Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN CA PARU DENGAN PEMASANGAN VENTILASI MEKANIK DI RUANG ICU GBPT RSUD DR SOETOMO

SURABAYA I. Batasan CA Paru Adalah merupakan tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran pernafasan II. Gejala Klinis Gejala yang muncul tergantung pada pasien dengan CA paru biasanya meliputi berbagai gejala klienis diantaranya ; a. Gejala intra pulmoner yang meliputi : batuk . 2 mg !" #$" % kasus & batuk darah ' #() % & *yeri dada+kemeng ,2 # '! % & -esak nafas (. % kasus &

b. Gejala intra torasik intrapulmoner yang meliputi penekanan/penekanan ataupun pengrusakan struktur sekitar : *er0us phreni1us2 akan menyebabkan lumpuhnya diafrgma -araf simpatik 3shopagus + dispagia& 4ena 1afa superior yang dapat menyebabkan bengkak pada 5ajah2 leher dan pembuluh darah kontralteral 6ra1hea + bron1hus 2 yang menyebabkan sesak 7antung.dll

1. Gejala ektratorasik non metastase d. Gejala ekstratorasik metastase yang akan menimbulkan manifestasi klinik tergantung dari daerah yang terkena. III. Pemeriksaan 8iagnostik ). 2. 9. ,. (. '. 3ndoskopi : untuk mengetahui perubahan pada bron1hus2 permukaan tumor dan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Bron1hographi 6omogram : C6 s1an Biopsi Immunologi Pertanda biokomia

I4.

6herapi Penentuan modalitas terapi pada pasien Ca paru tergantung pada : a. 6ahapan staging & dari Ca b. 7enis histopatologis 1. Penampilan+keadaan umum klien Adapun terapi yang biasa dilakukan pada pasien Ca paru meliputi : ). Bedah 2. ;adiasi 9. -itostatika ,. <ormonal (. Immunologi

V.

Patofisiologi a! ga!gg"a! #$%"t"&a! asa' (a!"sia CA PA;= Gejala Klinis *yeri dada -esak nafas *. phreni1us >umpuh diafrgma simpatis Gangguan otot nafas Gagal *afas 7antung Indikasi pemasangan 4entilator 6ekanan positif inspirasi 8etak jantung terhambat 4enus return turun Kompresi mikro0askuler paru darah ke atrium kiri turun 4olume tidal *aik Cardia1 output turun <ipotensi Gangguan oksigenasi Perfusi jaringan turun ;esiko pneumothorak Anemi resiko infeksi Perfusi otak menurun 6IK meningkat Cardia1 arrest Gagal penekanan+rusaknya 6ra1hea+bron1hus sesak s. 7antung

4I.

8iagnosa Kepera5atan 8iagnosa kepera5atan yang sering terjadi pada pasien yang mendapat bentuan nafas mekanik+dipasang 0entilator diantaranya adalah: ). Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sekret 2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan sekresi tertahan2 proses penyakitnya 9. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan kelelahan2 pengesetan 0entilator yang tidak tepat2 obstruksi selang endotra1heal ,. Cemas berhubungan dengan penyakit kritis2 takut terhadap kematian (. Gangguan pemenuhan komunikasi 0erbal berhubungan dengan pemasangan selang endotra1heal '. ;esiko tinggi terjadinya infeksi saluran nafas berhubungan dengan pemasangan selang endotra1heal !. ;esiko tinggi terjadinya trauma atau 1edera berhubungan dengan 0entilasi mekanis2 selang endotra1heal2 ansietas2 stress .. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan 0entilasi mekanis2 letak selang endotra1heal

VII.

Rencana epera!atan ). Ketidakefektifan bersihan jalan nafas sehubungan dengan peniingkatan produksi sekret 6ujuan: ?eningkatkan dan mempertahankan keefektifan jalan napas. Kriteria hasil: Bunyi napas terdengar bersih. ;on1hi tidak terdengar. 6ra1heal tube bebas sumbatan. 6indakan kepera5atan: INTERVENSI RASIONAL ) Auskultasi bunyi napas tiap 2/, jam dan ) ?enge0aluasi keefetifan jalan napas. kalau diperlukan. 2 >akukan pengisapan bila terdengar ron1hi 2 dengan 1ara: a. jelaskan pada pasien tentang tujuan dari tindakan pengisapan. b. Berikan oksigen dengan @2 )"" % sebelum dilakukan pengisapan2 b. a. 8engan mengertinya tujuan tindakan yang akan dilakukan pasien bisa berpartisipasi aktif. ?emberi 1adangan @2 untuk menghindari hipoksia.

minimal , / ( A pernapasan. 1. Perhatikan teknik aseptik2 gunakan sarung tangan steril2 kateter pengisap steril. d. ?asukan kateter kedalam selang 36 dalam keadaan tidak mengisap ditekuk&2 lama pengisapan tidak lebih dari )" detik. e. Atur tekanan isap tidak lebih dari )"" / )2" mm<g.

1.

?en1egah infeksi nosokomial.

d.

Aspirasi lama dapat menimbulkan hipoksia2 karena tindakan pengisapan akan mengeluarkan sekret dan @2.

e.

6indakan negatif yang berlebihan dapat merusak mukosa jalan napas.

f. f. >akukan oksigenasi lagi dengan @2 )"" % sebelum melakukan g. pengisapan berikutnya. g. >akukan pengisapan berulang/ulang sampai suara napas bersih. 9 , ( Pertahankan suhu humidifer tetap hangat 9 9( / 9!2. o C ?onitor statur hidrasi pasien ,

?emberikan 1adangan oksigen dalam paru. ?enjamin keefektifan jalan napas.

?embantu mengen1erkan skret. ?en1egah sekresi menjadi kental. ?emudahkan pelepasan sekret.

?elakukan fisioterapi napas + dada sesuai ( indikasi dengan 1ara 1lapping2 fibrasi dan pustural drainage. ?engen1erkan sekret.

'

Berikan obat mukolitik sesuai indikasi + ' program. ?enentukan sekret2 tindakan 8eteksi dini adanya kelainan. lokasi penumpukan kebersihan menge0aluasi

Kaji suara napas sebelum dan sesudah ! melakukan tindakan pengisapan.

@bser0asi tanda/tanda 0ital sebelum dan . sesudah melakukan tindakan.

2. Cemas sehubungan dengan penyakit kritis2 takut terhadap kematian 6ujuan: Cemas berkurang atau hilang Kriteria hasil: ?ampu mengekspresikan ke1emasan2 tidak gelisah2 kooperatif. 6indakan kepera5atan: I*63;43*-I ) >akukan komunikasi terapiutik. 2 8orong pasien agar ;A-I@*A> ) ?embina per1aya. mampu 2 ?enggali permasalahan dihadapi klien. 9 , ( Berikan sentuhan kasih sayang. Berikan support mental. dan orang/orang yang dekat dengan klien untuk mengunjungi pada saat/ saat tertentu. Berikan informasi realistis pada ' tingkat pemahaman klien. ' ?emahami tujuan pemberian atau pemasangan 0entilator. 9 , ?engurangi 1emas. ?engurangi 1emas. Kehadiran orang/orang yang di1intai meningkatkan semangat dan moti0asi untuk sembuh. perasaan yang dan sedang mengekspresikan perasaannya. hubungan saling

Berikan kesempatan pada keluarga (

9. Gangguan rasa nyaman sehubungan dengan 0entilasi mekanis2 letak selang endotra1heal 6ujuan: ?erasa nyaman selama dipasang 0entilator. Kriteria hasil: Klien tidak gelisah. Klien dapat istirahat dan tidur dengan tenang. 6indakan kepera5atan: I*63;43*-I ;A-I@*A> ) Atur posisi selang 366 dan 6ubing ) ?en1egah 0entilator. 2 9 Atur sensiti0itas 0entilator. 2 penekanan. ?enurunkan upaya pasien melakukan pernapasan. Atur posisi tidur dengan menaikkan 9 bagian kepala tempat tidur2 ke1uali ada kontra indikasi. Kalau perlu kolaborasi dengan , kokter untuk memberi analgesik dan , sedasi. ?engurangi rasa nyeri ?eningkatkan rasa nyaman. penarikan dan

Anda mungkin juga menyukai