Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya laporan task reading yang berjudul Masalah Kontrasepsi Hormonal ini dapat kami selesaikan dengan sebagaimana mestinya. Di dalam laporan ini kami memaparkan hasil kegiatan yang telah kami laksanakan yakni berkaitan dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi serta metode pembelajaran berbasis pada masalah yang merupakan salah satu metode dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan serta bantuan hingga terselesaikannya laporan ini. Kami mohon maaf jika dalam laporan ini terdapat banyak kekurangan dalam menggali semua aspek yang menyangkut segala hal yang berhubungan dengan materi yang kami bahas. Oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun sehingga dapat membantu kami untuk dapat lebih baik lagi kedepannya.

Mataram, 4 Maret 2013 Penyusun

Kelompok 20

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR Daftar Isi. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Pembahasan BAB II PENUTUP 1.3 Kesimpulan.. Daftar Pustaka.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kontrasepsi hormonal adalah berasal dari kata kontra berarti mencegah sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur dengan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Jadi kontrasepsi hormonal itu berarti alat atau obat kontrasepsi dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan progesterone yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan sel telur dengan sel sperma. Estrogen menekan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan mencegah perkembangan folikel dominant. Estrogen juga menstabilkan bagian dasar endometrium dan memperkuat kerja progestin. Progestin menekan peningkatan Luteinizing Hormone (LH) sehingga mencegah ovulasi. Progestin juga menyebabkan penebalan mukus leher rahim sehingga mempersulit perjalanan sperma dan atrofi endometrium sehingga menghambat implantasi Cara kerja kontrasepsi hormonal ini bermacam-macam tetapi pada umumnya mempunyai fungsi untuk mencegah agar tidak terjadi ovulasi, melumpuhkan sperma dan menghalangi pertemuan sel telur dengan sel sperma. Berdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga macam kontrasepsi hormonal yaitu Kontrasepsi Suntikan, Kontrasepsi Oral (Pil) Kontrasepsi Implant.

BAB II PEMBAHASAN

Berdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga macam kontrasepsi hormonal yaitu : Kontrasepsi Suntikan, Kontrasepsi Oral (Pil), Kontrasepsi Implant.

1.2 kontrasepsi Suntikan kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman. Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk pengguna cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.

Jenis-jenis KB suntikan: a. Depo provera yang mengandung medroxyprogestin acetate 50 Mg. b. Cyclofem yang mengandung medroxyprogesteron acetate dan estrogen. c. Norethindrone enanthate (Noresterat) 200 mg yang mengandung derivate testosteron.

Cara kerja KB Suntikan (Hartanto H.2004) a. Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum untuk terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan releasing faktor dari hipotalamus. b. Mengentalkan lendir serviks sehingga sulit untuk ditembus oleh spermatozoa. c. Merubah suasana endometrium sehingga menjadi tidak sempurna untuk implantasi dari hasil konsepsi. d. Mencegah terjadinya pertemuan sel telur dan sperma

Adapun mekanisme suntikan KB dapat di bedakan menjadi dua yaitu : 1. Primer : Mencegah Ovulasi Kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi sentakan LH (LH serge) respon kelenjar Hypophyse tergadap goradotropin releasing hormon ensogenous tidak berubah sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada di kelenjar hypophyse. 2. Sekunder a. Lendir servik menjadi kental dan sedikit, sehingga merupakan barier terhadap spermatozoa. b. Membuat endometrium menjadi kurang baik / layak untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi. c. Mungkin mempengaruhi kecepatan tranpor ovum di dalam tuba fallupi (hartanto, 2004). Dari mekanisme suntikan KB di atas dapat disimpulkan oleh Hartanto dkk (2004) bahwa progesteron / devirat testosteron dapat mengahalangi pengeluarah FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum dan lendir servik menjadi kental sehingga sulit ditembus spermatozoa.

Efek Samping a. Gangguan haid, ini yang paling sering terjadi dan yang paling mengganggu. b. Berat badan bertambah c. Sakit kepala, mual, muntah, gelisah dan pusing d. Pola sistem kardio vaskuler efeknya sangat sedikit mungkin ada sedikit kadar insulin dan penurunan HDL kolesterol. e. Amerorea f. Acne dan jerawat g. Rambut rontok h. Merorargia (pendarahan lebih banyak / lebih lama) i. Pendarahan

Keuntungan dan kerugian Suntikan KB 1. Keuntungan suntikan KB a. Resiko terhadap kesehatan kecil b. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri c. Tidak diperlukan pemeriksaan dalam d. Jangka panjang e. Efek samping sangat kecil 2. Keuntungan non kontrasepsi suntikan KB a. Mengurangi jumlah pendarahan b. Mengurangi nyeri saat haid c. Mencegah anemia d. Mencegah kehamilan ektopik e. Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usia premenapause Dari uaraian diatas maka keuntungan suntikan KB dapat disimpulka sebagai berikut : a. Pemberiannya sederhana setiap 4 sammpai 12 minggu b. Tingkat efektifitasnya tinggi c. Hubungan seks dengan suntikan bebas d. Pengawasan medis yang ringan e. Dapat diapakai atau diberikan [asca persalinan, pasca keguguran atau pasca menstruasi f. Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dalam tubuh. 3. Kerugian suntikan KB a. Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, pendaahan bercak/spotng/ perdarahan selama 10 hari b. Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan ke-2 atau ke-3 c. Penambahan berat badan d. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis dan virus atau infeksi Virus HIV. e. Ketergantungan pada klien terhadap pelayanan kesehatan, klien harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan (Noviawati,, Sujiyatini, 2009)

Dari uraian tentang kerugian suntikan KB diatas maka dapat disimpulakan sebagai berikut : a. Pendarahan yang tidak menentu b. Terjadi omerorea (tidak datang bulan) berkepanjangan c. Masih terjadi kemungkinan hamil (Meruaba, 1998). Yang diperbolehkan dan yang dilarang menggunakan suntikan KB 1. diperbolehkan menggunakan a. Usia reproduksi b. Telah memiliki anak ataupun yang belummeiliki anak c. Menyususi ASI pasca persalinan lebih 6 bulan d. Pasca persalinan dan tidak menyusui e. Anemia f. Nyeri haid hebat g. Haid teratur h. Riwayat kehamilan ektopik i. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi 2. Tidak diperbolehkan menggunakan a. Hamil / diduga hamil b. Menyusui dibawah umur 6 bulan pasca persalinan c. Perdarahan pervaginaan yang belum jelas penyebabnya. d. Usia 35 tahun yang merokok e. Riwayat pennyakit jantung, stroke atau dengan tensi darah tinggi (> 180/110 mmhg) (Noviawati, Sujiyatini, 2009)

1.3 Kontrasepsi Oral (Pil) Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet, mengandung hormon estrogen dan progesteron yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Kontrasepsi oral terdiri dari lima macam, yaitu: 1. Pil kombinasi Dalam satu pil terdapat estrogen dan progesteron dintetik yang diminum 3 kali seminggu 2. Pil sakunseal Pil ini dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan yrytan hormon yang dikeluarkan ovarium pada tiap siklus. Maka berdasarkan urutan hormon tersebut, estrogen hanya diberikan selama 14-16 hari pertama diikuti oleh kombinasi progesteron dan estrogen 5-7 hari terakhir. 3. Pil mini Merupakan pil hormon yang hanya mengandung progesteron dalam dosis mini ( kurang dari 0,5 mg ) yang harus diminum setiap hari termasuk pada saat haid. 4. Once a moth pil Pil hormon yang mengandung progesteron yang Long Acting yaitu biasanya pil ini terutama diberikan pada wanita yang mempunyai Biological Half Life panjang. 5. Morning After pil Merupakan pil hormon yang mengandung estrogen dosis tinggi yang hanya diberikan untuk keadaan darurat saja, seperti kasus pemerkosaan dan kondom bocor. Efek samping yang ditimbulkan kontrasepsi oral (pil) a. Nousea b. Nyeri payudara c. Gangguan haid d. Hipertensi e. Acne f. Penambahan berat badan

Keuntungan kontrasepsi oral (pil) a. Mudah menggunakannya b. Cocok untuk menunda kehamilan pertama dari pasangan usia subur muda c. Mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi d. Dapat mencegah defesiensi zat besi (Fe) e. Mengurangi resiko kanker ovarium f. Tidak mempengaruhi produksi ASI pada saat pemakaian pil yang mengandung estrogen

1.4 Kontrasepsi Implant Dua kapsul tipis, fleksibel berisi levonorgestrel (LNG) yang disisipkan di bawah kulit lengan atas seorang wanita. Kontrasepsi implant mekanisme kerjanya adalah menekan ovulasi membuat getah serviks menjadi kental dan membuat endometrium tidak sempat menerima hasil konsepsi.

Efek samping Implant Pada umumnya efek samping yang ditimbulkan implant tidak berbahaya. Yang paling sering ditemukan adalah gangguan haid yang kejadiannya bervariasi pada setiap pemakaian, seperti pendarahan haid yang banyak atau sedikit, bahkan ada pemakaian yang tidak haid sama sekali. Keadaan ini biasanya terjadi 3 6 bulan pertama sesudah beberapa bulan kemudian. Efek samping lain yang mungkin timbul, tetapi jarang adalah sakit kepala, mual, mulut kering, jerawat, payudara tegang, perubahan selera makan dan perubahan berat badan.

Keuntungan Implant a. Efektifitas tinggi setelah dipasang b. Sistem 6 kapsul memberikan perlindungan untuk 5 tahun c. Tidak mengandung estrogen d. Efek kontraseptif segera berakhir setelah implantnya dikeluarkan e. Implant melepaskan progestin dengan kecepatan rendah dan konstant, sehingga terhindar dari dosis awal yang tinggi f. Dapat mencegah terjadinya anemia

Kerugian Implant a. Insersi dan pengeluaran harus dikeluarkan oleh tenaga terlatih b. Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan pengangkatan implant c. Lebih mahal d. Sering timbul perubahan pola haid e. Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri

Kesimpulan Kontrasepsi hormonal itu berarti alat atau obat kontrasepsi dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan progesterone yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan sel telur dengan sel sperma. Berdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga macam kontrasepsi hormonal yaitu : Kontrasepsi Suntikan, Kontrasepsi Oral (Pil), Kontrasepsi Implant.

Daftar Pustaka 1. Hartono Hanifa. 2008. Alat Kontrasepsi Hormonal. Posted 23 Juni 2008. 2. Herfani Wulan. 2010. Siklus Haid dan Kontrasepsi. Posted 15 Juni 2010. <http://referensikedokteran.blogspot.com/2010/07/referat-siklus-haid-dankontrasepsi.html> 3. <http://bejocommunity.blogspot.com/2010/05/kti-hubungan-pemakaiankontrasepsi.html>

Anda mungkin juga menyukai