Anda di halaman 1dari 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Saat ini, masyarakat Indonesia terutama yang di perkotaan mengalami pergeseran pola konsumsi pangan. Namun, seiring dengan kemajuan zaman dan perbaikan sosial ekonomi masyarakat terjadi pula perubahan kebiasaan makan yang cenderung kebarat baratan. Makanan jadi dan makanan siap saji telah menjadi kegemaran dan tren di masyarakat (Sulistijani, 2 2!. Masyarakat umumnya belum atau kurang menyadari bah"a makanan jadi telah mengalami banyak kehilangan komponen komponen esensial makanan, khususnya serat. Makanan siap saji juga umumnya mempunyai kandungan lemak dan protein tinggi, tetapi miskin serat. #supan serat yang terlampau rendah dalam "aktu lama akan mempengaruhi kesehatan, kegemukan, dan serangan penyakit degenerati$, salah satunya Diabetes Mellitus (Sulistijani, 2 2!. %iabetes saat ini menjadi penyakit yang mulai menjangkiti penduduk di negara& negara berkembang seperti Indonesia. '() memperkirakan pada 2 * nanti sekitar 2+,* juta orang Indonesia terkena diabetes. Menurut ,etua Indonesian %iabetes #ssociation (-ersadia! -ro$.%r. dr. Sidarta"an Soegondo Sp-%&,.M% /#0., %M tipe 2 merupakan yang terbanyak diderita, yaitu sekitar 123 dari keseluruhan kasus %M. %iabetes tipe 2 adalah diabetes yang tidak terkait dengan insulin. /aktor risiko terjadinya diabetes tipe 2 antara lain adalah $aktor makanan yang dikonsumsi seperti sering mengonsumsi minuman dengan pemanis gula seperti so$t drinks dan $ruit drink (minuman buah dalam kemasan! serta kurang mengonsumsi sayuran dan buah&buahan (4eta, 2 5!. -re6alensi diabetes secara menyeluruh sekitar 73 dari populasi, 1 3 di antaranya diabetes tipe 2. 8umlah penderita diabetes secara global terus meningkat setiap tahunnya. Menurut data yang dipublikasikan dalam jurnal Diabetes Care tahun 2 9, penderita diabetes di Indonesia pada tahun 2 mencapai 5,9 juta orang dan menduduki peringkat ke9 setelah India, 0ina, dan #merika Serikat. 8umlah tersebut diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kalinya pada tahun 2 * , yaitu menjadi 2+,* juta orang (Subroto, 2 7!.

Diabetes Mellitus (%M! merupakan penyakit kelainan metabolisme yang disebabkan kurangnya hormon insulin untuk proses metabolisme karbohidrat secara normal (Sulistijani, 2 2!. Insulin mempunyai peran utama dalam mengatur kadar glukosa di dalam darah yaitu memasukkan glukosa kedalam sel. Diabetes Mellitus diartikan sebagai penyakit metabolisme yang termasuk dalam kelompok gula darah yang melebihi batas normal atau hiperglikemia (lebih dari +2 mg:dl atau +2 mg3! (;tami, 2 9!.

1.2. Specific Problem Need Improvement #danya masalah penyakit Diabetes Melltus yang semakin meningkat dimasyarakat akan semakin bertambah bila tidak ditangani dengan baik dan disertai dengan penerapan gaya hidup yang sehat dan kebiasaan makan yang baik. <erdasarkan hal&hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian deskrpti$ analitik dengan studi literature tentang hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kebutuhan gizi dengan pola makan pada penderita diabetes mellitus tipe 2. %iabetes mellitus tipe 2 merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua& duanya. =angguan insulin ini berkaitan dengan proses metabolisme dalam tubuh seseorang. (al tersebut berpengaruh pada proses makanan yang masuk dalam tubuh yang melalui proses metabolisme. )leh karena itu, seorang penderita diabetes mellitus tipe 2 diharapkan memiliki pengetahuan tentang kebutuhan gizi agar dapat mengetahui kebutuhan gizi tubuhnya sendiri dan dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam pola makan sehari&harinya. -erubahan pola hidup dan pola makan yang berlebihan menyebabkan gangguan metabolisme zat&zat makanan baik berupa karbohidrat, protein dan lemak yang menyebabkan penyakit diabetes mellitus. ,emudian apakah terdapat hubungan antara pola makan dengan kadar gula darah pada penderita %iabetes Mellitus. /aktor risiko terjadinya penyakit %M adalah pola makan tidak seimbang dan $aktor indi6idu lainnya. Salah satu $aktor penting dalam pola makan penderita %M adalah $aktor psikososial yang terdiri dari moti$ atau moti6asi diri, kepercayaan diri, dukungan keluarga dan persepsi tentang pola makan seimbang bagi penderita %M.

BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Peranan Gizi pa a IDD! I%%M adalah tipe %iabetes Melitus yang jarang dijumpai diantara masyarakat dari beberapa suku bangsa antara lain di daerah #sia dan -asi$ik.=amble (+15 ! mengemukanan bah"a saat mula terjadinya %M yang bersi$at musiman menunjukkan adanya kaitan dengan penyakti in$eksi. (al ini melahirkan hipotesa yang mengatakan bah"a penyakit in$eksi merupakan agen pemercepat terjadinya kerusakan jaringan pankreas, sehingga tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang dibutuhkan. Sampai kini belum diperoleh in$ormasi yang dapat memberikan petunjuk adanya kaitan antara gizi dengan I%%. #kan tetapi timbulnya gejala I%%M pada he"an percobaan setelah pemberian allo>an dan streptozotocin tidak menyingkirkan kemungkina terjadinya I%%M pada manusia apabila dietnya terkontaminasi oleh racun yang mempunyai strukutr kimia serupa. %ua macam toksin yang dilaporkan dapat menyebabkan I%%M adalah pem>zbasmi he"an pengerat (radentisida!, misalnya 6acor, dan bahan penga"et makanan, misalnya N&nitroso&compoind (?immet, +152!. 2.2. Peranan Gizi pa a NIDD!. %i negara maju %M termasuk dalam kelompok 2 penyebab utama kematian. Indonesia sebagai negara luas dengan jumlah penduduk menempati urutan ke empat terbesar di dunia sedang berkembang menuju tara$ yang lebih maju. @ak dapat dipungkiri bah"a pada suatu saat %M akan menjadi penyebab kematian yang penting seperti halnya dengan negara maju yang lain, apabila tidak ada upaya pencegahannya yang terarah. ,emajuan suatu daerah antara lain ditandai oleh peningkatan daya beli serta perubahan gaya hidup masyarakat yang bersangkutan. ,emudahan&kemudahan dalam memperoleh bahan makanan yang memenuhi selera akan mempercepat terjadinya ketidak&seimbangan antara masukan zat gizi melalui makanan dengan jumlah yang dibutuhkan untuk mempertahankan hidup sehat. -eningkatan e$isiensi tenaga $isik dengan peman$aatan perlatan mekanik sebagai dampak positi$ kemajuan, diikuti oleh penurunan kegiatan $isik indi6idu yang bersangkutan yang menjadi a"al terjadinya obesitas.

%iantara masyarakat maju yang demikianlah angka pre6alensi NI%%M cukup menonjol. %alam hal ini rupanya adanya ketidak&seimbanganantara masukan zat gizi melalui makanan, kebutuhan zat gizi tubuh, kemampuan jaringan mencerna zat gizi yang tersedia dan ketersediaan bahan&bahan pembantu metabolisme zat gizi, misalnya hormon insulin, berakibat pada timbulnya gejala %M. Sesuai dengan klasi$ikasinya, penanganan NI%%M tidak memerlukan insulin. %engan pengaturan kembali keseimbangan antara masukan zat gizi terhadap kebutuhan dan kemampuan jaringan tubuh, gejala %M akan teratasi. -ada orang de"asa makanan yang dimanakan dimaksudkan untuk mensuplai zat gizi yang diperlukan oelh tubuh. ,ebutuhan akan enersi yang harus dimakan umumnya disesuaikan dengan jumlah enersi yang harsu dikeluarkan ('(), +1A9!. Bariasi kebutuhan enersi ini dipengaruhi oleh macam kegiatan $isik yang dilakukan, umur serta ukuran tubuh masing&masing. ,elebihan jumlah enersi yang dimakan akan disimpan dalam bentuk lemak tubuh. Makin tinggi jumlah kelebihan enersi, makin besar jumlah cadangan lemak yang akan memperbesar ukuran tubuh seseorang. 8umlah enersi yang diperlukan untuk menggerakkan tubuh, misalnya berjalan atau mengerjakan pekerjaan, akan makin tinggi dengan makin besarnya ukuran tubuh. Sebaliknya bila terjadi de$isit dalam intake enersi, maka untuk memenuhi kebutuhan basal serta kegiatan $isik akan dipergunakan cadangan yang tersedia (lemak tubuh!. -emecahan lemak tubuh yang berlangsung terus menerus akan menurunkan besaranya ukuran tubuh yang berasangkutan. -roses pembentukan cadangan dan pengurasan cadangan dengan rentang 6ariasi yang luas dan terjadi berulang kali suatu saat akan tidak berlangsung dengan sempurna, sehingga timbul gejala ketidak&seimbangan metabolisme seperti halnya pada %iabetes Mellitus. -ada orang de"asa proses pertumbuhan sudah berhenti. )leh karean itu jumlah protein yang dibutuhkan dimaksudkan hanya untuk keperluan penggantian sel&sel tubuh yang aus atau rusak akibat usia atau penyakit (regenerasi!. %emikian pula halnya dengan 6itamin dan mineral yang jumlah kebutuhannya disesuaikan dengan jumlah enersi, protein dan lemak yang dimakan. <erbagai penelitian melaporkan bah"a kebutuhan enersi erat

kaitannya dengan jumlah sel otot yang akti$ untuk keperluan yang dimaksud, yang pada pria jumlahnya lebih tingg dibandingkan dengan pada "anita. )leh karena itu perhitungan jumlah kebutuhan enersi seseorang akan lebih tepat apabila ukuran tubuh yang digunakan adalah berat badan bebas lemak (lean body mass!, yang pada praktek sehari&hari dinyatakan dalam bentuk <MI (body mass inde>!. ?immet dan ,ing (+159! dalam penelitiannya pada masyarakat Mikronesia mendapatkan korelasi yang kuat antara intake enersi, hidrat arang dan lemak. Intake lemak seseorang dapat dipakai sebagai petunjuk terjadinya NI%%M. Menurut peneliti penemuan ini perlu ditinjau kembali dengan penelitian lanjutan. Interaksi antara gizi, akti6itas $isik dan ukuran tubuh bersi$at kompleks, dan akan sulit membedakan apakah mekanisme $aktor yang satu lebih menonjol dibandingkan dengan yang lain, terutama dalam kehidupan sehari&hari. #kan tetapi, bah"a perubahan gaya hidup seseorang dapat mempengaruhi timbulnya NI%%M sudah dilaporkan oleh beberapa peneliti antara lain oleh 'atkin (+157!. ;ntuk memastikan adanya interaksi yang sama diantara masyarakat Indonesia perlu dilakukan pengamatan dengan cara&cara yang tidak berbeda dengan metode yang pernah diikuti oleh pengamat sebelumnya. 2.". Peranan Gizi Pa a Tr#pi$al Dia%ete& %i beberapa negara berkembang, terutama di daerah beriklim tropik, dikenak 2 tipe diabetes yaitu C +. @ipe ju6enile. 2. @ipe pankreatik. <ajaj (+15*! memperkirakan adanya hubungan atara mutu gizi yang buruk pada saat pertumbuhan (anak&anak! dengan gangguan $ungsi sel beta yang permanen, dan sudah terbukti pada percobaan he"an. ,asus %M banyak ditemukan di ,erala (India!, dimana rata&rata konsumsi enersi adalah +A2 &+122 kcal dan protein 9 97 g sehari. #ngka&angka yang hampir sama juga diperoleh dari masyarakat di 8a"a @imur (,ardjati dkk, +1A1! yang tidak dapat menyingkirkan kemungkinan ditemukan angka pre6alensi %M yang tidak akan jauh berbeda dengan di India.

%isamping sebab&sebab yang berhubungan dengan gizi salah, terjadinya %M diduga juga berkaitan dengan konsumsi bahan makanan yang beracun, seperti halnya singkong atau jenis umbi yang lain. %iketahui bah"a singkong (0assa6a!, terutama yang di Indonesia dikenal sebagai singkong gendru"o, mempunyai kandungan Dinamarin yang dapat diubah menjadi (0N bebas. %isamping akibatnya pada $ungsi sel darah merah terhadap transport oksigen ke jaringan tubuh, dikatakan bah"a (0N bebas tersebut dapat menimbulkan kerusakan pada sel beta kelenjar pancreas. (ipotesa ini perlu dibuktikan karena dibeberapa tempat di Indonesia singkong juga merupakan salah satu bahan makanan utama penduduk. %engan penggalakan usaha di6ersi$ikasi menu makanan rakyat, dalam rangka peningkatan tara$ gizi masyarakat, akibat sampingan yang merugikan diatas perlu dicegah.

BAB III !ETODE PENELITIAN 2.1. Hip#te&i& %iabetes mellitus tipe 2 merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua& duanya. =angguan insulin ini berkaitan dengan proses metabolisme dalam tubuh seseorang. (al tersebut berpengaruh pada proses makanan yang masuk dalam tubuh yang melalui proses metabolisme. )leh karena itu, seorang penderita diabetes mellitus tipe 2 diharapkan memiliki pengetahuan tentang kebutuhan gizi agar dapat mengetahui kebutuhan gizi tubuhnya sendiri dan dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam pola makan sehari&harinya. (ipotesa C +. @erdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kebutuhan gizi dengan pola makan pada penderita diabetes mellitus tipe 2. 2. @erdapat hubungan pola makan dengan kadar gula darah pada penderita %iabetes Mellitus. *. @erdapat hubungan antara pengaruh psikososial terhadap pola makan penderita %iabetes Mellitus 2.2. Te&t Hip#te&i& @elah dilakukan penelitian oleh %"i Nurin (2 + ! untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang kebutuhan gizi dengan pola makan pada penderita diabetes mellitus tipe 2 yang menjalani ra"at jalan di 4S% dr. Soebandi 8ember. -enelitian dilaksanakan di poliklinik penyakit dalam 4S% dr. Soebandi 8ember. %esain penelitian adalah deskripti$ analitik dengan pendekatan sur6ei korelasi. -opulasi dari penelitian ini adalah pasien ra"at jalan di -oliklinik -enyakit %alam 4S% dr. Soebandi 8ember sebanyak 2A5 orang. @eknik sampling yang digunakan adalah purposi6e sampling dengan jumlah A+ orang. -engumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk tingkat pengetahuan dan recall 29 jam untuk pola makan. ,emudian hasil penelitian tingkat pengetahuan tentang kebutuhan gizi dikategorikan menjadi kurang,

cukup, dan baik. Sedangkan untuk pola makan dikategorikan menjadi tidak sesuai dan sesuai. /ibriana (2 2! telah melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pola makan penderita diabetes melitus terhadap kadar gula darah pada pasien yang berkunjung ke Daboratorium ,linik -ratama #nalisa -ekalongan. -enelitian ini merupakan penelitian penjelasan ( e>planatory research ! yaitu menjelaskan pengaruh antara 6ariabel terikat dan 6ariabel bebas dengan pengujian hipotesis. 4ancangan penelitian ini adalah cross sectional. -opulasi dalam penelitian ini adalah penderita diabetes melitus yang sedang melakukan pemeriksaan gula darah di Daboratorium ,linik -ratama #nalisa -ekalongan pada bulan 8anuari & Maret 2 2. -eneitian yang dilakukan oleh Muhammad (endro (2 + ! tentang -engaruh -sikososial @erhadap -ola Makan -enderita %iabetes Mellitus %i 4umah Sakit ;mum %aerah ,abupaten %eli Serdang @ahun 2 1. -enelitian ini merupakan penelitian sur6ai dengan desain cross sectional study yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh psikososial terhadap pola makan penderita %M di 4S;% ,abupaten %eli Serdang. -opulasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita %M ra"at jalan di 4S;% ,abupaten %eli Serdang tahun 2 5, dan sampel diambil sebanyak A2 orang yang diambil secara acak sistematik. Metode pengumpulan data melalui "a"ancara berpedoman pada kuesioner dan $ood recall 29 jam serta studi dokumentasi dari %inas ,esehatan dan 4S;% ,abupaten %eli Serdang. #nalisis data menggunakan uji regresi logistik. 2.". Ha&il Penelitian (asil penelitian didapatkan bah"a sebagian besar responden telah memiliki tingkat pengetahuan yang baik (2 ,A3! dan pola makan yang sesuai (5A,*3!. (asil perhitungan uji statistik 0hi SEuare didapatkan nilai pF , + yang artinya (o ditolak. %apat disimpulkan bah"a terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kebutuhan gizi dengan pola makan pada penderita diabetes mellitus tipe 2 yang menjalani ra"at jalan di 4S% dr. Soebandi 8ember. (asil uji koe$isien kontingensi didapatkan nilai rF ,*7* yang artinya hubungan kedua 6ariabel tersebut lemah dan berpola positi$. ,emungkinan hal ini disebabkan oleh berbagai $aktor, diantaranya adanya bias pada alat ukur baik kuesioner tingkat pengetahuan tentang kebutuhan gizi

maupun pada data recall 29 jam. Selain hal tersebut dapat pula disebabkan karena adanya $aktor lain yang ikut mempengaruhi pola makan responden seperti kurangnnya kesadaran responden untuk mematuhi program diet, sikap yang positi$, kesukaan makan, budaya makan, dan kebiasaan makan yang buruk. (asil penelitian di Daboratorium ,linik -ratama #nalisa -ekalongan menunjukan bah"a umur sampel paling banyak (52,7 3! terdapat pada kelompok umur de"asa tua (breaking do"o process! 2 &71 tahun, -ola makan sampel terbanyak (21,2 3! terdapat pada pola makan yang tidak baik yaitu jika salah satu dari ketepatan jenis makanan, ketepatan jumlah kalori atau ketepatan "aktu makan tidak tepat. ,adar gula darah buruk (GG2 mg:dl! dengan persentase terbanyak pada sampel dengan pola 3. #da hubungan yang makan tidak baik (9+,2 3!. %ari hasil uji statistik didapatkan persentase kadar gula darah buruk dengan pola makan tidak baik sebesar A7, signi$ikan antara pola makan dengan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus dengan pH , 2(pF , 2*!. %an dengan uji koe$isien kontingensi (0! diperoleh ,**2, dengan signi$ikansi , 2*. (al ini menunjukan adanya hubungan yang lemah. (asil penelitian yang dilakukan oleh Muhammad (endro (2 Sakit ;mum %aerah ,abupaten %eli Serdang @ahun 2 1! tentang -engaruh -sikososial @erhadap -ola Makan -enderita %iabetes Mellitus %i 4umah 1.menunjukkan 55, 3 pola makan penderita %M termasuk kategori tidak sesuai. (asil uji regresi logistik menunjukkan $aktor psikososial paling berpengaruh signi$ikan terhadap pola makan penderita %M ra"at jalan di 4S;% ,abupaten %eli Serdang adalah 6ariabel moti6asi diri (pF , + !I< (e>p! F 1,122!. %isarankan kepada %inas ,esehatan ,abupaten %eli Serdang agar meningkatkan moti6asi penderita %M untuk rutin berobat, memeriksakan kesehatannya dan mengikuti program diet dalam pengobatan %M melalui upaya program promosi kesehatan bagi penderita %M. %isarankan kepada 4S;% ,abupaten %eli Serdang untuk meningkatkan konseling dan penyuluhan yang bersi$at kontinu terhadap seluruh pasien %M ra"at jalan maupun ra"at inap tentang program diet bagi penderita %M dan berbagai upaya pencegahan risiko peningkatan kadar gula darah serta risiko kecacatan bagi penderita %M.

2.'.

Learning I&&(e

-ola Makan C 4i"ayat Makan ,onsumsi -angan =aya hidupC akti6itas : olahraga kebiasan merokok kebiasaan mengkonsumsi alkohol. %e$isiensi insulin akibat kerusakan sel beta pankreas dalam tubuhnya menyebabkan kekurangan hormon insulin %iabetes Mellitus @ype 2

%iabetes Mellitus @ype +

BAB I) *ESI!PULAN %apat disimpulkan bah"a terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kebutuhan gizi dengan pola makan pada penderita diabetes mellitus tipe 2 yang menjalani ra"at jalan di 4S% dr. Soebandi 8ember. (asil penelitian menunjukan bah"a umur sampel paling banyak (52,7 3! terdapat pada kelompok umur de"asa tua (breaking do"o process! 2 &71 tahun, -ola makan sampel terbanyak (21,2 3! terdapat pada pola makan yang tidak baik yaitu jika salah satu dari ketepatan jenis makanan, ketepatan jumlah kalori atau ketepatan "aktu makan tidak tepat. ,adar gula darah buruk (GG2 mg:dl! dengan persentase terbanyak 3. #da pada sampel dengan pola makan tidak baik (9+,2 3!. %ari hasil uji statistik didapatkan persentase kadar gula darah buruk dengan pola makan tidak baik sebesar A7, hubungan yang signi$ikan antara pola makan dengan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus dengan pH , 2(pF , 2*!. %an dengan uji koe$isien kontingensi (0! diperoleh ,**2, dengan signi$ikansi , 2*. (al ini menunjukan adanya hubungan yang lemah. (asil penelitian yang dilakukan oleh Muhammad (endro (2 Sakit ;mum %aerah ,abupaten %eli Serdang @ahun 2 1! tentang -engaruh -sikososial @erhadap -ola Makan -enderita %iabetes Mellitus %i 4umah 1.menunjukkan 55, 3 pola makan penderita %M termasuk kategori tidak sesuai. (asil uji regresi logistik menunjukkan $aktor psikososial paling berpengaruh signi$ikan terhadap pola makan penderita %M ra"at jalan di 4S;% ,abupaten %eli Serdang adalah 6ariabel moti6asi diri (pF , + !I< (e>p! F 1,122!. -erubahan gaya hidup merupakan salah satu yang dapat menimbulkan tingginya angka kasus diabetes dikarenakan pergeseran gaya hidup masyarakat di era globalisasi, khususnya yang bermukim di ka"asan perkotaan karena mudahnya mendapatkan makanan yang siap saji. Menurut buku %iabetes (2 9!, salah satu aspek paling menonjol adalah tingginya konsumsi makanan gaya barat yaitu tinggi karbohidrat, protein dari he"ani dan lemak yang kandungan seratnya rendah serta dibarengi dengan minuman ringan yang kadar gulanya tinggi.

,ebiasaan dan pola makan yang salah juga meningkatkan risiko terkena diabetes. ,urang gizi (malnutrisi! dapat merusak pankreas, sedangkan obesitas (gemuk berlebihan! mengakibatkan gangguan kerja insulin. ,urang gizi dapat terjadi pada janin lantaran ibunya merokok atau mengonsumsi alcohol dan diet ketat. -erlu pengadan tenaga kerja #hli =izi sebagai konsultan gizi bagi penderita diabetes melitus karena konsultasi:penyuluhan gizi merupakan bagian penting dan tidak dapat dipisahkan dari upaya pera"atan penderita diabetes mellitus. %isarankan kepada tenaga kesehatan agar meningkatkan moti6asi penderita %M untuk rutin berobat, memeriksakan kesehatannya dan mengikuti program diet dalam pengobatan %M melalui upaya program promosi kesehatan bagi penderita %M. -eningkatkan konseling dan penyuluhan yang bersi$at kontinu terhadap seluruh pasien %M ra"at jalan maupun ra"at inap tentang program diet bagi penderita %M dan berbagai upaya pencegahan risiko peningkatan kadar gula darah serta risiko kecacatan bagi penderita %M. -rogram perbaikan gizi di Indonesia, diarahkan pada peningkatan kuantitas dan kualitas makanan. <elum adanya pedoman yang nyata akan tara$ gizi yang dianggap optimal membuka peluang terjadinya gizi lebih dan yang diketahui cenderung lebih mudah jatuh dalam diabetes mellitus. %isamping itu, usaha di6ersi$ikasi menu makanan rakyat, perlu diimbangi dengan kegiatan&kegiatan lain untuk membebaskan bahan makanan yang potensial untuk dimakan dari racun yang dapat merugikan pertumbuhan jaringan dalam tubuh manusia.

DA+TAR PUSTA*A %"i Nurin #ini, @ingkat pengetahuan tentang kebutuhan gizi dengan pola makan pada penderita diabetes mellitus tipe 2 yang menjalani ra"at jalan di 4S% dr. Soebandi @ahun 2 + . 8ember. #6ailable online at httpC::digilib.unej.ac.id:gdl92:gdl.phpJmodFbro"seKopFreadKidFgdlhub&gdl& d"inurinai&2*++(diakses 2* )ktober 2 + !. /ibriana, %ian (2 2!, (ubungan -ola Makan %engan ,adar =ula %arah -ada Penderita Diabetes Mellitus. #6ailable online at httpC::""".$km.undip.ac.id(diakses 2* )ktober 2 + ! #nonim. 2 . httpC::"""."ho.int:bmi:inde>.jspJintropageFintro*.html

,homsan, #. 2 , Teknik Pengukuran Gizi. BogorC 8urusan =izi Masyarakat dan Sumber daya keluarga, /akultas -ertanian, I-<. (endro, 2 1. -engaruh -sikososial @erhadap -ola Makan -enderita %iabetes Mellitus %i 4umah Sakit ;mum %aerah ,abupaten %eli Serdang @ahun 2 1. #6ailable online at httpC::repository.usu.ac.id:handle:+2*927A51:2 +72 (diakses2* )ktober 2 + !. 4eta. 2 5. %iet ;ntuk Menghindari -eningkatan 4isiko %iabetes @ipe 2. httpC::""".pera"atonline.com:inde>.phpJ optionFcomLcontentK6ie"FarticleKcatidFACkep&komunitasKidF9+Cdiet& untuk&menghindari&peningkatan&risiko&diabetes&tipe&2KItemidF7 M2* )ktober 2 + N 7. Ramuan Herbal Untuk Diabetes Mellitus. -enebar S"adaya, 2. Sehat Dengan Menu Berserat. @rubus #gri"idya, 9. Terapi us untuk Diabetes Mellitus. #gro Media

Subroto, #hkam, 2 8akarta.

Sulistijani, %ina #goes, 2 8akarta.

;tami, -rapti dan @im Dentera, 2 -ustaka, 8akarta. 'aspadji,dkk.2

9. Pedoman Diet Diabetes Mellitus. <alai -ustaka. /,.;I.8akarta

httpC::""".pera"atonline.com:inde>.phpJ optionFcomLcontentK6ie"FarticleKcatidFACkep&komunitasKidF9+Cdiet&untuk& menghindari&peningkatan&risiko&diabetes&tipe&2KItemidF7 httpC::""".scribd.com:doc:+19292 2:-eranan&=izi&%alam&%iabetes&Mellitu

Anda mungkin juga menyukai