Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan sensus penduduk Indonesia tahun 2010, Indonesia menjadi
negara yang memiliki kepadatan penduduk, yang berada pada peringkat keempat di
dunia. Jumlah penduduk Indonesia mencapai 237.641.326 jiwa. Dalam 10 tahun
terakhir (20002010), jumlah penduduk Indonesia meningkat sebesar 32,5 juta.
Berdasarkan jenis kelamin jumlah penduduk perempuan tercatat 119.630.913 jiwa
dan laki - laki sebanyak 118.010.413 jiwa (KEMENDAGRI, 2013).
Selain itu angka kelahiran di Indonesia mengalami kenaikan dari 17,4
kelahiran per 1000 penduduk menjadi 17,9 kelahiran per 1000 penduduk, ditambah
pula dengan meningkatnya angka kematian ibu menurut SDKI 2012, rata-rata angka
kematian ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup, melonjak
dibandingkan hasil SDKI 2007 rata - rata angka kematian 228 per 100 ribu (SDKI,
2102). Pada Provinsi Jawa Barat terdapat angka kelahiran bayi sebesar 935.003 jiwa
dan angka kematian ibu sebesar 804 kasus. Hal ini menunjukan angka kelahiran bayi
dan angka kematian ibu di Jawa Barat masih tinggi, dikarenakan Jawa Barat adalah
Provinsi padat penduduk (Depkes Prov. Jawa Barat, 2012). Di Kota Banjar terdapat
angka kelahiran bayi sebesar 3.558 pada tahun 2012. Jumlah penduduk yang banyak,
angka kelahiran bayi dan kematian ibu yang tinggi, akan menurunkan derajat
kesejahteraan suatu bangsa atau wilayah. Oleh karena itu, untuk menjaga dan
menjamin keselamatan ibu dan kesehatan wanita selama hamil, bersalin, nifas, wanita
usia produktif atau subur, salah satunya dengan program Keluarga Berencana (KB).
Menurut World Health Organisation (WHO), KB adalah tindakan yang
membantu individu atau pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak
diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval
diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan suami
isteri, menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hanafi Hartanto, 2004). Dapat
disimpulkan bahwa Program Keluarga Berencana merupakan bagian terpadu dalam
program pembangunan nasional yang bertujuan untuk mewujudkan penduduk tumbuh
seimbang agar kesejahteraan ekonomi, spiritual dan sosial budaya penduduk
Indonesia dapat tercapai dengan Total Fertility Rate (TFR).
Berjalannya pelayanan Program KB dan kesehatan reproduksi sangat
dipengaruhi oleh aktivitas konseling yang baik, yang berarti petugas membantu
akseptor dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan
sesuai dengan pilihannya. Selain itu, konseling yang baik dapat membuat akseptor
merasa lebih puas. Konseling yang baik juga dapat membantu akseptor dalam
menggunakan kontrasepsinya lebih lama dan meningkatkan keberhasilan KB
(Saifuddin dkk, 2008).
Program KB sangat berkaitan dengan istilah kontrasepsi. Kontrasepsi ialah
usaha-usaha untuk mencegah kehamilan. Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara,
dapat juga bersifat permanen. Metode yang sekarang masih digunakan terbagi atas 3
kategori, kategori lama tanpa alat, contohnya coitus interuptus dan pemanjangan masa
laktasi. Kategori lama dengan bantuan alat, contohnya kondom dan diafragma vagina.
Kategori modern, contohnya kontrasepsi oral, suntikan, IUD, dan strelisasi
(Cunningham,2005).
Di Indonesia, Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan metode
kontrasepsi terus meningkat mencapai 61,4%. Jumlah pemakaian kontrasepsi terbesar
yaitu suntik sebesar 31,6%, pil sebesar 13,2%, IUD sebesar 4,8%, implant 2,8%,
kondom sebesar 1,3%, kontap wanita sebesar 3,1%, kontap pria sebesar 0,2%,
pantang berkala 1,5%, senggama terputus 2,2,% dan metode lainnya 0,4%
(Depkes,2008).
Berdasarkan pola penggunaan alat kontrasepsi menurut Riset Kesehatan
Dasar tahun 2013, proporsi pengguna alat kontrasepsi di Provinsi Jawa Barat
menunjukkan angka 70%. Sedangkan cakupan proporsi pengetahuan PUS khususnya
wanita kawin tentang alat/metode kontrasepsi yang paling tinggi adalah jenis KB pil
sebesar 97,9 % dan suntik sebesar 98,9% yang keduanya berada pada kelompok usia
25-29 tahun, 30-34 tahun dan 35-39 tahun (SDKI 2012).
Di Kota Banjar, PUS pengguna alat KB aktif sampai 2014 berjumlah 7.981
orang. Cakupan pengguna alat kontrasepsi paling banyak adalah alat kontrasepsi jenis
pil dan suntik yaitu sebanyak 4.988 dan 3.156 orang.
Khusus pada Desa Karyamukti berdasarkan data statistik terakhir Puskesmas
Pataruman 2 menunjukan jumlah pemakaian alat kontrasepsi terbanyak adalah
kontrasepsi suntik sebanyak 54,56%, pil sebanyak 26,21%, implant sebanyak 10,95%,
Metode Operasi Pria/Wanita (MOP/MOW) sebanyak 3,75%, kondom sebanyak 3%,
dan Intra Uterine Device (IUD) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
sebanyak 1,5%.
Data di atas menunjukkan bahwa tingkat kesadaran penggunaan KB,
khususnya di Desa Karyamukti sudah cukup tinggi. Namun pemilihan jenis alat
kontrasepsi masih tertuju pada jenis alat kontrasepsi pil dan suntik, sedangkan masih
terdapat jenis alat kontrasepsi lain yang manfaat dan efektifitasnya tidak kalah tinggi.
Untuk itu, peneliti ingin mengetahui gambaran karakteristik pasangan usia subur
mengenai pemilihan alat kontrasepsi di Desa Karyamukti Kota Banjar Provinsi Jawa
Barat Tahun 2014.
1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
1.2.1. Idenitifikasi Masalah
Angka pemilihan dan penggunaan alat kontrasepsi jenis pil dan suntik masih
tinggi di Desa Karyamukti sampai tahun 2014. Kurangnya pengetahuan PUS
mengenai jenis alat kontrasepsi secara umum dan alat kontrasepsi jenis lainnya
secara khusus sebelum memilih jenis alat kontrasepsi yang akan digunakan, diduga
menjadi penyebab tingginya penggunaan alat kontrasepsi jenis pil dan suntik.
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka rumusan
masalahnya adalah :
Bagaimana gambaran karakteristik pasangan usia subur mengenai pemilihan
alat kontrasespsi di Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar
Provinsi Jawa Barat Tahun 2014?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Diketahuinya gambaran usia PUS pengguna alat kotrasepsi di Desa
Karyamukti Kota Banjar Provinsi Jawa Barat 2014.
b. Diketahuinya gambaran tingkat pendidikan PUS pengguna alat
kontrasepsi di Desa Karyamukti Kota Banjar Provinsi Jawa Barat 2014.
c. Diketahuinya gambaran pekerjaan PUS pengguna alat kontrasepsi di Desa
Karyamukti Kota Banjar Provinsi Jawa Barat 2014.
d. Diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan PUS pengguna alat
kontrasepsi di Desa Karyamukti Kota Banjar Provinsi Jawa Barat 2014.
1.4 Ruang Lingkup
1.4.1 Tempat
Penelitian ini dilakukan pada PUS yang bertempat tinggal di wilayah kerja
Puskesmas Pataruman 2 (RW 01 s.d. RW 06), Kecamatan Pataruman, Kota Banjar,
Jawa Barat.
1.4.2 Waktu
Pengambilan data responden dilakukan selama bulan April hingga Mei 2014.
1.4.3 Jumlah
Total populasi PUS di seluruh RW di Desa Karyamukti yang berjumlah 931
orang, diambil sampel dengan teknik random sampling dengan total sampel
sebanyak 96 orang.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1. Manfaat Teoritis
Sebagai masukan teoritis mengenai gambaran mengenai karakteristik dan
tingkat pengetahuan PUS mengenai pemilihan alat kontrasepsi di Desa
Karyamukti Kecamatan Batulawang Kota Banjar Provinsi Jawa Barat.

1.5.2. Manfaat Praktis
1.5.2.1. Bagi Puskesmas
Sebagai masukan dan informasi mengenai karakteristik dan tingkat
pengetahuan PUS mengenai pemilihan alat kontrasepsi di Desa Karyamukti
Kota Banjar Provinsi Jawa Barat tahun 2014.
1.5.2.2. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk menambah wawasan dan
mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama masa perkuliahan,
khususnya Ilmu Kesehatan Masyarakat.
1.5.2.3. Bagi Institusi
Sebagai informasi dan pengetahuan mengenai gambaran karakteristik
dan tingkat pengetahuan PUS mengenai pemilihan alat kontrasepsi di Desa
Karyamukti Kota Banjar Provinsi Jawa Barat tahun 2014.
1.5.2.4. Bagi Pasangan Usia Subur
Sebagai informasi bagi PUS agar dapat memilih alat kontrasepsi yang
tepat, yang sesuai dengan kondisi PUS tersebut.
1.6 Keaslian Penelitian
Penelitian sejenis yang sudah dilakukan sebelumnya yaitu :
No Peneliti Judul Penelitian Variabel yang Diteliti Persamaan dan
Perbedaannya
1. Intan Agria
Ratnaningtyas
Hubungan
Tingkat
Pengetahuan Ibu
Tentang Metode
Kontrasepsi
Dengan
Pemakaian
a. Tingkat
pengetahuan ibu
tentang metode
kontrasepsi
b. Jumlah pemakaian
kontarsepsi
hormonal dan


Kontrasepsi
Hormonal dan
Non Hormonal di
RW III Desa
Karangsari,
Ngawi
hormonal.
c. Hubungan tingkat
pengetahuan ibu
tentang metode
kontrasepsi dengan
pemakaian
kontrasepsi
hormonal dan non
hormonal
2.
3.

Anda mungkin juga menyukai

  • Trauma Okuli Hifema
    Trauma Okuli Hifema
    Dokumen11 halaman
    Trauma Okuli Hifema
    Vira Ngedihu
    Belum ada peringkat
  • Trauma Okuli
    Trauma Okuli
    Dokumen30 halaman
    Trauma Okuli
    De Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Tinjauan Pustaka
    Tinjauan Pustaka
    Dokumen17 halaman
    Tinjauan Pustaka
    Ahmad Faizal Zain
    Belum ada peringkat
  • Meningitis Tinjauan Pustaka
    Meningitis Tinjauan Pustaka
    Dokumen20 halaman
    Meningitis Tinjauan Pustaka
    Vira Ngedihu
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen29 halaman
    Bab I
    Vira Ngedihu
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen29 halaman
    Bab I
    Vira Ngedihu
    Belum ada peringkat
  • Cover CA Mamae
    Cover CA Mamae
    Dokumen1 halaman
    Cover CA Mamae
    Vira Ngedihu
    Belum ada peringkat
  • PTERIGIUM
    PTERIGIUM
    Dokumen21 halaman
    PTERIGIUM
    Zyad Kemal
    Belum ada peringkat
  • Herpes Zoster Oftalmika
    Herpes Zoster Oftalmika
    Dokumen12 halaman
    Herpes Zoster Oftalmika
    Vira Ngedihu
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen17 halaman
    Bab 1
    Vira Ngedihu
    Belum ada peringkat
  • Referat-Keratosis Seboroik
    Referat-Keratosis Seboroik
    Dokumen24 halaman
    Referat-Keratosis Seboroik
    Anwarusy Syamsi
    100% (2)
  • Case Report 3
    Case Report 3
    Dokumen29 halaman
    Case Report 3
    Vira Ngedihu
    Belum ada peringkat
  • Struma
    Struma
    Dokumen4 halaman
    Struma
    Vira Ngedihu
    Belum ada peringkat
  • Struma
    Struma
    Dokumen4 halaman
    Struma
    Vira Ngedihu
    Belum ada peringkat
  • DODI - PBL Endokrin
    DODI - PBL Endokrin
    Dokumen2 halaman
    DODI - PBL Endokrin
    Vira Ngedihu
    Belum ada peringkat
  • Teks Lagu Padi
    Teks Lagu Padi
    Dokumen1 halaman
    Teks Lagu Padi
    Vira Ngedihu
    Belum ada peringkat
  • PANKREAS
    PANKREAS
    Dokumen12 halaman
    PANKREAS
    Vira Ngedihu
    100% (1)
  • Gagal Jantung Kongestif
    Gagal Jantung Kongestif
    Dokumen5 halaman
    Gagal Jantung Kongestif
    Vira Ngedihu
    Belum ada peringkat