Anda di halaman 1dari 46

DASAR DASAR

ANESTESIA

(IIb - III)
Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn
Stadium stadium ini hanya jelas
terlihat pada Volatile Anaesthetic
Agents, terutama ether.
Stadium I : Stadium analgesia
(disorientasi) : mulai induksi sampai
hilangnya kesadaran (refleks bulu
mata - )

Stadium II : Stadium Excitement :
Mulai hilangnya kesadaran sampai
mulainya pernapasan jadi teratur.
Pada stadium ini penderita bisa
berontak, tahan napas, muntah,
batuk, dll.
Stadium III : Stadium Surgical
Anaesthesia : Mulainya pernapasan
teratur sampai paralise pernapasan.
Stadium III ini terbagi lagi dalam 4
Plane :
Plane 1: Dari mulainya pernapasan
teratur sampai pergerakan bola mata
terhenti.
Plane 2: Dari pergerakan bola mata
terhenti sampai mulainya paralise
pernapasan interkostal.
Plane 3: Dari mulainya paralise
sampai komplit paralise pernapasan
interkostal.
Plane 4: Dari komplit paralise
pernapasan interkostal sampai
paralise diafragma.
Stadium IV : Stadium overdosis : Dari
mulainya paralise diafragma sampai
apnu, dan penderita meninggal.
Refleks refleks yang penting
untuk menentukan stadium anestesia
Refleks bulu mata (Eyelash Reflex) :
Sentuhan secara pelan pelan pada bulu
mata, akan menyebabkan kontraksi kelopak
mata Refleks ini hilang pada waktu masuk
Stadium II
Refleks kelopak mata (Eyelid Reflex) :
Jika kelopak mata bagian atas diangkat
pelan pelan, akan menyebabkan kontraksi
kelopak mata Refleks ini hilang pada
waktu masuk stadium III



Refleks Conjunctiva (Conjunctival Reflex) :
Sentuhan secara pelan pelan pada conjunctiva
palpebra, akan menyebabkan refleks mengejapkan
mata Refleks ini hilang pada akhir stadium III
plane 1
Refleks Cornea (Corneal Reflex) :
Sentuhan secara hati hati pada cornea, akan
menyebabkan kontraksi kelopak mata Refleks
ini hilang pada pertengahan plane 2 stadium III


Refleks Cahaya (Light Reflex) :
Dengan memberikan cahaya yang kuat pada mata,
akan menyebabkan pupil mengalami konstriksi
(miosis) Refleks ini hilang pada pertengahan
plane 3 stadium III
Refleks Lakrimasi :
Terjadi lakrimasi lebih dari normal pada plane 1
dan plane 2 , stadium III
Refleks Menelan :
Terlihat sebelum plane 1, yaitu awal stadium III
Refleks Muntah :
Terlihat pada akhir stadium II (pada waktu recove-
ry, refleks ini terlihat saat peralihan dari stadium III
ke stadium II)
Refleks Carina :
Rangsangan pada carina oleh endotracheal - tube,
bronchoscope, atau suction catheter, akan menye-
babkan batuk batuk pada semua stadium sebe-
lum stadium IV


Refleks Sphincter Ani :
Bila sphincter ani diregang dengan cepat, akan
terjadi laringospasme atau hiperpnu pada semua
stadium sebelum stadium IV
Refleks Traksi :
Tarikan pada peritoneum, mesenterium, hepar, dll
akan mengakibatkan hiperpnu, kontraksi otot otot
dinding anterior abdomen, dan laringospasme
Refleks ini hilang pada plane 4 stadium III
Refleks Kulit (Skin Reflex) :
Rangsangan pada kulit akan mengakibatkan pende-
rita bernapas dalam atau menggerakkan kaki
Refleks ini hilang pada plane 2 stadium III
Refleks Farings Posterior :
Rangsangan pada mukosa kerongkongan dengan
lendir, darah, muntahan, dll, akan mengakibatkan
batuk batuk Refleks ini hilang pada akhir
plane 1 stadium III
Refleks Larings :
Rangsangan pada larings dan epiglotis akan meng-
akibatkan batuk - batuk dan adduksi pita suara
(spasme) Refleks ini hilang pada awal stadium
III plane 2
Tracheal Tug :
Terjadi pergerakan yang tajam dari larings dan
trakea kearah bawah Refleks ini terlihat pada
stadium III plane 3 atau plane 4
APPARATUS DAN SIRKUIT
ANESTESIA
Circle System
Allows rebreathing of anesthetic gases
lower FGF rates
Less pollution
Requires CO
2
absorption
Conserves heat and humidity



Open
Semi-open
Semi-closed
Closed
APPARATUS DAN SIRKUIT ANESTESIA
Open - drop methode :
Metode ini simple / mudah , tetapi boros dan
polusi kamar bedah
Metode ini tidak dipakai lagi



OPEN SYSTEM MACHINE
Metode ini simple / mudah, dead space kurang,
tetapi boros dan polusi kamar bedah
Oleh karena penumpukan CO
2
sewaktu waktu
sungkup dibuka / diangkat, atau berikan O
2
melalui
kateter dibawah sungkup
Metode ini juga tidak dipakai lagi

Gas anestesia dimasukkan kedalam naso atau oro
farings dengan kateter kecil disamping pharyngeal
airway
Biasanya dipakai pada anak anak misalnya untuk
operasi tonsilektomi dimana tidak dikehendaki untuk
melakukan intubasi pipa endotrakeal



Metode ini memungkinkan adanya sedikit
rebrea-thing

Apparatus untuk closed methode dapat
dipakai untuk semi closed methode, dengan
jalan mem-biarkan sebagian gas yang
berlebihan keluar mela-lui valve yang dibuka

Mapleson mengajukan 5 tipe sirkuit yang
dapat dipakai untuk anestesia semi closed
(tipe A s/d tipe E)




gbr
Tipe E dikenal sebagai : AYRES T - PIECE
Tipe E ini sering dipakai untuk anak anak, oleh
karena resistensi dan dead space minimal
Untuk mencegah pengenceran gas yang dihirup
dan penumpukan CO
2
, dianjurkan aliran / flow gas
2 kali minute volume penderita dan volume
reservoir tube 1/3 kali tidal volume penderita




Modifikasi tipe E yaitu dengan
menambah corrugated tube , reservoir
bag, dan valve (memungkinkan untuk
assisted / control respiration), dikenal
sebagai JACKSON REES
Prinsipnya sebenarnya tipe E ini termasuk open
methode.



Jackson - Rees


Sistim Non - Rebreathing :
Udara ekspirasi tidak akan bercampur dengan
udara inspirasi sebagai contoh :
Ruben Valve (Ambu Hesse Valve)



gbr
Keuntungan sistim Non - Rebreathing:
1. Metode ini non-rebreathing Udara ekspirasi tidak
di inspirasi lagi
2. Bila inflasi reservoir- bag tetap, tidal - volume dapat
ditentukan tepat, maka aliran (flow) gas sama de-
ngan minute - volume penderita
3. Bisa dirubah dari respirasi spontan ke respirasi
kontrol tanpa pengaturan valve
4. Bisa digunakan pada keadaan2 dimana pemakaian
CO
2
absorption merupakan kontra indikasi, misalnya
pada anestesia dengan obat Trilene
C
2
HCl
3
+ NaOH C
2
Cl
2
+ NaCl + H
2
O
Trilene Soda-lime (co
2
abs) Dichloracetylene (toksis utk n.cranialis)
Kerugian sistim Non - Rebreathing :
1.Valve bising dan suka menempel / melekat
2.Valve tidak dapat di sterilkan dengan pemanasan
3.Tangan Anaesthetist harus dilatih (untuk perasaan
yang lain) pada saat kontrol respirasi
4.Pada saat respirasi spontan, flow gas harus diru-
bah rubah oleh karena minute - volume penderita
berubah - ubah
5.Boros
Closed - Methode :
Ini adalah metode rebreathing dengan CO
2
absorp.
Sistim closed tidak dipakai lagi; yang sering dipa-
kai sistim semi - closed, yaitu dengan membuka
sedikit valve nya; Hal ini disebabkan oleh karena :
1. Konsentrasi obat anestesia volatile seperti halotan,
isoflurane, dll bisa sangat meningkat dalam sirkuit
dan bisa berbahaya untuk penderita
2. Perbandingan N
2
O dan O
2
yang diberikan bisa
mengalami perubahan yang berarti dan mungkin
bisa membahayakan
Closed-Circuit Anesthesia
(Anesthesia, Closed Circuit)
Description: Inhalation anesthesia where
the gases exhaled by the patient are
rebreathed as some carbon dioxide is
simultaneously removed and anesthetic
gas and oxygen are added so that no
anesthetic escapes into the room.
Closed-circuit anesthesia is used
especially with explosive anesthetics to
prevent fires where electrical sparking
from instruments is possible.

Also Known As:
Anesthesia, Closed Circuit;
Anesthesia, Closed-Circuit; Anesthesias,
Closed-Circuit; Anesthesias,
Rebreathing; Closed Circuit Anesthesia;
Closed-Circuit Anesthesias; Rebreathing
Anes... Show More

3. Bila fungsi soda - lime kurang baik, maka CO
2

dalam sirkuit akan sangat meningkat
Salah satu apparatus yang tergolong dalam sistim
ini, dan sering dipakai adalah Sistim circle , sbb :



gbr
Keuntungan Sistim Closed :
* Bisa untuk respirasi kontrol
* Ekonomis
* Suhu dan cairan tubuh dipertahankan
* Polusi udara kamar bedah kurang
* Bahaya ledakan / kebakaran kurang
Kerugian Sistim Closed :
* Tube / masker yang terlalu ketat dapat menyebab-
kan trauma pada penderita

* Debu alkali (soda - lime) bisa masuk kedalam
jalan napas penderita
* Panas yang dihasilkan reaksi kimiawi soda - lime
bisa menyebabkan keringatan pada penderita
* Tahanan respirasi dan dead - space meningkat
* Bila daya absorpsi soda - lime kurang baik, akan
terjadi peningkatan kadar CO
2
dalam sirkuit






CO
2
ABSORPTION :
1. SODA - LIME
Terdiri dari : 90 % Ca(OH)
2

5 % NaOH
Silicates (Untuk mencegah peruba-
han menjadi tepung)
2. BARA - LIME
Terdiri dari : 80 % Ca(OH)
2

20 % Ba(OH)
2

Apparatus Anestesia lain yang sering dipakai
Berikut ini adalah gambar contoh alat-alat anestesia :
1. Endotracheal tube (= pipa endotrakeal) :
Ada dua tipe : # Oro-trakeal
# Naso-trakeal




2. Oropharyngeal tube (= gudel) :





3. Laryngoscope :




4. Ambu - bag (= Air - Viva) :

Anda mungkin juga menyukai