Penatalaksanaan,

Pencegahan,
Edukasi
Christine Monalisa
3 usaha pokok pencegahan
Identifikasi faktor resiko
Penilaian pola berjalan (gait) &
keseimbangan
Mengatur/mengatasi faktor situasional
Identifikasi faktor resiko

RUMAH
LANTAI
PENERANGAN
PERABOTAN TUA
TOILET
RISK FACTOR
OBAT-
OBATAN
SEDASI
HIPOTENSI
ORTOSTATIK
MIOPATI
EFEK
EKSTRAPIRAMIDAL
Gg. Adaptasi visual
pd penerangan redup
Penilaian pola berjalan (gait) & keseimbangan
A. Pola berjalan secara klinis
B. Penilaian keseimbangan
Mengatasi / mengatur faktor situasional
Serangan akut/eksaserbasi akut penyakit lansia
dicegah dg pemeriksaan rutin kesehatan
periodik
Bahaya lingkungan : mengusahakan perbaikan
lingkungan
Aktifitas fisik dapat dibatasi sesuai kondisi
kesehatan lansia tdk diperbolehkan melebihi
dr batasan sesuai hasil pemeriksaan
Bila sehat, dianjurkan tdk melalukan aktifitas
fisik yg melelahkan & beresiko tinggi utk jatuh
Penatalaksanaan
Pengelolaan gangguan penglihatan
Pengelolaan gangguan keseimbangan
Intervensi obat-obatan
Intervensi lingkungan
Pemakaian alas kaki

Edukasi & Pencegahan Osteoporosis
Tindakan dietik
Diet tinggi Ca (sayur hijau) pencegahan
Olahraga
Bersifat mendukung beban misal jogging,
berjalan cepat, dll. Lebih baik dilakukan di bawah
sinar matahari pagi karena membantu
pembentukan vit D.
Penatalaksanaan Osteoporosis
Obat-obatan
Yg membantu pembentukan tulang (steroid
anabolik, fluorida). Yg mengurangi
pengrusakan tulang (estrogen, kalsium,
difosfnat, kalsitonin)
Terapi jangka panjang osteoporosis
pasca menopause : bifosfonat atau
raloksifen



Pembedahan : dilakukan jika ada fraktur terutama
fraktur panggul. Prinsip yg harus diperhatikan :
Pasien osteoporosis lansia dg fraktur, bila
diperlukan tindakan bedah, sebaiknya segera
dilakukan sehingga dapat dihindari imobilisasi
lama & komplikasi fraktur lbh lanjut
Tujuan terapi bedah adalah mendapatkan fiksasi
yg stabil, sehingga mobilisasi sedini mgkn
Asupan kalsium perlu diperhatikan utk pasien
bedah, sehingga mineralisasi kalus sempurna
MM setelah operasi harus tetap diberikan