Dr. Sudaryadi SpAn Departemen Anestesi dan Perawatan Intensif RSPAD Gatot Soebroto Jakarta
PENDAHULUAN
Cedera kepala merupakan trauma yang besar. Sebelum dibawa ke OK seorang anestesiologis harus penuh perhatian terhadap perawatan pasien ini. Dengan perencanaan & tindakan yang cepat & tepat diharapkan pasien dapat survive dan tanpa defisit yang berat
INSIDENS CEDERA KEPALA Insidens cedera kepala belum jelas Kira-kira 200 per 100.000 pertahun Perkiraan th 1990 = 1.975.000, 366.000 dirawat di RS, 75.000 meninggal Stratifikasi menurut : Umur : tertinggi 15 25 tahun Sex : pria : wanita = 2 : 1 Alkoholik : 50% Waktu : 4 PM & midnight hari Jumat & Sabtu
PATOFISIOLOGI Kerusakan otak akibat cedera kepala dapat dibagi ke dalam injuri primer dab sekunder Injuri primer adalah injuri yang terjadi ketika terjadinya trauma. Efek yang segera dari trauma adalah laserasi otak, robekan yang difus, robeknya pembuluh darah atau kerusakan neuron, axon dan dendrit Injuri sekunder adalah injuri yang terjadi setelah terjadinya trauma. Penyebab injuri sekunder bisa sistemik atau intrakranial.
Penyebab sistemik : hipoksemia, hiperkapnia, hipotensi arterial, anemia, hipoglikemia, hiponatremia dan osmotic imbalance, hipertermia, sepsis, koagulopati, hipertensi Penyebab intrakranial : epidural/subdural hematoma, kontusio/intraserebral hematoma, peningkatan ICP, edema serebral, vasospasme serebral, infeksi intrakranial, hiperemia serebral, epilepsi post trauma
PENGELOLAAN DINI Harus ditujukan kepada hal-hal yang mengancam jiwa a. Airway b. Volume kardiovaskuler
PENGELOLAAN ANESTESI Prinsip umum : hindari peningkatan ICP a. Premedikasi b. Monitoring c. Induksi anestesi d. Rumatan e. Pasca bedah
ADJUVANT THERAPY
KOMPLIKASI INTRAOPERATIF