STUDI KASUS PENELITIAN Penelitian Komunikasi Kualitatif o Dalam perkembangan penelitian Kualitatif, studi kasus lahir pada tahap I, yaitu masa tradisional (1900-1950) Denzin & Lincoln (1994)
o Masa Modern (1950-1967)
o Masa yang kabur (1967-1984)
o Masa Krisis Representasi (1984-1988)
o Masa Posmo (1988-Sekarang) Masa ancangan utama studi kasus dalam penelitian kualitatif.
Sejarah Studi Kasus Konsep Dasar Studi Kasus Studi kasus terfokus pada beberapa alasan: o Studi kasus merupakan strategi penelitian yang bersifat spesifik, khusus, dan focus penelitiannya hasil dari suatu penelitian sebuah kasus tertentu / fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata.
o Studi kasus banyak digunakan dalam penelitian bidang pendidikan (effective schools), pengambil kebijakan, Psikologi Masyarakat, Ilmu Politik, dll. Konsep Dasar Studi Kasus o Kasus berlaku apabila suatu berkenaan dengan bagaimana (how) dan mengapa (why) diajukan mengenai seperangkat peristiwa yg berlangsung
o Untuk mempelajari, menerangkan, atau menginterpretasikan suatu kasus dalam konteksnya secara natural tanpa adanya intervensi dari pihak luar.
o Berusaha untuk menyoroti suatu keputusan atau seperangkat keputusan: Mengapa keputusan itu diambil?; Bagaimana diterapkan?; dan Apakah hasilnya? Studi kasus adalah penyelidikan empiris yang menyelidiki fenomena kontemporer dalam konteks kehidupan nyata nya, ketika Batas- batas antara fenomena dan konteks tidak jelas terlihat, dan di mana beberapa sumber bukti yang manfaatkan. Definisi Menurut Robert K Yin Kasus bisa terlihat sederhana, tapi dapat juga bersifat kompleks. Kasus bisa bersifat individual atau kelompok, atau bisa juga bersifat statis atau dinamis. Dapat dikatakan sebagai studi kasus jika: Peristiwa bersifat kontemporer; Berkaitan dengan kehidupan nyata; Memiliki kekuatan yang unik.
o Intrinsic Case Study dilakukan untuk memahami secara lebih baik tentang suatu kasus tertentu.
o Instrumental Case Study dilakukan untuk memahami kasus untuk alasan eksternalnya.
o Collective Case Study dilakukan untuk menarik kesimpulan atau generalisasi dari fenomena dari kasus-kasus itu.
3 Macam Studi Kasus : Dilihat dari aspek pemilihan kasus o Studi kasus Tunggal dengan Single level analysis menyoroti perilaku individu atau kelompok individu dengan satu masalah penting.
o Studi kasus Tunggal dengan Multi level analysis menyoroti perilaku individu atau kelompok individu dengan berbagai masalah penting.
o Studi kasus Jamak dengan Single level analysis menyoroti perilaku kehidupan kelompok individu dengan satu masalah penting.
o Studi kasus Jamak dengan Multi level analysis menyoroti perilaku kehidupan kelompok individu dengan berbagai masalah penting.
Ada 4 Model Analisis : Dilihat dari jumlah kasus Hasil akhirnya adalah penjelasan tentang keunikan dari kasus yg diteliti. Keunikan kasus pd umumnya berkaitan dengan :
Hakikat dari kasus Latar Belakang Historis Latar Fisik Konteks Kasus (Ekonomi,politik) Kasus Lain, di sekitar kasus yg diteliti Informan o Dapat diselidiki setiap aspek kehidupan sosial (politik) o Studi kasus banyak mengungkap hal-hal mendetil. Melihat hal yg tidak dapat diungkap oleh metode lain; dan dapat menangkap makna yg ada dibalik kasus dalam kondisi yg natural. o Memberikan suasana kebatinan dan pikiran- pikiran yg berkembang dlm kasus yg sedang diteliti o Pengumpulan data dapat dilakukan melalui berbagai macam cara, o Dapat menguji kebenaran teori o Dapat dilakukan dengan biaya yang rendah
Kelebihan Studi Kasus : o Kemungkinan untuk mencapai generalisasi sangat terbatas, karena hanya mempelajari aspek-aspek yang spesifik. o Case Study memakan waktu yang lebih banyak bila dibandingkan dengan survey
Kekurangan Studi Kasus : Penerapan Studi Kasus Langkah yg perlu dilakukan. Identifikasi Kasus untuk mengetahui sasaran, topik dan rumusan masalah. Misal peneliti tertarik dg masalah kekerasan seksual terhadap anak di Sekolah International. Maka peneliti harus menemukan terlebih dahulu apa yg akan ditelitinya? Kekerasan seksual seprti apa yg terjadi? Mengapa pelaku memutuskan untuk melakukan hal tersebut, siapa yg terlibat, prosedurnya, partisipatif atau tidak, dst.) Setelah topik ditemukan, maka peneliti perlu menentukan masalahnya. Misalnya, kejadian dimasa lalu yang pernah dirasakan oleh sang pelaku.
Merumuskan pertanyaan How and Why
Langkah kedua seleksi dan sampel kasus yg disesuaikan dengan jenis studi kasus yg akan dilakukan.
o Intrinsic Case Study
Instrumental Case Study
Desain Penelitian
Kumpulkan data dilapangan Mencatat, Mengamati, Mendengarkan, Merasakan Mengumpulkan dan menangkap semua fenomena
Dengan berbagai metode: Dokumen Wawancara Observasi. Laporan hasil studi kasus. Menuturkan cerita tentang kasus yg diteliti berdasarkan bahan, data dan informasi yang telah dipoles. Menjelaskan makna/menginterpretasikan makna dan keunikan para pelaku dalam kasus.
Studi Kasus dikatakan berhasil apabila : 1. Studi kasus harus signifikan
2. Studi kasus harus lengkap
3. Studi kasus harus mempertimbangkan perspektif alternative
4. Studi kasus harus memiliki bukti yang memadai
5. Studi kasus harus disusun dengan cara yang baik