Anda di halaman 1dari 15

1.

Jelaskan ringkasan kasus dari salah satu tugas individu


Pasien Ibu L, umur 60 tahun datang dengan keluhan utama pusing. Pasien mengeluh
pusing sejak 3 hari yang lalu. Pusing dirasakan pada seluruh kepala terutama pada
belakang kepala dan tambah hari tambah berat. Pusing biasanya timbul pagi hari setelah
bangun tidur dan sifatnya hilang timbul, durasinya bervariasi sekitar 10-30 menit. Pusing
juga disertai nyeri cekit-cekit di kepala kadang-kadang, tidak menjalar ke bagian tubuh
yang lain. Setiap kali pasien beraktivitas seperti mengerjakan tugas rumah, pusingkan akan
timbul. Pusing akan membaik dengan istirahat.
Pasien mengeluh gangguan penglihatannya juga sejak 2 hari ini. Gangguan penglihatan
yang bersifat mata kabur dirasakan waktu pasien pusing. Fungsi penglihatan pasien
kembali menjadi normal bila pusingnya hilang.
Riw. Dahulu
Pasien sering merasakan pusing jika kecapekan sejak 1 tahun ini. Pasien jarang periksa ke
dokter, Tekanan darah diperiksa 5 tahun yang lalu di Puskesmas dengan keluhan utama
pusing, waktu itu tekanan darahnya sempat tinggi 150/ mmHg. Pasien tidak periksa lagi
ke Puskesmas karena pusingnya membaik dan tidak kambuh lagi. Pasien tidak pernah
periksa gula darah sebelumnya.

Pasien tidak ada keluhan buang air kecil dan buang air besar.

Nafsu makan pasien normal dan minum sekitar 5 gelas air putih.
Kegiatan sehari-hari:
Kegiatan pasien setiap hari adalah membeli sayur di pasar, masak, mencuci baju,
menyapu, mengepel dan main dengan cucu.
Riw. Keluarga :
Ibu pasien meninggal pada tahun 2003, 10 tahun yang lalu karena hipertensi (170/100) dan
sakit jantung. Umur ibu pasien waktu itu 90 tahun.

Ayah pasien meninggal pada tahun 2005, 8 tahun yang lalu karena sakit tua. Umur ayah
pasien waktu itu 95 tahun.
Riw. Pengobatan :
Pasien pernah mengobati di Puskesmas Dau 5 tahun yang lalu, dapat 3 macam obat,
satunya untuk menurunkan tekanan darah, satunya untuk pusing dan satunya vitamin.
Pasien tidak hafal nama obat dan tidak mengobati ke Puskesmas lagi karena merasakan
dirinya sudah sembuh.
Riwayat Menstruasi:
Pertama kali menstruasi pada usia 13 tahun, siklusnya teratur 28 hari, masa menstruasi 5
hari, tidak pernah didapatkan pemanjangan fase menstruasi, dan perdarahan berlebih (-),
riwayat dismenorrhea (-)

Pasien sekarang sudah tidak menstruasi lagi, berhenti pada usia 50 tahun.
Pada pemeriksaan fisik kepala hingga ekstremitas dalam batas normal. Pasien didiagnosis
hipertensi stage II.
Deskripsi Umum
Kesan sakit: Tampak sakit ringan
Gizi: Kesan gizi cukup (BMI normal)
BB: 55 kg TB: 158 cm BMI: 22.09 kg/m
2
Tanda Vital:
Kesadaran: Compos mentis, GCS 456
Tekanan darah: 170/100 mmHg
Nadi: 94x/menit
Pernafasan: 18x/menit
Tax: 37.0
o
C

2. Sebutkan dan jelaskan diagnosis yang anda tetapkan
Pasien didiagnosis hipertensi stage II.
Menurut JNC VII, Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang sama atau
melebihi 140 mmHg sistolik dan/atau sama atau melebihi 90 mmHg diastolik pada
seseorang yang tidak sedang makan obat antihipertensi.
I. Dari Anemnesa ditemukan pusing.
II. Dari pemeriksaan tanda-tanda vital, ditemukan bahwa pasien ini menderita
hipertensi Stage II.
Gejala dan tanda
- Keluhan nyeri kepala(pagi hari dan terlokalisir pada region oksipital), keluhan tidak spesifik
lainnya yang mungkin terkiat seperti dizziness, palpitasi, mudah lelah, impotensi
- Keluhan yang lain mungkin menandakan kerusakan organ targer: gangguan penglihatan,
nyeri dada (angina), gejala Transient Ischemic Attack (TIA), keluhan gagal jantung,
gangguan fungsi ginjal.

3. Apa saja faktor resiko yang anda temukan pada kasus tersebut:
a. Behaviour
Pasien kebiasaan konsumsi makanan yang asin
Pasien suka makan gorengan
Pasien minum kopi kadang-kadang, 1-2 gelas/hari
Pasien jarang kontrol ke Puskesmas bila keluhannya bisa sembuh sendiri
b. Intrinsic
Genetic: Riw. Ibu pasien dengan Hipertensi
Usia pasien 60 tahun
c. Health service
Jarang periksa ke Puskesmas, takut untuk menerima kernyataan bahwa dirinya sakit
Posyandu dekat dengan rumah pasien, tapi pasien tidak periksa ke sana karena
pasien takut dan merasakan dirinya cuma sakit biasa

a. Apa beda faktor resiko dan etiologi
Faktor resiko
Faktor resiko adalah karakteristik, tanda dan kumpulan gejala pada penyakit yang
diderita individu yang mana secara statistic berhubungan dengan peningkatan kejadian
kasus baru berikutnya (beberapa individu lain pada suatu kelompok masyarakat). Dari
faktor resiko inilah yang kemudian dijadikan dasar penentuan tindakan pencegahan dan
penanggulangan
Faktor resiko is a variable associated with an increased risk of disease or infection
Risk factors are correlational and not necessarily causal, because correlation does not
imply causation.

Etiologi Merupakan kuncinya atau penyebab biologis dari suatu penyakit infeksi,
terjadi karena adanya infeksi mikro organism (misalnya virus, bakteri dll). Secara
umum etiologi berarti apa yang menjadi penyebab suatu penyakit

b. Secara teoritik apa ukuran yang digunakan utk menetapkan suatu faktor resiko
Fator resiko dievaluasi dengan membandingkan risiko mereka yang terkena faktor
resiko dengan potensial terhadap mereka yang tidak terkena.
Risk factors are evaluated by comparing the risk of those exposed to the potential risk
factor to those not exposed.

Relative risk = Risk in exposed / Risk in non-exposed
Jika RR = 1, Pembilang sama dengan penyebut, dan risiko pada orang terkena sama
dengan risiko yang tidak terkena. Oleh karena itu, tidak ada bukti untuk setiap
peningkatan resiko pada individu yang terpapar atau untuk setiap asosiasi dari penyakit
dengan paparan yang bersangkutan
If the RR = 1, The numerator equals to the denominator, and the risk in exposed persons
equals the risk in non-exposed persons. Therefore, no evidence exists for any increased
risk in exposed individuals or for any association of the disease with the exposure in
question
Jika RR > 1, Pembilang lebih dari penyebut, dan risiko pada orang terkena lebih besar
daripada risiko yang tidak terkena. Ini adalah bukti hubungan positif, dan mungkin kausal.
If the RR > 1, The numerator is greater than the denominator, and the risk in exposed
persons is greater than the risk in non-exposed persons. This is evidence of a positive
association, and may be causal.
Jika RR < 1, Pembilang kurang dari penyebut, dan risiko pada orang yang terkena
kurang dari risiko yang tidak kena. Ini adalah bukti hubungan negatif, dan itu mungkin
menunjukkan efek perlindungan.
If the RR < 1, the numerator is less than the denominator, and the risk in exposed
persons is less than the risk in non-exposed persons. This is evidence of a negative
association, and it may be indicative of a protective effect.

4. Jika anda ingin mengkaji apakah faktor resiko yang anda duga pada permasalahan
kesehatan pada populasi di masyarakat bagaimana desain penelitian yang anda pilih
a. Siapa populasi, sampel, dan pemilihan sampel
Populasi : Warga kecamatan Dau
Sampel : Warga kecamatan Dau yang berobat ke Puskesmas Dau dan
didiagnosis sebagai hipertensi
Pemilihan Sampel : Simple random sampling
b. Apa desian yang paling tepat? Mengapa?
Desain yang paling tepat adalah cohort study, bersifat periodic dan rutin.
Menggali komplikasi penyakit yang mungkin timbul pada pasien dengan hipertensi.
c. Variable apa yang akan anda ukur dan apa skala ukurnya?
Usia
Obesitas
Konsumsi alkohol
Gaya hidup sedentary
Stres
Asupan kalium rendah
Asupan kalsium rendah

d. Analisis statistic apa yang akan anda gunakan dan mengapa?

5. Jelaskan rencana anda dalam mengelola permasalahan kesehatan tersebut
a. Pencegahan primer, sekunder, dan tersier pada individu, keluarga, komunitas
(Klarifikasi bahwa jawapan bersifat kontekstual (sesuai dengan kondisi kasus) dan
bukan teoritis)
Pencegahan Primer :
I. Komunikasi, informasi, edukasi kepada penderita, keluarga pasien dan
komunitas mengenai penyakit Hipertensi.
Gejala dan tanda
- Keluhan nyeri kepala(pagi hari dan terlokalisir pada region oksipital), keluhan tidak spesifik
lainnya yang mungkin terkiat seperti dizziness, palpitasi, mudah lelah, impotensi
- Keluhan yang lain mungkin menandakan kerusakan organ targer: gangguan penglihatan,
nyeri dada (angina), gejala Transient Ischemic Attack (TIA), keluhan gagal jantung,
gangguan fungsi ginjal.
Faktor resiko:-
- Non-modifiable
a. Genetik
b. Usia
c. Gender
d. Ras
- Modifiable
a. Obesitas
b. Resistensi Insulin
c. Konsumsi alcohol berlebih
d. Konsumsi garam (Na) berlebih
e. Gaya hidup sedentary
f. Stres
g. Asupan kalium yang rendah
h. Asupan kalsium yang rendah
Komplikasi:-
- Hipertensi yang bekerpanjangan menyebabkan gangguan pembuluh darah.
- Gangguan pembuluh darah besar
a. Jantung (Serangan jantung, gagal jantung)
b. Otak (Stroke, penyakit saraf yang lain)
c. Ginjal (Penyakit ginjal kronik, gagal ginjal)
- Gangguan pembuluh darah kecil
a. Pembuluh darah (Kerusakan pembuluh darah)
b. Retina mata (Kerusakan pembuluh darah mata >buta)
Modifikasi gaya hidup:-
- Target manajemen dari hipertensi adalah tekanan darah <140/90 mmHg
- Mengatur menu makanan (Menghindari dan membatasi makanan dan dapat
meningkatkan kadar kolesterol darah serta meningkatkan tekanan darah)
- Makanan yang harus dihindari atau dibatasi adalah:-
a. Makanan lemak jenuh tinggi (Otak, ginjal, paru, minyak kepala, gajih)
b. Makanan menggunakan garam natrium (Biscuit, craker, kripik dan makanan kering
yang asin)
c. Makanan dan minuman dalam kareng (Sarden, sosis, korned, sayuran serta buah-
buahan dalam kaleng, soft drink)
d. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang,
udang kering, telur asin, salai kacang)
e. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani
yang tinggi, kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam.
f. Bumbu- bumbu seperti kecap, magi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta
bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natirum
g. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape
- Selain makanan, harus lakukan:-
a. Waktu istirahat/tidur yang cukup
b. Hiburan dan penyaluran hobi yang seimbang dengan tugas dan kewajiban
c. Olahraga teratur, dianjurkan 2-3 kali seminggu sekurangnya 30 menit setiap kali
olahraga
d. Menghindari konsumsi rokok, alkohol
e. Hindari stress
- Asupan zat-zat seharian:-
a. Sodium:
Orang normal: Mak 2300 mg/hari
Orang Hipertensi/DM/Umur>51 thn: < 1500 mg/hari
b. Kalium:
Orang normal: 4700mg/hari
Orang Hipertensi: 5600mg/hari
c. Calcium: 1250 mg/hari
d. Magnesium: 500 mg/hari
e. Fiber: 30g/ hari
(*1 sendok teh= 2325 mg)
Pengobatan:-
- Pengobatan dimulai jika target tekanan darah tidak tercapai (<140/90 mmHg atau <130/90
mmHg pada pasien DM atau penyakit ginjal kronis)
- Hipertensi tanpa compelling indication:-
a. Hipertensi stage 1
Obat: Gol. Diuretic (tiazid)
Pertimbangkan:
ACE inhibitor
Beta blocker
Penghambat kalsium atau kombinasi
b. Hipertensi stage 2
Kombinasi 2 obat, biasanya golongan diuretic tiazid dan ACE inhibitor atau Beta
blocker atau penghambat kalsium
- Hipertensi dengan compelling indication:-
a. Lihat petunjuk pemilihan dengan compelling
- Jika dengan pengobatan tetap target tekanan darah tidak tercapai, optimalisasi dosis atau
tambahkan obat lain sampai target tekanan darah tercapai.
- Pertimbangkan untuk konsultasi pada spesialis hipertensi
.
II. Menginformasikan anggota keluarganya penderita tentang kondisi ibu sekarang
dan memerlukan dukungan dari keluarganya supaya tetap memeriksa rutin ke
petugas kesehatan.
III. Menganjurkan pasien untuk memeriksa gula darah, lipid profile, fungsi ginjal,
fungsi hepar dan darah lengkap (General check up) setiap 1 tahun karena
pasien sudah lanjut usia.

Pencegahan Sekunder :
I. Menegaskan penderita untuk mengobati rutin dan mengikuti gaya hidup yang
benar.
II. Pihak dari puskesmas Dau harus melakukan screening hipertensi setiap tahun.

Pencegahan Tersier :
I. Komunikasi, informasi dan edukasi penderita, bila mengalami keluhan seperti
penurunan visus secara mendadak, kelemahan dan kesemutan anggota badan,
nyeri dada, sesak nafas, sering bengkak atau ada gangguan kesadaran, dengan
secepatnya dibawa ke pelayanan kesehatan yang terdekat karena gejala-gejala
yang timbul mungkin disebabkan oleh komplikasi dari hipertensi.(Counceling)
II. Diet control/ Konsultasi gizi
III. Megikuti DASH

6. Apa saja program pemerintah dan upaya kesehatan masyarakat yang telah ada untuk
mengelola permasalahan kesehatan tersebut
Promosi kesehatan tentang hipertensi oleh petugas kesehatan di Puskesmas Dau
(Promkes)
Penyuluhan kepada masyarakat mengenai hipertensi


7. Apa kelemahan dan kelebihan dari upaya yang sudah ada dan apa saran anda?
Kekurangan
Penyuluhan kurang rutin diadakan
Penyuluhan kurang tepat sasaran
Upaya kesehatan sekunder terbatas karena hanya pada pasien yang berobat ke
Puskesmas saja
Kelebihan
Sudah diadakan penyuluhan sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan ilmu
pengetahuan masyarakat
Sudah diadakan upaya pencegahan sekunder terhadap pasien Hipertensi yang
berobat ke pkm.
Saran:
Penyuluhan diadakan secara rutin dan dievaluasi secara rutin pula

1. Gambarkan (Jelaskan) alur pelayanan pasien (obat, pemeriksaan pasien, pemberian
tindakan) di Puskesmas anda?

















2. Sebutkan potensi insiden keselamatan pasien dari alur dan kondisi yang ada di
Puskesmas
Pasien
Loket pendaftaran
Jenis pelayanan
Poli Umum
Poli Gigi
KIA/KB
Imunisasi
Kesehatan Haji
Poli gizi
Surat sehat
Laboratorium
DLL
Apotek Pulang
Rujukan
Jam buka loket pendaftaran pasien
a. Senin s/d kamis: 0730-1130 WIB
b. Jumat: 0730-1000 WIB
c. Sabtu: 0730-1100 WIB

Di luar jam buka loket pendaftaran Pasien UGD
Penyakit/kontrol luka yang
memerlukan tindakan
Hanya satu dokter fungsional di PKM Dau dan dokternya masih cuti hamil, tidak
ada dokter di UGD dan pasien yang gawat darurat tidak dapat dirawat inap dan
harus dirujuk ke rumah sakit
Semua tindakan dilakukan di UGD, tapi terbatas alat dan tenaga. Alatnya disimpan
kurang steril dan tidak rapi.
Alat perlindungan diri petugas kesehatan kurang mendapatkan perhatian dan
pengawasan yang ketat.
3. Apa yang menyebabkan potensi insiden tersebut
Peraturan yang kurang ketat di PKM Dau
Tidak ada aturan dan sanksi mengenai kewajipan memakai alat perlindungan diri
waktu penanganan pasien
Tidak adanya SOP diagnosis dan penanganan penyakit dengan baik
Belum ada penambahan alat atau tenaga tambahan di UGD
Alat harus disteril setelah dipakai habis tindakan.
4. Bagaimana strategi anda mencegah insiden tersebut
Sosialisasi kepada kepala Pkm supaya peraturan mengenai SOP pemakaian alat
perlindungan diri diketatkan bila menangani pasien, supaya mengurangi resiko
infeksi pada pasien
SOP dibuatkan dalam diagnosis dan pengobatan yang benar untuk penyakit
terdaftar
Dokter fungsional harus minimal satu di Pkm, dicarikan penganti bila dokter
fungsional yang bertugas lagi cuti atau izin supaya mengurangi kesalahan
diagnosis dan ruangan rawat inap dipakai bila pasien menbutuhkan.
Alat yang habis dipakai dibersihkan dulu, biar kering dan disteril dengan waktu
yang seharusnya. Setelah alatnya steril, barang2 di dalam diambil keluar dan
disimpan di tempat yang seharusnya.









1. Jelaskan program apa yang dilakukan kelompok di Puskesmas
a. Apa permasalahn kesehatan yang dikelola
Tingginya angka open defecation sebesar 42% yang seharusnya 0%.
b. Apa goal, objective, sub objective dari program tersebut
Goal: Menurunkan angka open defecation sebesar 20% di RT1,2, dan 4 Dusun Banjar
Tengah Dau dalam waktu 1 tahun.
Risk Factor (Method) Objectif
100% responden menyatakan tidak adanya
peraturan dan sanksi dari pemerintah
mengenai BAB di sungai
Dalam 6 bulan, telah membuat larangan
membuang air besar di sungai disertai sanksi oleh
perangkat Dusun Banjar Tengah
Risk Factor (Material) Objective
91% responden yang belum memiliki WC tidak
menjadikan pembangunan WC sebagai
prioritas pengeluaran keluarga

50% warga yang belum memiliki WC menjadikan
WC sebagai prioritas pengeluaran keluarga sampai
akhir program
Risk Factor (Environment) Objective
100% responden memiliki akses yang mudah
ke sungai
Dalam 6 bulan, telah menutup akses turun ke
sungai dengan menggunakan pagar oleh perangkat
Dusun Banjar Tengah.
Risk Factor (Individu) Objective
21% responden tetap BAB di sungai walaupun
sudah memiliki WC
Menurunkan angka warga yang terbiasa BAB di
sungai sejak kecil menjadi 10% dalam 1 bulan
setelah akhir program.
Risk Factor (Alat) Objective
32% responden tidak memiliki WC pribadi Menurunkan angka warga yang tidak memiliki WC
pribadi menjadi 15% dalam 1 tahun setelah akhir
program.

Risk Factor
(Method)
Contributing Risk Factor Sub Objective
Tidak adanya
peraturan dan
sanksi mengenai
BAB di sungai
Tidak ada prioritas di pemerintah
untuk membuat peraturan menganai
larangan BAB di sungai
Pemerintah menjadikan
masalah BAB di sungai sebagai
prioritas dalam pembuatan
peraturan
Risk Factor
(Material)
Contributing Risk Factor Sub Objective
91% responden
yang belum
memiliki WC tidak
menjadikan
pembangunan WC
sebagai prioritas
91% warga Dusun Banjar Tengah
merasa kesulitan untuk menyisihkan
penghasilan untuk membangunkan WC
50% warga Dusun Banjar
Tengah mampu untuk
menyisihkan penghasilan untuk
membangunkan WC dalam 1
tahun setelah akhir program
pengeluaran
keluarga
Risk Factor
(Environment)
Contributing Risk Factor Sub Objective
100% responden
memiliki akses yang
mudah ke sungai
100% sungai tidak memiliki pembatas 50% sungai telah ditutup
dengan menggunakan pagar
oleh perangkat Dusun Banjar
Tengah dalam 6 bulan setelah
akhir program
Risk Factor
(Individu)
Contributing Risk Factor Sub Objective
21% responden
sudah terbiasa BAB
di sungai sejak kecil
21% warga terbiasa BAB di sungai
karena tidak ada peraturan dan sanksi
mengenai BAB di sungai
Warga yang terbiasa BAB di
sungai diturunkan menjadi 10%
dalam 1 bulan setelah akhir
program
Risk Factor (Alat) Contributing Risk Factor Sub Objective
32% responden
tidak memiliki WC
pribadi
49% warga Dusun Banjar Tengah
berpenghasilan Rp 400.000-600.000
setiap bulan
30% warga Dusun Banjar
Tengah dibiasakan untuk
menyisihkan penghasilan untuk
membangunkan WC dalam 1
tahun setelah akhir program.

c. Siapa target sasaran dan mengapa
Sasaran kegiatan penyuluhan adalah Warga Dusun Banjar Tengah yang belum memiliki WC
Supaya warga yang belum memiliki WC dapat celengan dan membiasakan dirinya untuk
menabung dan menjadikan kepemilikan WC sebagai salah satu prioritas pengeluaran
keluarga.

d. Apa metode yang dipilih dan mengapa
I. Luna Baya
Pembagian celengan Lumba-lumba pengumpul dana jamban swadaya untuk warga
yang belum memiliki WC
II. Pemicuan CTLS
Demo peragaan proses pencemaran lingkungan akibat BAB di sungai
berdasarkan Community Led Total Sanitation
III. Penyuluhan ODF
Penyuluhan mengenai bahaya BAB di sungai dan pengenalan program Open
Defecation Free
IV. Pelatihan Panda Manis
Pelatihan Pengawas anggaran dana jamban istimewa
Skoring dilakukan dengan metode NGT (Nominal Group Technique). Dengan mempertimbangkan
prioritas masalah ini ada di desa, jumlah wakil yang dipilih untuk skoring sejumlah 6 orang yaitu 2 orang
wakil dokter muda, 2 orang wakil puskesmas (dokter gigi dan petugas puskesmas), 2 orang wakil
masyarakat desa.

2. Sumber daya apa yang diperlukan untuk pelaksanaan program tersebut
Man: Dokter muda, Ibu Kasun, Ibu RT, Responden, Staff Puskesmas
Material: Poster ODF 2015, Peta Dusun Banjar Tengah
Machine: Mic (Sound system)
Place: Rumah ibu RW 4 Dusun Banjar Tengah
Metode: Pre test, penyuluhan, demo, Pemicuan, pelatihan panda manis
Money: Rp 300.000 dari dokter muda semua

3. Bagaimana anda mengorganisasikan pelaksanaan program tersebut: (Fungsi apa saja
yang diperlukan untuk perlaksanaan program, apa tugasnya, dan siapa yang anda
tunjuk dengan pertimbangan apa. Note: uji pada salah satu fungsi aja)
4 Penangungjawab:
PJ acara penyuluhan dan pelatihan panda manis Nanda: Pembukaan acara,
mempersiapkan materi. Melatih panda manis supaya mengecek tabungan warga yang
tidak memiliki WC pribadi setiap bulan
PJ demo pemicuan Narin: Mempersiapkan bahan najis buatan dan vaskon
PJ humas, publikasi, perlengkapan, perijinan, dan konsumsi Kavi: Mengurus perijinan,
publikasi, serta persiapan perlengkapan dan konsumsi buat warga dusun, kasun, staff
puskesmas, dan dokter muda.
PJ Dokumentasi Tenny: Koordinasi dengan pihak dusun kasun, dan mempersiapkan
daftar hadir, merekam videa dan mengambil foto.



4. Apa ukuran keberhasilan dari program anda, jelaskan
a. Apa saja indicator yang direncanakan untuk mengevaluasi pelaksanaan program
tersebut dan apa tujuannya? (input, proses, output, outcome) sejak perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi
Evaluasi input:
Hadir 33 warga dari yang ditargetkan 33 orang dari RT 1,2 dan 4
Mempersiapkan materi penyuluhan, demo pemicuan

Evaluasi proses:
Post test
Penyuluhan
Pelatihan panda manis
100% peserta aktif ikut serta dalam kegiatan pemetaan pencemaran air akibat
defekasi terbuka
Berdasarkan wawancara acak pada 10 peserta pasca pemicuan, mereka
merasa jijik dengan kebiasaan BAB di sungai dan ingin membantu
kesuksesan ODF dengan cara menabung untuk memiliki WC ataupun
dengan cara mengingatkan warga lain yang masih BAB di sungai

Evaluasi Output/Impact:
Post test
Ibu-Ibu meningkatkan ilmu pengetahuan dgn cara pre-post test
Merasa jijik dgn wawancara

Evaluasi outcome
Panda manis
Ibu2 dilatih untuk mengecek tabungan
Tidak ada yg BAB sembarangan

b. Bagaimana cara anda mengukur indicator tersebut: Metode, waktu, analisis
Input: Jumlah peserta yang lahir
Proses: Focus group interview
Output: Peningkatan nilai dari hasil pre test
Outcome: angka ODF pada masyarakat dusun menurun (sesuai dengan target)
5. Bagaimana cara anda memastikan keberhasilan dari program tersebut? (Fungsi dan
siklus manajemen mutu)
Pemantauan uang di dalam celengan setiap bulan supaya memastikan mereka
menabungkan uang ke dalam, selain mengecek, juga memotivasikan warga yang
kurang mampu supaya tetap menabung.
Dari puskesmas Dau divisi Kesling, akan melanjutkan penyuluhan terhadap ODF
sehingga tahun 2015, dari mereka bisa memastikan apakah kader melakukan tugas
mereka dengan bener.

6 Program pokok Pkm
1. Pengobatan
2. KIA
3. KB
4. Promkes
5. Gizi
6. P2M
7. Kesling
Program tambahan
1. Kes. Gigi dan mulut
2. PHN & Lansia
3. UGD
4. Rawat Inap
5. Laboratorium
6. UKS & KRR

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang
Kepala Puskesmas Dau
1) Koordinator Tata Usaha > Urusan Keuangan/umum/Obat,farmasi/ Kepegawatan
2) Pelayanan kesehatan Dasar > Program Pokok Pkm
3) Pelayanan kesehatan pengembangan > Program tambahan
Polindes
Pustu

Apa Milikan PKM kepada program anda? Kesling dan Promkes
Bagaimana dibilang target tercapai?
Tercapai bila mencapai target pada jangka waktu yang ditetapkan

Anda mungkin juga menyukai