: Kamis, 25 Juli 2013 : Tn. RR : Perempuan / 20th : Jalan Raya sesetan, Denpasar : CKR, Alcoholic State, Vulnus Appertum et laserasi Analisis Planning Implementasi Evaluasi
Airway: (clear)
Breathing:
Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan aliran arteri ke serebral terhambat
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1x6 jam diharapkan status neurologis klien mengalami peningkatan dengan kriteria hasil :
1. Mengukur TTV klien 2. Memonitor pemberian oksigen pada klien (klien mendapat oksigen 8 liter per menit dengan
ditandai dengan klien mengeluh pusing, TD klien 110/80 mmHg, RR klien 24 x/menit
sungkup)
- Nadi klien 90 x/menit - Suhu klien 36,5C - Klien mendapatkan terapi oksigen 8 liter per menit melalui sungkup - Citicolin sudah diinjeksikan, reaksi alergi tidak ada A: Tujuan tercapai sebagian P: Lanjutkan intervensi - Monitor aliran oksigen klien - Monitor posisi kenyamanan klien (head up 30C) - Memantau TTV klien Kolaborasi pemberian Citicolin 3x500 mg INJ IV
- Status kognititf (skor 5=not 3. Kolaborasi pemberian compromised) - TD dalam batas normal (110-120/70-90 mmHg) (skor 5=not compromised) - Nadi dalam batas normal (60-100 x/menit) (skor 5=not compromised) - RR dalam batas normal (16-20 x/menit) (skor 5=not compromised) - Suhu tubuh dalam batas normal (36-5-37,5C) (skor 5=not compromised) Intervensi Pemberian Oksigen Terapi 1. Monitor aliran oksigen klien (8 liter per menit dengan sungkup) Citicolin 1x500 mg INJ IV
Rasional: Untuk mempertahankan masukan oksigen adekuat sesuai dengan kebutuhan 2. Monitor posisi kenyamanan klien (head up 30C) tanpa bantal Rasional: Untuk menjaga kontinuitas masukan oksigen Pantau TTV 1. Mengukur tanda-tanda vital klien Rasional: Mengukur tanda-tanda vital penting untuk mengetahui keadaan umum dan status keefektifan perfusi jaringan Perfusi Serebral 1. Kolaborasi pemberian obat neuroprotektor Citicolin
3x500 mg INJ IV Rasional: Untuk memperbaiki kerusakan pada saraf yang cedera secara langsung Disability: -