Anda di halaman 1dari 5

Pantai Nyiur Melambai, atau lebih dikenal dengan sebutan Pantai Lalang karena terletak di desa

dengan nama yang sama, lokasinya berada di sebelah Barat Daya reruntuhan Oliepier, Kota
Manggar Belitung Timur, berjarak sekitar 1,5 km jika ditarik garis lurus.
Area Pantai Nyiur Melambai inilah yang rupanya telah saya lihat pada remang ujung senja hari
sebelumnya, beberapa saat setelah meninggalkan Rumah Dinas Bupati di kawasan Bukit Samak.
Ketika memasuki area Pantai Nyiur Melambai terlihat ada keramaian di sekitar sebuah panggung
terbuka berukuran besar dengan pengeras suara yang cukup kuat. Rupanya saat itu sedang
berlangsung sebuah festival, yang sayangnya saya lewatkan karena perhatian saat itu lebih
tertuju ke pantainya, dan terlupakan setelah meninggalkannya.
Mobil diparkir di bawah rimbun pohon cemara yang banyak dijumpai di tepian pantai. Di
dekatnya terdapat cukup banyak warung sederhana yang menawarkan kelapa muda dan makanan
minuman lainnya bagi para pejalan.
Pasir pantai yang berwarna putih sudah menyapa ketika turun dari mobil, berbaur dengan
rerumputan hijau yang tidak begitu subur. Melangkah ke tepian pantai saya disambut dengan
angin kencang yang bertiup susul menyusul tanpa henti.

Sebuah pemandangan menarik di tepian Pantai Nyiur Melambai, berupa deretan batang-batang
kayu kecil, mirip seperti yang saya lihat di Perkampungan Nelayan Bugis di Tanjung Binga,
yang dibentuk menjadi semacam rel kereta.
Tiupan angin yang kuat membuat dahan dan daun pohon cemara melambai-lambai seolah
menyapa. Entah mengapa namanya bukan Pantai Cemara Melambai, karena saya lihat lebih
banyak pohon cemara di tepian pantai ketimbang pohon kelapanya.

Lebih dekat ke tepian Pantai Nyiur Melambai, terlihat bibir pantai yang lebar dan panjang,
berhias pasir putih yang bersih.
Kencangnya angin, dan sedang berlangsungnya acara festival, membuat tepian Pantai Nyiur
Melambai terlihat kosong melompong. Sepi. Beruntung langit sedang bersih.

Memunggungi Pantai Nyiur Melambai, inilah suasana di area parkir kendaraan, dengan warung-
warung terlihat berada di sebelah kiri, dan taman bermain anak-anak ada di sebelah kanan.

Sisi sebelah kanan Pantai Nyiur Melambai juga terlihat kosong.
Pantai Nyiur Melambai juga polos mulus, tidak terlihat sama sekali batuan granit besar di
sepanjang garis pantai, sebagaimana banyak ditemui di pantai bagian Utara Pulau Belitung.
Pantai Nyiur Melambai memang menghadap langsung ke Laut Jawa, dan pada bulan-bulan
tertentu membawa tiupan angin kencang yang cukup memaksa nelayan untuk tidak melaut
mencari ikan.

Bertahan melawan angin, saya meneruskan langkah mendekati batas air laut Pantai Nyiur
Melambai.
Tidak terlhat satu pun perahu nelayan melaut, namun tidak terlihat pula deretan perahu nelayan
di tepian pantai. Entah di sisi mana perahu-perahu nelayan itu disimpan oleh pemiliknya. Ketika
berlangsung perayaan peringatan Proklamasi Kemerdekaan, di Pantai Nyiur Melambai ini biasa
dilakukan lomba Perahu Kater yang diikuti oleh para nelayan.

Tidak sia-sia menahan tiupan angin untuk berjalan mendekat batas air Pantai Nyiur Melambai,
karena dengan begitu saya bisa melihat lukisan garis memanjang yang ditoreh gelombang laut
yang menghantam pasir.

Sisi lain Pantai Nyiur Melambai dengan torehan air laut yang sama.
Puas melihat, saya pun melangkahkan kaki meninggalkan tepian pantai dengan angin yang masih
bertiup kencang. Sempat mampir sejenak ke sebuah warung untuk menyapa ibu pemilik warung
dan membasahi tenggorokan.

Suasana di sekitar Pantai Nyiur Melambai yang terlihat terawat dan nyaman, dilengkapi dengan
tempat-tempat duduk berpayung lebar, taman bermain yang cukup baik, serta area volley pantai.
Ketika angin bertiup sepoi, Pantai Nyiur Melambai akan merupakan pantai Timur Pulau Belitung
yang sangat layak untuk dikunjungi pejalan. Di tempat ini pejalan juga bisa melihat panorama
matahari terbit.
Pantai Nyiur Melambai
Desa Lalang, Kecamatan Manggar
Belitung Timur

Anda mungkin juga menyukai