Namaku Hypatia. Ayahku memberi nama ini dengan mengambilnya dari asal kata upatos. Artinyakata itu adalah tertinggi. Sepertinya ayah ingin aku menjadi seorang wanita yang bermartabat tinggi, dengan bantuan ilmu pengetahuan tentunya. Entahlah. Aku tak sempat menanyakan ini ada beliau. Tapi yang jelas, nama ini membantuku untuk berani menjadi wanita yang mencari kebenaran sampai ke tingkat tertinggi; mencari tahu tentang Yang Esa. Ah, aku lupa mengenalkan siapa ayah hebatku ini. Ayahku adalah Theon Alexandricus, seorang matematikawan yang cukup terkemuka di Alexandria, terutama sekitar tahun 364, saat beliau memprediksi tentang adanya gerhana bulan dan gerhana matahari setelah mengobservasi benda-benda langit, juga ditambah dengan pengetahuannya mengenai astronomi. Aku adalah wanita yang terlahir pada tahun 350 di Alexandria, Mesir. Ayah adalah orang yang pertama kali mengajariku tentang ilmu matematika sebelum aku memutuskan untuk sekolah di Yunani dan kemudian juga cukup dikenal sebagai matematikawan. Aku menyukai pemikiran Plato dan Aristoteles. Mungkin merekalah yang benar-benar mempengaruhiku sehingga aku digolongkan dalam jajaran penganut Neoplatonisme; ajaran filsafat Yunani lama yang berusaha menyatukan ajaran Plato dan Aristoteles. Setelah selesai belajar di Yunani, aku kembali ke Mesir. Sekitar tahun 400, aku menjadi kepala Sekolah Platonist di Alexandria. Aku mengajarkan ilmu fisafat, tertutama tentang Plato dan Aristoteles di sana, termasuk pada kaum asing, bahkan kaum kristian yang sebagian besar menolak dan menentang ilmu filsafat (yang pada saat itu mereka anggap sebagai bentuk kekafiran terhadap Tuhan). Sebenarnya menurutku, filsafat tidaklah PUTRI NUR AULIA - 06111410001 bertentangan dengan agama. Kami para filsuf juga tidak menentang adanya eksistensi Tuhan. Aku menganggap kalau semua kehidupan pada dasarnya berasal dari Yang Esa. Jika ajaran Plato berpangkal pada Yang Baik, yang meliputi segala-galanya, maka ajaran yang kuanut berpangkal pada Yang Esa. Yang Esa itulah pangkal dari segala-galanya. Pusat keyakinanku adalah Yang Esa adalah satu dengan tidak ada pertentangan di dalamnya. Yang Esa adalah Yang Asal, dan itulah permulaan dan sebab Yang Esa dari segala yang ada. Yang Esa itu sempurna, tidak mencari dan tidak memiliki apa- apa. Dari Yang Esa itulah keluar sesuatu dari kemudian mengalir menjadi barang- barang yang ada. Selama mengajarkan ilmu filsafat tentang Yang Esa ini, banyak orang yang mengembangkan pikiran bebas dan mengambil persepsi sekehandak mereka sendiri. Mereka bilang aku adalah wanita yang mempelajari ilmu sihir dan berusaha menipu banyak orang dengan tipu muslihat setan. Aku bukannya tidak tahu itu, tapi biarlah. Yang penting bagiku adalah memperjuangkan ilmu yang kuanggap benar. Selain itu, sebenarnya pihak pemerintah Aleksandria ada di sebelahku. Tahun 415, terjadi pembataian terhadap umat kristen di Alexandria. Pelaku utamanya adalah umat Yahudi. Terjadilah permusuhan besar antara kedua umat ini di Aleksandria. Uskup Gereja, Cyril, dan Gubernur Aleksandria saat itu, Orestes, jadi semakin bersebrangan. Dan karena aku adalah orang yang cukup kenal dengan Orestes plus sudah dicap sebagai wanita kafir oleh pihak gereja, aku menjadi korban kemarahan umat krsiten saat itu. Aku tahu banyak orang yang tak menyukai keberadaan dan pemikiranku, tapi jujur saja, aku tak pernah menyangka bahwa keyakinanku akan ilmu pengetahuan, yang kebetulan saat itu DIANGGAP bertentangan dengan ajaran agama kristen di Mesir, akan sangat membahayakanku, bahkan menyebabkan kematian. Aku memang seringkali tidak takut untuk menghadiri peretemuan yang dihadiri oleh pria karena bagiku, sebenarnya wanita dan pria itu sama-sama boleh memperoleh pengetahuan (Hal ini tidak sesuai dengan tradisi gereja). Mungkin karena sikap keras kepala dan keberanian yang berlebih untuk mendobrak tradisi inilah yang membuat banyak orang marah dan membenciku. Atau mungkin juga, ajaran dan pemikiranku tentang Yang Esa dianggap terlalu sesat dan menimbulkan keresahan dan kerusuhan di pihak gereja. Atau mungkin saja sebenarnya PUTRI NUR AULIA - 06111410001 hanya karena aku cukup sering berinteraksi dengan Orestes, pada akhirnya ada orang yang merancang sebuah drama pembunuhanku. Sumber bacaan: http://en.wikipedia.org/wiki/Hypatia http://id.wikipedia.org/wiki/Neoplatonisme