Anda di halaman 1dari 2

A.

Disability (Neurologic Evaluation)

Pemeriksaan akhir dari primary survey dilakukan pemeriksaan keadaaan neurologis

secara cepat. Seperti pemeriksaan tingkat kesadaran, ukuran dan reaksi pupil, tanda-tanda

lateralisasi dan derajat cedera spinal.

Penurunan kesadaran dapat disebabkan penurunan oksigenasi atau penurunan perfusi

ke otak, atau disebabkan trauma langsung pada otak atau cedera kepala. Penurunan kesadaran

sebaiknya dilakukan reevaluasi terhadap keadaan oksigenasi, ventilasi, dan perfusi.

Selain akibat dari cedera kepala, alkohol dan obat-obatan dapat menganggu tingkat

kesadaran pasien. Pada awal pemeriksaan sebaiknya disingkirkan adanya penurunan

kesadaran akibat penggunaan obat-obatan maupun alkohol. Apabila sudah disingkirkan

kemungkinan penurunan kesadaram akibat dari hipoksia atau hipovolemia.

GCS (Glasgow Coma Scale) adalah sistem skoring yang sederhana, merupakan

penilaian secara objektif dalam mencatat status keadaan seseorang. Pemeriksaan GCS ini

akan memberikan hasil dengan skor minimal 3 dan maksimal 15. Penentuan tingkat

kesadaran sangat penting dalam pemeriksaan neurologis, karena dapat mengetahui kondisi

pasien. Apabila GCS belum dilakukan pada primary survey maka pemeriksaan harus

dilakukan pada secondary survey. Pemeriksaan GCS didasari oleh tiga jenis pemeriksaan

yaitu :

Tabel Skoring Penilaian GCS


Jenis Pemeriksaan Nilai
Respon buka mata (Eye opening, E)
Spontan 4
Terhadap suara 3
Terhadap nyeri 2
Tidak ada 1
Respon motorik (M)
Ikut perintah 6
Melokalisir nyeri 5
Fleksi normal (menarik anggota tubuh yang dirangsang) 4
Fleksi abnormal (dekortikasi) 3
Ekstensi normal (deserebrasi) 2
Tidak ada (flasid) 1
Respon verbal (V)
Berorientasi baik 5
Berbicara mengacau (bingung) 4
Kata-kata tidak teratur 3
Suara tidak jelas 2
Tidak ada 1

Semakin rendah skor yang diperoleh, maka kesadaran semakin jelek. Penentuan
diagnosis berdasarkana GCS yaitu cedera kepala ringan (14-15), cedera kepala sedang (9-13),
dan cedera kepala berat (3-8).

B. Eksposure

Penderita harus dibuka keseluruhan pakaiannya, sering dengan cara menggunting,

untuk memeriksa dan evaluasi penderita. Setelah pakaian dibuka, penderita diselimuti agar

tidak kedinginan. Harus dipakaikan selimut hangat dan ruangan yang cukup hangat.

Anda mungkin juga menyukai