Perempuan usia 10-59 tahun , rata-rata usia menarche adalah 13 tahun dengan kejadian menarche lebih awal pada usia dari 9 tahun. (Riskesdas, 2010) Siswi SMA Kuwait, usia menarche rata- rata adalah 11 tahun. (Nora, dkk,2013) Siswi SMP di Pati, usia menarche rata-rata adalah 12,2 tahun. (Aribowo,2004) Latar belakang masalah Usia menarche dipengaruhi oleh factor keturunan, keadaan gizi dan kesehatan umum (Sarwono, 2009). Keadaan gizi dapat dinilai dari Index Massa Tubuh seseorang. Dapat ditentukan dengan berat badan dan tinggi badan. Berat badan berpengaruh terhadap status gizi dalam kaitannya terhadap usia menarche. 1.250 siswi SMA di Kuwait, usia menarche dini disebabkan oleh kelebihan berat badan. (Nora.dkk,2013) Salah satu yang mempengaruhi usia menarche adalah status gizi yang diukur dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) Latar belakang masalah Apakah ada hubungan antara Indeks massa tubuh anak remaja putri dengan usia menarche? Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Tujuan umum Tujuan khusus Mengetahui adanya hubungan antara Indeks massa tubuh anak remaja putri dengan usia menarche. Untuk mengetahui usia menarche pada remaja putri. Untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh (IMT) remaja putri Untuk mengetahui hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan usia menarche pada remaja putri. Manfaat Penelitian Memberikan informasi mengenai hubungan antara Indeks massa tubuh anak remaja putri dengan usia menarche.
Menambah ilmu pengetahuan di bidang endokrinologi.
Menambah pengetahuan bidang gizi dalam masa reproduksi. Sebagai sumber informasi bagi masyarakat bahwa status gizi mempengaruhi usia menarche.
Sebagai masukan bagi orang tua untuk memperhatikan asupan gizi kepada anaknya. Manfaat teoritis Manfaat praktis BAB II
Masa remaja merupakan periode perkembangan individu yang mendesak untuk mendapat hak berusaha mendapatkan jati diri mereka. Perkembangan jati diri dewasa berlangsung paling cepat 10-15 tahun (Santrock J,2003).
Masa Remaja Sebelum memasuki remaja seorang anak akan mengalami suatu periode yang disebut pubertas yang dimulai saat 8-10 tahun dan berakhir umur 15-16 tahun (Santrock J, 2003) Saat remaja menginjak usia pubertas terjadi perubahanprimer dan sekunder diantaranya pertumbuhan payudara, pertumbuhan rambut pubis/kemaluan, pertumbuhan badan, menarche, dan pertumbuhan bulu ketiak (Sperrof, 2005).
Masa Pubertas Menarche merupakan salah satu tanda maturasi atau kematangan fungsi reproduksi beserta tanda-tandadimana seorang remaja putri beranjak dewasa. Usia menarche digunakan sebagai suatu petunjuk maturasi kelamin (Sperrof, 2005).
Faktor utama yang menentukan usia menarche yaitu genetik, adapun faktor lain diantaranya adalah status gizi, sosial ekonomi, aktivitas fisik, letak geografi, dan faktor psikologi (Sperrof, 2005). Aktivitas fisik juga memengaruhi usia mulainya menarche. Faktor lingkungan juga berpengaruh, dimana semakin banyak media yang mempertontonkan materi pornografi akan lebih mempercepat kematangan seksual seorang gadis (Smart, 2008). ibu yang mendapatkan menarche lebih awal, maka anak mereka memulai periode menstruasi lebih awal pula (Eka, 2004). usia menarche saudara perempuan kandung, dan keadaan kesehatan umum juga berpengaruh terhadap usia menarche (Saraswati, 2010).
IMT dapat digunakan untuk memperkirakan lemak tubuh. Pengukuran IMT ini dilakukan dengan mudah, cepat, murah, dan tidak menggunakan listrik atau radiasi dan juga memperkirakan komposisi tubuh (Freedman, 2002). Selain itu WHO juga telah menganjurkan untuk menilai status gizi pada remaja putri dengan menggunakan IMT (WHO, 1995).
Jaringan lemak tubuh merupakan sumber hormon estrogen ekstragonad, karena androgen dapat dirubah menjadi estrogen melalui proses yang disebut proses aromatisasi. Kadar protein yang mengikat hormon estrogen disebut SHBG (Sex Hormone Binding Globulin) yang beredar di dalam darah berbanding terbalik dengan berat badan dan lemak tubuh, sehingga peningkatan berat badan dan lemak tubuh akan menyebabkan kadar hormon estrogen bebas meningkat (Sperrof, 2005). Hubungan antara sistem saraf pusat dengan lemak dalam tubuh pada proses pubertas, dengan kadar leptin yang berperan sebagai perantara. Leptin diproduksi didalam jaringan lemak dan bekerja pada hipothalamus untuk membantu pelepasan GnRH (Gonadotropin-releasing hormon) dan maturasi aksis hipotalamus- hipofisis-ovarium. Overweight dan obese memiliki kadar leptin darah yang cukup tinggi, sehingga menarche terjadi lebih cepat (Sperrof, 2005).
Hipotesis Overweight dan obesitas tergolong dalamkelebihan berat badan, kelebihan berat badan pada anak akan terus mengalami peningkatan dan menjadi masalah kesehatan karenadapat menimbulkan bermacam-macam penyakit fisik, gangguan metabolisme tubuh dan gangguan konsep diri (Palilingan P, 2008).
Obesitas pada anak perempuan membantu akan timbulnya puberitas dini. terjadinya puberitas dini ditandai dengan terjadinya menarche (Mundell EJ, 2005).
Status gizi Usia menarche Leptin mempengaruhi oosit dalam pematangan ovum Kelenjar adiposa mensekresikan leptin pengetahuan Sosio-ekonomi Faktor lingkungann Keturunan KERANGKA KONSEP Ada hubungan antara Index Masa Tubuh dengan usia menstruasi pertama atau menarche.
Hipotesis BAB III dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi remaja putri dengan usia menstruasi pertama (menarche) di SMP Al Firdaus Surakarta. Penelitian ini disebut penelitian cross sectional karena peneliti hanya mengamati variabel bebas (faktor resiko) dan variabel terikat (efek) yang diobservasi sekali pada saat yang sama. Penelitian cross sectional yang dilakukan kepada siswi SMP Al Firdaus Surakarta diharapkan meminimalisir angka bias recall yang akan mempengaruhi validitas kesimpulan penelitian (Arief M., 2008).
Desain Penelitian
Waktu & Tempat SMP Al-Firdaus Surakarta 10 Maret 2014
Populasi Penelitian Populasi target: populasi target dari penelitian ini adalah remaja putri post menarche. Populasi aktual: populasi aktual dari penelitian ini adalah siswi kelas VII sampai kelas IX SMP Al Firdaus. Sampel adalah hasil pencuplikan dari populasi yang akan diteliti karakteristiknya. Sampel dalam penelitian ini adalah siswi kelas VII sampai kelas IX yang memenuhi kriteria penelitian. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling.
Sampel dan teknik sampling simple random sampling. Estimasi Besar Sampel Jadi, didapatkan besar sampel sebanyak 67 responden. Untuk cadangan sampel yang drop out, ditambah 10% sehingga pada penelitian jumlah keseluruhan sampel sebanyak 74 responden.
Estimasi Besar Sampel (lanjutan)
Kriteria Restriksi SMP Al Firdaus Surakarta Sudah mengalami menarche Bersedia menjadi responden Siswi yang tidak hadir saat penelitian Siswi yang belum mengalami menarche
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi 1. Variable penelitian 2. Variable bebas: Indeks Massa Tubuh 3. Variable terikat: Usia Menarche
Variabel Penelitian IMT adalah salah satu penentuan status gizi menggunakan antropometri. Penentuan IMT adalah pembagian berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat (Hartono,2006 dalam Adnan, et al., 2013). Pengukuran IMT ini menggunakan timbangan injak untuk mengukur berat badan dan microtoise staturemeter. Skala pengukuran IMT adalah skala ordinal. Penilaian untuk IMT ini diklasifikasikan menjadi (WHO, 2004):
Definisi Operasional IMT Definisi Operasional (lanjutan) Usia menarche adalah umur responden saat mendapatkan menstruasi pertama kali, dalam hitungan tahun. Skala pengukuran usia menarche adalah skala rasio yang ditunjukkan pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan, mempunyai jarak tertentu dan bisa dibandingkan. Pengukuran usia menarche ini dilakukan dengan menanyakan secara langsung kepada responden. Penilaian usia menarche ini dibagi menjadi: Menarche dini (pubertas prekoks): usia <10 tahun Menarche normal: usia 11 13 tahun Menarche tarda: usia 14-16 tahun (Sarwono, 2005)
Definisi Operasional (lanjutan) Jadwal Penelitian analisis univariabel & analisis bivariabel Rencana Analisis Data Analisis univariabel digunakan untuk melihat status menarche ,usia menarche, frekuensi dan IMT Analisis bivariabel untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dan usia menarche siswi.
Adnan, M., Mulyati, T., dan Isworo, J.K. 2013. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2 Rawat Jalan di RS Tugurejo Semarang. Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang. 2(1): 18-24. Aishah, S. 2011. Hubungan antara Status Gizi dengan Usia Menarche pada siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Shafiyyatul Amaliyah Medan Tahun 2011. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan. Amaliah, N., Sari, K., dan Rosha, B. C. 2012. Status Tinggi Badan Pendek Beresiko terhadap Keterlambatan Usia Menarche pada Perempuan Remaja Usia 10-15 Tahun. Panel Gizi Makan. 35(2): 150-158. Aryani, R. 2010. Remaja: Problem dan Solusinya. Jakarta Selatan: Salemba Medika. Kementerian Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta: Badan Litbang Kesehatan Kemenkes. Mudell, E. J. 2005. Ilmu Obesitas. Jakarta: Rineka Cipta. Must. 2005. Kesehatan Masyarakat. Media Abadi: Jogjakarta. Santrock, J. W. 2003. Adolescence: Perkembangan Remaja. Edisi ke-6. Jakarta: Erlangga. Saraswati, R. 2010. Hubungan antara Status Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Usia Menarche Siswi SMP Al-Azhar 8 Kemang Pratama Bekasi. Skripsi. UPN Veteran. Jakarta.