Anda di halaman 1dari 15

Fani Puspitasari : 55213110031

M. Iqbal Ramdani : 55213110028


STUDI KASUS
PENELITIAN
Penelitian Komunikasi Kualitatif
o Dalam perkembangan penelitian Kualitatif,
studi kasus lahir pada tahap I, yaitu masa
tradisional (1900-1950) Denzin & Lincoln
(1994)

o Masa Modern (1950-1967)

o Masa yang kabur (1967-1984)

o Masa Krisis Representasi (1984-1988)

o Masa Posmo (1988-Sekarang) Masa
ancangan utama studi kasus dalam
penelitian kualitatif.


Sejarah Studi Kasus
Konsep Dasar Studi Kasus
Studi kasus terfokus pada beberapa alasan:
o Studi kasus merupakan strategi penelitian yang bersifat
spesifik, khusus, dan focus penelitiannya hasil dari suatu
penelitian sebuah kasus tertentu / fenomena kontemporer
(masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata.

o Studi kasus banyak digunakan dalam penelitian bidang
pendidikan (effective schools), pengambil kebijakan,
Psikologi Masyarakat, Ilmu Politik, dll.
Konsep Dasar Studi Kasus
o Kasus berlaku apabila suatu berkenaan dengan bagaimana
(how) dan mengapa (why) diajukan mengenai seperangkat
peristiwa yg berlangsung

o Untuk mempelajari, menerangkan, atau menginterpretasikan suatu
kasus dalam konteksnya secara natural tanpa adanya intervensi
dari pihak luar.

o Berusaha untuk menyoroti suatu keputusan atau seperangkat
keputusan: Mengapa keputusan itu diambil?; Bagaimana
diterapkan?; dan Apakah hasilnya?
Studi kasus adalah penyelidikan empiris yang
menyelidiki fenomena kontemporer dalam
konteks kehidupan nyata nya, ketika Batas-
batas antara fenomena dan konteks tidak jelas
terlihat, dan di mana beberapa sumber bukti
yang manfaatkan.
Definisi Menurut Robert K Yin
Kasus bisa terlihat sederhana, tapi
dapat juga bersifat kompleks. Kasus
bisa bersifat individual atau
kelompok, atau bisa juga bersifat
statis atau dinamis.
Dapat dikatakan sebagai studi kasus
jika:
Peristiwa bersifat kontemporer;
Berkaitan dengan kehidupan
nyata;
Memiliki kekuatan yang unik.

o Intrinsic Case Study dilakukan untuk
memahami secara lebih baik tentang suatu
kasus tertentu.

o Instrumental Case Study dilakukan untuk
memahami kasus untuk alasan eksternalnya.

o Collective Case Study dilakukan untuk
menarik kesimpulan atau generalisasi dari
fenomena dari kasus-kasus itu.



3 Macam Studi Kasus :
Dilihat dari aspek pemilihan kasus
o Studi kasus Tunggal dengan Single level analysis
menyoroti perilaku individu atau kelompok
individu dengan satu masalah penting.

o Studi kasus Tunggal dengan Multi level analysis
menyoroti perilaku individu atau kelompok
individu dengan berbagai masalah penting.

o Studi kasus Jamak dengan Single level analysis
menyoroti perilaku kehidupan kelompok
individu dengan satu masalah penting.

o Studi kasus Jamak dengan Multi level analysis
menyoroti perilaku kehidupan kelompok
individu dengan berbagai masalah penting.




Ada 4 Model Analisis :
Dilihat dari jumlah kasus
Hasil akhirnya adalah penjelasan tentang keunikan dari kasus yg
diteliti. Keunikan kasus pd umumnya berkaitan dengan :

Hakikat dari kasus
Latar Belakang
Historis
Latar Fisik
Konteks Kasus
(Ekonomi,politik)
Kasus Lain, di
sekitar kasus yg
diteliti
Informan
o Dapat diselidiki setiap aspek kehidupan sosial
(politik)
o Studi kasus banyak mengungkap hal-hal
mendetil. Melihat hal yg tidak dapat
diungkap oleh metode lain; dan dapat
menangkap makna yg ada dibalik kasus
dalam kondisi yg natural.
o Memberikan suasana kebatinan dan pikiran-
pikiran yg berkembang dlm kasus yg sedang
diteliti
o Pengumpulan data dapat dilakukan melalui
berbagai macam cara,
o Dapat menguji kebenaran teori
o Dapat dilakukan dengan biaya yang rendah



Kelebihan Studi Kasus :
o Kemungkinan untuk mencapai generalisasi
sangat terbatas, karena hanya mempelajari
aspek-aspek yang spesifik.
o Case Study memakan waktu yang lebih
banyak bila dibandingkan dengan survey

Kekurangan Studi Kasus :
Penerapan Studi Kasus
Langkah yg perlu dilakukan.
Identifikasi Kasus untuk mengetahui sasaran, topik dan rumusan masalah.
Misal peneliti tertarik dg masalah kekerasan seksual terhadap anak di Sekolah International.
Maka peneliti harus menemukan terlebih dahulu apa yg akan ditelitinya?
Kekerasan seksual seprti apa yg terjadi?
Mengapa pelaku memutuskan untuk melakukan hal tersebut, siapa yg terlibat, prosedurnya,
partisipatif atau tidak, dst.)
Setelah topik ditemukan, maka peneliti perlu menentukan masalahnya.
Misalnya, kejadian dimasa lalu yang pernah dirasakan oleh sang pelaku.

Merumuskan pertanyaan How and Why

Langkah kedua seleksi dan sampel kasus yg disesuaikan dengan jenis studi kasus yg akan dilakukan.

o Intrinsic Case Study

Instrumental Case Study

Desain Penelitian

Kumpulkan data dilapangan
Mencatat,
Mengamati,
Mendengarkan,
Merasakan
Mengumpulkan dan
menangkap semua fenomena

Dengan berbagai metode:
Dokumen
Wawancara
Observasi.
Laporan hasil studi kasus.
Menuturkan cerita tentang kasus yg diteliti berdasarkan bahan, data dan informasi yang telah dipoles.
Menjelaskan makna/menginterpretasikan makna dan keunikan para pelaku dalam kasus.


Studi Kasus dikatakan berhasil apabila :
1. Studi kasus harus signifikan

2. Studi kasus harus lengkap

3. Studi kasus harus mempertimbangkan perspektif alternative

4. Studi kasus harus memiliki bukti yang memadai

5. Studi kasus harus disusun dengan cara yang baik

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai