Anda di halaman 1dari 31

PENDAHULUAN

Multiple sclerosis (MS) pertama kali ditemukan pada tahun 1882 oleh Sir Agustus
Deste dari Inggris, akan tetapi Cruveilhier Char!ot mem"eri gam"aran le"ih terperin!i
tentang adan#a plak dan sklerosis pada susunan sara$ pusat% MS adalah suatu keadaaan
dem#elinisasi autoimun #ang "ersi$at kronis, progresi$ dan degenerati$ pada su"stansia al"a
otak dan medulla spinalis% &en#e"a"n#a sampai saat ini tidak diketahui dengan pasti, tetapi
diperkirakan "erhu"ungan dengan in$eksi virus, "akteri, kelainan oligodendroglia, diet,
genetika dan lain'lain%
Insidensi pen#akit ini di AS "erkisar 2(),)))'*(),)))+tahun (Anderson, 1,,1) dan
pada "e"erapa penelitian menun-ukkan ke!enderungan peningkatan insidensi pada daerah
Skotlandia, .inlandia, /or0egia, Itallia dan Irlandia 1tara (2urt3e, 1,,1)% 4erdapat
hu"ungan erat antara prevalensi dengan variasi geogra$ik, negara'negara ekuator
menun-ukkan insiden #ang rendah, prevalensi meningkat pada daerah #ang -auh dari ekuator
misaln#a negara'negara 5ropa 1tara terutama Skandinavia #ang dianggap se"agai nenek
mo#angn#a pen#akit MS ini% Di Asia sendiri pen#akit ini -arang ditemukan% Angka ke-adian
di 2u0ait, 6i"#a, Saudi Ara"ia "erkisar 7'8+1))%)))8 di Mala#sia, 9epang, 4ai0an, 2orea
dan China 1':+1))%)))% Di Indonesia sendiri "elum terdapat angka ke-adian #ang pasti%
&en#akit ini le"ih sering ditemukan pada usia 1(':) tahun dengan insiden tertinggi
pada usia 2) dan *) tahun% 6e"ih "an#ak pada 0anita di"andingkan pria (2;1) dan "an#ak
ditemukan pada "angsa 5ropa asli dan -arang ditemukan pada "angsa Asia dan A$rika%
Studi tentang migrasi, etnik, anak kem"ar mem"uktikan "ah0a $aktor genetika dan
lingkungan "erpengaruh pada perkem"angan MS% Studi tentang migrasi menun-ukkan "ah0a
$aktor lingkungan akan menentukan resiko ter-adin#a MS, misaln#a pasien #ang melakukan
migrasi dari suatu daerah insidensi ke daerah insidensi tinggi se"elum umur 1( tahun
mempun#ai resiko tinggi untuk ter-adi MS (5"erSadovni!k, 1,,*)% Studi tentang anak
kem"ar tern#ata mono3igot *)<, di3igot (< menun-ukkan $aktor genetika memegang
peranan penting%
2asus ini dianggap penting untuk diangkat se"a" insidensin#a #ang -arang terutama
su"tipe primer progresi$ #ang ditemukan pada penderita ini% Su"tipe ini tidak mem"erikan
respon #ang "aik terhadap disease-modifying therapy #ang tersedia%
1
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
/ama ; /n% S
1mur ; 22 tahun
9enis 2elamin ; &erempuan
Alamat ; 9l% Sentosa 6r Sekolah mo 1)*2, &la-u 1lu, &alem"ang
Masuk =S ; 1:')*'2)1*
B. ANAMNESIS
&enderita dira0at di "agian /eurologi =SM> &alem"ang karena mengalami
kelemahan pada kedua lengan dan kedua tungkai #ang dialami se!ara perlahan'lahan%
6e"ih kurang satu tahun #ang lalu, penderita sering mengalami -atuh tanpa
se"a"% 6e"ih kurang se"elas "ulan #ang lalu penderita mulai mengalami kelemahan
pada tungkai kiri% 2elemahan #ang dialami tidak "ertam"ah dan menetap% 6e"ih
kurang satu "ulan #ang lalu penderita mengalami kelemahan pada tungkai kanan%
6ima hari #ang lalu penderita mulai mengalami kelemahan pada lengan kanan dan
lengan kiri #ang ter-adi hampir se!ara "ersamaan% 2eempat ekstremitas dirasakan
kaku oleh penderita% 2eluarga penderita mengeluhkan adan#a kesulitan
"erkonsentrasi dan sesekali terdapat peru"ahan perilaku% &enderita tidak mengalami
rasa n#eri pada gerakan "ola mata% &enderita tidak mengalami pandangan ganda%
&enderita tidak mengalami gangguan penghidu% &enderita tidak mengalami gangguan
sensi"ilitas pada 0a-ah% &enderita tidak mengalami adan#a gangguan menelan dan
suara sengau atau parau% &enderita tidak mengalami pusing "erputar% &enderita tidak
mengalami gangguan ?A2 maupun ?A?%
&enderita tidak pernah memiliki ri0a#at n#eri kepala #ang lama% &enderita
tidak mengalami demam se"elum maupun saat serangan% &enderita tidak pernah
mengalami trauma kepala dan leher% &enderita tidak memiliki ri0a#at anggota
keluarga #ang memiliki keluhan #ang serupa% &enderita tidak memiliki ri0a#at radang
sendi dan ruam kulit #ang hilang tim"ul%
&en#akit ini dialami untuk pertama kalin#a%
2
C. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata :
2esadaran ; 5:M7@( (Compos mentis)
4ekanan Darah ; 11)+8) mm>g
/adi ; 82 A+menit
&ernapasan ; 22 A+menit
Suhu ; *7,(
)
C
Status Neurl!is
' /n% Cranialis ; dalam "atas normal
' .ungsi motorik ;
.ungsi Motorik 6 2a 6 2i 4 2a 4ki
Berakan 2 2 2 2
2ekuatan : : : :
4onus C C C C
2lonus ' '
=e$leks .isiologis C C C C
=e$leks &atologis D>4 D>4 D? D?
' .ungsi Sensorik ; tak
' .ungsi 6uhur ; tak
' .ungsi @egetati$ ; tak
' B=M ; (')
' Berakan a"normal ; (')
' Bait dan 2eseim"angan ; 4runk ataAia (D), dismetria (D), disdiadokokinesia (D)
DIAB/ESA 26I/I2 ; 1% 4etraparese spastik
2% 4run!al ataAia
DIAB/ESA 4E&I2 ; 6esi transversal parsial medula spinalis setinggi segmen
servikal D lesi pada sere"elum
DIAB/ESA 54IE6EBI ; Multipel sklerosis
DD; AD5M
S65
Spino!ere"ellar ataAia
D. PENATALAKSANAAN ;
1% &5M5=I2SAA/ &5/1/9A/B ;
' =o% @erte"ra !ervi!alis A&+6ateral
3
' M=I !ervi!alis
' M=I kepala
' 6a"oratorium lengkap
' 6&
2% 45=A&I
' Diet /? 1()) kkal
' @it ?1?7?12 *A1 ta"
' Emepra3ole 1A1 !aps
*% 2E/S164ASI
' 2onsultasi kepada Departemen Mata
E. HASIL PEMERIKSAAN :
1% >asil 6a"oratorium ;
F?C ; 1)%: 1)
*
+mm
*
=?C ; *%87 1)
7
+mm
*
>B? ; 1)%: g+dl
>C4 ; ** <
&64 ; ::1 1)
*
+mm
*
?SS ; ,2 mg+d6
2olesterol 4otal ; 171 mg+d6
>D6 ; ** mg+d6
6D6 ; 111 mg+d6
4rigliserida ; G8 mg+d6
SBE4 ; 1: 1+I
SB&4 ; 11 1+I
C2'/A2 ; 111G 1+I
C2'M? ; :( 1+I
/a ; 1:7 mmol+6
2 ; *%G mmol+6
Ca ; ,%: mmol+6
1reum ; 1( mg+d6
Creatinin ; ),7 mg+d6
1ri! a!id ; *,* mg+d6
A/A test ; negati$
4
2% >asil lum"al pungsi ;
Farna ; tidak "er0arna
2e-ernihan ; -ernih
?au ; tidak "er"au
?erat -enis ; 1,)2)
?ekuan ; negati$
&> ; 8,)
6eukosit ; 1sel+mmk
/onne ; negati$
&and# ; negati$
&rotein ; ),):g+d6
6D> ; *, 1+6
Blukosa ; G1 mg+d6
?iakan ; steril
*% >asil rontgen !ervi!al A&+6ateral;
' 4idak tampak kelainan
' 2esan ; dalam "atas normal
:% >asil M=I kepala dengan kontras ;
' 4ampak multipel lesi ovoid hipointens pada 41 #ang men-adi hiperintens pada 42
dan tetap hipointens pada .6AI= #ang simetris di hemis$er sere"elum kanan kiri
' Intrasere"ral tidak tampak intensitas signal a"normal #ang men!urigakan lesi
in$ark+hemoragik maupun SE6
' Sul!i dan $issura Silvii mem"esar dengan g#ri prominent
' Sistem ventrikel dan sisterna tampak normal
' 4idak tampak midline shi$t
' Di$erensiasi gre# dan 0hite matter "aik
' >ipo$ise dan !hiasma optikum tampak normal
' ?atang otak tidak menun-ukkan intensitas signal #ang patologis
' Cere"ello pontin angle normal
' ?ul"us o!uli kanan kiri "aik
' =ongga naso$aring kanan kiri simetris
' 4idak tampak sinusitis+mastoiditis
2esan ; 6esi multipel di sere"elum sugesti$ multipel sklerosis
(% >asil M=I !ervi!al ;
5
Dilakukan pemeriksaan M=I servikal dengan potongan transversal, sagital serta
m#elo MI& dengan sekuens 41,42 dan kontras dengan hasil ; tampak gam"aran
"er!ak multipel hiperintens pada regio C*,C: dan C( di medula spinalis "aik dari
potongan transversal maupun sagital pada 42% &ada 41 lesi ini tidak terlalu -elas%
2esan ; multipel sklerosis DD; S65 m#elopath#
6
7
Fll" u#
4anggal &er-alanan &en#akit 4herapi
1: H )* H
2)1*

S ; kelemahan kedua tungkai dan lengan
E ; Sens ; CM
4D ; 11)+G) mm>g
/ ; 8) A+i
== ; 18 A+i
4 ; *7,G
)
C
St% /eurologis ;
/%III ; pupil "ulat isokor, diameter *mm, =! D+
D
.s% Motorik
.ungsi
Motorik
6 2a 6 2i 4 2a 4 ki
Berakan 2 2 2 2
2ekuatan : : : :
4onus C C C C
2lonus ' '
=e$leks
.isiologis
C C C C
=e$leks
&atologis
D>4 D>4 D? D?
' .ungsi sensorik ; tak
' .ungsi 6uhur ; tak
' .ungsi @egetati$ ; tak
' B=M ; (')
' Berakan a"normal ; (')
' Bait dan 2eseim"angan ; 4run!al
ataAia (D)
Diet 1())kkal
Emepra3ole 1A1
!aps
@it ?1?7?12 *A1
ta"

1( H )* H
2)1* s+d
2: H )*'
2)1*
S ; kelemahan kedua tungkai dan lengan
E ; Sens ; CM
4D ; 11)+G) mm>g
/ ; ,) A+i
== ; 2) A+i
4 ; *7,(
)
C
St% /eurologis ;
/%III ; pupil "ulat isokor, diameter *mm, =! D+
D
.s% Motorik
.ungsi
Motorik
6 2a 6 2i 4 2a 4ki
Berakan 2 2 2 2
2ekuatan : : : :
4onus C C C C
2lonus ' '
=e$leks
.isiologis
C C C C
=e$leks
&atologis
D>4 D>4 D? D?
' .ungsi sensorik ; tak
' .ungsi 6uhur ; tak
' .ungsi @egetati$ ; tak
' B=M ; (')
Diet /? 1())kkal
Emepra3ole 1A1
!aps
@it ?1?7?12 *A1
ta"
.isioterapi
8
' Berakan a"normal ; (')
' Bait dan 2eseim"angan ;4run!al ataAia
(D)
2( H )* H
2)1* s+d
27 H )* H
2)1*

S ; 2elemahan kedua tungkai dan lengan
mem"erat dan kekakuan "ertam"ah
E ; Sens ; CM
4D ; 12)+8) mm>g
/ ; 8) A+i
== ; 2) A+i
4 ; *7,2
)
C
St% /eurologis ;
/%III ; pupil "ulat isokor, diameter *mm, =! D+
D
.s% Motorik
.ungsi
Motorik
6 2a 6 2i 4 2a 4ki
Berakan 2 2 2 2
2ekuatan : : * *
4onus C C C C
2lonus ' '
=e$leks
.isiologis
C C C C
=e$leks
&atologis
D>4 D>4 D? D?
' .ungsi sensorik ; tak
' .ungsi 6uhur ; tak
' .ungsi @egetati$ ; tak
' B=M ; (')
' Berakan a"normal ; (')
' Bait dan 2eseim"angan ; trun!al ataAia
(D)
Diet /? 1()) kkal
6ioresal *A1 ta"
@it ?1?7?12 *A1
ta"
.isioterapi
2GH )*H
2)1*
s+d 2,
')*' 2)1*
S ; 2elemahan kedua lengan dan tungkai,
kekakuan dan sulit ?A?
E ; Sens 8 CM
4D ; 11)+8) mm>g
/ ; 8) A+i
== ; 2) A+i
4 ; *7,(
)
C
Diet /? 1()) kkal
6ioresal *A1 ta"
@it ?1?7?12 *A1
ta"
.isioterapi
6aAadine *AC1
*)')*'
2)1* s+d
)7'):'
2)1*
S ; 2elemahan keempat ekstremitas mem"erat
E ; Sens ; CM
4D ; 12)+8) mm>g
/ ; 8) A+i
== ; 18 A+i
4 ; *7,*
)
C
St% /eurologis ;
/%III ; pupil "ulat isokor, diameter *mm, =! D+
Diet /? 1()) kkal
6ioresal *A1 ta"
@it ?1?7?12 *A1
ta"
.isioterapi
9
D
.s% Motorik
.ungsi
Motorik
6 2a 6 2i 4 2a 4 ki
Berakan 2 2 2 2
2ekuatan * * * *
4onus C C C C
2lonus ' '
=% .isiologis C C C C
=%&atologis D>4 D>4 D? D?
' .ungsi sensorik ; tak
' .ungsi 6uhur ; tak
' .ungsi @egetati$ ; tak
' B=M ; (')
' Berakan a"normal ; (')
' Bait dan 2eseim"angan ; trun!al ataAia
(D)
G'):'2)1*
s+d 17'):'
2)1*
S ; kelemahan keempat ekstremitas
E ; Sens ; CM
4D ; 11)+8) mm>g
/ ; 8) A+i
== ; 18 A+i
4 ; *7,(
)
C
St% /eurologis ;
/%III ; pupil "ulat isokor, diameter *mm, =! D+
D

.ungsi
Motorik
6 2a 6 2i 4 2a 4 ki
Berakan 2 2 2 2
2ekuatan * * * *
4onus C C C C
2lonus ' '
=e$leks
.isiologis
C C C C
=e$leks
&atologis
D>4 D>4 D? D?
' .ungsi sensorik ; tak
' .ungsi 6uhur ; tak
' .ungsi @egetati$ ; tak
' B=M ; (')
' Berakan a"normal ; (')
' Bait dan 2eseim"angan ; trun!al
ataAian (D)
Diet /? 1()) kkal
6ioresal *A1 ta"
@it ?1?7?12 *A1
ta"
.isioterapi
1G'):'
2)1* s+d
21'):'
2)1*
S ; os terta0a dan menangi tanpa se"a"
E ; sensorium ; 5:M7@(
4D ; 11)+8) mm>g
/ ; 82 A+i
== ; 18 A+i
4 ; *7,G
)
C
@it ?1?7?12 *A1
ta"
2onsul psikiatri
Marproptilin 1A1+2
Merlopam 2A1 ta"
22'):' S ; kelemahan kedua tungkai dan lengan dan =a0at -alan, kontrol
10
2)1* per"aikan pada kemampuan duduk
E ; sensorium ; 5:M7@(
4D ; 1))+7) mm>g
/ ; 8) A+i
== ; 18 A+i
4 ; *7,G
)
C
St% /eurologis ;
/%III ; pupil "ulat isokor, diameter *mm, =! D+
D
.s% Motorik
.ungsi
Motorik
6 2a 6 2i 4 2a 4ki
Berakan 2 2 2 2
2ekuatan * * * *
4onus C C C C
2lonus ' '
=% .isiologis C C C C
=% &atologis ' ' D? D?
' .ungsi sensorik ; tak
' .ungsi 6uhur ; tak
' .ungsi @egetati$ ; tak
' B=M ; (')
' Berakan a"normal ; (')
' Bait dan 2eseim"angan ; trunk ataAia
(per"aikan)
$isioterapi dan poli
sara$
@it ?1?7?12 *A1
ta"
Marproptilin 1A1+2
ta"
Merlopam 2A1 ta"
6ioresal *A1 ta"
11
TIN$AUAN PUSTAKA
I. DEFINISI
Multiple sclerosis adalah suatu peradangan #ang ter-adi di otak dan
medula spinalis #ang mengenai area su"stansia al"a dan merupakan
pen#e"a" utama ke!a!atan pada de0asa muda% &en#e"a"n#a oleh "an#ak
$aktor, terutama proses autoimun% Focal lymphocytic infiltration atau sel 4
"ermigrasi keluar dari l#mph node ke dalam sirkulasi menem"us sa0ar
darah otak (blood brain barrier) se!ara terus'menerus menu-u lokasi dan
melakukan pen#erangan pada antigen m#elin pada sistem sara$ pusat
seperti #ang umum ter-adi pada setiap in$eksi% >al ini dapat
mengaki"atkan ter-adin#a in$lamasi, kerusakan pada m#elin
(demielinisasi), !edera pada akson, astrogliosis, dan proses degenerati$%
Su"stansi lemak #ang dikenal se"agai mielin (mengelilingi dan
mem"ungkus serat sara$ dan se"agai $asilitator konduksi dari transmisi
impuls sara$) mengalami kerusakan se!ara intermiten (demielinisasi)%
Demielinisasi men#e"a"kan Is!ar dan mengerasn#a serat sara$ pada otak,
medulla spinalis, "atang otak, dan nervus optikus, #ang men#e"a"kan
hantaran impuls sara$ men-adi lam"at dan aki"atn#a ter-adi kelemahan,
gangguan sensorik, n#eri dan gangguan penglihatan%
12
II. ETIOLOGI
II.% Geneti&
' Erang 2aukasia memiliki resiko le"ih tinggi daripada orang A$rika
dan Asia
' MS le"ih sering mun!ul pada orang #ang memiliki ri0a#at pen#akit
serupa dalam keluarga, misaln#a ; pada kem"ar identik, kem"ar dari
pihak a#ah, saudara kandung, orang tua atau setengah saudara atau
sepupu pertama%
' Ma-or >isto!ompati"ilit# CompleA (M>C) pada kromosom 7 adalah
genom #ang paling kuat dalam menentukan apakah seseorang akan
terkena MS
' Benom lain #ang "aru'"aru ini ditemukan adalah ;
I6'G rantai reseptor al$a (CD 12G)
I6'2 rantai reseptor al$a (CD 2()
II.' I(unl!i
' 2eterli"atan proses autoimun di"uktikan dengan 5Aperimental
Allergi! 5n!ephalom#elitis (5A5) pada model la"oratorium%
' 6im$osit 4 #ang autoreakti$
M#elin ?asi! &rotein (M?&) adalah antigen sel 4 #ang penting
dalam 5A5 dan MS
M?& #ang reakti$ telah ditemukan pada 6CS dan lesi MS
' Autoimunitas humoral
Aktivasi sel ? dan respon anti"odi merupakan hal #ang
"erperan penting pada lesi dem#elinisasi pada 5A5 dan MS
M#elin spesi$i! autoanti"od# #ang "erperan men#erang M#elin
Eligodendrosit Blikoprotein (MEB) telah dideteksi pada plak'
plak MS
&ada 6CS ditemukan peningkatan -umlah imunoglo"ulin #ang
disintesis se!ara lokal dan anti"odi oligoklonal H khas MS
' Sitokin
13
Sitokin dan kemokin #ang meregulasi interaksi seluler pada ;
i% I6'2
ii% 4/.'J
iii% I./'K
4/.'J dan I./'K "iasan#a men#erang m#odendrit dan
mem"ran mielin% 4/.'J, I./'K dan I6'2 "er$ungsi
mempertahankan respon autoimun%
' &en!etus
?e"erapa studi menemukan "ah0a pada MS #ang relaps'remisi
ter-adi letupan pen#akit in$lamasi lokal #ang di!etuskan setelah
IS&A se"uah molekuler mimikri antara virus dan antigen
m#elin%
II.). Neur*e!enerasi
' 2eterli"atan akson adalah pen#e"a" utama ke!a!atan neurologi #ang
ireversi"el%
' Cedera pada akson dapat mun!ul pada lesi MS stadium a0al, lalu
"erkurang hingga dapat mengenai G)< akson traktus kortikospinalis
lateral pada stadium lan-ut%
' Mekanisme !edera aksonal tidak -elas dan apakah !edera m#elin
merupakan pen#e"a" a0al !edera aksonal -uga tidak diketahui%
' Diperkirakan aktivasi mikroglia men#e"a"kan lepasn#a /E dan
radikal oksigen melalui glutamat #ang "ersi$at toksik terhadap
oligodendrosit dan neuron
III. PATOGENESIS
Saat pertama kali seseorang terpapar oleh antigen LAM #ang
"erasal dari lingkungan sekitarn#a (sampai sekarang "elum diketahui
dengan pasti tetapi kemungkinan "esar adalah virus), akan ter-adi
reaksi silang antara antigen terse"ut dengan komponen m#elin
dan+atau sel penghasil m#elin terse"ut (oligodendrosit)% >al ini
men#e"a"kan sensitisasi (memori permanen) pada sel 4, tetapi pada
0aktu ini sel 4 "elum akti$ terhadap m#elin ataupun oligodendrosit
14
#ang sudah "eru"ah men-adi auto'antigen aki"at reaksi silang
terse"ut%
2etika antigen #ang sama memasuki tu"uh orang terse"ut,
antigen ters"ut akan di$agosit oleh makro$ag% Dan oleh antigen
presenting !ells, kompleks antigen ini akan dikenali oleh reseptor pada
permukaan sel CD:% &ada saat ini, sel 4 akan "eru"ah men-adi sel 4
helper 1(4h1) #ang mampu mele0ati sa0ar darah otak% 4elah
di"uktikan "ah0a MS ini adalah pen#akit #ang diperantarai oleh sel
4h1 dengan proli$erasi sitokin'sitokin lainn#a seperti ; I6'2, N'I./
dan 4/.'J% Seperti haln#a 4h1, sel lim$osit 4 mengadakan proli$erasi
sel 4, melepaskan sitokin pro'in$lamasi, aktivasi sel dan makro$ag,
produksi anti"odi dan sitokin anti'in$lamasi melalui 4h2%
5$ek dari sitokin pro'in$lamasi, "ersamaan dengan e$ek stres
meta"olik pada SS& itu sendiri, men#e"a"kan tertarikn#a sel 4h1 ke
dinding endotel vaskular dan ampli$ikasi dari adhesion molecules
receptors. >al inimengaki"atkan sel'sel terse"ut mampu menem"us
sa0ar darah otak% &ada saat #ang "ersamaan, protease'protease #ang
ada akan mem"antu meluruhkan molekul matriks ekstraselular pada
sel endothelium #ang men#e"a"kan kerusakan sa0ar darah otak dan
mem"antu ter-adin#a migrasi sel kedalamn#a%
Di dalam lingkungan SS&, sel 4h1 terse"ut akan diaktivasi
oleh antigen presenting !ells #ang kali ini "ukan "erasal dari antigen
eksogen tetapi oleh antigen endogen (protein m#elin)% &roses ini akan
"erlan-ut sampai ter-adin#a dem#elinisasi, #ang merupakan
karakteristik pen#akit MS% Dem#elinisasi umumn#a ter-adi pada
nervus optikus, area periventrikel, "atang otak, sere"elum, dan
su"stansia al"a medula spinalis%
2adang'kadang, rem#elinisasi akan ter-adi mengikuti proses
dem#elinisasi% Akan tetapi proses rem#elinisasi #ang ter-adi umumn#a
tidak sempurna (inkomplit) dan ter"atas han#a pada area'area
dem#elinisasi #ang akti$% Akson "ukanlah target utama dalam
pen#akit MS, tetapi kerusakan pada aksonlah #ang akhirn#a
men#e"a"kan de$isit neurologis #ang ireversi"el%
15
I+. GE$ALA KLINIS
@ariasi gam"aran klinis ini menggam"arkan "an#akn#a atau
luasn#a daerah sistem sara$ #ang rusak (MS plak)% Se!ara umum
di!urigai suatu kasus merupakan MS "ila ditemukan ge-ala ;
&asien mendapat 2 serangan dari gangguan neurologi8 tiap
serangan le"ih dari 2: -am dan "erlangsung le"ih dari 1 "ulan, atau
&erkem"angan ge-ala #ang progresi$ se!ara perlahan selama
periode paling sedikit 7 "ulan
Be-ala atau simptom #ang tim"ul pada MS dapat "erupa;
1%2elemahan lengan dan tungkai
' ?ermani$estasi se"agai penurunan kekuatan motorik, fatigue atau
gangguan gait%
' Exercise-induced weakness adalah salah satu !iri khas MS%
' 4ipe 1M/ ; spastisitas, hiperre$leks dan tanda "a"insk#%
' 2adang'kadang re$leks tendon dalam dapat hilang pada lesi MS
merusak serat re$leks a$eren pada medula spinalis%
2% Spastisitas
' ?erupa spasme #ang diaki"atkan oleh pergerakan atau tim"ul se!ara
spontan%
' Intensitas sedang'"erat
' 9ika spastisitas merupakan keadaan #ang menopang "erat "adan
(pada kelemahan "erat), terapi anti spasme merupakan hal #ang
merugikan%
*%/euritis optikus
' ?erupa penurunan ta-am penglihatan dan penurunan persepsi 0arna
(desaturasi)%
' >al ini dapat "erkem"ang hingga /6& (No Light Perception)
' ?isa ter-adi unilateral maupun "ilateral
' Dapat mun!ul n#eri perior"ital #ang diper"uruk dengan gerakan "ola
mata
' &emeriksaan $unduskopi ; papilitis #ang kemudian "erkem"ang
men-adi papil atro$i%
16
:%Diplopia
' ?erupa aki"at dari o$talmoplegia intranuklear atau parese /%@I
(parese / @II dan I@ -arang sekali ter-adi)%
' E$talmopleogia intranuklear #akni gangguan aduksi aki"at lesi M6.
ipsilateral%
' E$talmoplegia intranuklear "ilateral merupakan suatu keadaan #ang
sugesti$ adan#a MS
(%Bangguan sensorik
' ?erupa ; ' &arestesia ( kesemutan, ter"akar, menusuk'nusuk )
' >ipestesia ( "aal, "erkurangn#a rasa n#eri, mati rasa )
' Bangguan sensorik segmental menun-ukkan lesi terdapat pada
medula spinalis #ang "iasan#a disertai dengan rasa terikat pada dada
' /#eri ( pada ()< pasien) dapat mun!ul pada tu"uh "agian manapun
dan "erganti lokasi setiap saat%
7%Ataksia
' ?ermani$estasi se"agai tremor sere"elum% 4remor dapat meli"atkan
kepala, "adan atau suara (sere"elar disartria)%
G%Dis$ungsi 2andung 2emih
' 4er-adi pada 1)< pasien
' >iperre$leks detrusor aki"at kerusakan inhi"isi suprasegmental
seperti $rekuensi, urgensi, nokturia dan hilangn#a kontrol
pengosongan kandung kemih%
' Disinergi sphin!ter detrusor aki"at hilangn#a sinkronisasi detrusor
dan otot spin!hter sehingga sulit dalam memulai atau menghentikan
aliran kemih, retensio urine, dan in$eksi rekuren%
8%2onstipasi
' 4er-adi pada *)< pasien
' 1rgensi $ekal dan inkontinensia intestinal pada 1(< pasien
,%Dis$ungsi 2ogniti$
' ?erupa ; gangguan memori, gangguan atensi, gangguan problem
soling, gangguan proses in$ormasi dan gangguan perpindahan
antara satu $ungsi kogniti$ ke $ungsi kogniti$ #ang lain
' Dis$ungsi kogniti$ pada MS #ang men#e"a"kan gangguan AD6
(!ctiity of "aily Liing) -arang ditemukan%
17
1)%Depresi
' &ada ()< pasien
' Angka ke-adian "unuh diri G,( kali lipat le"ih tinggi pada grup
pasien MS di"andingkan grup kontrol%
11%.atigue
' 4er-adi pada ,)< pasien
' Di!etuskan oleh suhu #ang meningkat, depresi, gangguan tidur dan
aktivitas sedang'"erat
12%Dis$ungsi Seksual
' ?erupa ; penurunan li"ido, gangguan sensasi genital, impotensi dan
gangguan lu"rikasi vagina%
1*%2elemahan otot 0a-ah
' 6esi pada pons #ang mani$estasi klinisn#a men#erupai ?ells &als#
' 4idak ditemukan gangguan penge!apan ipsilateral dan n#eri
retroaurikular
1:%@ertigo
' Aki"at lesi "atang otak #ang men#erupai la"irintitis akut
Be-ala 4am"ahan
a% Sensitivitas terhadap panas
' Be-ala neurologi #ang tim"ul aki"at peningkatan suhu tu"uh,
misal ; ka"urn#a pandangan se!ara unilateral setelah selesai
"eraktivitas (olahraga) atau setelah mandi menggunakan air panas
(uthoff#s phenomenon)%
"% 6hermitte
' .leksi pada leher men#e"a"kan rasa ke-ut listrik #ang men-alar ke
punggung dan menu-u ke kaki dan -arang menu-u ke lengan%
' Merupakan keadaan #ang dapat menghilang dengan sendirin#a,
tetapi kadang dapat "ertahan "ertahun'tahun%
!% /euralgia 4rigerminal, Spasme >emi$asial dan /euralgia
Blosso$aringeal
' Be-ala terse"ut dapat mun!ul -ika lesi meli"atkan radiks /%@ @II,
dan IO%
18
' Ciri trigeminal neuralgia #ang patut di!urigai MS ;
Enset se"elum () tahun
Be-ala tim"ul se!ara "ilateral
Bangguan sensori #ang o"-ekti$
/#eri non paroksimal
+. DIAGNOSIS ,KRITERIA MCDONALD RE+ISI '-%-.
KLINIS
,SERANGAN.
LESI
KRITERIA TAMBAHAN
UNTUK MENEGAKKAN
DIAGNOSIS
2 atau le"ih ?ukti klinis o"-ekti$
dari 2 atau le"ih lesi
atau "ukti klinis
o"-ekti$ dari 1 lesi
dengan ri0a#at
serangan se"elumn#a
4idak ada% >an#a "ukti klinis sa-a
sudah !ukup8 adan#a "ukti tam"ahan
diinginkan tapi harus sesuai dengan MS
2 atau le"ih ?ukti klinis o"-ekti$
dari 1 lesi
&en#e"aran dalam ruang, ditun-ukkan
oleh ;
satu lesi 42 pada setidakn#a dua
regio SS& #ang khas pada MS
(periventrikular, -uAtakortikal,
in$ratentorial, medulla spinalis)
A4A1
serangan klinis le"ih lan-ut pada
area SS& #ang "er"eda
1 ?ukti klinis o"-ekti$
dari 2 atau le"ih lesi
&en#e"aran dalam 0aktu, ditun-ukkan
oleh
6esi men#angat kontras DA/ lesi
tidak men#angat kontras #ang
asimtomatik dan ditemukan se!ara
"ersamaan pada kapanpun8 A4A1
6esi "aru pada 42 dengan atau
tanpa lesi men#angat kontras pada
M=I $ollo0 up #ang dapat ter-adi
kapanpun8 A4A1
Menunggu serangan "erikutn#a
19
1 ?ukti klinis o"-ekti$
dari 1 lesi
&en#e"aran dalam ruang, ditun-ukkan
oleh
6esi 42 pada minimal dua area SS&
MS khas (periventrikular,
-uAtakortikal, in$ratentorial,
medulla spinalis)8 A4A1
Menunggu serangan "erikutn#a
pada area SS& #ang "er"eda DA/
&en#e"aran dalam 0aktu, #ang
ditun-ukkan oleh
6esi men#angat kontras DA/ lesi
tidak men#angat kontras #ang
asimtomatik dan ditemukan se!ara
"ersamaan #ang dapat ter-adi
kapanpun8 A4A1
6esi "aru pada 42 dengan atau
tanpa lesi men#angat kontras pada
M=I $ollo0 up #ang dapat ter-adi
kapanpun8 A4A1
Menunggu serangan "erikutn#a
) (progresi$ se-ak
tim"uln#a ge-ala)
&rogresivitas pen#akit selama 1 tahun
(retrospekti$ atau prospekti$) DA/
minimal 2 dari * kriteria;
&en#e"aran dalam ruang di otak
"erdasarkan lesi 42 di
periventrikular, -uAtakortikal, atau
in$ratentorial8
&en#e"aran dalam ruang di sara$
spinalis "erdasarkan dua atau le"ih
lesi 42, A4A1
Cairan Sere"rospinal positi$
In/r(asi lan0utan *ala( (en*ia!nsis MS
20
A#a *e/inisi seran!an1
Bangguan neurologis #ang termasuk ge-ala tipikal MS
Dapat "erupa laporan su"-ekti$ atau o"servasi o"-ekti$
Minimal 2: -am tanpa demam atau in$eksi selama ter-adin#a de$isit neurologis
5ksklusi serangan palsu, ge-ala paroksismal tunggal (episode multipel "erupa
ge-ala paroksismal #ang mun!ul selama 2: -am atau le"ih dapat diterima
se"agai "ukti klinis)
Adan#a ri0a#at ge-ala dan pola khas untuk MS dapat menun-ang "ukti dari
proses demielinisasi se"elumn#a, meskipun tanpa penemuan o"-ekti$%
Menentu&an 2a&tu antar Seran!an
*) hari antara tim"uln#a ge-ala pada ke-adian pertama dan tim"uln#a ge-ala
pada ke-adian kedua%
21
A#a 3an! Menun0an! Bu&ti Pen3e4aran *ala( Ruan!1
Satu atau le"ih lesi 42 pada minimal dua dari empat area SS&; periventrikular,
-uAtakortikal, in$ratentorial, atau sara$ spinalis
6esi men#angat kontras tidak di"utuhkan untuk de$inisi pen#e"aran ruang
9ika su"-ek menderita sindrom "atang otak atau sara$ spinalis, lesi simptomatis
dieksklusikan dan -angan dimasukkan se"agai lesi
A#a 3an! Menun0an! Bu&ti MRI #a*a Pen3e4aran 2a&tu1
6esi pada 42 #ang "aru dan atau lesi #ang men#angat kontras pada $ollo0 up
M=I, dengan re$erensi s!an pertama, tanpa memperhatikan 0aktu M=I
pertama, A4A1
4im"uln#a lesi men#angat kontras dan lesi tidak men#angat kontras se!ara
simultan #ang dapat ter-adi kapanpun%
A#a itu Cairan Sere4rs#inal Psiti/1
Adan#a IgB oligo!lonal "and pada 6CS ("ukan serum) atau peningkatan indeks IgB
+I. KLASIFIKASI
2lasi$ikasi ini di"uat "erdasarkan per-alanan pen#akit MS dan
digunakan dalam memperkirakan prognosis pasien dan se"agai pedoman
dalam pem"erian terapi%
1% =elaps'=emisi (=elapsing +=emitting Multiple S!lerosis )
Merupakan periode per"urukan neurologis #ang akut dari MS
(dalam hitungan hari hingga minggu) #ang diikuti oleh periode pulihn#a
se"agian atau seluruh ge-ala progresi$itas pen#akit #ang ada dalam kisaran
minggu hingga "ulan% Diantara serangan, pasien se!ara neurologis sta"il%
.rekuensi ; P 8( <
Disability
4ime
2% &rogresi$ &rimer (&rimar# &rogressive Multiple S!lerosis )
MS dengan progresi$itas pen#akit #ang perlahan dan "erlan-ut
se-ak a0al serangan tanpa adan#a relaps atau remisi%
.rekuensi ; 9arang% P 1) <
Dissa"ilit#

4ime
*% &rogresi$ Sekunder (Se!ondar# &rogressive Multiple S!lerosis )
22
MS #ang pada a0aln#a mengalami relaps remisi kemudian
penderita mengalami progresi$itas se!ara tetap tanpa mengalami per"aikan
minimal (remisi) atau menetap%
.rekuensi ; () < MS =elaps remisi "erkem"ang men-adi "entuk ini
Disa"ilit#
4ime
:% =elaps &rogresi$(&rogressive =elapsing Multiple S!lerosis )
MS dengan progresi$itas pen#akit #ang "erlan-ut se-ak a0al
serangan dan diikuti oleh kekam"uhan (serangan akut "aru) tanpa atau
dengan per"aikan%
.rekuensi ; 9arang (P ( <)
Dissa"ilit#
4ime

+II. PENATALAKSANAAN
&ada prinsipn#a ada 7 hal #ang penting untuk diperhatikan dalam
penanganan pen#akit MS, #aitu ;
23
' 2eadaan relaps dengan per"urukan neurologis #ang signi$ikan harus
diterapi dengan menggunakan kortikosteroid intravena%
' &asien MS dengan tipe relaps+remisi harus mendapatkan terap
imunomodulator -angka pan-ang%
' &asien MS dengan tipe progresi$ sekunder memerlukan terapi agresi$
se-ak a0al% &enundaan terapi ("e"erapa tahun se-ak onset) tidak akan
mem"erikan per"aikan #ang signi$ikan%
' &asien MS dengan tipe progresi$ primer tidak memiliki respon #ang
"aik terhadap disease-modifying therapy apapun%
' MS adalah pen#akit seumur hidup, dan sampai saat ini seluruh terapi
#ang di"erikan se-ak a0al direkomendasikan untuk terus di"erikan
dalam -angka pan-ang% 9ika satu -enis terapi tertentu tidak mem"erikan
hasil #ang "aik, terapi #ang lain harus di!o"a%
' &asien MS perlu diperhatikan dan dipantau dengan seksama "aik
se!ara klinis maupun dengan M=I%
A% Tera#i #a*a seran!an a&ut
' Blukokortikoid #aitu metilprednisolon ())'1))) mg+hari selama *'
( hari "aik ditappering o$$ dengan prednison oral 7)'8)mg+hari
selama 2 minggu atau tanpa tappering o$$%
' ?e"erapa studi memperlihatkan e$ek #ang "aik pada progresi$itas
dari pen#akit dengan pem"erian steroid -angka pan-ang dan
teratur%&ada studi ini pasien #ang mendapat metilprednisolon
intravena se!ara teratur (tiap : "ulan selama * tahun, kemudian 7
"ulan selama 2 tahun) menun-ukkan sta"ilitas atau per"aikan ge-ala
#ang ada%
' &lasma$aresis (:)'7)mg+hari) dua hari sekali selama 1: hari "elum
memiliki e$ikasi signi$ikan%
B. Disease Modifying Theraphy
4erdiri dari ;
' Inter$eron
24
Inter$eron merupakan peptida #ang "eker-a se"agai antiviral dan
immunoregulator% Inter$eron "eta 1" (?etaseron) adalah o"at #ang
pertama kali disetu-ui .DA se"agai terapi pada MS% Studi klinis
pada MS dengan relaps+remisi, pasien menun-ukkan penurunan
$rekuensi kekam"uhan pada 1+* kasus #ang di"erikan in-eksi
inter$eron% Dosis #ang dian-urkan adalah G', MI1(22)'28) ug) 2
hari sekali% Inter$eron "eta 1a (AvoneA) #ang di"erikan se!ara
in-eksi intramuskular sekali seminggu mempun#ai e$ek #ang sama
dalam mengurangi $rekuensi kekam"uhan pada MS% E"at ini
disetu-ui se"agai pengo"atan pada kekam"uhan MS% Dosis #ang
dian-urkan adalah 7 MI1(*) ug)% E"at ini han#a direkomendasikan
untuk MS tipe ==MS dan S&MS
' Blatiramer a!etate
Merupakan !ampuran sintesa dari polipeptida #ang didapatkan
pada Mielin ?asi! &rotein% &enelitian #ang dilakukan dengan
menggunakan o"at ini menun-ukkan "ah0a o"at ini menurunkan
tingkat kekam"uhan MS se"an#ak 2, <% E"at ini di"erikan se!ara
su"kutan dengan dosis #ang dian-urkan adalah 2) mg+hari% E"at ini
han#a direkomendasikan untuk MS tipe ==MS
' /atali3uma"
/atali3uma" adalah anti"odi monoklonal #ang didapat dari
manusia #ang target ker-an#a adalah pada J: su"unit dan J:Q1
integrin, suatu molekul adhesi seluler #ang terleta di permukaan
lim$osit% >al ini men!egah lim$osit untuk mengikat sel endotel,
#ang "eraki"at lim$osit lim$osit tidak dapat menem"us sa0ar darah
otak untuk kemudian memasuki SS&% /atali3uma" se!ara
signi$ikan mengurangi $rekuensi serangan dan tingkat per"urukan
de$isit neurologis pada MS% 4etapi, aki"at sering mun!uln#a
leukoense$aopati multipel progresi$ pada pasien'pasien #ang
menggunakan natali3uma", o"at ini direkomendasikan han#a
se"agai monoterapi dan pada kasus #ang gagal ditatalaksana
25
dengan inter$eron dan glaritamer asetat% ?iasa di"erikan dalam
dosis *))mg intravena se"ulan sekali
C. Tera#i Si(t(ati&
Ataksia + tremor ; Clona3epam 1,('2 mg+hari
&ropanolol :) '2)) mg+hari
Spastisitas+spasme ; Dia3epam 2':)mg+hari
4i3anidin 8'*2mg+hri
6ioresal 2)'12)mg+hari
/#eri ; Ba"apentin *))'*7)mg+hari
&rega"alin ()'*1) mg+hari
Amitriptilin 2('1() mg+hari
Dis$ungsi 2andung kemih ;
' Detrusor hiperre$leks ; EA#"utinil (' 1( mg+hari
>#osiamin Sul$ate ),('),G(mg+hari
' Detrusor d#s#nergia ; 4era3osin 1'2) mg+hari
Depresi ; .luoAetine 2)'8) mg+hari
Sertraline *)'G() mg+hari
.atigue ; Metil$enidate('G( mg+hari
Bangguan 2ogniti$ ; Donepe3il 1) mg+hari
Be-ala paroksimal ; &henitoin ()'*1) mg+hari
Ba"apentin 71)'18)) mg+hari
SeAual Dis$un!tion ; Sildena$il ()'1)) mg+hari
26
+III. PROGNOSIS
' Cara untuk menilai ke!a!atan atau de$isit neurologis pada pasien MS
adalah dengan menggunakan 2rut3ke 5Apanded Disa"ilit# Status
S!ore (5DSS)
' Dihitung se-ak onset, pada tahun ke 1( han#a 2)< dari keseluruhan
pasien #ang tidak memiliki keter"atasan $ungsional dan sepertigan#a
akan "erkem"ang men-adi S&MS
' Dihitung se-ak onset, pada tahun ke 2( minimal 8)< dari keseluruhan
pasien akan mengalami ke!a!atan dalam "atas tertentu%
' 4anda'tanda prognosis #ang "aik adalah neuritis optik atau ge-ala
sensorik se"agai ge-ala onset, -umlah relaps di "a0ah 2A per tahun dan
keter"atasan $ungsional "aru mun!ul setelah ( tahun
' 4anda'tanda prognosis #ang "uruk adalah ataksia trunkal, tremor
kinetik, ge-ala piramidal atau per-alanan pen#akit #ang progresi$%
27
ANALISA KASUS
4elah dilaporkan se"uah kasus multipel sklerosis tipe primer progresi$%
A0aln#a penderita datang ke "agian sara$ =S1& Moh%>oesin &alem"ang dengan
ri0a#at sering -atuh tanpa se"a" 1 tahun se"elumn#a #ang diikuti oleh kelemahan
pada tungkai kiri "e"erapa minggu kemudian% Setelah itu ge-ala #ang dialami
penderita menetap dan tidak mengalami per"aikan maupun per"urukan% Se"ulan
se"elum penderita M=S ge-ala #ang dialami pasien mulai "erkem"ang dan
mengenai tungkai kanan dan kedua lengan "erupa kelemahan dan kekakuan%
&ada pemeriksaan $isik neurologis didapatkan keadaan tetraplegia spastik
dan ataksia trunkus% &ada pemeriksaan mata tidak ditemukan kelainan% Dari
pemeriksaan darah lengkap, ditemukan peningkatan !reatine kinase #ang di#akini
dise"a"kan oleh spasme otot #ang dialami pasien selama ini% &ada pemeriksaan
!airan sere"rospinal tidak ditemukan kelainan, meskipun pemeriksaan imunologi
6CS "elum dapat dilakukan% &ada pemeriksaan M=I kepala ditemukan multipel
lesi ovoid hipointens pada 41 #ang men-adi hiperintens pada 42 dan tetap
hipointens pada .6AI= #ang simetris di hemis$er sere"elum kanan dan kiri% &ada
M=I servikal ditemukan "er!ak multipel #ang "ersi$at hiperintens pada regio C*,
C: dan C( "aik dari potongan transversal maupun sagital pada sekuensi 42 #ang
tidak terlalu -elas terlihat pada 41% Dari keseluruhan pemeriksaan $isik,
la"oratorium, !airan sere"rospinal dan pemeriksan penun-ang "erupa radiologi
kami mendiagnosa pasien ini se"agai suatu kasus multipel sklerosis tipe primer
progresi$ sesuai dengan kriteria M!Donald% &enderita dide$erensial diagnosa
dengan AD5M, S65 dan spino!ere"ellar ataAia aki"at kemiripan dalam ge-ala
klinis (dissemintaed neurologic signs)% /amun diagnosa AD5M "isa disingkirkan
diaki"atkan ge-ala pen#akit pada AD5M umumn#a "er-alan mono$asik, hasil
pemeriksaan 6CS #ang a"normal dan ditemukann#a ri0a#at in$eksi dan
imunisasi% 6e"ih kurang pada :)< pasien S65 terdapat de$isit neurologis #ang
dapat men#erupai pen#akit MS, oligo!lonal "ands pada 6CS dan a"normalitas
pada M=I% /amun pasien S65 umumn#a memiliki kelainan pada persendian,
ruam kulit, alopesia, demam, gagal gin-al dan pemeriksaan la"oratorium #ang
mendukung lainn#a% >al ini tidak ditemukan pada pasien% Diagnosa
28
spino!ere"ellar ataAia disingkirkan aki"at tidak adan#a ri0a#at pen#akit #ang
sama dalam keluarga dan ditemukann#a a"normalitas pada M=I%
&enderita ditatalaksana dengan neurotonika, anti'spasme dan $isioterapi%
?e"erapa minggu kemudian, penderita mengalami gangguan perilaku "erupa
sering terta0a dan menangis tanpa se"a"% >al ini diaki"atkan oleh depresi #ang
merupakan keadaan #ang sering di-umpai (()<) pada pen#akit MS% 2eadaan
depresi terse"ut kami konsultasikan kepada departemen psikiatri dan
mendapatkan terapi anti'depresan (maprotilin) dan anti'ansietas (lora3epam)%
&asien kemudian dii3inkan "ero"at -alan dengan de$isit neurologis "erupa
kelemahan pada keempat ekstremitas serta per"aikan pada ataksia trunkus dan
ge-ala depresi%
Insidensi pen#akit MS tipe progresi$ primer ini han#a "erkisar 1(< dari
keseluruhan kasus MS% "isease-modifying therapy "elum ter"ukti se!ara
me#akinkan mampu mem"erikan respon #ang "aik terhadap pen#akit MS tipe
terse"ut% >al ini kemungkinan diaki"atkan terapi'terapi #ang ada ditargetkan
umumn#a "eker-a mengurangi $rekuensi serangan, sedangkan MS dengan tipe
progresi$ primer ini tidak mengalami serangan namun akan mengalami
per"urukan klinis se!ara sta"il dan "ertahap%
29
DAFTAR PUSTAKA
1% .ran!is BS, D &ierre,Antel &9% /eurolog# in Clini!al &ra!tise; Multiple
S!lerosis,2
nd
ed, Fashington, ?utter0orth >einemann,1,,7; p 1*)8'*(
2% &irko I,/ose0orth# 9>, Dem#elinating Disorder o$ 4he Central /ervous
S#stem%Dalam ; Boet3 CB ; 4eAt"ook o$ Clini!al /eurolog#,2
nd
ed,
&enns#lvania, 4he Curtis Center Independen!e SRuare Fest
&hiladelphia,2))*,p 1)7)'G7
*% @i!tor M, =opper A>, Adam,s and @i!tor ; &rin!iples o$ /eurolog# ;
Multiple !lerosisand Allied Dem#elinative Disease, G
th
ed, /e0 Sork, 4he
M! Bra0 >ill Companies In!,2))2; p ,(:'G(
:% /o0a!k 9F, Multiple S!lerosis, availa"le $rom ; http+
000,emedi!ine%!om
(% David ?, Multiple S!lerosis;Tuestion and Ans0er,, 6ondon, Merit
&u"lishing International , 2)))%
7% /ose0orth# 9>,>artung >& ; Multiple S!lerosis and =elated
Conditions%Dalam ; /ose0orth# 9>, /eurologi!al 4herapeuti!s ;&rin!iples
and &ra!ti!e, 1
st
ed, 6ondon, Martin Dunit3 4a#lor and .ran!is
Broup,2))*,p 11)G'*1
G% 4an C4, =evie0; Multiple S!lerosis in Mala#sia , /eurol 9 Southeast Asia
1,,G;2;1'(
8% International &anel =evises Diagnost! Criteria .or MS, availa"le $rom;
http++000%inters!ien!e%0ile#%!om+-pages+)*7:'(1*:
,% ?o0ling, A%C% !lternatie Medicine and Multiple $clerosis% 2))1% Demos% A
good resour!e $or those !onsidering alternative medi!al treatments
1)% Cook, S%D% %andbook of Multiple $clerosis% 2))1 Mar!el Dekker, In!% /e0
Sork% A teAt"ook $or medi!al pro$essionals
11% Co#le, &%2%, >alper, 9% Meeting the &hallenge of Progressie Multiple
$clerosis% 2))1% Demos% .or "oth patients and pro$essionals% A good "ook
a"out progressive $orms o$ MS%
12% .redrikson S% and 6ink >% !dances in Multiple $clerosis% 1,,,% Martin
Dunit3 &u"l% A teAt"ook $or medi!al pro$essionals%
1*% =udi!k =A,Cohen 9A,Buttman ?F, et al, Drug 4herap# ; Management o$
Multiple S!lerosis, availa"le $rom ; http++000%ne-m%org
30
1:% Boodin DS,.rohman 5M, Barman# B&,et al ; Disease Mod#$#ing
therapies in Multiple S!lerosis; =eport o$ the 4herapeuti!s and te!hnolog#
assesment su"!ommittee o$ 4he Ameri!an A!adem# o$ /eurolog# and the
MS Coun!il $or Clini!al &ra!tise Budelines,availa"le $rom
http++000%aan%org
31

Anda mungkin juga menyukai