Anda di halaman 1dari 5

b.

Metil Bromida (CH


3
Br)
Selain fosfin fumigant yang banyak digunakan untuk membunuh serangga yang
menyerang komoditas pangan di gudang penyimpanan adalah metal bromide. Metal
bromide adalah fumigant yang mempunyai titik didih rendah dan disimpan dalam bentuk
cairan dalam silinder dengan tekanan tinggi.
Fumigan metal bromide mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Pada suhu di atas 3-6
o
C akan berbentuk gas
2. Tidak berbau dan tidak berwarna
3. Pada konsentrasi 20 ppm sangat beracun bagi manusia dan konsentrasi 100 ppm
dapat menyebabkan kematian.
4. Untuk keselamatan kerja waktu fumigasi, metal bromide biasanya dicampur dengan
kloropikrin 2 persen. Kloropikrin menyebabkan mata terasa perih dan berair
sehingga operator dapat mengetahui kalau ada kebocoran gas.
Fumigasi metal bromide memerlukan keterampilan khusus serta alat
keselamatankerja yang lebih lengkap. Pada waktu fumigasi pengeluaran gas dari silinder
harus hati-hati agar tumpukan komoditas pangan yang difumigasi tidak menjadi basah
sehingga menimbulkan residu yang berbahaya.untuk mendeteksi kebocoran gas pada
waktu fumigasi digunakan lampu gas halide yang akan berubah warnanya menjadi hijau
dan akhirnya berubah menjadi biru tua apabila konsentrasi metal bromide semakin
meninggi.
2. Insektisida
Insektisida yang digunakan untuk pengendalian serangga hama gudang pada
umumnya adalah komponen sintetis yang digolongkan dalam empat kelompok yaitu :
organoklorin, organofosforus, pyrethroid dan karbamat. Di samping itu digunakan pula
insektisida alami yang berasal dari ekstrak tumbuh-tumbuhan seperti pyrethrum.
a. Insektisida organoklorin
Insektisida dari golongan organoklorin dikenal sebagai insektisida yang mempunyai
unsure kimia yang stabil, persistensi yang panjang serta mempunyai daya racun
yang tinggi terhadap binatang menyusui. Kini insektisida ini jarang digunakan
karena sifat-sifat kimiawi dan factor resistensi serangga hama gudang penting
terhadap insektisida organoklorin. Contoh insektisida ini adalah Lindane.



b. Insektisida organofosforus (organo fosfat)
Insektisida ini membunuh serangga dengan cara menghambat aktivitas enzim
kolisnerase, sehingga transmisi impuls saraf normal terhambat. Beberapa jenis
insektisida dari golongan ini digunakan langsung pada biji-bijian asalkan residu
yang ditinggalkan tidak melebihi batas residu maksimum (MRL) yang ditetapkan
oleh FAO/WHO. Insektisida dari golongan organofosforus yang banyak digunakan
dalam usaha pengendalian serangga hama gudang hingga saat ini antara lain
Pirimiphosmethyl, Chlorpyrifosmethyl, Fenitrothion dan Methacrifos.

c. Pyrethroid sintetis
Insektisida golongan ini dibuat sebagai pengganti pyrethrum yang dibuat dari
ekstrak tumbuh-tumbuhan. Insektisida ini umumnya sangat mudah terurai oleh sinar
matahari. Agar insektisida ini bekerja lebih efektif biasanya ditambahkan senyawa
kimia lain sebagai synergist. Synergist yang biasanya dipakai ialah piperonyl
butoxide. Insektisida golongan Pyrethroid yang lebih stabil terhadap sinar matahari
dan mempunyai daya bunuh tinggi terhadap serangga diantaranya permethrin,
cypermethrin, delta methrin dan fenvalerate.

d. Insektisida karbamat
Insektisida golongan ini pada umumnya digunakan untuk penyemprotan bagunan
gudang saja. Hal ini disebabkan oleh persistensi dan daya racun yang tinggi
terhadap hewan menyusui.


PENENTUAN DOSIS PESTISIDA

1. Fumigan
Dosis fumigant yang akan digunakan tergantung pada :
a. Suhu komoditas yang akan difumigasi.
b. Waktu eksposa (waktu minimal yang diperlukan agar dosis fumigant efektif)
c. Jumlah gas fumigant yang hilang akibat kebocoran
d. Keseragaman distribusi gas dan kedalaman penetrasi gas yang diperlukan
e. Jenis serangga hama dan tingkat kehidupannya (telur, larva, pupa atau dewasa)

Perlakuan fumigasi yang efektif memerlukan konsentrasi gas fumigant yang cukup (C)
pada suatu periode (T) tertentu pada seluruh bagian dari komoditas yang difumigasi.
Kombinasi antara konsentrasi (C) dan waktu fumigasi biasanya disebut CT product.
CT produk yang terendah merupakan tingkat kritis yang menentukan apakah serangga
akan mati atau tetap hidup. Berbagai macam dosis fumigant dan waktu yang diperlukan
untuk memfumigasi berbagai jenis komoditas seperti yang tercantum pada Tabel 11.

Tabel 11. Dosis fumigant yang diperlukan untuk fumigasi tumpukan komoditas
pangan dengan penutup plastic (suhu 20
o
C 25
o
C)
Komoditas Fumigan Dosis per ton
komoditas
Waktu ekspos
minimum
Gandum, beras,
kacang-kacangan
dan buah-buahan
yang dikeringkan
Metil bromida 38 g 1 hari
Jagung, sorgum,
millet
Metil bromida 48 g 1 hari
Tepung Metil bromida 48 g 1 hari
Senua komoditas
pangan
Fosfin 3-4 g 3-4 hari

Penyesuaian untuk temperature lebih tinggi atau rendah.

Metil bromide : - diatas 25
o
C : kurangi dosis dengan faktor perkalian 0,75
- dibawah 20
o
C : naikkan dosis dengan faktor perkalian 1,25

Fosfin : - diatas 25
o
C : kurangi dosis dengan faktor perkalian 0,75
- dibawah 20
o
C : perpanjang waktu eksposa hingga 7 hari

2. Insektisida
Banyaknya bahan aktif insektisida per satuan unit luas disebut dosis aplikasi.
Insektisida untuk penyemprotan ini biasanya dibuat dalam formulasi tertentu seperti
Emulsifiable Concentrate (EC) dan Wettable Powder (WP). Insektisida yang masih
dalam kemasan ini biasanya disebut concentrate. Untuk mendapatkan dosis yang
diinginkan, insektisida dalam bentuk EC dan WP harus diencerkan terlebih dahulu.
Konsentrasi insektisida WP biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase berat/berat
(%W/W). Sedangkan konsentrasi insektisida EC diberikan dalam bentuk persentase
berat/volume (%W/V) dan bahkan sering dinyatakan langsung dalam satuan gram per
liter.

Secara umum dosis berbagai dosis insektisida yang digunakan untuk pengendalian
serangga hama gudang seperti yang tercantum pada Tabel 12.

Tabel 12. Rekomendasi dosis insektisida untuk pengendalian hama gudang.

Insektisida Pencampuran
langsung pada
biji-bijian
(ppm)
Penyemprotan permukaan
(g/m
2
)
Penyemprotan
ruang gudang
(mg/m
3
) dinding karung
Pirimifos metil 4-10 0,5 0,5 50-100
Fenitrothion 4-12 0,5 0,5 - 1 50-100
Chloropyrifos metil 4-10 0,5 - 1 0,5 - 1 -
Dichlorvos 2-20 0,5 0,5 35-70
Metacrifos 5-15 0,2-0,4 - 50-150
Tetrachorvinfos - 1-2 1-2 -
Permethrin 2 0,05-0,010 0,05-0,10 -
Carbaryl 5-10 1-2 - -


PENGENDALIAN HAMA TERPADU

Seperti diketahui sistem penyimpanan adalah system yang bersifat artificial yang
dapat diubah-ubah oleh manusia untuk pengendalian serangga hama. Oleh karena itu
sering dianggap bahwa untuk mengendalikan hama gudang terutama serangga adalah
merupakan suatu hal yang mudah jika dibandingkan dengan pemberantasan hama di
lapangan.
Infestasi serangga hama gudang seringkali terjadi jauh sebelum komoditas pangan
disimpan di gudang-gudang penyimpanan. Infestasi serangga hama ini dapat terjadi
segera setelah panen pada lokasi yang berbeda-beda. Seringkali infestasi serangga
hama ini tidak dapat terdeteksi dengan mudah pada saat komoditas pangan diterima di
gudang. Di samping itu dengan adanya pergerakan komoditas pangan dari tahap
pascapanen yang satu ke tahap pasca panen lainnya, tidaklah mudah untuk
menciptakan suatu sistem pengendalian serangga hama gudang yang efektif dan
terpadu.
Perlu dikembangkan suatu sistem pengendalian serangga terpadu dengan
pendekatan-pendekatan ekologis. Dalam pelaksanaannya haruslah benar-benar disadari
bahwa penggunaan pestisida adalah sebagai komponen penunjang saja. Komponen
utama untuk mengendalikan serangga hama gudang adalah sistem pergudangan yang
baik yang menyangkut hal-hal sebagai berikut :
a. Sanitasi gudang yang baik
b. Kualitas awal komoditas pangan yang prima
c. Rotasi stok yang efisien

Anda mungkin juga menyukai