Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Abortus provocatus adalah istilah Latin yang secara resmi dipakai dalam kalangan
kedokteran dan hukum. Maksudnya adalah dengan sengaja mengakhiri kehidupan
kandungan dalam rahim seseorang perempuan hamil. Karena itu abortus provocatus
harus dibedakan dengan abortus spontaneus, dimana kandungan seorang perempuan
hamil dengan spontan gugur. Jadi perlu dibedakan antara abortus yang disengaja dan
abortus spontan.
!ecara medis abortus dimengerti sebagai penghentian kehamilan selama janin belum
viable, belum dapat hidup mandiri di luar rahim, artinya sampai kira"kira #$ minggu atau
sampai a%al trimester ketiga.
B. &ujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui macam"macam
abortus, e'ek samping(risiko, penatalaksanaan pasca abortus, diagnostik serta teknik
pengeluaran abortus.
)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang
dari #* minggu atau berat janin kurang dari +** gram.
,stilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
dapat hidup di luar kandungan.
Berdasarkan variasi berbagai batasan yang ada tentang usia ( berat lahir janin viable
-yang mampu hidup di luar kandungan., akhirnya ditentukan suatu batasan abortus
sebagai pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat +** g atau usia kehamilan
#* minggu. -terakhir, /01(2,31 )445 6 ## minggu.
B. Etiologi
Abortus dapat terjadi karena beberapa sebab yaitu 6
). Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, biasanya menyebabkan abortus pada kehamilan
sebelum usia 5 minggu. 2aktor yang menyebabkan kelainan ini adalah 6
a. Kelainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma 7
b. Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang sempurna
c. 8engaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat"obatan temabakau dan alcohol
#. Kelainan pada plasenta, misalnya endarteritis vili korialis karena hipertensi menahun
9. 2aktor maternal seperti pneumonia, typus, anemia berat, keracunan dan
toksoplasmosis.
$. Kelainan traktus genetalia, seperti inkompetensi serviks -untuk abortus pada trimester
kedua., retroversi uteri, mioma uteri dan kelainan ba%aan uterus.
8enyebab dari segi Maternal
8enyebab secara umum6
,n'eksi akut
). virus, misalnya cacar, rubella, hepatitis.
#. ,n'eksi bakteri, misalnya streptokokus.
9. 8arasit, misalnya malaria.
#
,n'eksi kronis
). !i'ilis, biasanya menyebabkan abortus pada trimester kedua.
#. &uberkulosis paru akti'.
9. Keracunan, misalnya keracunan tembaga, timah, air raksa, dll.
$. 8enyakit kronis, misalnya 6
). hipertensi
#. nephritis
9. diabetes
$. anemia berat
+. penyakit jantung
:. to;emia gravidarum
+. 3angguan 'isiologis, misalnya !yok, ketakutan, dll.
:. &rauma 'isik.
8enyebab yang bersi'at lokal6
). 2ibroid, inkompetensia serviks.
#. <adang pelvis kronis, endometrtis.
9. <etroversi kronis.
$. 0ubungan seksual yang berlebihan se%aktu hamil, sehingga menyebabkan hiperemia
dan abortus
8enyebab dari segi Janin
). Kematian janin akibat kelainan ba%aan.
#. Mola hidatidosa.
9. 8enyakit plasenta dan desidua, misalnya in'lamasi dan degenerasi.
9
C. Patogenesis
8ada a%al abortus terjadi perdarahan desiduabasalis, diikuti nekrosis jaringan sekitar
yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus.
Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.
8ada kehamilan kurang dari : minggu, villi kotaris belum menembus desidua secara
dalam, jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. 8ada kehamilan 5 sampai )$
minggu, penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan sempurna dan
menimbulkan banyak perdarahan. 8ada kehamilan lebih dari )$ minggu, janin
dikeluarkan lebih dahulu daripada plasenta. 0asil konsepsi keluar dalam berbagai
bentuk, seperti kantong kosong amnion atau benda kecil yang tak jelas bentuknya
-lighted ovum. janin lahir mati, janin masih hidup, mola kruenta, 'etus kompresus,
maserasi atau 'etus papiraseus.
D. Manifetasi Klinis
&erlambat haid atau amenore kurang dari #* minggu.
8ada pemeriksaan 'isik 6 Keadaan umum tampak lemah atau kesadaran menurun,
tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu
badan normal atau meningkat.
8erdarahan pervaginam, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi
<asa mulas atau keram perut di daerah atas sim'isis, sering disertai nyeri pinggang
akibat kontraksi uterus
8emeriksaan ginekologi 6
a. ,nspeksi vulva 6 perdarahan pervaginam ada ( tidak jaringan hasil
konsepsi, tercium(tidak bau busuk dari vulva
b. ,nspekulo 6 perdarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau
sudah tertutup, ada(tidak jaringan keluar dari ostium, ada(tidak cairan atau
jaringan berbau busuk dari ostium.
c. =olok vagina 6 porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau
tidak jaringan dalam kavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia
kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa,
kavum >ouglasi, tidak menonjol dan tidak nyeri.
$
E. Pemeriksaan Penunjang
&es kehamilan 6 positi' bila janin masih hidup, bahkan # ? 9
minggu setelah abortus
8emeriksaan >oppler atau @!3 untuk menentukan apakah
janin masih hidup
8emeriksaan kadar 'ibrinogen darah pada missed abortion
+
. Kom!likasi
8erdarahan, per'orasi, syok dan in'eksi
8ada missed abortion dengan retensi lama hasil konsepsi dapat terjadi kelainan
pembekuan darah.
". #enis $#enis A%ortus
A%ortus !ro&okatus
Abortus provokatus merupakan jenis abortus yang sengaja dibuat(dilakukan, yaitu
dengan cara menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibu.
Merupakan 5* A dari semua kasus abortus -Anonim,)45)..
8ada umumnya bayi dianggap belum dapat hidup diluar kandungan apabila usia
kehamilan belum mencapai #5 minggu, atau berat badan bayi kurang dari )*** gram,
%alaupun terdapat beberapa kasus bayi dengan berat diba%ah )*** gram dapat terus
hidup. 8engelompokan Abortus provokatus secara lebih spesi'ik6
Abortus 8rovokatus Medisinalis(Arti'icialis(&herapeuticus, abortus yang dilakukan
dengan disertai indikasi medik. >i ,ndonesia yang dimaksud dengan indikasi medik
adalah demi menyelamatkan nya%a ibu. !yarat"syaratnya6
). >ilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dan ke%enangan
untuk melakukannya -yaitu seorang dokter ahli kebidanan dan penyakit
kandungan. sesuai dengan tanggung ja%ab pro'esi.
#. 0arus meminta pertimbangan tim ahli -ahli medis lain, agama, hukum,
psikologi..
9. 0arus ada persetujuan tertulis dari penderita atau suaminya atau keluarga
terdekat.
$. >ilakukan di sarana kesehatan yang memiliki tenaga(peralatan yang
memadai, yang ditunjuk oleh pemerintah.
+. 8rosedur tidak dirahasiakan.
:. >okumen medik harus lengkap.
Abortus 8rovokatus Kriminalis, aborsi yang sengaja dilakukan tanpa adanya indikasi
medik -ilegal.. Biasanya pengguguran dilakukan dengan menggunakan alat"alat atau
obat"obat tertentu.
:
Abortus 8rovokatus Kriminalis
Abortus provokatus kriminalis sering terjadi pada kehamilan yang tidak dikehendaki.
Ada beberapa alasan %anita tidak menginginkan kehamilannya6
Alasan kesehatan, di mana ibu tidak cukup sehat untuk hamil.
Alasan psikososial, di mana ibu sendiri sudah enggan(tidak mau untuk punya anak
lagi.
Kehamilan di luar nikah.
Masalah ekonomi, menambah anak berarti akan menambah beban ekonomi keluarga.
Masalah sosial, misalnya kha%atir adanya penyakit turunan, janin cacat.
Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan atau akibat incest -hubungan antar
keluarga..
!elain itu tidak bisa dilupakan juga bah%a kegagalan kontrasepsi juga termasuk
tindakan kehamilan yang tidak diinginkan.
Alasan untuk melakukan tin'akan A%ortus Pro&okatus
Abortus 8rovokatus Medisinalis
Abortus yang mengancam -threatened abortion. disertai dengan perdarahan yang
terus menerus, atau jika janin telah meninggal -missed abortion..
Mola 0idatidosa atau hidramnion akut.
,n'eksi uterus akibat tindakan abortus kriminalis.
8enyakit keganasan pada saluran jalan lahir, misalnya kanker serviks atau jika
dengan adanya kehamilan akan menghalangi pengobatan untuk penyakit keganasan
lainnya pada tubuh seperti kanker payudara.
8rolaps uterus gravid yang tidak bisa diatasi.
&elah berulang kali mengalami operasi caesar.
8enyakit"penyakit dari ibu yang sedang mengandung, misalnya penyakit jantung
organik dengan kegagalan jantung, hipertensi, nephritis, tuberkulosis paru akti',
toksemia gravidarum yang berat.
8enyakit"penyakit metabolik, misalnya diabetes yang tidak terkontrol yang disertai
komplikasi vaskuler, hipertiroid, dan lain"lain.
B
Cpilepsi, sklerosis yang luas dan berat.
0iperemesis gravidarum yang berat, dan chorea gravidarum.
3angguan ji%a, disertai dengan kecenderungan untuk bunuh diri. 8ada kasus seperti
ini, sebelum melakukan tindakan abortus harus dikonsultasikan dengan psikiater.
AKIBA( AB)*(US P*)+)KA(US
). 8er'orasi
#. luka pada serviks uteri
9. pelekatan pada kavum uteri
$. perdarahan
+. in'eksi dan lain"lain
Cara $ ,ara A%ortus Pro&okatus Kriminalis Kekerasan Mekanik -
). @mum
a. Latihan olahraga berlebihan
b. Daik kuda berlebihan
c. Mendaki gunung, berenang, naik turun tangga
d. &ekanan ( trauma pada abdomen
/anita cemas akan kehilangan kehamilannya karena olah raga yang berlebih dan
mungkin kekerasan yang berpengaruh terhadap janinnya. Aktivitas hiruk pikuk,
mengendarai kuda biasanya tidak e'ekti' dan beberapa %anita mencari kekerasan dari
suaminya. Meninju dan menendang perut sudah umum dan kematian akibat ruptur organ
dalam seperti hati, limpa atau pencernaan, telah banyak dilaporkan. ,ronisnya, uterus
biasanya masih dalam kondisi baik.
#. Lokal
a. Memasukkan alat"alat yang dapat
menusuk kedalam vagina 6 pensil, paku, jeruji sepeda
b. Alat merenda, kateter atau alat
penyemprot untuk menusuk atau menyemprotkan cairan kedalam uterus untuk
melepas kantung amnion
c. Alat untuk memasang ,@>
5
d. Alat yang dapat dilalui arus listrik
e. Aspirasi jarum suntik
Metode hisapan sering digunakan pada aborsi yang merupakan cara yang ilegal secara
medis %alaupun dilakukan oleh tenaga medis. &abung suntik yang besar dilekatkan pada
ujung kateter yang dapat dilakukan penghisapan yang berakibat ruptur dari chorionic sac
dan mengakibatkan abortus. =ara ini aman asalkan metode aseptic dijalankan, jika
penghisapan tidak lengkap dan masih ada sisa dari hasil konsepsi maka dapat
mengakibatkan in'eksi.
&ujuan dari merobek kantong kehamilan adalah jika kantong kehamilan sudah rusak
maka secara otomatis janin akan dikeluarkan oleh kontraksi uterus. ,ni juga dapat
mengakibatkan dilatasi saluran cerviks, yang dapat mengakhiri kehamilan. !emua alat
dapat digunakan dari pembuka operasi sampai jari"jari dari ban sepeda. 8aramedis yang
melakukan abortus suka menggunakan kateter yang kaku. Jika digunakan oleh dokter
maupun suster, yang melakukan mempunyai pengetahuan anatomi dan menggunakan
alat yang steril maka resikonya semakin kecil. Akan tetapi orang a%am tidak mengetahui
hubungan antara uterus dan vagina. Alat sering digunakan dengan cara didorong ke
belakang yang orang a%am percayai bah%a keadaan cerviks di depan vagina. 8ermukaan
dari vagina dapat menjadi rusak dan alat mungkin masuk ke usus bahkan hepar. 8enetrasi
dari ba%ah atau tengah vagina dapat juga terjadi per'orasi. Jika cerviks dimasuki oleh
alat, maka cerviks dapat ruptur dan alat mungkin masuk le%at samping. 8ermukaan luar
dapat cedera dengan pengulangan, usaha yang ceroboh yang berusaha mengeluarkan
benda yang terlalu tebal ke saluran yang tidak membuka. Jika sukses mele%ati saluran
dari uterus, mungkin langsung didorong ke 'undus, yang akan merusak peritoneal cavity.
Bahaya dari penggunaan alat adalah pendarahan dan in'eksi. 8er'orasi dari dinding
vagina atau uterus dapat menyebabkan pendarahan, yang mungkin diakibatkan dari luar
atau dalam. !epsis dapat terjadi akibat penggunaan alat yang tidak steril atau kuman
berasal dari vagina dan kulit. Bahaya yang lebih ringan-termasuk penggunaan jarum
suntik. adalah cervical shock. ,ni dapat membuat dilatasi cerviks, dalam keadaaan pasien
yang tidak dibius, alat mungkin menyebabkan vagal re'leks, yang melalui sistem sara'
parasimpatis, yang dapat mengakibatkan cardiac arrest. ,ni merupakan mekanisme yang
berpotensi menimbulkan ketakutan yang dapat terjadi pada orang yang melakukan
4
abortus kriminalis. Kekerasan Kimia%i ( 1bat"obatan atau Bahan"bahan yang Bekerja
8ada @terus Berbagai macam Eat yang digunakan baik secara lokal maupun melalui
mulut telah banyak digunakan untuk menggugurkan kandungan. Beberapa Eat
mempunyai e'ek yang baik sedangkan beberapa lainnya berbahaya. Fat yang digunakan
secara lokal contohnya 'enol dan lysol, merkuri klorida, potassium permagnat, arsenik,
'ormaldehid, dan asam o;alat. !emua mempunyai bahaya sendiri, baik dari korosi lokal
maupun e'ek sistemik jika diserap. 8seudomembran yang nekrotik mungkin berasal dari
vagina dan kerusakan cerviks mungkin terjadi. 8otasium permangat adalah Eat yang
muncul selama perang yang terakhir dan berlangsung beberapa tahun, :+* kasus
dilaporkan hingga tahun )4+4, yang parah hanya beberapa. ,ni dapat menyebabkan
nekrosis pada vagina jika diserap yang dapat mempunyai e'ek sistemik yang 'atal
termasuk kerusakan ginjal. 8ermanganat dapat menyebabkan pendarahan vagina dari
nekrosis, yang mana dapat membahayakan janin
)*
A%ortus S!ontan
Gaitu abortus yang terjadi tanpa tindakan dan terjadi dengan sendirinya -/ibo%o dan
/iknjosastro,)444.. Jenis abortus spontan merupakan #* A dari semua abortus
-Anonim,)45)..
>iagnosis
Berdasarkan keadaan janin yang sudah dikeluarkan, abortus dibagi atas 6
). Abortus iminens, perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari #* minggu,
tanpa ada tanda"tanda dilatasi serviks yang meningkat.
#. Abortus insipiens, bila perdarahan diikuuti dengan dilatasi serviks.
9. Abortus inkomplit, bila sudah sebagian jaringan janin dikeluarkan dari uterus. Bila
abortus inkomplit disertai in'eksi genetalia disebut abortus in'eksiosa
$. Abortus komplit, bila seluruh jaringan janin sudah keluar dari uterus
+. Missed abortion, kematian janin sebelum #* minggu, tetapi tidak dikeluarkan selama 5
minggu atau lebih.
:. Abortus 0abitualis, abortus yang terjadi sebanyak tiga kali berturut"turut atau lebih
))
8roses abortus dapat berlangsung spontan -suatu peristi%a patologis., atau
arti'isial ( terapeutik -suatu peristi%a untuk penatalaksanaan masalah ( komplikasi..
Abortus spontan diduga disebabkan oleh 6
" kelainan kromosom -sebagian besar kasus.
" in'eksi -chlamydia, mycoplasma dsb.
" gangguan endokrin -hipotiroidisme, diabetes mellitus.
" oksidan -rokok, alkohol, radiasi dan toksin.
Proses A%ortus 'a!at 'i%agi atas . ta/a! - a%ortus imminens0 a%ortus insi!iens0
a%ortus inkom!let 'an a%ortus kom!let.
1. A%ortus Iminens
Abortus ,mminens adalah peristi%a terjadinya perdarahan dari uterus pada
kehamilan sebelum #* minggu, di mana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa
adanya dilatasi serviks. =iri 6 perdarahan pervaginam, dengan atau tanpa disertai
kontraksi, serviks masih tertutup. Jika janin masih hidup, umumnya dapat bertahan
bahkan sampai kehamilan aterm dan lahir normal. Jika terjadi kematian janin, dalam
%aktu singkat dapat terjadi abortus spontan. 8enentuan kehidupan janin dilakukan
ideal dengan ultrasonogra'i, dilihat gerakan denyut jantung janin dan gerakan janin.
Jika sarana terbatas, pada usia di atas )#"): minggu denyut jantung janin dicoba
didengarkan dengan alat >oppler atau Laennec. Keadaan janin sebaiknya segera
ditentukan, karena mempengaruhi rencana penatalaksanaan ( tindakan.
Penatalaksanaan
,stirahat baring agar aliran darah ke uterus bertambah dan rangsang mekanik
berkurang.
8eriksa denyut nadi dan suhu badan dua kali sehari bila pasien tidak panas dan
tiap empat jam bila pasien panas
&es kehamilan dapat dilakukan. Bila hasil negati' mungkin janin sudah mati.
8emeriksaan @!3 untuk menentukan apakah janin masih hidup.
Berikan obat penenang, biasanya 'enobarbiotal 9 ; 9* mg, Berikan preparat
hematinik misalnya sul'as 'erosus :** ? ).*** mg
)#
>iet tinggi protein dan tambahan vitamin =
Bersihkan vulva minimal dua kali sehari dengan cairan antiseptik untuk
mencegah in'eksi terutama saat masih mengeluarkan cairan coklat.
2. A%ortus Insi!iens
Abortus insipiens adalah peristi%a terjadinya perdarahan dari uterus pada
kehamilan sebelum #* minggu, dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat,
tetapi hasil konsepsi masih berada di dalam uterus.
=iri 6 perdarahan pervaginam, dengan kontraksi makin lama makin kuat makin
sering, serviks terbuka.
8enatalaksanaan 6
Bila perdarahan tidak banyak, tunggu terjadinya abortus spontan tanpa
pertolongan selama 9: jam dengan diberikan mor'in
8ada kehamilan kurang dari )# minggu, yang biasanya disertai perdarahan,
tangani dengan pengosongan uterus memakai kuret vakum atau cunam abortus,
disusul dengan kerokan memakai kuret tajam. !untikkan ergometrin *,+ mg
intramuskular.
8ada kehamilan lebih dari )# minggu, berikan in'us oksitosin )* ,@ dalam
deksrtose +A +** ml dimulai 5 tetes per menit dan naikkan sesuai kontraksi
uterus sampai terjadi abortus komplit.
Bila janin sudah keluar, tetapi plasenta masih tertinggal, lakukan pengeluaran
plasenta secara manual.
3. A%ortus Inkom!lit
Abortus inkompletus adalah peristi%a pengeluaran sebagian hasil konsepsi
pada kehamilan sebelum #* minggu, dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.
=iri 6 perdarahan yang banyak, disertai kontraksi, serviks terbuka, sebagian jaringan
keluar.
8enatalaksanaan 6
Bila disertai syok karena perdarahan, berikan in'us cairan Da=l 'isiologis atau
ringer laktat dan selekas mungkin ditrans'usi darah
!etelah syok diatasi, lakukan kerokan dengan kuret tajam lalu suntikkan
ergometrin *,# mg intramuskular
)9
Bila janin sudah keluar, tetapi plasenta masih tertinggal, lakukan pengeluaran
plasenta secara manual.
Berikan antibiotik untuk mencegah in'eks
.. A%ortus Kom!lit
Abortus kompletus adalah terjadinya pengeluaran lengkap seluruh jaringan
konsepsi sebelum usia kehamilan #* minggu.
=iri 6 perdarahan pervaginam, kontraksi uterus, ostium serviks sudah menutup, ada
keluar jaringan, tidak ada sisa dalam uterus.
>iagnosis komplet ditegakkan bila jaringan yang keluar juga diperiksa
kelengkapannya.
8enatalaksanaan 6
Bila kondisi pasien baik, berikan ergometrin 9 ; ) tablet selama 9 ? + hari
Bila pasien anemia, berikan hematinik seperti sul'as 'erosus atau trans'usi
darah
Berikan antibiotik untuk mencegah in'eksi
Anjurkan pasien diet tinggi protein, vitamin dan mineral.
4. A%ortus A%ortion
Kematian janin dan nekrosis jaringan konsepsi tanpa ada pengeluaran selama
lebih dari $ minggu atau lebih -beberapa buku 6 5 minggu H..
Biasanya didahului tanda dan gejala abortus imminens yang kemudian menghilang
spontan atau menghilang setelah pengobatan.
8enatalaksaan 6
Bila kadar 'ibrinogen normal, segera keluarkan jaringan konsepsi dengan
cunam ovum lalu dengan kuret tajam
Bila kadar 'inrinogen rendah, berikan 'ibrinogen kering atau segar sesaat
sebelum atau ketika mengeluarkan konsepsi
8ada kehamilan kurang dari )# minggu, lakukan pembukaan serviks dengan
gagang laminaria selama )# jam lalu dilakukan dilatasi serviks dengan dalatator
0egar kemudian hasil konsepsi diambil dengan cunam ovum lalu dengan kuret
tajam.
)$
8ada kehamilan lebih dari )# minggu, berikan dietilstilbestrol 9 ; + mg lalu
in'us oksitosin )* ,@ dalam dektrose +A sebanyak +** ml mulai #* tetes per
menit dan naikkan dosis sampai ada kontraksi uterus. 1ksitosin dapat diberikan
sampai )** ,@ dalam 5 jam. Bila tidak berhasil, ulang in'us oksitosin setelah
pasien istirahat satu hari.
Bila 'undus uteri sampai # jari ba%ah pusat, keluarkan hasil konsepsi dengan
menyuntik larutan garam #*A dalam kavum uteri melalui dinding perut.
5. A%ortus Se!tik
!epsis akibat tindakan abortus yang terin'eksi -misalnya dilakukan oleh
dukun atau a%am.. Bahaya terbesar adalah kematian ibu.
Abortus septik harus dirujuk kerumah sakit
8enanggulangan in'eksi 6
). 1bat pilihn pertama 6 penisilin prokain 5**.*** ,@ intramuskular tiap )# jam
ditambah kloram'enikol ) gr peroral selanjutnya +** mg peroral tiap : jam
#. 1bat pilihan kedua 6 ampisilin ) g peroral selanjutnya +** g tiap $ jam
ditambah metronidaEol +*** mg tiap : jam
9. 1bat pilihan lainnya 6 ampisilin dan kloram'enikol, penisilin, dan
metronidaEol, ampisilin dan gentamisin, penisilin dan gentamisin.
&ingkatkan asupan cairan
Bila perdarahan banyak , lakukan trans'usi darah
). >alam #$ jam sampai $5 jam setelah perlindungan antibiotik
atau lebih cepat lagi bila terjadi perdarahan, sisa konsepsi harus dikeluarkan
dari uterus.
6. A%ortus (era!eutik
>ilakukan pada usia kehamilan kurang dari )# minggu, atas pertimbangan (
indikasi kesehatan %anita di mana bila kehamilan itu dilanjutkan akan
membahayakan dirinya, misalnya pada %anita dengan penyakit jantung, hipertensi,
penyakit ginjal, korban perkosaan-masalah psikis.. >apat juga atas pertimbangan
indikasi kelainan janin yang berat. 8ada pasien yang menolak dirujuk beri
pengobatan sama dengan yang diberikan pada pasien yang hendak dirujuk selama )*
hari.
)+
>irumah !akit 6
<a%at pasien di ruangan khusus untuk kasus in'eksi
Berikan antibiotik intravena, penisilin )*"#* juta ,@ dan streptomisin # g
,n'us cairan Da=l 'isiologis atau ringer laktat disesuaikan kebutuhan cairan
8antau ketat keadaan umum, tekanan darah , denyut nadi dan suhu badan
1ksigenasi bila diperlukan, kecepatan : ? 5 liter per menit
8asang kateter 2olley untuk memantau produksi urin
8emeriksaan laboratorium 6 darah lengkap, hematokrit, golongan darah serta
reaksi silang, analisi gas darah, kultur darah, dan tes resistensi.
Apabila kondisi pasien sudah membaik dan stabil, segera lakukan
pengangkatan sumber in'eksi
Abortus septik dapat mengalami komplikasi menjadi syok septik yang tanda"
tandanya ialah panas tinggi atau hipotermi, bradikardi, ikterus, kesadaran
menurun, tekanan darah menurun dan sesak na'as
P*INSIP
8erdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari )# minggu
). jangan langsung dilakukan kuretase
#. tentukan dulu janin mati atau hidup. Jika memungkinkan periksa dengan @!3
9. jangan terpengaruh hanya dengan pemeriksaan B"0=3 yang positi', karena
meskipun janin sudah mati, B"0=3 mungkin masih tinggi, bisa bertahan #
bulan setelah kematian janin
H. Diagnostik
). Anamnesis 6 perdarahan, haid terakhir, pola siklus haid, ada tidak
gejala ( keluhan lain, cari 'aktor risiko ( predisposisi. <i%ayat penyakit umum dan
ri%ayat obstetri ( ginekologi.
#. 8rinsip 6 %anita usia reprodukti' dengan perdarahan per vaginam
abnormal 0A<@! selalu dipertimbangkan kemungkinan adanya kehamilan.
9. 8emeriksaan 'isis umum 6 keadaan umum, tanda vital, sistematik.
J,KA keadaan umum buruk lakukan resusitasi dan stabilisasi segera I
):
$. 8emeriksaan ginekologi 6 ada tidaknya tanda akut abdomen. Jika
memungkinkan, cari sumber perdarahan 6 apakah dari dinding vagina, atau dari
jaringan serviks, atau darah mengalir keluar dari ostium
+. Jika diperlukan, ambil darah ( cairan ( jaringan untuk pemeriksaan
penunjang -ambil sediaan !CBCL@M pemeriksaan vaginal touche.
:. 8emeriksaan vaginal touche 6 hati"hati. Bimanual tentukan besar dan
letak uterus. &entukan juga apakah satu jari pemeriksa dapat dimasukkan ke dalam
ostium dengan M@>A0 ( lunak, atau tidak -melihat ada tidaknya dilatasi serviks..
Jangan dipaksa. Adneksa dan parametrium diperiksa, ada tidaknya massa atau tanda
akut lainnya.
I. (eknik Pengeluaran Sisa A%ortus
8engeluaran jaringan pada abortus 6 setelah serviks terbuka -primer maupun dengan
dilatasi., jaringan konsepsi dapat dikeluarkan secara manual, dilanjutkan dengan
kuretase.
). !ondage, menentukan posisi dan ukuran uterus.
#. Masukkan tang abortus sepanjang besar uterus, buka dan putar 4*o
untuk melepaskan jaringan, kemudian tutup dan keluarkan jaringan tersebut.
9. !isa abortus dikeluarkan dengan kuret tumpul, gunakan sendok
terbesar yang bisa masuk.
$. 8astikan sisa konsepsi telah keluar semua dengan eksplorasi jari
maupun kuret
Pertim%angan
Kehamilan lebih dari )# minggu sebaiknya diselesaikan dengan prostaglandin
misoprostol intravaginal. atau in'us oksitosin dosis tinggi -#*"+* @(drip..
Kini dengan alat hisap dan kanul plastik dapat dikeluarkan jaringan konsepsi dengan
trauma minimal, terutama misalnya pada kasus abortus mola.
Jaringan konsepsi dikirim untuk pemeriksaan patologi anatomi, agar dapat
diidenti'ikasi kelainan villi. Bahaya ( komplikasi yang dapat terjadi pasca mola adalah
keganasan -penyakit tro'oblastik gestasional ganas ( 8&3..
)B
aktor risiko 7 !re'is!osisi 8ang 9'i'uga: %er/u%ungan 'engan terja'in8a a%ortus
). @sia ibu yang lanjut
#. <i%ayat obstetri ( ginekologi yang kurang baik
9. <i%ayat in'ertilitas
$. Adanya kelainan ( penyakit yang menyertai kehamilan -misalnya diabetes, penyakit gh
,munologi sistemik dsb..
+. berbagai macam in'eksi -variola, =MJ, to;oplasma, dsb.
:. paparan dengan berbagai macam Eat kimia -rokok, obat#an, alkohol, radiasi, dsb.
B. trauma abdomen ( pelvis pada trimester pertama
5. kelainan kromosom -trisomi ( monosomi.
>ari aspek biologi molekular, kelainan kromosom ternyata paling sering dan paling
jelas berhubungan dengan terjadinya abortus.
Penatalaksanaan !as,a a%ortus
8emeriksaan lanjut untuk mencari penyebab abortus. 8erhatikan juga involusi
uterus dan kadar B"h=3 )"# bulan kemudian.
8asien dianjurkan jangan hamil dulu selama 9 bulan kemudian -jika perlu,
anjurkan pemakaian kontrasepsi kondom atau pil..
)5
BAB III
PENU(UP
A. Kesimpulan
). Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan
kurang dari #* minggu atau berat janin kurang dari +** gram.
#. Abortus dapat terjadi karena beberapa sebab, antara lain
kelainan pertumbuhan hasil konsepsi
kelainan pada plasenta
'aktor maternal
kelainan traktus genetalia
9. Jenis"jenis abortus
a. Abortus 8rovocatus terbagi atas 6
Abortus provocatus medicinalis(arti'icialis(therapeuticus
Abortus provocatus kriminalis
b. Abortus !pontan terdiri atas 6
Abortus ,minens
Abortus ,nsipiens
Abortus ,nkomplit
Abortus Komplit
Missed Abortion
Abortus 0abitualis
$. 2aktor risiko ( predisposisi yang -diduga. berhubungan dengan terjadinya abortus
). @sia ibu yang lanjut
#. <i%ayat obstetri ( ginekologi yang kurang baik
9. <i%ayat in'ertilitas
$. Adanya kelainan ( penyakit yang menyertai kehamilan -misalnya diabetes,
penyakit gh ,munologi sistemik dsb..
+. berbagai macam in'eksi -variola, =MJ, to;oplasma, dsb.
)4
:. paparan dengan berbagai macam Eat kimia -rokok, obat#an, alkohol, radiasi,
dsb.
B. trauma abdomen ( pelvis pada trimester pertama
5. kelainan kromosom -trisomi ( monosomi.
>ari aspek biologi molekular, kelainan kromosom ternyata paling sering dan
paling jelas berhubungan dengan terjadinya abortus.
B. !aran
). 8enulis berharap bah%a makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran
seorang pera%at sesuai dengan mata kuliah yang bersangkutan.
#. Jika terdapat hal"hal yang tidak benar dalam penulisan makalah ini, mohon pembaca
mengkritik karena kritik itu baik demi perbaikan makalah ini di masa yang akan
datang.
#*
DA(A* PUS(AKA
http6((abortus.blogspot.com
http6((%ikipedia.org
hidayat#s blog
http6((kamussehat.%ordpress.com
http6((mypotik.blogspot.com
,nternet Makalah Kebidanan dengan sumber 6
o Ari' Manjoer, Kuspuji &riyanti, <akhmi !avitri, /ahyu ,ka /ardhani,
/i%iek !etio%ulan, Kapita !elekta Kedokteran, 2akultas Kedokteran @,,
Media Aesculapius, Jakarta 6 #**#
o K. Bertens, Aborsi sebagai Masalah Ctika 8&. 3ramedia, Jakarta 6 #**9
o !ar%ono, 8engantar ,lmu Kandungan, )44), Gayasan 8ustaka.
o !ar%ono. 8engantar ,lmu Acuan Dasional, #**# Gayasan 8ustaka
o ,nternet, =atatan Kuliah 1bstetri dan 3inekologi 8lus buat ko"as 2K@,
Bagian 1bstetri K 3inekologi 2akultas Kedokteran @niv. 8adjadjaran Bandung,
Obstetri Patologi, Clsatar 1''set Bandung
#)

Anda mungkin juga menyukai