal Mushola
Contoh Proposal Mushola
KEDUNGSARI- GEBOG-KUDUS
TAHUN 2010
PANETIA PEMBANGUNAN MUSHOLLA
FATHUL ULUM
DESA KEDUNGSARI KECAMATAN GEBOG KABUPATEN KUDUS
Nomer : 01/Pan.Mushl/FU.VI/2010
Lampiran : 1(satu) bendel
Perihal : Permohonan Bantuan
Kepada ;
Yth. : Bapak Bupati Kudus
Di
Kudus
Assalamu`alaikum Wr. Wb
Kami memberitahukan dengan hormat, kami panitia pembangunan
musholla Fathul Ulum di desa Kedungsari RT.06 RW. VIII Kecamatan
Gebog Kudus, akan melaksanakan rehabilitasi dan pengembangan
bangunan gedung musholla yang dipergunakan untuk menampung
warga dari dua wilayah RT.
Adapun karena besarnya dana yang harus kami tanggung cukup kami
rasakan berat, yaitu sebesar Rp. 34.000.000,- (Tiga Puluh Empat Juta
Rupiah) dan kondisi perekonomian masyarakat yang dewasa ini sangat
terasa terpuruk dengan adanya tingkat inflasi yang sedang terjadi,
maka dengan ini kami bermaksud untuk memohon bantuan dana
kepada Bapak Bupati Kudus.
Adapun sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan
proposal pembangunan musholla yang kami rencanakan sebagai mana
terlampir.
Sangat besar harapan kami, agar sudilah kiranya bapak berkenan
memberi bantuan kepada masyarakat kami guna mengaktifkan
jalannya proses ibadah bagi masyarakat kami.
Demikian atas dibantunya pembangunan musholla kami, tidak lupa
kami haturkan banyak-banyak terima kasih.
Wassalamu`alaikum Wr. Wb
Kudus, 17 Juli 2010
Panitia Pembangunan musholla
FATHUL ULUM
Ketua Sekretaris
Penata Tk.I
NIP. 19680703 198803 2 009
A. PENDAHULUAN
Keberadaan sebuah musholla pada suatu daerah di wilayah Indonesia
ini sangat pegang peranan, mengingat sebagian besar Bangsa
Indonesia ini memeluk Agama Islam. Musholla tidak beda dengan
masjid, dimana untuk tataran wilayah RT maka keberadaan musholla
sangatlah penting,karena musholla lebih banyak di butuhkan untuk
kegiatan rutinitas harian, dari mulai memberikan pendidikan kepada
anak balita sampai dengan pengajian untuk warga dewasa. Di
musholla juga dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan sosial
bermasyarakat seperti halnya untuk perayaan-perayaan dalam
mengayubagya adanya hari-hari special Agama islam. Mulai dari pesta
memperigati Isro` Mi`roj sampai dengan melaksanakan ibadah selama
bulan puasa Romadhon.
Mengingat pentingnya fungsi dan manfaat musholla, maka di wilayah
kami yang memiliki satu musholla yang sementara ini dimanfaatkan
oleh warga dari dua wilayah RT, yaitu RT. 06 dan RT. 07 RW. VIII,
menunjukkan bahwa warga di wilayah kami benar-benar
membutuhkan adanya sarana pendukung untuk bisa melaksanakan
ibadah dengan baik dan lancar, namun oleh karena kondisi
perekonomian masyarakat kami yang notabenenya adalah masyarakat
buruh tani, petani dan buruh pabrik, maka sangat terasa sangat berat
untuk melaksanakan pembangunan sarana ibadah dengan cara iuran,
belum lagi menghadapi era globalisasi yang saat ini sedang bergulir di
masyarakat dunia yang sangat nyata pengaruhnya, baik di bidang
politik, sosial, budaya maupun perekonomian nasional, maka
akibatnya kami sebagai pengurus musholla sangat merasa prihatin
akan kondisi yang ada sekarang ini, khususnya mengenai sarana dan
prasarana untuk ibadah bagi warga RT. 06 dan RT. 07 RW. VIII Desa
Kedungsari Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus.
Kondisi bangunan musholla yang kami miliki saat ini sudah terasa
tidak dapat menampung jumlah masyarakat yang mau melaksanakan
ibadah di musholla baik pada sholat maghrib maupun kegiatan belajar
alqur`an bagi anak usia sekolah di sore hari. Maka kami bermaksud
untuk merehabilitasi secara bertahab baik luas bangunan maupun
kwalitas bangunan
Dari bangunan semula berukuran 8 X 6 meter persegi, kami
rencanakan akan diperluas menjadi 10 X 12 meter, sehingga
dikemudian hari dapat dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan
ibadah dengan leluasa untuk menampung warga sebanyak dua ( 2 )
wilayah RT di dukuh RW VIII. Adapun kondisi bangunan yang saat ini
masih merupakan bangunan batu bata biasa akan di perbaiki
B. PERMASALAHAN
Beberapa permasalahan dan kendala-kendala yang timbul dengan
adanya rencana rehabilitasi dan pembangunan sarana gedung
musholla Fathul Ulum ini antara lain :
a. Wilayah ini semula adalah merupakan satu wilayah RT dalam satu
dukuh yang terbagi menjadi dua wilayah karena makin banyaknya dan
makin berkembangnya jumlah kepala keluarga sejalan semakin
banyaknya jumlah penduduk.
b. Makin banyaknya jumlah warga yang harus di tampung untuk dapat
melakukan ibadah-ibadah tertentu, misalnya tiap-tiap shalat Magrib,
shalat Isya` dan melakukan pengajian-pengajian rutin bagi orang
dewasa, khususnya untuk memperingati hari-hari besar bagi umat
Islam
c. Jumlah anak usia sekolah tambah banyak sejalan dengan
pertumbuhan penduduk, sebagaimana yang kita ketahui, kondisi
pertambahan penduduk disebagian besar wilayah Indonesia ini
merupakan kerucut, sehingga jumlah antara anak usia sekolah dengan
2. M. Sholeh.
Rupiah
Ketua Sekretaris
SHAUBARI J A D I
V. PENUTUP.
Masyarakat desa yang pada dasarnya memiliki kehidupan yang sangat
sederhana dan dengan mobilitas sangat kurang tinggi, masih sangat
erat dan sangat sensititive dengan jalannya penghidupan beragama,
bahkan dapat dikatakan kehidupan masyarakat di pedesaan yang
sangat jauh dari hiruk pikuk keramaian kehidupan perkotaan, masih
eksis dalam berkumpul di pondok-pondok, surau-surau atau langgarlanggar, terutama pada waktu menjelang maghrib, untuk kumpul
bersama-sama melaksanakan ibadah shalat maghrib, kemudian di
lanjutkan dengan melaksanakan shaalat berjamaah pada waktu shalat
isya` tiba. Bahkan, selesai melaksanakan shalat isya` secara
berjamaah terkadang masyarakat masih berkumpul untuk
melaksanakan kegiatan seperti halnya berjanjen atau sekedar
melaksanakan terbangan / rodatan.
Semakin hari musholla Fathul Ulum yang di pergunakan sebagai
tempat untuk melaksanakan ibadah bagi masyarakat di dukuh Batur
Desa kedungsari sebanyak dua wilayah Rt, yaitu dari warga Rt. 06 dan
warga Rt. 07 wilayah Rw. VIII Desa Kedungsari Kecamatan Gebog
Kabupaten kudus, terasa semakin dan sesa, oleh karena dipandang
dari ukuran yang belum pernah diperbesar, juga kondisi bangunan
musholla yang kian hari sudah semakin tua dan semakin rapuh,
sehingga terasa sekali untuk melaksanakan ibadah secara bersama
sudah merasa ada kejenuhan, untuk itu tidak ada cara lain guna
memperdayakan dan meningkatkan kwalitas umat maka kwalitas
bangunan harus terlebih kita tingkatkan.
Pada era yang semakin global sekarang ini, maka kiranya hanya
dengan cara meningkatkan diri dengan mendekatkan diri kepada yang
Maha Khaliqlah maka anak bangsa ini InsyaAllah tidak mudah semakin
terjerumus dan tidak mudah semakin terpuruk ke dalam jurang
kenistaan, hanya semata-mata mengejar gebyarnya duniawi semata.
Hanya dengan cara meningkatkan IMAN dan TAQWA, insyaAllah anak
bangsa dapat senantiasa menjaga dan menjunjung martabat Bangsa
dan Negara yang semakin kini semakin terasa kian meninggalkan baik
unggah-ungguh, sopan di jalan, sopan di sekolah, sopan di
masyarakat bahkan sampai-sampai anak bangsa ini semakin banyak
terbukti yang tidak lagi menggunakan kesopanan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, kesemua ini hanya bersumber dari kian di