Anda di halaman 1dari 52

NUTRISI PADA ANAK USIA

SEKOLAH DAN REMAJA


I. Nutrisi anak usia sekolah
Usia sekolah adalah dari usia 6 tahun
hingga awal remaja.
- awal remaja pd wanita : 9-11 tahun
- dan awal remaja pd pria: 10-12 tahun
Periode ini adalah persiapan utk
pertumbuhan yg cepat pada usia remaja
Pemberian nutrisi yg adekuat, terutama
saat sarapan berhubungan dengan
perbaikan prestasi akademik di sekolah
Sejak umur 6 tahun pola pertumbuhan dan
perkembangan anak pria dan wanita
berbeda.
Pola pertumbuhan dan nafsu
makan anak umur 510 tahun
Pada masa ini pertumbuhan relatif lambat
disertai dengan nafsu makan yg menurun.
Selama periode ini akan terjadi
penambahan : BB: 33,5 kg
TB: 6 cm
Lambatnya pertumbuhan dan menurunnya
nafsu makan membuat orang tua gelisah
apalagi bila anak nampak kurus.

Untuk memastikan apakah anak nampak
kurus karena kurang gizi, periksa status
energi proteinnya dgn cara:
1. untuk anak < 6 thn, bandingkan BB anak
dengan BB baku menurut umur
2. untuk umur 610 tahun bandingkan BMI anak
dgn BMI baku untuk masing-masing jenis
kelamin.
BMI umur 2-20 tahun perempuan
Catch-up growth
Pertambahan BB dan TB bisa terhenti ketika
anak sakit.
Ketika sembuh, nafsu makan dan asupan
makanan bertambah, maka terjadilah catch-up
growth yaitu pertumbuhan yg sangat cepat
sehingga ketertinggalan pertumbuhan karena
sakit dapat dikejar.
Perkembangan fisiologis
Kekuatan otot, koordinasi motorik, &
stamina
mempunyai massa otot yang lebih besar
per cm dibandingkan
Perkembangan kognitif
Lebih rasional
Egosentris
Lebih mandiri
Mulai belajar mengenal aturan dalam
keluarga
Perkembangan keterampilan
makan
Ahli memakai peralatan makan
Dalam terlibat dalam proses pembuatan
makanan yg mudah
Dapat mengenal bbg makanan
Perilaku makan anak
Pengaruh keluarga
Pengaruh teman sebaya
Pengaruh media massa
Kebutuhan energi dan protein
Kebutuhan energi
46 thn: 90 Kkal/KgBB/hari
710 thn: 70 Kkal/KgBB/hari
Kebutuhan protein
13 thn : 1,1 g/KgBB/hari
413 thn : 0,95 g/KgBB/hari
remaja : 1 g/KgBB/hari
Kebutuhan energi dan protein
Kebutuhan energi perhari dapat dihitung
berdasarkan TB (cm).
Pada umur 611 thn:
= 1314 Kkal/cm
= 1617 Kkal/cm
Defisiensi vitamin mineral yg sering terjadi
mineral: Fe, Ca, Zn
vitamin: B
6
, folat, dan vit.A
Defisiensi Fe
Kebutuhan Fe per hari:
- 48 thn = 10 mg
- 913 thn pria/wanita = 8 mg
- 1418 thn = 11 mg, = 15 mg
Cegah def. Fe dgn memberi cukup mkanan yg
mengandung heme iron (protein hewani) dan
kacang-kacangan
Defisiensi Ca
Cegah defisiensi Ca dgn memberi BMS Ca dlm
jumlah cukup (sumber protein hewani dan
nabati, susu dan hasil olahannya)

Kebutuhan Ca per hari pada usia:
13 thn = 500 mg,
48 thn = 800 mg dan
918 thn = 1300 mg
Defisiensi Zn
Kebutuhan Zn per hari untuk usia :
- 48 tahun= 5 mg
- 913 thn = 8 mg
- 1418 thn = 11 mg
Mencegah defisiensi Zn adalah dgn memberi
cukup bahan makanan sumber Zn (daging dan
sea food).
Defisiensi vitamin B6 dan A
Kebutuhan vitamin B
6
11,3 mg/hari
Sumber vit. B
6
: daging, kacang, sayuran
Kebutuhan vitamin A umur 48 thn: 400 g , umur 9
18 thn = 600900 g
Sumber vit. A: sumber protein, sayuran dan buahan.
Kebutuhan folat 300400 g
Sumber folat: sumber protein hewani, kacang dan
sayuran hijau
Suplementasi vitamin-mineral
Dgn susunan makanan 4 sehat 5 sempurna dalam
jumlah yg cukup defisiensi vitamin-mineral dpt dicegah

Suplementasi dpt diberikan pd anak
- golongan sosial ekonomi rendah
- tak mau makan
- menderita penyakit kronis
- obes yg mengikuti program diet
- kelompok vegetarian
Masalah gizi anak
Masalah gizi yang banyak terjadi pada
usia sekolah dan prasekolah adalah
1. Obesitas,
2. Kurang energi protein (KEP)
3. Anemia

Obesitas pada anak usia sekolah
Obesitas pd anak banyak terjadi di kalangan
masyarakat sosek baik, terutama pada keluarga
dgn pendidikan tinggi dan kedua orangtuanya
sibuk (Kunkun, 1991)

Penyebab obesitas: genetik, lingkungan
keluarga, pola makan, dan inaktivitas

Risiko obesitas pada anak
wanita: menarche terlambat (overweight:
menarche lebih dini)
pria: penis kecil
psikologis anak tertekan
Saat dewasa menjadi dewasa obes yg berisiko
mendapat hipertensi, DM, PJK

Mengatasi obesitas pd anak
Memberi penyuluhan pd orang tua tentang
bahaya obesitas pd anak & cara mengubah
gaya hidup keluarga shg pola kebiasaan makan
dan aktivitas fisik keluarga berubah dari salah
menjadi benar.
Dgn perubahan pola, BB anak tidak perlu turun,
tetapi TB harus bertambah.
Kurang energi dan protein (KEP)
pd usia sekolah
Penyebab KEP:
kebutuhan gizi meningkat karena menderita
penyakit kronis atau anak sering sakit
asupan gizi kurang karena makanan tidak ada
(poverty dan ignorancy) dan kurang nafsu
makan karena penyakit atau kekurangan Zn,
atau pola makan salah.
Mengatasi KEP
Bila penyebabnya kemiskinan, KEP sulit diatasi
Bila penyebabnya karena nafsu makan kurang
sementara makanan tersedia akan lebih mudah
dengan:
- mengatasi penyakit anak
- memperbaiki pola makan dan
- memberi obat-obatan
Anemia pd anak dan remaja
Menyebabkan daya tahan menurun dan
menurunkan daya ingat yg menyulitkan
belajar.
Mengatasinya dgn banyak mengonsumsi
sumber heme iron dan sumber protein
nabati
Faktor yang mempengaruhi status
gizi anak
Status gizi anak dipengaruhi oleh pola makan dan pola
aktivitas fisik.
Pola makan ditunjukkan oleh jenis, frekuensi, besar
porsi, dan waktu makan sehari-hari.
Pola makan anak dipengaruhi: pola makan keluarga,
teman & lingkungan sosial dan media (iklan)
Pola aktivitas fisik ditunjukkan oleh jenis dan lamanya
kegiatan sehari-hari dilakukan

Pola aktivitas Fisik anak sekarang
Umumnya termasuk kategori ringan, karena:
Lahan anak bermain bertambah sempit, aktivitas anak
banyak dilakukan di dalam rumah (sendiri atau rumah
teman).
Aktivitas umumnya dilakukan sambil duduk (nonton tv,
main PS, belajar, ngobrol), suatu aktivitas yg
dikategorikan ringan.
Olah raga jarang (hanya di sekolah)
Manfaat pola makan dan aktivitas
fisik yg baik
Dengan menerapkan pola makan dan pola
aktivitas fisik yang baik di usia sekolah, maka
dapat dicegah penyakit karena gangguan
metabolik di usia dewasa dan lansia, yaitu:
osteoporosis, obesitas, hipertensi, DM,
dislipidemia, dan penyakit jantung koroner.
Membentuk pola makan yg baik
Latih anak agar:
1. Menghindari cemilan dgn jadwal makan teratur
2. Menyukai bahan makanan 4-sehat.
3. Membatasi makanan yg mengandung banyak
lemak jenuh dan kolesterol
4. Menyukai makanan sumber kalsium
5. Menyukai makanan berserat.
6. Menghindari terlalu banyak simple KH


Membentuk pola aktivitas fisik yg
baik
Jadikan olah raga sebagai kegiatan rutin.
Keluarga melakukan olah raga bersama,
minimal jalan kaki
Manfaat olah raga: mencegah obesitas dan
memperkuat daya tahan dan kekuatan otot,
pernapasan dan sistim jantung pembuluh darah

II. NUTRISI PADA REMAJA
Masa remaja adalah masa di antara masa anak
dgn masa dewasa. Diawali ketika hormon seks
mulai diproduksi.
Di awal produksinya, hormon seks
menyebabkan:
tumbuh kembang fisik berjalan cepat
metabolisme meningkat.
Keduanya meningkatkan kebutuhan gizi
Rata-rata usia pubertas, maturasi
kognitif & psikososial
Tumbuh kembang fisik remaja
TB dan BB bertambah dgn cepat
Pertambahan TB tercepat remaja terjadi pd
usia:
: 10/1115 thn
: 12/1319 thn
Selama periode itu penambahan TB:
: > 20 cm dan
: >15 cm.




Setelah umur itu hingga dewasa, TB
masih bertambah 12 cm.
Penambahan BB antara 1520 kg
Perubahan fisik remaja
Organ kelamin primer & sekunder berkembang
: penis membesar, jaringan otot bertambah,
suara berubah. Rambut pubis, kumis, dan
jenggot tumbuh
: jaringan lemak payudara & pinggul
bertambah. Rambut pubis tumbuh & muncul haid
pertama (menarche)
Perubahan fisiologis pd remaja
laki-laki
Perubahan fisiologis pd remaja
perempuan
Persepsi remaja terhadap bentuk
tubuhnya
Tumbuh kembang fisik yang cepat ini mengubah
bentuk tubuh remaja.
Persepsi umum remaja terhadap bentuk
tubuhnya:
: merasa terlalu kurus atau merasa bagian tubuhnya
kurang sempurna
: merasa badannya gemuk atau merasa ada bagian
tubuhnya yang kurang besar atau terlampau kecil

Upaya remaja untuk mengubah
bentuk tubuhnya
Remaja pria berusaha menambah ototnya dgn banyak
makan dan olahraga
Remaja wanita berusaha menurunkan BB dgn
mengurangi makan.
Ketidakberhasilan dlm menurunkan BB, dpt
menyebabkan frustrasi dan rendah diri.
Kadang-kadang upaya remaja wanita untuk menurunkan
BB dilakukan dgn cara yg kurang baik bahkan dgn cara
patologis yg berbahaya.
Cara patologis dlm menurunkan BB
Bulimia nervosa
Kondisi patologis dimana seseorang yang takut
menjadi gemuk berusaha muntah setelah
mengonsumsi makanan yg dianggapnya
menggemukkan
Anoreksia nervosa
Kondisi patologis dimana seseorang karena
takut gemuk tidak mau makan sama sekali.
Dampak meningkatnya basal
metabolisme dan perubahan fisik
Naiknya basal metabolisme menyebabkan remaja
merasa lemah, tubuh merasa panas, lesu, lelah, susah
tidur, sulit konsentrasi, susah belajar, dll.
Susah tidur menyebabkan bangun kesiangan tidak
sempat makan pagi
Susah belajar menyebabkan prestasi belajar turun
Perubahan ini membuat remaja bingung dan sensitif,
mudah tersinggung
Dampak perubahan fisik dan
emosi remaja
Sementara remaja sedang dlm kondisi bingung
dan sensitif, sedangkan orang tua dalam
keadaan jengkel karena si remaja dianggapnya
malas dan sering melawan. timbul konflik
antara remaja dgn orangtua bahkan antara
remaja dgn seluruh anggota keluarga.

Dampak konflik remaja dgn
keluarga
Konflik ini menyebabkan remaja menjauh dari
keluarga dgn cara:
lebih sering berada dikamarnya aktivitas
fisik sangat ringan, atau
pergi ke luar rumah untuk bergabung dgn
remaja lain yg senasib.
Kegiatan ketika remaja bergabung
Ngobrol/curhat saja aktivitas fisik ringan
Aktivitas fisik bila para remaja melakukan
berbagai kegiatan yg bisa:
- positif (olah raga, kesenian, dll)
atau
- negatif berupa kegiatan yg menjurus
ke arah kenakalan remaja


Pola makan remaja
Karena sering bangun kesiangan jarang
makan pagi
Karena sering berada di luar rumah, maka
remaja makan di luar rumah
Saat makan di luar rumah mulailah remaja
mengenal makanan baru
Bila makanan baru itu cocok dengan seleranya
jadilah kesukaannya.
Umumnya makanan baru itu makanan jajanan.
Makanan jajanan sering berupa makanan empty
calorie atau junk food, suatu makanan yg
berenergi tinggi, kaya lemak, dan karbohidrat
sangat terolah tetapi miskin vitamin, mineral, dan
serat.
Makanan baru itu diinformasikan ke kelurganya.
Bila keluarga menyukainya berubahlah pola
makan keluarga.
Faktor-faktor yg mempengaruhi
pola makan remaja
Ringkasan faktor-faktor yg
mempengaruhi nutrisi remaja
Di satu pihak kebutuhan gizi remaja sangat besar karena
cepatnya tumbuh-kembang dan naiknya metabolisme.
Di lain pihak pola makan remaja oleh berbagai sebab
berubah. Asupan gizi bisa kurang, bisa lebih, atau tak
seimbang dgn kebutuhan.
Keadaan dapat menimbulkan berbagai masalah gizi yang
harus diatasi, karena masalah gizi itu bisa terbawa
hingga dewasa
Masalah gizi pd remaja
Masalah gizi lebih: overweight dan obesitas
Yang bisa disertai dgnn masalah defisiensi terutama
anemia defisiensi Fe, folat, dan B
12

Masalah gizi-kurang:
KEP dan anemia defisiensi dan
Defisiensi vitamin-mineral lainnya: Ca, Zn, vit. B
kompleks, vit A, C, dan E.
Sebaiknya remaja mendapat suplemen vitamin mineral
Remaja yg perlu perhatian nutrisi
khusus
- Vegetarians (tambah energi, protein, Fe, Zn, Ca,
dan B
12
)
- Penderita gangguan makan (bulimia dan
anoreksia nervosa) amenorrhea
- Obesitas dewasa obeis
- Hiperlipidemia dewasa dgn PJK
- Olahragawan (atlit) nutrisi diperlukan untuk
olahraganya dan pertumbuhan
- Kehamilan perlu gizi lebih besar lagi

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai