Anda di halaman 1dari 28

MATERI KULIAH KE-3

PARAMETRIK DAN NON PARAMETRIK


DR. IR. LA ODE MUH. MAGRIBI, MT

Parametris dan Nonparametris


Untuk menguji hipotesis digunakan 2 macam teknik statistik inferensial, yakni:
Statistik Parametris dan Statistik Non Parametris. Keduanya bekerja dengan data sampel dan pengambilan sampel harus dilakukan secara random. Statistik Parametris lebih banyak digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk interval dan ratio, data variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Statistik Non Parametris digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk nominal dan ordinal dan tidak harus berdistribusi normal.

Pedoman Memilih Teknik Statistik Nonparametris Untuk Pengujian Hipotesis


Bentuk Hipotesis Macam Data Deskriptif (Satu Komparatif Dua Sampel Komparatif Lebih Dari Dua Sampel Asosiatif / Sampel) Hubungan Berpasangan Independen Berpasangan Independen Fisher Exact Binomial Mc Nemar Koefisien Probability Nominal Chochran Chi Kuadrat k Sampel Kontigensi Chi Kuadrat 1 Chi Kuadrat 2 Sampel Sampel Korelasi Sign Test Median Test Median Extension Spearman Rank Ordinal Run Test Mann Whitney Friedman TwoU Test Way Anova Wilcoxon Kruskal-Walis One KolmogorovMatched Pairs Way Anova Smirnov Wald Wolfowitz

Korelasi Kendal Tau

Pengujian Hipotesis Deskriptif (1 Sampel)


Hipotesis deskriptif, merupakan dugaan terhadap nilai satu variabel dalam satu sampel walaupun di dalamnya bisa terdapat beberapa kategori. Statistik Non Parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif satu sampel bila datanya nominal adalah Test Binomial dan Chi Kuadrat (x2) satu sampel. Statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif satu sampel bila datanya berbentuk ordinal adalah Run Test.

Test Binomial
Digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua kelompok klas, datanya berbentuk nominal dan jumlah sampelnya kecil (< 25). Dua kelompok kelas itu misalnya: Pria Wanita Senior yunior sarjana Bukan Sarjana Kaya Miskin Pemimpin bukan Pemimpin, dsb

Test Binomial (2)


Distribusi binomial adalah distribusi yang terdiri dari dua klas. Jadi bila dalam satu populasi dengan jumlah N, terdapat satu klas yang berkategori x, maka kategori yang lain adalah N-x. Probabilitas untuk memperoleh x obyek dalam satu kategori dan N-x dalam kategori lain, adalah:

Di mana P adalah proporsi kasus yang diharapkan dalam salah satu kategori, dan kategori lainnya adalah Q. Besarnya Q = 1 - P

Kasus Distribusi Binomial (1)


Selama ini pengiriman roti dilakukan lewat perusahaan pengangkutan Aman, dengan probabilitas sebuah paket pengiriman sampai tepat waktu adalah 46% (0,46). Jika sekarang dikirim 5 buah paket roti, berapakah kemungkinan paling banyak , 2 buah paket di antaranya bisa sampai tepat waktu ? Penyelesaian : Bila jumlah paket yang tiba diberi tanda X, maka kata paling banyak 2 paket tiba, berarti penjumlahan dari : Probabilitas tidak ada paket yang tiba (X=0) Probabilitas sebuah paket yang tiba (X=1) Probabilitas dua paket yang tiba (X=2) Diketahui,
P = 0,46 Q = 1 0,46 = 0,54 N = jumlah kejadian = 5 paket X = jumlah kejadian yang sukses

Kasus Distribusi Binomial (2)


Untuk X = 0 (kemungkinan tidak satupun paket tiba tepat waktu)

P(0,5) = 4,59 % Untuk X = 1 (kemungkinan satu paket tiba tepat waktu)

P(1,5) = 19,55 % Untuk X = 2 (kemungkinan dua paket tiba tepat waktu)

Total kemungkinan = 4,59% + 19,55% + 33,31% = 57,47% Kemungkinan paling banyak hanya 2 paket yang sampai tepat waktu dari 5 paket yang dikirim adalah 57,475

Contoh Test Binomial (1):


Suatu perusahaan otomotif memproduksi dua jenis mobil minibus yaitu mobil yang berbahan bakar bensin dan solar. Perusahaan tsb ingin mengetahui apakah masyarakat lebih senang mobil berbahan solar atau bensin. Berdasarkan 24 anggota sampel yang dipilih secara random ternyata 14 orang memilih mobil berbahan bakar bensin dan 10 orang memilih mobil berbahan bakar solar. Penyelesaian : 1. Judul Penelitian Kecenderungan Masyarakat Dalam Memilih Jenis Mobil 2. Variabel Penelitian : Jenis Mobil 3. Rumusan Masalah Bagaimanakah kecenderungan masyarakat dalam memilih mobil? Apakah masyarakat cenderung memilih mobil keluarga berbahan bakar bensin atau solar?

Contoh Test Binomial (2):


4. Hipotesis Ho : Jumlah (frekuensi) masyarakat yang memilih mobil berbahan bakar bensin dan solar tidak berbeda. Ho : p1 = p2 = 0 Ha : Jumlah (frekuensi) masyarakat yang memilih mobil berbahan bakar bensin dan solar berbeda. Ha : p1 p2 0,5 5. Sampel : Sebagian dari kelompok masyarakat tertentu yang dipilih secara random. Dua kategori kelompok yaitu: kategori yang memilih berbahan bakar bensin ( 14 orang) dan kategori orang memilih mobil berbahan bakar solar (10 orang). 6. Teknik Pengumpulan Data Dilakukan di jalan melalui pengamatan terhadap mobil yang sedang lewat atau di toko-toko mobil yang menjual mobil berbahan bakar bensin dan solar.

Contoh Test Binomial (3):


7. Hasil Penelitian
Alternatif Pilihan Mobil Jenis Bensin Mobil Jenis solar Jumlah Frekuensi Yg Memilih 14 10 24

8. Teknik Statistik Untuk Pengujian Hipotesis Berdasarkan hipotesis yg dirumuskan adalah hipoesis deskriptif (satu variabel/satu sampel) dan datanya berbentuk nominal, dengan jumlah anggota sampel < 25, maka teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Test Binomial. Diketahui, (N) = 24; Frekuensi terkecil (x) = 10, diperoleh koefisien Binomial ()= 0,271. Bila taraf kesalahan () = 1% = 0.01, maka > , sehingga Ho diterima dan Ha ditolak.

CHI-SQUARE (2)
DIGUNAKAN UNTUK MENGADAKAN PENDEKATAN (MENGESTIMATE) DARI BEBERAPA FAKTOR ATAU MENGEVALUASI FREKUENSI YANG DISELIDIKI ATAU FREKUENSI HASIL OBSERVASI (fo) DENGAN FREKUENSI YANG DIHARAPKAN (fe) DARI SAMPEL APAKAH TERDAPAT HUBUNGAN ATAU PERBEDAAN YANG SIGNIFIKAN ATAU TIDAK. MENGGUNAKAN DATA NOMINAL. CARA MENGUJI 2 : 1. Buat hipotesis berbentuk kalimat 2. Tetapkan tingkat signifikansi 3. Hitung nilai 2 4. Buat kaidah keputusan, yaitu jika 2hitung > 2tabel, maka tolah Ho (signifikan), simpulkan.

RUMUS CHI-SQUARE (2)

DENGAN, 2 = NILAI CHI-KUADRAT fo = FREKUENSI YANG DIOBSERVASI fe = FEREKUENSI YANG DIHARAPKAN fk = JUMLAH FREKUENSI PADA KOLOM fb = JUMLAH FREKUENSI PADA BARIS T = JUMLAH KESELURUHAN BARIS ATAU KOLOM

CONTOH 1:
SUATU PERUSAHAAN CAT MOBIL INGIN MENGETAHUI WARNA CAT APA YANG HARUS LEBIH BANYAK DIPRODUKSI. BERDASARKAN PENGAMATAN SELAMA 1 MINGGU DI JALAN PROTOKOL TERHADAP MOBIL-MOBIL PRIBADI DITEMUKAN 1000 BERWARNA BIRU, 900 BERWARNA MERAH, 600 BERWARNA PUTIH, DAN 500 BERWARNA YANG LAIN.
HIPOTESIS PENELITIAN HO : JUMLAH MASYARAKAT YANG MEMILIH 4 WARNA MOBIL TIDAK BERBEDA. Ha : JUMLAH MASYARAKAT YANG MEMILIH 4 WARNA MOBIL BERBEDA.

TABEL PENOLONG
WARNA MOBIL BIRU MERAH PUTIH WARNA LAIN fo 1000 900 600 500 fh 750 750 750 750 (fo fh) 250 150 -150 -250 (fo fh)2 62500 22500 22500 62500 83,33 30,00 30,00 83,33

JUMLAH

3000

3000

170000

226,67

dk = n 1 = 4 1 = 3 = 5%

200

400

600

800 750

1000
H0 ditolak, Ha diterima

CONTOH 2: KAI KUADRAT 2 SAMPEL


SAMPEL SAMPEL A SAMPEL B JUMLAH FREKUENSI PADA OBYEK I a c a+ c OBYEK II b d b+d
dk = (s 1) x (k 1) s = sampel; k = kategori

JUMLAH SAMPEL a+b c+d n

SAMPEL Lulusan PT Lulusan SLTA


JUMLAH

FREKUENSI PADA BANK PMRTH BANK SWASTA

JUMLAH SAMPEL

60 30
90

20 40
60
dk = 1 =1%

80 70
150

CONTOH 3:
DIADAKAN PENELITIAN OLEH DINAS PENDIDIKAN YANG TUJUANNYA UNTUK MENGETAHUI ADA TIDAKNYA PERBEDAAN PELAKSANAAN UAN ANTARA SISWA SMUN, SMK, DAN MAN. SAMPEL DIAMBIL SEBANYAK 725 SISWA YANG MENYEBAR SMUN=275 SISWA, SMK=250 SISWA, DAN MAN=200 SISWA.
PELAKSANAAN UAN SISWA TINGGI (100-85) CUKUP (84-66) RENDAH (65-0) TOTAL

SMUN
SMAK MAN JUMLAH

150
75 150 375

75
150 25 250

50
25 25 100

275
250 200 725

Ho : 2 = 0 Ha : 2 0

Ho Ha

: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa SMUN, SMK, dan MAN dalam pelaksanaan UAN : Ada perbedaan yang signifikan antara siswa SMUN, SMK, dan MAN dalam pelaksanaan UAN

PELAKSANAAN UAN SISWA SMUN SMAK MAN JUMLAH TINGGI (100-85) 150 75 150 375 CUKUP (84-66) 75 150 25 250 RENDAH (65-0) 50 25 25 100 TOTAL 275 250 200 725

Mencari fe

(375x275) / 725 = 142,24 (375x250) / 725 = 129,31 (375x200) / 725 = 103,45

(250x275) / 725 = 94,83 (250x250) / 725 = 86,21 (250x200) / 725 = 68,96

(100x275) / 725 = 37,93 (100x250) / 725 = 34,48 (100x200) / 725 = 27,59

Mencari 2 :
(150 - 142,24)2/ 142,24 = 0,42 (75 129,31)2 / 129,31 = 22,81 (150 103,45)2 / 103,45 = 20,95 (75 94,83)2 / 94,83 = 4,15 (150 86,21)2 / 86,21 = 47,2 (25 68,96)2 / 68,96 = 28,02 (50 37,93)2 / 37,93 = 3,84 (25 34,48)2 / 34,48 = 2,61 (25 27,59)2 / 27,59 = 0,24

Mencari 2tabel :
Mencari Degree of freedom (df)
df = (k-1).(b-1) = (3-1).(3-1) = 4 k = jumlah kolom b = jumlah baris Nilai 2tabel untuk = 0,01 adalah 13,28 dan = 0,05 adalah 9,49

Membandingkan 2hitung dengan 2tabel


Jika, 2hitung > 2tabel , Tolak Ho 2hitung < 2tabel , Terima Ho 2hitung = 130,24 > 2tabel = 13,28 (Signifikan) (Tidak Signifikan) (Ho ditolak, Signifikan)

Kesimpulan:

ada perbedaan yang signifikan antara siswa SMUN, SMK, dan MAN dalam pelaksanaan UAN.

Aplikasi Uji Binomial - SPSS

Struktur Data View SPSS

Struktur Variable View SPSS

Uji Non Parametrik - Binomial

Interpretasi Output Uji Binomial

Kasus bertujuan untuk mengetahui apakah dalam pemilihan murid sbanyak 20 orang bermata sipit dan bermata lebar untuk mewakili sekolah mereka dilakukan secara acak atau tidak dengan level of significant = 5%. Ho : Pemilihan murid bermata sipit dan lebar dilakukan secara acak Ha : Pemilihan murid bermata sipit dan lebar dilakukan tidak acak Output SPSS Binomial test menunjukkan nilai Exact sig (2-tailed) = 0,503 > 0,05 level of significant ( ). Sehingga Ho diterima dan Ha ditolak.

Aplikasi Uji Chi Square - SPSS


Contoh Kasus : Tiga puluh enam peserta latihan kerja di suatu program latihan dan pengembangan tenaga kerja dipersilahkan memilih seorang penasehat secara bebas di antara pilihan berikut: pria kulit hitam, pria nothern kulit putih, wanita appalachian kulit putih, wanita nothern kulit putih, wanita kulit hitam, dan pria apalachian kulit putih.
Penasehat Yang Dipilih Pria Hitam Pria Putih Nothern Wanita Putih Appalachian Wanita Putih Nothern Frekuensi Teramati 13 6 0 3

Wanita Hitam
Pria Putih Appalachian

11
3

Struktur Data

Output Uji Chi Square

Dari perhitungan SPSS diperoleh nilai 2hitung sebesar 0,667, dengan derajad kebebasan = 4, sehingga dengan mengambil hipotesis : Ho : Penasehat-penasehat yang ada sama-sama disukai pemilih. Ha : Minimal seorang penasehat yang ada lebih disukai dibandingkan sekurang-kurangnya seorang penasehat yang lain.

Kriteria Penolakan
Tolak Ho, jika : 2hitung > 2r-1,
Pengambilan taraf signifikansi = 0,005 diperoleh 20.005,5 = 0.412 Karena : 2hitung (0.667) > 20.005,5 (0.412) Maka : Ho ditolak Artinya : Penasehat-penasehat yang ada memiliki popularitas yang tidak sama.

Soal Latihan :
1. Seorang ahli transportasi ingin mengetahui persepsi pengguna angkutan umum (pete-pete) mengenai dampak negatif bunyi tape yang keras. Dari 20 pengguna tersebut, 9 menjawab berbahaya dan 11 menjawab tidak berbahaya. Periksalah, bagaimana rekomendasi yang harus dikeluarkan oleh ahli transportasi tersebut ! Seorang mahasiswa fakultas teknik Unsultra ingin membuktikan bahwa pemilik kendaraan cenderung menyukai salah satu warna mobil jika dibandingkan dengan warna mobil lainnya berdasarkan pengamatannya sekilas dijalan dengan data-data sebagai berikut:
Warna Yang Diamati Hijau Biru Putih Merah Frekuensi Teramati 12 13 2 10

2.

Dari hasil pengamatan tsb apakah data-data yang dikumpulkan mahasiswa mendukung ugaannya ?

Coklat
Kuning

4
2

Anda mungkin juga menyukai