Penyebab
Fisik : luka akibat pisau, paku, jarum, duri dsb Kimia : asam, basa, zat korosif, toksin Suhu : panas, dingin Sirkulasi yang terganggu : iskemia dan infark Infeksi : bakteri Respon imun : antibodi Sinar UV, sinar x, listrik dll
Tujuan
Melokalisir area yang mengalami trauma/cedera Menghambat proses meluasnya cedera Memusnahkan debris luka Membunuh/menghancurkan mikroorganisme Mengawali proses penyembuhan
Klasifikasi Radang
Radang Akut
Rangkaian reaksi yang segera terjadi pd jaringan cedera dan berlangsung dalam waktu yang singkat (jam, hari) Ciri utama :
eksudasi cairan dan protein plasma infiltrasi netrofil
Peningkatan permebealitas vaskuler disertai keluarnya protein plasma dan sel2 darah putih ke dalam jaringan disebut eksudasi dan merupakan gambaran utama reaksi peradangan akut
Tanda-Tanda
merah (rubor) bengkak (tumor) hangat (calor) nyeri (dolor) ggn fungsi (functio laesa)
Vaskuler Seluler
Komponen Vaskuler
1.
Komponen Vaskuler
2.
Komponen Vaskuler
mediator kimiawi,seperti histamin cedera vaskuler langsung yang hebat cedera sel endotel, seperti sinar x, toksin
Komponen Seluler
Netrofil polimorf Tahapan : - emigrasi neutrofil - kemotaksis neutrofil - emigrasi neutrofil - fagositosis
LEUKOCYTE NOMENCLATURE
Komponen Seluler
Radang Akut
Respon Fisiologi
Pengeluaran mediator kimia Vasodilatasi Peningkatan aliran darah Ekstravasasi cairan (permeabilitas) Influks seluler (kemotaksis) Peningkatan metabolisme seluler
Tanda-tanda
Panas (calor) Kemerahan (rubor) Bengkak (tumor) Nyeri (dolor)
Radang Akut
Respon Fisiologi
Pengeluaran mediator kimia Vasodilatasi Peningkatan aliran darah Ekstravasasi cairan (permeabilitas) Influks seluler (kemotaksis) Peningkatan metabolisme seluler
Tanda-tanda
Panas (calor) Kemerahan (rubor) Bengkak (tumor) Nyeri (dolor)
Radang Akut
Respon Fisiologi
Pengeluaran mediator kimia Vasodilatasi Peningkatan aliran darah Ekstravasasi cairan (permeabilitas) Influks seluler (kemotaksis) Peningkatan metabolisme seluler
Tanda-tanda
Panas (calor) Kemerahan (rubor) Bengkak (tumor) Nyeri (dolor)
Radang Akut
Respon Fisiologi
Pengeluaran mediator kimia Vasodilatasi Peningkatan aliran darah Ekstravasasi cairan (permeabilitas) Influks seluler (kemotaksis) Peningkatan metabolisme seluler
Tanda-tanda
Panas (calor) Kemerahan (rubor) Bengkak (tumor) Nyeri (dolor)
Radang Akut
Respon Fisiologi
Pengeluaran mediator kimia Vasodilatasi Peningkatan aliran darah Ekstravasasi cairan (permeabilitas) Influks seluler (kemotaksis) Peningkatan metabolisme seluler
Tanda-tanda
Panas (calor) Kemerahan (rubor) Bengkak (tumor) Nyeri (dolor)
Mekanisme Radang
Respon neurologi
sistem saraf simpatis menyebabkan konstriksi pemb. darah
II.
o o o
Respon vaskuler
Vasodilatasi Nyeri Peningkatan permeabilitas
bengkak
Eksudat
terjadi akibat proses radang isi : banyak protein dan sel debris berat jenis tinggi : >1.020 dapat membeku (krn mengandung fibrinogen) terjadi akibat gangguan sirkulasi (ketidakseimbangan tekanan hidrostatik atau osmotik) tidak terjadi peningk. permeabilitas vaskuler isi : sedikit protein berat jenis : < 1.015
Transudat
Sifat Eksudat
Serous
o
: :
Warna bening, plasma >>>, protein <<<, terjadi pada awal respon radang atau pada radang yg ringan Warna kuning, mengandung pus/nanah (sisa leukosit, protein, jaringan dan mikroorganisme yg mati)
Purulen
o
Hemoragik
o
Warna merah, kerusakan pembuluh darah Fibrinogen >>>, tebal dan lengket, hanya dpt dihancurkan oleh enzim fibrinolitik. Kegagalan penghancuran fibrin menyebabkan pembentukan jaringan ikat (scar)
Fibrinosa :
o
Different morphological patterns of acute inflammation can be found depending on the cause and extend of injury and site of inflammation
Serous inflammation
Purulent inflammation
Fibrinous inflammation
ulcers
Respon seluler
Marginasi neutrofil Penempelan neutrofil (pavementing) Emigrasi Kemotaksis Fagositosis
Marginasi neutrofil Dlm sirkulasi normal, sel darah hanya terdapat di bagian tengah aliran dalam p. darah dan tidak mengalir pada bagian tepi (zona plasmatik) dekat endotel. Hilangnya cairan intravaskuler dan meningk. viskositas plasma disertai lambatnya aliran pd tempat terjadinya radang akut, mengakibatkan neutrofil mengalir di zona plasmatik
Penempelan neutrofil Pada kondisi normal neutrofil tdk dapat menempel pd endotel. Pada tempat radang, penempelan terjadi pada fase awal respon radang akut yg terjadi akibat lambatnya aliran darah. Meningkatnya adhesi leukosit mrpkn hsl dari interaksi antara perlekatan molekul pada leukosit dan permukaan endotel.
Emigrasi neutrofil
Leukosit migrasi dgn gerak ameboid yg aktif melewati dinding venula dan vena kecil, tp biasanya tdk dpt keluar dari kapiler. Neutrofil, eosinofil dan makrofag dpt menyisip sbg pseudopodia di antara sel-sel endotel, kemudian bermigrasi melalui celah diantara sel endotel, melintasi lamina basalis utk sampai ke dinding p. darah. Celah yg terjadi menutup dgn sendirinya dan endotel tdk mengalami kerusakan.
Diapedesis proses keluarnya sel darah merah dari p.darah yg berlangsung secara pasif akibat tekanan hidrostatis. Ditemukannya sel darah merah dlm jumlah yg banyak dlm rongga ekstravaskuler disebabkan cedera yg hebat pd p.darah.
Kemotaksis
Gerakan netrofil ke arah substansi kimiawi tertentu
Mediator kimiawi pd radang akut: Histamin Lisosom Prostaglandin Leukotrin Sitokin
Emigrasi neutrofil
Fagositosis
Suatu proses sel (seperti neutrofil dan makrofag) menelan/memakan partikel solid. Langkah-langkah :
Melekatnya partikel pd permukaan sel Fagosit mengelilingi pertikel dgn pseudopodia Partikel dimakan fagosit Partikel berada di dlm ruang fagositik (fagosom) dibatasi membran sel Lisosom menyatu dgn fagosom membentuk fagolisosom Penghancuran mikro-organisme intraseluler
Fagositosis
Peranan Limfatik
Pada radang akut, saluran limfe akan melebar Cairan edema dari eksudat radang akan disalurkan dan dibuang melalui saluran limfe Penyaluran ini akan mengurangi terjadinya edema Kemampuan saluran limfe membawa moluku yg besar dan substansi tertentu penting utk respon imun terhdp agen infeksi
Inflammation Outcome
Chronic Inflammation
Injur y
Acute Inflammation
Healing
Penyembuhan cedera Terbentuknya abses Radang kronik Penyembuhan dengan timbulnya jaringan scar (jaringan parut) Reaksi alergi Ulkus peptikum Pneumonia bakterial : cairan radang yg mengandung fibrin+lekosit Sepsis
Penyembuhan Cedera
Penyembuhan pada proses radang : Pembuangan debris Angiogenesis Fibroblas membentuk kolagen dan elastin
Abses
rongga berisi cairan kental yg terdiri dari jaringan nekrotik, dan sisa leukosit yg mati, dan membentuk pus radang jaringan yg luas dg batas tidak jelas, berisi pus.
Flegmon
Erysipelas radang jaringan yg luas spt flegmon tapi tidak berisi pus => merah
Bacterial pneumonia
Peptic ulcer
An ulcer is a local defect of mucosal lining produced by shedding of necrotic tissue Peptic ulcers are produced by an imbalance between gastroduodenal defense mechanisms and the damaging force 70% of all ulcers are due to H. pyolri infection which initiates a strong inflammatory response
Invasion of the bloodstream by Neisseria meningitides leads to widespread vascular injury with endothelial necrosis, thrombosis and peri-vascular hemorrhage. Hemorrhage as it is seen in the skin can occur in all organs
Radang Kronik
Proses radang dimana limfosit, sel plasma, dan makrofag lebih banyak ditemukan Biasanya primer, tetapi dpt sebagai kelanjutan radang akut Reaksi seluler berbeda dengan radang akut Radang granulomatosa merupakan jenis spesifik dari radang kronis
Pembentukan Granuloma
Radang Kronik
Bersirkulasi sebagai monosit, sampai pada tempat cedera dlm watu 24 48 jam dan bertransformasi menjadi makrofag Diaktifkan oleh sitokin, endotoksin, dan produk radang
Limfosit B dan T
o
Dilepasnya pirogen endogen dari netrofil dan makrofag yg mempengaruhi sistem pengaturan suhu dlm hipothalamus
PGE2
Leukositosis
Peningkatan jumlah sel darah putih Infeksi bakteri (neutrofil >>>) Infeksi parasit (eusinofil >>>) Infeksi virus (limfositosis)
Perubahan metabolisme dan endokrin menyebabkan munculnya gejala konstitusional berupa malaise, anoreksia.
SEMOGA BERMANFAAT