Anda di halaman 1dari 16

Journal Reading

Oleh: Khairunnisa Hendra Putri, S.Ked

Pembimbing: Dr. Rismarini, SpA (K)

Keterlambatan bicara didiagnosa ketika contoh bicara dan percakapan seorang anak lebih tidak dapat dimengerti dari yang diharapkan untuk anak seusianya atau dicirikan oleh pola kesalahan dalam bicara yang tidak sesuai untuk anak seusianya. (Shriberg, 1993; Shriberg, Austin, Lewis, McSweeny, & Wilsom, 1997)

Menurut penelitian epidemiologi, angka kejadian keterlambatan bicara pada anak usia 6 tahun adalah 3,8% (Shriberg, Tomblin, dan McSweeny; 1999) Angka kejadian pada anak yang lebih muda belum dilaporkan, namun peneliti-peneliti ini memperkirakan 14% dari anak usia 3 tahun akan memenuhi kriteria keterlambatan bicara.

Meski etiologi dari keterlambatan bicara tidak diketahui, banyak variable yang dideskripsikan sebagai faktor resiko yang potensial berdasarkan penelitian korelasi maupun studi banding. (Shriberg & Kwiatkowski, 1994) Variabel yang paling banyak disebut adalah jenis kelamin laki-laki, faktor yang berhubungan dengan rendahnya sosialekonomi, riwayat keluarga yang sama, dan otitis media yang kronis.

Memperkirakan

secara kuantitatif hubungan antara variabel yang berhubungan dengan keterlambatan bicara yang tidak diketahui asalnya dari penelitian korelasi dan perbandingan grup.

Partisipan

adalah 639 anak berusia 3 tahun. Terdiri dari 2 kelompok yakni kelompok yang lolos kriteria uji coba klinis secara acak dan yang tidak lolos kriteria uji coba. Kriteria yang dicari dari sampel adalah berdasarkan durasi kumulatif dari Otitis media dalam 3 tahun pertama kehidupan.

Kriteria ekslusi untuk uji coba adalah: Berat lahir kurang dari 2268 gram Kecil masa kehamilan Riwayat asfiksia neonatal atau penyakit serius lainnya Persalinan ganda Dalam perawatan perkembangan atau diadopsi Ibu yang berusia kurang dari 18 tahun saat melahirkan Ibu menderita penyakit yang serius atau meninggal Ibu yang diketahui terlibat penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol Anak juga dikeluarkan jika diketahui berbahasa selain bahasa inggris di rumah, jika saudaranya juga berpartisipasi dalam penelitian, atau jika orang tuanya berencana pindah daerah dalam 5 tahun ke depan.

Anak-anak

yang berpartisipasi di-tes secara individu di RS Anak Pittsburgh pada usia 3638 bulan. Pemeriksa tidak mengetahui riwayat ganggguan perkembangan di keluarga masing-masing anak, tingkat pendidikan ibu, riwayat OM, serta status asuransi kesehatan. Anak-anak harus mengikuti tes pendengaran, tes pembicaraan yang berkelanjutan, tes bermain dan bicara antara anak dan orang tua/pengasuh, yang merupakan protokol uji coba perkembangan.

Analisis

bicara dikonduksikan selama 15menit sampai kriteria identifikasi 100 kata pertama ditemukan. Asisten peneliti mentranskripsikan kata-kata ini secara fonetik menggunakan prosedur konsensus transkripsi yang dideskripsikan oleh Shriberg, Kwiatkowski, dan Hoffman (1984). Data kemudian dianalisis oleh komputer menggunakan Program to Examine Phonetic and Phonologic Evaluation Records (PEPPER).

Odd

ratio analisis dikonduksikan untuk membandingkan probabilitas anak-anak dengan dan tanpa keterlambatan bicara yang tidak diketahui asalnya yang terekspos terhadap 7 faktor resiko yang didefinisikan sebelumnya.

Telah diperiksa 7 variabel yang berhubungan dengan keterlambatan bicara pada anak usia 3 tahun. 4 dari variabel-variabel ini; ibu yang tidak menyelesaikan sekolah menengah atas, jenis kelamin laki-laki, riwayat keluarga yang sama, dan asuransi kesehatan Medicaid, memiliki odd ratio yang secara signifikan lebih dari 1,0 dan odd ratio untuk 2 variabel pertama lebih dari 2,0, yang secara klinis mewakili sebagai faktor yang berpotensi sebagai faktor resiko. 3 variabel lainnya ras Afrika-Amerika, durasi kumulatif dari OM usia 2-36bulan, dan 2 tes pendengaran yang abnormal dari usia 6-18bulan tidak berhubungan dengan peningkatan resiko keterlambatan bicara yang tidak diketahui asalnya.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai