Anda di halaman 1dari 26

PENELITIAN KUALITATIF

DALAM PENDIDIKAN
MATEMATIKA


Imam Sujadi
Prodi Pendidikan Matematika
Universitas Sebelas Maret

PRODUK, PROSES DAN NILAI
Dalam banyak hal dalam kehidupan, apabila
hanya berorientasi pada hasil (product), kita
sering tertipu. Ada baiknya kita juga
memperhatikan bagaimana hasil tersebut
diperoleh (process) dan nilai (value) yang
melekat pada hasil itu. Cara seperti ini
dianggap lebih komprehensif dan bijaksana.
Pendekatan kualitatif dapat membimbing kita
ke arah itu.
PENGERTIAN PENELITIAN
Secara umum, penelitian adalah kajian
terhadap suatu objek dengan menggunakan
metode yang sistematik, komprehensif, (dan
objektif) untuk memperoleh pemahaman
yang lebih baik dan untuk mengembangkan
teori tentang objek tersebut.
ISTILAH
Penelitian Kuantitatif

1. Penel deskriptif
2. Penel korelasional
3. Penel Komparatif
4. Penel eksperimen
5. dll
Penelitian Kualitatif

1. Penel naturalistik
2. Penel etnografi
3. Studi kasus
4. Content analysis
5. dll

KESALAHPAHAMAN
Penelitian Kuantitatif

1. Data: angka
2. Teknik: pengukuran
3. Analisis: statistik
Penelitian Kualitatif

1. Data: kata-kata
2. Teknik: non-pengkuran
3. Analisis: non-statistik
PERBEDAAN PARADIGMA
1.Perbedaan antara penelitian kuantitatif dan
penelitian kualitatif tidak berada pada level
metode dan teknik saja, melainkan berada pada
level paradigma.
2. Paradigma adalah sistem keyakinan dasar
atau cara memandang dunia yang membimbing
peneliti tidak hanya dalam memilih metoda
tetapi juga cara-cara fundamental yang bersifat
ontologis dan epistomologis
Paradigma dapat dicirikan oleh respon
terhadap pertanyaan ontologi, epistomologi,
dan metodologi.
Ontologi dapat dikatakan mempertanyakan
tentang hakikat suatu realitas/fenomena,
yaitu hubungan antara peneliti dengan apa
yang dapat diketahui?
Epistomologi mempertanyakan mengapa
peneliti ingin mengetahui realitas/suatu
fenomena terjadi atau dapat terjadi?
Metodologi mempertanyakan bagaimana
cara peneliti menemukan pengetahuan?
PERBEDAAN DUA
PARADIGMA
Paradigma Positivism
1. Realitas tunggal dan
konvergen.
2. Hubungan antara peneliti
dan yang diteliti
independen.
3. Generalisasi bebas
konteks.
4. Sebab dan akibat dapat
dibedakan secara jelas.
5. Penelitian bebas nilai.
Paradigma Postpositivism
1. Realitas jamak dan
divergen.
2. Hubungan antara peneliti
dan yang diteliti bersifat
dependen.
3. Generalisasi bersifat
kontekstual.
4. Sebab dan akibat tdk dpt
dibedakan secara jelas.
5. Penelitian terikat nilai.
PERBEDAAN PENELITIAN
KUANTITATIF & KUALITATIF
Penelitian Kuantitatif

1. Menguji teori
2. Bersifat deduktif
3. Manipulasi dan kontrol
4. Bersifat etic
5. Pelukisan objektif
Penelitian Kualitatif

1. Membangun teori
2. Bersifat induktif
3. Kemunculn & pelukisn
4. Bersifat emic.
5. Pemahaman empatik
KARAKTERISTIK PENELITIAN
KUALITATIF
1. Setting alamiah
2. Menekankan proses dan nilai
3. Penggunaan metode kualitatif
4. Peneliti sebagai instrumen utama
5. Penggunaan intuisi
6. Sampling bertujuan
7. Perlunya konfirmasi dengan responden
8. Grounded theory

RANCANGAN PENELITIAN
KUALITATIF


RUMUSAN
MASALAH

KUMPUL &
ANAL DATA

SUSUN
TEORI
JUSTIFIKASI
TEORETIS
SIMPULAN

KAJIAN
TEORI
BANDINGKAN
DATA TEORI
RUMUSAN MASALAH
1. Menghubungkan dua unsur atau lebih
2. Dinyatakan secara jelas dan tidak ambigu
3. Diekspresikan dalam bentuk kalimat tanya
4. Membimbing peneliti mengumpulkan data
5. Mengarahkan peneliti memilih pendekatan
penelitian
6. Mengarahkan peneliti menyusun teori

CONTOH RUMUSAN
MASALAH
What happens when a students complains of
being in task but the teachers doesnt believe
him or her?
Jenis-jenis pertanyaan apa yang sering
diajukan guru kelas X SMA Y dalam proses
pembelajaran matematika?
Bagaimanakah tingkat-tingakat berpikir kritis
siswa SMP dalam memecahkan masalah
matematik?

PENGUMPULAN DAN
ANALISIS DATA
1. Menentukan sumber data
2. Menentukan teknik pengumpulan data
3. Menentukan cara pencatatan data
4. Menentukan teknik memeriksa keabsahan
data
5. Menentukan teknik analisis data

Prosedur Analisis Data
Model Spradley terdiri atas empat langkah
analisis, yaitu analisis domain, analisis
taksonomi, analisis komponen, dan analisis
tema.
Model Glaser dan Strauss, yang bernama
Constant Comparative Method, terdiri atas
langkah-langkah sebagai berikut: menentukan
satuan informasi, melakukan kategorisasi
informasi berdasarkan kesamaannya,
menentukan hubungan antarkategori yang telah
teridentifikasi, dan membangun proposisi
berdasarkan hubungan antar kategori itu.
SUMBER DATA
1. Responden
2. Peristiwa
3. Tempat
4. Artifak
TEKNIK PENGUMPULAN
DATA
1. Wawancara
2. Pengamatan
3. Analisis dokumen
PENCATATAN DATA
Data-data hasil wawancara, pengamatan,
dan analisis dokumen dituangkan dalam
bentuk catatan lapangan (fieldnotes).

Setiap catatan lapangan memuat paling tidak
empat unsur: (a) identitas catatan lapangan,
(b) deskripsi singkat setting, (c) jalannya
pengamatan/wawancara, dan (d) refleksi
peneliti.

TEKNIK PEMERIKSAAN
KEABSAHAN DATA
1. Member check
2. Peer debriefing
3. Triangulation (sumber data, teknik
pengumpulan data, peneliti, dan teori)
4. Keberadaan peneliti di dalam setting yang
cukup lama
5. Ketelitian peneliti saat mengumpulkan dan
menganalisis data
6. Audit trail
PRINSIP ANALISIS DATA
1. Analysis on the spot (Analisis data
dilakukan di dalam setting pada saat peneliti
mengumpulkan data)
2. Interactive (Analisis data dilakukan
bersamaan dengan kegiatan lain di dalam
setting, seperti mengajukan pertanyaan
penelitian, mengumpulkan data, dan
mencatat data)
3. Cyclical (Analisis dilakukan berulang-ulang
dan berkesinambungan dalam siklus yang
berbeda-beda sampai semua pertanyaan
penelitian terjawab secara tuntas)
FUNGSI KAJIAN TEORI
1. Mengembangkan kepekaan teoretis
2. Menstimulasi pertanyaan penelitian
3. Mengarahkan sampling teoretis
4. Menjustifikasi teoretis atas temuan penlitian

PROSEDUR KAJIAN TEORI
1. Menentukan variabel penelitian
2. Memilih sumber teori yang relevan
3. Mendiskripsikan teori terpilih
4. Melakukan analisis kritis masing teori
5. Melakukan analisis komparatif antar teori
6. Mengembangkan konstruk teoretis
PENYUSUNAN GROUNDED
THEORY
1. Setelah mengumpulkan dan menganalisis data
secara induktif di lapangan, peneliti menyusun
teorinya sendiri.
2. Teori yang disusun mungkin berupa teori
substantif (bandingkan dengan teori formal dan
teori kelasik)
3. Teori adalah suatu pernyataan tentang hubungan
dua unsur atau lebih yang menjelaskan gejala
sosial atau kealaman.
4. Contoh teori: Pembelajaran akan lebih berhasil
apabila siswa memahami makna apa yang
dipelajarinya itu.



JUSTIFIKASI TEORETIS
1. Teori (substantif) yang disusun peneliti
secara induktif harus dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah.
2. Oleh karena itu, teori peneliti tersebut harus
dijustifikasi dengan teori-teori terdahulu
yang relevan.
3. Ketika peneliti melakukan justifikasi teoretis,
peneliti mencocokkan teori yang telah
disusunnya itu dengan teori-teori terdahulu
yang relevan dari para pakar.

JUSTIFIKASI TEORETIS
(Lanjutan)
4. Apabila teori substantif tersebut cocok
dengan teori-teori terdahulu, teori yang
disusun peneliti dianggap credible.
5. Teori dari peneliti boleh tidak cocok dengan
teori-teori terdahulu, tetapi peneliti harus bisa
memberi penjelasan yang dapat dipertang-
gungjawabkan tentang masalah itu.
6. Pemilihan teori utk justifikasi tergantung pda
sampling teoretis yang digunakan peneliti.

Anda mungkin juga menyukai