Anda di halaman 1dari 14

Fillet Weld

Pada llet weld, Dua bagian yang disambung (Las) disusun sebagaimana pada gambar 1 berikut. (t) disebut sebagai Leg atau weld size, (H) merupakan weld throat sedangkan (L) merupakan panjang pengelasan Weld length. P L

Gambar 1: Fillet welds for a lap joint.

Gaya tarik (P) yang bekerja pada sambungan disetimbangkan oleh tegangan geser sambungan/shear stress of fillet(llet) yang bekerja terhadap luasan efektif pada dua buah fillet tersebut. Luasan efektif pengelasan adalah:

A fillet HL (t cos 45 ). L

tL 2

0,707 tL

(1)

Dengan menggunakan Luasan efektif untuk satu sambungan las seperti pada formulasi (1) tersebut), maka shear stress (llet) pada suatu lap joint sebagaimana ditunjukkan pada gambar dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:

fillet

P P P P 2Afillet 2(HL) 2(0,707t ) L 1,414tL

(2)

llet= Shear stress of fillet

Jika hanya terdapat satu bagian sambungan Las maka harga tegangan geser sambungan/shear stress fillet (llet) menjadi dua kali harga formulasi (2). Pada gambar 2 berikut beban transversal (P) yang bekerja pada sambungan las ditopang oleh fillet shear stress sambungan (llet) yang terdapat pada dua bagian Panjang (L) sambungan las. Weld size sambungan las adalah (t).

Gambar 2: Fillet welds in a transverse joint.

Fillet weld pada T-Joint. Berikut adalah Fillet weld dalam susunan tee(T) joint sebagaimana gambar 3 berikut. Pada gambar beban vertikal/vertical load (P) yang bekerja terhadap joint ditopang oleh shear stress (llet) pada dua bagian sambungan las. Panjang pengelasan (L) dan weld size (t).

Gambar 3: Fillet welds in a tee joint.

Gambar 3: Vertical llet welds in a transverse joint.

Contoh: Pada gambar 3 tampak dua bagian llet weld. Tentukan tegangan geser sambungan las (llet). Diketahui; P = 9,000 N t = 1.0 cm = 0.01 m L = 5cm = 0.05 m

Solusi: 1. Substitusikan harga-harga yang diketahui untuk menghitung tegangan geser sambungan(llet)

fillet

P 9000N 2A fillet 1,414(0,01 m)(0.05m)

fillet 12.730.000 N/m 2 12,73MPa xy

Beban Torsi pada sambungan las bentuk Fillet


Pada Gambar 4 beban (P) yang bekerja menghasilkan Torsi. (t) =weld size, (H) adalah weld throat dan (L) merupakan weld length. Beban yang bekerja (P) harus disetimbangkan oleh gaya geserreaksi/reaction shear force (V) yang arahnya keatas dan Torsi (T) yang berlawanan arah jarum jam. Hal ini akan menghasilkan shear stresses(shear) dan (torsion).

Gambar 4: Fillet welds in shear and torsion.

shear stress (shear) akibat shear force (V) yang setara dengan beban yang bekerja (P) adalah:

Torsional shear stress (torsion) akibat Torsi (T)yang terjadi adalah:

Lo = jarak tegak lurus dari centroid sambungan las. is the perpendicular distance from ro = jari-jari dari centroid sambungan las terhadap titik terjauh pada sambungan las. Jgroup=Momen inersia polar dua luasan sambungan masing-masing luasan adalah (HL) terhadap centroid bagian yang di las.

Dengan menggunakan dimensi pada gambar 5 maka jari-jari ro dapat ditentukan dengan rumus phytagoras sebagai berikut:

Sedangkan polar moment of inertia (Jgroup ) dapat ditentukan sebagai berikut:

Gambar 6: Maximum shear stress diagram.

Contoh: Suatu sambungan llet weld mendapat beban seperti pada gambar. Tentukan maximum shear stress (max). Diketahui:
P = 13,500 N H = 1.4 cm = 0.014 m (2 cm cos 45) L = 10 cm = 0.1 m do = 4cm = 0.04 m Lo = 30 cm = 0.3 m

solusi 1. Substitusikan harga-harga yang diketahui untuk menentukan harga (shear)

2. Substitusikan harga-harga yang diperoleh untuk menentukan jari-jari (ro)

3. Substitute besaran-besaran yang diketahui untuk menentukan Momen Inersia Polar bagian yang di Las (Jgroup)

4. Substitusikan harga (ro) dan (Jgroup) untuk menentukan harga (torsion);

5. Menentukan sudut() dan () :

6. Menentukan maximum shear stress (max)

Anda mungkin juga menyukai