Anda di halaman 1dari 3

PUTRI NUR AULIA - 06111410001

Jika Aku Menjadi Filsuf Wanita Bernama Hypatia



Namaku Hypatia. Ayahku memberi nama ini dengan mengambilnya dari asal kata
upatos. Artinyakata itu adalah tertinggi. Sepertinya ayah ingin aku menjadi seorang
wanita yang bermartabat tinggi, dengan bantuan ilmu pengetahuan tentunya. Entahlah. Aku
tak sempat menanyakan ini ada beliau. Tapi yang jelas, nama ini membantuku untuk berani
menjadi wanita yang mencari kebenaran sampai ke tingkat tertinggi; mencari tahu tentang
Yang Esa.
Ah, aku lupa mengenalkan siapa ayah hebatku ini. Ayahku adalah Theon
Alexandricus, seorang matematikawan yang cukup terkemuka di Alexandria, terutama
sekitar tahun 364, saat beliau memprediksi tentang adanya gerhana bulan dan gerhana
matahari setelah mengobservasi benda-benda langit, juga ditambah dengan
pengetahuannya mengenai astronomi.
Aku adalah wanita yang terlahir pada tahun 350 di Alexandria, Mesir. Ayah adalah
orang yang pertama kali mengajariku tentang ilmu matematika sebelum aku memutuskan
untuk sekolah di Yunani dan kemudian juga cukup dikenal sebagai matematikawan. Aku
menyukai pemikiran Plato dan Aristoteles. Mungkin merekalah yang benar-benar
mempengaruhiku sehingga aku digolongkan dalam jajaran penganut Neoplatonisme; ajaran
filsafat Yunani lama yang berusaha menyatukan ajaran Plato dan Aristoteles.
Setelah selesai belajar di Yunani, aku kembali ke Mesir. Sekitar tahun 400, aku
menjadi kepala Sekolah Platonist di Alexandria. Aku mengajarkan ilmu fisafat, tertutama
tentang Plato dan Aristoteles di sana, termasuk pada kaum asing, bahkan kaum kristian
yang sebagian besar menolak dan menentang ilmu filsafat (yang pada saat itu mereka
anggap sebagai bentuk kekafiran terhadap Tuhan). Sebenarnya menurutku, filsafat tidaklah
PUTRI NUR AULIA - 06111410001
bertentangan dengan agama. Kami para filsuf juga tidak menentang adanya eksistensi
Tuhan.
Aku menganggap kalau semua kehidupan pada dasarnya berasal dari Yang Esa.
Jika ajaran Plato berpangkal pada Yang Baik, yang meliputi segala-galanya, maka ajaran
yang kuanut berpangkal pada Yang Esa. Yang Esa itulah pangkal dari segala-galanya.
Pusat keyakinanku adalah Yang Esa adalah satu dengan tidak ada pertentangan di
dalamnya. Yang Esa adalah Yang Asal, dan itulah permulaan dan sebab Yang Esa
dari segala yang ada. Yang Esa itu sempurna, tidak mencari dan tidak memiliki apa-
apa. Dari Yang Esa itulah keluar sesuatu dari kemudian mengalir menjadi barang-
barang yang ada.
Selama mengajarkan ilmu filsafat tentang Yang Esa ini, banyak orang yang
mengembangkan pikiran bebas dan mengambil persepsi sekehandak mereka sendiri.
Mereka bilang aku adalah wanita yang mempelajari ilmu sihir dan berusaha menipu
banyak orang dengan tipu muslihat setan. Aku bukannya tidak tahu itu, tapi biarlah. Yang
penting bagiku adalah memperjuangkan ilmu yang kuanggap benar. Selain itu, sebenarnya
pihak pemerintah Aleksandria ada di sebelahku.
Tahun 415, terjadi pembataian terhadap umat kristen di Alexandria. Pelaku
utamanya adalah umat Yahudi. Terjadilah permusuhan besar antara kedua umat ini di
Aleksandria. Uskup Gereja, Cyril, dan Gubernur Aleksandria saat itu, Orestes, jadi
semakin bersebrangan. Dan karena aku adalah orang yang cukup kenal dengan Orestes
plus sudah dicap sebagai wanita kafir oleh pihak gereja, aku menjadi korban kemarahan
umat krsiten saat itu.
Aku tahu banyak orang yang tak menyukai keberadaan dan pemikiranku, tapi jujur
saja, aku tak pernah menyangka bahwa keyakinanku akan ilmu pengetahuan, yang
kebetulan saat itu DIANGGAP bertentangan dengan ajaran agama kristen di Mesir, akan
sangat membahayakanku, bahkan menyebabkan kematian. Aku memang seringkali tidak
takut untuk menghadiri peretemuan yang dihadiri oleh pria karena bagiku, sebenarnya
wanita dan pria itu sama-sama boleh memperoleh pengetahuan (Hal ini tidak sesuai dengan
tradisi gereja). Mungkin karena sikap keras kepala dan keberanian yang berlebih untuk
mendobrak tradisi inilah yang membuat banyak orang marah dan membenciku. Atau
mungkin juga, ajaran dan pemikiranku tentang Yang Esa dianggap terlalu sesat dan
menimbulkan keresahan dan kerusuhan di pihak gereja. Atau mungkin saja sebenarnya
PUTRI NUR AULIA - 06111410001
hanya karena aku cukup sering berinteraksi dengan Orestes, pada akhirnya ada orang yang
merancang sebuah drama pembunuhanku.
Sumber bacaan:
http://en.wikipedia.org/wiki/Hypatia
http://id.wikipedia.org/wiki/Neoplatonisme

Anda mungkin juga menyukai