Anda di halaman 1dari 19

Investasi Dlm Kas

MANAJEMEN KAS
Anggaran Kas
Menentukan Jumlah Kas Optimal
1. Model EOQ (model Pesediaan)
2. Model Stokhastik
MANAJEMEN KAS
Tujuan Manajemen Kas
Adalah untuk meminimalkan jumlah kas yang seharusnya
ditahan untuk aktivitas normal perusahaan, dipengaruhi:
- Perimbangan antara aliran kas masuk
dengan aliran kas keluar
- Penyimpangan thd aliran kas yg diperkirakan
- Adanya hubungan baik dengan bank-bank

Keuntungan memiliki kas yang cukup:
Dapat memanfaatkan trade discount
Menjaga kepercayaan pemberi dana
Memenuhi keperluan kas yang tidak terduga
Motif Memiliki Kas:

Motif transaksi

Motif berjaga- jaga

Motif spekulasi
Anggaran Kas

Anggaran kas pd dasarnya terdiri dari dua bagian:

1. Estimasi Penerimaan, berasal dari: penjualan
tunai, pengumpuln piutang,
penerimaan bunga, dividen,
penjualan aktiva tetap dllnya.

2. Estimasi Pengeluaran, digunakan untuk: beli
bahan,bayar utang, bayar upah, biaya
penjualan, administrasi & umum, bayar
bunga, dividen, beli aktiva tetap dllnya


Tahap-tahap menyusun anggaran kas
1. Penyusunan anggaran kas yang bersifat
operasional.
2. Penyusunan anggaran finansiil
3. Penyusunan anggaran kas keseluruhan

Anggaran Kas
Contoh :
Suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang
percetakan akan membuat anggaran kas mulai bulan Juli
sampai dengan bulan Desember. Semua penjualan
dilakukan secara kredit. Rencana penjualan sbb: bulan
Mei Rp 5 jt, juni Rp 5 jt, Juli Rp 10 jt, Agustus Rp 15 jt,
September Rp 20 jt, Oktober Rp 10 jt, November Rp 10
jt dan Desember Rp 5 jt. Syarat kredit 2/10 net 60
sehingga kemungkinkan pembeli menerima potongan.
Dengan syarat semacam ini pengalaman menunjukkan
bahwa 20 persen penjualan dibayar dalam periode
potongan, 70 persen penjualan setelah masa potongan
berakhir pada bulan berikutnya dan selebihnya dibayar
sesuai dengan batas kredit.
Dalam proses produksi diperkirakan biaya bahan
baku dan material lainnya adalah 70 persen dari
penjualan.Perusahaan membeli bahan baku
biasanya satu bulan dimuka dan dibayar satu
bulan kemudian. Jadi misalkan penjualan pada
bulan juli adalah Rp10 juta maka perusahaan
membeli bahan baku Rp7 juta pada bulan juni
secara kredit dan dibayar pada bulan
juli.Pengeluaran lain meliputi pembayaran
upah/gaji bulan Juli Rp 750.000 Agustus Rp
1000.000 bulan September Rp 1.250.000,
Oktober, November masing-masing Rp 750.000
dan bulan Desember Rp 500.000 sedangkan
untuk sewa Juli sampai dengan Desember
masing-masing Rp 250.000.
Disamping itu terdapat pengeluaran lainnya Juli
Rp100.000, Agustus Rp 150.000, September Rp
200.000, Oktober, November masing-masing Rp
100.000 dan Desember Rp50.000. Pembayaran
pajak dilakukan bulan September dan Desember
sebesar Rp 2 juta. Perusahaan mengadakan
investasi baru sebesar Rp5juta pada bulan
oktober. Misalkan perusahaan mempunyai
kebijakan untuk mempertahankan saldo kas
minimal Rp 2,5 juta dan saldo kas awal bulan
juli Rp 3 juta.

Anggaran Kas
Keterangan Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des
Penjualan 5.000
5.000 10.000 15.000 20.000 10.000 10.000 5.000
0.2 Discount
0.7 Penjualan
0.1 Penjualan
980 980
3.500
1.960
3.500
500
2.940
7.000
500
3.920
10.000
1.000
1.960
14.000
1.500
1.960
7.000
2.000
980
7.000
1.000
Total
980 4.480 5.960 10.440 15.420 17.460 10.960 8.980
Anggaran Penerimaan piutang.( dalam ribuan rupiah)
Anggaran Kas
Keterangan Juli Agst Sept Okt Nov Des
Penerimaan:
- Pengumpulan Piutang

5.960

10.440

15.420

17.460

10.960

8.980
Pengeluaran:
- Pembelian bahan
- Upah/gaji
- Sewa
- Pengeluaran lain
- Pemb pajak
- Investasi baru

7.000
750
250
100
-
-

10.500
1.000
250
150
-
-

14.000
1.250
250
200
2.000
-

7.000
750
250
100
-
5.000

7.000
750
250
100
-
-

3.500
500
250
50
2.000
-
Jumlah 8.100 11.900 17.700 13.100 8.100 6.300
Surplus(Defisit) (2.140) (1.460) (2.280) 4.360 2.860 2.680
Angaran Kas Operasional (dalam ribuan rupiah)
Anggaran Kas
Keterangan Juli Agst Sept Okt Nov Des
Saldo kas awal
Defisit
Pinjaman
Pemb pinjaman
3.000
(2.140)
1.640
-
2.500
(1.460)
1.460
-
2.500
(2.280)
2.280
-
2.500
4.360
-
(4.360)
2.500
2.860
-
(1.020)
4.340
2.680
-
-
Saldo kas Akhir 2.500 2500 2.500 2.500 4.340 7.020
Utang
kumulatip
1.640

3100

5.380 1.020

0 0
Surplus kas*
0 0 0 0 1.840 4.520
Anggaran Kas Finansiil (dalam ribuan rupiah)
*Surplus kas = Saldo kas akhir - saldo kas minimal
Keterangan Juli Agst Sept Okt Nov Des
Saldo kas awal
Penerimaan:
- Peng. Piutang
- Pinjaman
3.000

5.960
1.640
2.500

10.440
1.460
2.500

15.420
2.280
2.500

17.460
2.500

10.960
4.340

8.980
Total Pnrimaan
Pengeluaran:
- Pemb. bahan
- Upah/gaji
- Sewa
- Pengluaran lain
- Pemb pajak
- Investasi baru
- Pemb. Pinjman
10.600

7.000
750
250
100
14.400

10.500
1.000
250
150
20.200

14.000
1.250
250
200
2.000
19.960

7.000
750
250
100

5.000
4.360
13.460

7.000
750
250
100


1.020
13.320

3.500
500
250
50
2.000
Jumlah
8.100 11.900 17.700 17.460 9.120 6.300
Saldo kas
2.500 2.500 2.500 2.500 4.340 7.020
Jumlah pinjaman
1.640 3.100 5.380 1.020
Kelebihan kas
0 0 0 0 1.840 4.520
Anggaran kas keseluruhan (dlm ribuan rupiah)
Menentukan Jumlah Kas Optimal
1. Model Baumol (Persediaan)
Total Cost : b[T/C] + i[C/2]

Kas Optimal :




Dimana :
C*= Kas optimal
b = biaya tetap transasksi yang di asumsikan indipenden
terhadap banyaknya transfer
T = Total permintaan kas selama periode tertentu
i = tingkat bunga atas surat berharga yang
diasumsikan konstan selama periode tersebut
i
bT
C
2
*
Contoh 1:
Misalkan kebutuhan kas setiap tahun
adalah Rp 1.200 juta dan pemakaian per
hari konstan. Biaya transaksi setiap kali
surat berharga menjadi kas adalah Rp
50.000,- Tingkat bunga yang diperoleh
karena memiliki surat berharga adalah
12% pertahun. Maka besarnya kas
optimal adalah :
Jawab :






Ini berarti perusahaan perlu menjual surat berharga senilai
Rp 31,623 juta setiap kali saldo kasnya mencapai nol.
Dengan cara tersebut perusahaan akan meminimumkan
biaya karena kehilangan kesempatan untuk menanamkan
dana pada surat berharga dan biaya transaksi.
Biaya-biaya tersebut adalah
1. Opportunity Cost ( 31,623 juta/2) x 0,12 = 1,897 juta
2. Biaya Transaksi (1.200/31,623) x 50.000 = 1,897 juta
Total Biaya Rp 3,794 juta
juta
juta
C 623 , 31
12 , 0
200 . 1 )( 000 . 50 ( 2
*
2

2. Model Stokhastik (Miller-Orr)
Formula yang disajikan oleh Miller Orr adalah sebagai
berikut







batas atas h adalah 3z

Rata-rata kas kira-kira (z + h) + L
3
dimana :
b = biaya tetap untuk transaksi surat berharga
r
2
= variance kas masuk bersih setiap hari
i = bunga harian surat berharga
3
2
4
3
i
br
Z
Contoh 2:
Misalkan biaya tetap setiap transaksi b sebesar Rp
500,- kemudian r
2
sebesar Rp1.000,- sedangkan
bunga/th sebesar 18% (1 tahun 360 hari) maka
besarnya z adalah:






h = 3(908,56) = Rp 2.725,68

56 , 908
) 360 / 18 , 0 ( 4
) 000 . 1 )( 500 ( 3
3
Rp Z
2. Model Stokhastik (Miller-Orr)
Kas(rupiah)



h




Z

L/0
Waktu

Anda mungkin juga menyukai