Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH MODERASI SIZE TERHADAP

HUBUNGAN ANTARA FAMILY CONTROL


DENGAN NILAI DAN KINERJA PERUSAHAAN
Edi Supriyanto
Universitas Islam Sultan Agung Semarang
edy_2806@yahoo.co.id

ABSTRACT

This study investigates how family control affects the corporate values and performances.
Then, We also test the effect of size moderation on relation between family control affects the
corporate values and performances. The respondents are all of the corporates that listed in
Jakarta Stock Exchanges (JSX) on 2004 until 2007. Purposive sampling is used to choosed
datas or samples. This study only gets 30 corporates of services from of them. Regresy Linier
is used to analyzed this datas, but before it we done classics assumption test. The result
shows that variable of family control directly has not positive effect to the corporate values and
performances. It is evidenced by statistic analysis with t-value -0,044 and level of significance
about 0,816 for the first hypothesis and with t-value 0,156 and level of significance about 0,412
for the second hypothesis. It is not support prior research by Barontini dan Caprio (2005). The
test of size moderation gets result that the corporate values and performances are effected by
size of corporates. Its evidenced by level of significance about 0.00.

Keywords : Agency Theory, Family Control, Firm Value, Firm Performance.

PENDAHULUAN modal. Dengan kata lain, perusahaan harus


Di Indonesia, banyak perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat atau
dimulai dari keluarga. Perusahaan keluarga investor (publik). Perubahan kepemilikan
didirikan menggunakan dana berasal dari perusahaan dari milik keluarga menjadi milik
anggota keluarga. Manjemen perusahaan publik, akan merubah sistem manajemen
juga dipegang oleh anggota keluarga. perusahaan. Manajemen akan lebih berhati-
Oleh karena itu, jenis perusahaan yang hati dalam mengelola dana masyarakat,
mempunyai kriteria seperti itu disebut karena terjadi perpindahan tanggung
perusahaan keluarga. Dengan berjalannya jawab yaitu dari tanggung jawab kepada
waktu perusahaan ini berkembang menjadi keluarga menjadi tanggung jawab kepada
perusahaan besar, sebagai contoh adalah masyarakat.
HM Sampoerna yang diawali perusahaan Perusahaan keluarga dipandang
keluarga. sebagai perusahaan yang bebas atau
Perkembangan perusahaan ini juga sedikit sekali terjadi konflik kepentingan,
menuntut suatu peningkatan modal karena manajemen perusahaan dan
perusahaan karena keluarga tidak dapat pemilik perusahaan adalah orang yang
mampu memenuhi kebutuhan dana sama. Biasanya di dalam perusahaan
perusahaan. Oleh karena itu, pasar modal keluarga, direktur ditempati sang ayah,
merupakan salah satu alternatif bagi wakil direktur ditempati oleh sang ibu,
perusahaan untuk memperoleh tambahan anak pertama sebagai manajer keuangan,

40 EKOBIS Vol.16, No.1, Januari 2015 : 40 - 47


anak kedua sebagai manajer pemasaran mempunyai cukup kemampuan untuk
dan seterusnya. Dengan kondisi seperti ini menghasilkan laba yang besar (Indriani,
perusahan akan berjalan sesuai dengan 2005 dalam Naimah dan Utama, 2006).
keinginan pemiliknya, sehingga tidak Laba yang tinggi tersebut akan memotivasi
akan timbul konflik kepentingan antara pemegang saham untuk menyimpan atau
pemilik dengan manajemen seperti dalam memegang kepemilikan sahamnya tersebut
perusahaan publik. daripada menjualnya ke masyarakat.
Ada dua pendapat yang bertentangan Dengan demikian secara tidak langsung
mengenai efektivitas kontrol keluarga akan meningkatkan kepemilikan saham
dalam perusahaan yang go publik. Menurut keluarga di dalam perusahaan tersebut. Jadi
Barontini dan Caprio (2005) bahwa kontrol semakin kecil perusahaan akan semakin
keluarga di dalam perusahaan yang go publik kecil pula kepemilikan saham keluarga di
di satu sisi berpengaruh positif terhadap dalam perusahaan.
perusahaan, karena dapat meningkatkan Berdasarkan hasil yang beragam
kinerja perusahaan, karena perusahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk
dibentuk dari dana keluarga yang cukup meneliti kembali mengenai seberapa besar
lama sehingga mempunyai tanggung jawab pengaruh faktor kendali keluarga di dalam
dengan dana yang diinvestasikan tersebut. perusahaan terhadap nilai dan kinerja
Namun di sisi lain keluarga dianggap perusahaan serta menambahkan variabel
sebagai shareholer semata atau sebagai moderating, yaitu: size. Dalam penelitian ini
pihak luar, yang akan menimbulkan konflik akan diambil kasus perusahaan-perusahaan
dengan manajemen perusahaan. keluarga yang telah go publik di Indonesia.
Faccio, Lang, dan Young (2001)
menyebutkan bahwa faktor kontrol keluarga KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
di dalam perusahaan di Asia Timur akan Teori Keagenan
memperparah terjadinya konflik antara Jensen dan Meckling (1976) menyatakan
penanam modal dengan manajemen bahwa perkembangan perusahaan
perusahaan. Hal ini didukung oleh Claesens mendorong terpisahnya kepemilikan
et al (2002) yang menyebutkan bahwa faktor dan kontrol, sehingga diperlukan suatu
kendali keluarga akan berpengaruh negatif mekanisme untuk menjamin agar
terhadap kinerja dan nilai suatu perusahaan, manajemen dapat mengelola perusahaan
dengan kata lain akan memperburuk kinerja sesuai dengan kepentingan pemilik. Namun
dan nilai perusahaan. di dalam praktiknya timbul suatu konflik
Penelitian di Amerika berlawanan dengan kepentingan di antara kedua belah pihak
hasil yang ditunjukan oleh Faccio, Lang, dan yaitu manajemen dengan pemilik.
Young (2001) dan Claesens et al (2002) yang Konfik ini disebabakan karena adanya
objek penelitian tersebut berlatar belakanmg asimetri informasi di antara keduanya.
di luar Amerika Serikat. Barontini dan Caprio Dimana manajemen mempunyai informasi
(2005) meneliti tentang kasus yang sama yang lebih besar daripada pemilik
yaitu pengaruh faktor kendali keluarga perusahaan, sehingga manajemen akan
didalam perusahaan terhadap nilai dan berusaha untuk memaksimalkan perannya
kinerja perusahaan. Hasilnya menyebutkan di dalam perusahaan untuk memperkaya diri
bahwa kendali keluarga berpengaruh positif sendiri dengan mengabaikan kewajibannya
terhadap nilai dan kinerja perusahaan. sebagai pengelola harta pemilik perusahaan.
Semakin besar pengaruh keluarga di dalam
keluarga maka akan semkain besar bear Pengaruh Kendali Keluarga Terhadap
nilai da kinerja perusahaan. Nilai Perusahaan
Perusahaan besar biasanya telah Nilai perusahaan diukur dari

Pengaruh Moderasi Size Terhadap. (Edi Supriyanto) 41


perbandingan antara nilai buku aset terhadap kinerja perusahaan. Semakin
perusahaan dikurangi dengan nilai buku total besar pengaruh kendali keluarga di dalam
ekuitas dan dikurangi nilai pasar total ekuitas perusahaan maka akan semkain besar pula
dengan nilai buku total asset (Barontini dan return yang akan diterima atas laba yang
Caprio, 2005). Mereka meneliti mengenai diperoleh perusahaan.
pengaruh variabel kendali keluarga didalam Berdasarkan dasar di atas dapat
perusahaan terhadap nilai perusahaan, dirumusakan hipotesa sebagai berikut :
dimana diperoleh hasil bahwa ada pengaruh H2 : Ada Pengaruh Positif Kendali
positif kendali keluarga terhadap nilai Keluarga di dalam Perusahaan
perusahaan. Semakin besar pengaruh Terhadap Kinerja Perusahaan
kendali keluarga di dalam perusahaan maka
akan semkain besar pula nilai perusahaan. Pengaruh Moderasi Size Terhadap
Dan sebaliknya jika sekian kecil pengaruh Hubungan Antara Kendali Keluarga
keluarga maka akan semakin kecil pula nilai Terhadap Nilai Perusahaan Dan Kinerja
perusahaan. Perusahaan.
Berdasarkan kajian teori di atas maka Perusahaan yang besar dalam
dapat dirumusakan hipotesa sebagai penelitian ini diukur dari besarnya total
berikut: asset perusahaan. Semakin besar asset
H1 : Ada Pengaruh Positif Kendali perusahan maka semakin besar pula total
Keluarga di dalam Perusahaan ekuitas suatu perusahaan, sehingga akan
Terhadap Nilai Perusahaan semakin besar pula kepemilikan keluarga di
dalam perusahaan. Nilai perusahaan diukur
Pengaruh Kendali Keluarga Terhadap dari perbandingan antara nilai buku aset
Kinerja Perusahaan perusahaan dikurangi dengan nilai buku total
Pemegang saham berharap return yang ekuitas dan dikurangi nilai pasar total ekuitas
besar atas dana yang diinvestasikan di dengan nilai buku total asset Barontini dan
dalam perusahaan. Kepemilikan saham Caprio (2005). Mereka meneliti mengenai
oleh suatu keluarga juga berharap besar pengaruh variabel kendali keluarga didalam
atas return tersebut. Jika pemegang saham perusahaan terhadap nilai perusahaan,
keluarga tersebut ikut di dalam manajemen dimana diperoleh hasil bahwa ada pengaruh
perusahaan maka akan meningkatkan positif kendali keluarag terhadap nilai
kinerja perusahaan Barontini dan Caprio perusahaan. Semakin besar pengaruh
(2005). Kinerja perusahaan di ukur dari kendali keluarga di dalam perusahaan maka
tingkat laba yang diperoleh atas investasi akan semkain besar pula nilai perusahaan.
yang ditanamkan di dalam perusahaan. Dan sebaliknya jika semakin kecil pengaruh
Ada pengaruh positif kendali keluarga keluarga maka akan semakin kecil pula nilai

Nilai
Kendali
Perusahaan
Keluarga
Kinerja
Perusahaan

Ukuran
Perusahaan

Gambar 1. Kerangka Penelitian

42 EKOBIS Vol.16, No.1, Januari 2015 : 40 - 47


perusahaan. yang dikembangkan oleh Barontini dan
H3 : Ada Pengaruh Positif Kendali Caprio (2005) yaitu Direct cash-flow rights
Keluarga di dalam Perusahaan yaitu jumlah kepemilikan oleh sahreholder
Terhadap Kinerja Perusahaan, Jika terbesar di masing-masing perusahaan.
Perusahaan Semakin Besar.
H3 : Ada Pengaruh Positif Kendali Variabel Nilai Perusahaan
Keluarga di dalam Perusahaan Barontini dan Caprio (2005)
Terhadap Nilai Perusahaan, Jika mendefinisikan nilai perusahaan sebagai
Perusahaan Semakin Besar. rasio antara nilai buku total asset perusahaan
dikurangi dengan nilai buku total ekuitas dan
METODE PENELITIAN dikurangi nilai pasar total ekuitas dengan
Populasi dan Sampel nilai buku total asset. Nilai perusahan diukur
Populasi dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Tobins Q, Jika di
seluruh perusahaan yang terdaftar di tulis dengan rumus adalah sebagai berikut:
Bursa Efek Jakarta (BEJ) mulai tahun Nilai buku TA Nilai buku ekuitas Nilai pasarekuitas
2000 sampai dengan 2008. Dari populasi Tobins Q
Nilai buku total asset
tersebut diambil beberapa sampel penelitian
yang representatif dengan menggunakan Variabel Kinerja Perusahaan
purposive sampling, dengan kriteria yang Barontini dan Caprio (2005)
telah dikembangkan oleh La Porta, Lopes mendefinisikan kinerja perusahaan sebagai
De Silanes, dan Shleifer (1999) sebagai laba yang di peroleh perusahaan atasw
berikut: asset yang ditanamkan pada perusahaan
1. Perusahaan yang dipilih adalah tersebut. Kinerja perusahaan diukur dengan
perusahaan yang telah terdaftar di BEJ menggunakan Return on Assets (ROA),
mulai tahun 2000 sampai dengan 2008. dengan rumus sebagai berikut :
2. Perusahaan yang dipilih mengeluarkan EAT
ROA
laporan keuangan tahunan yang dapat di Total Assets
peroleh oleh peneliti.
3. Dalam laporan keuangan dicantumkan Variabel Size
informasi mengenai investor atau daftar Perusahaan yang memiliki total aktiva
pemegang saham. besar menunjukkan bahwa perusahaan
tersebut telah mencapai tahap kedewasaan
Deifinisi Operasional Variabel dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan
Dalam penelitian ini ada empat variabel sudah positif dan dianggap memiliki prospek
diantaranya adalah variabel kendali keluarga yang baik dalam jangka waktu yang relative
sebagai variabel independen, variabel lama, selain itu juga mencerminkan bahwa
nilai perusahaan dan kinerja perusahaan perusahaan relatif lebih stabil dan lebih
sebagai variabel dependen, dan variabel mampu menghasilkan laba dibanding
ukuran perusahaan (Size) sebagai variabel perusahaan dengan total asset yang
moderasi. kecil (Indriani, 2005 dalam Naimah dan
Utama, 2006). Dalam penelitian ini ukuran
Variabel Kendali Keluarga perusahaan diukur melalui log total aktiva.
Menurut Barontini dan Caprio (2005)
menyatakan bahwa variabel kendali Alat Analisis Regresi Berganda
keluarga merupakan tingkat keikutsertaan Penelitian ini digunakan untuk menguji
keluarga sekaligus pemegang saham di pengaruh antar variabel digunakan rumus
dalam manajemen perusahaan. Untuk regresi berganda dengan rumus sebagai
mengukur variabel ini digunkaan rumus berikut:

Pengaruh Moderasi Size Terhadap. (Edi Supriyanto) 43


Y1 = 1 + 2 x1 + 3x2 + 4x1x2 + digambarkan dalam grafik histogram,
Y2 = 1 + 2 x1 + 3x2 + 4x1x2 + dimana tampak bahwa residual terdistribusi
secara normal dan bentuk simetris tidak
Dimana : melenceng ke kanan atau kekiri. Hal ini
Y1 : Variabel Nilai Perusahaan menunjukan bahwa residual terdistribusi
Y2 : Variabel Kinerja Perusahaan secara normal.
X1 : Variabel Kendali Keluarga
X2 : Variabel Moderasi Size Pengaruh Positif Kendali Keluarga
a,b1, b2, b3, b4 : konstanta dam keofisien di dalam Perusahaan Terhadap Nilai
masing-masing variabel. Perusahaan
e : tingkat error Dari hasil regresi di atas diperoleh

Tabel 1
Hasil Regresi Family terhadap Nilai Perusahaan
Standardized
Model T Sig.
Coefficients
Beta

1 (Constant) 1.790 .084


FAMILY -.044 -.235 .816
a Dependent Variable: NILAI

HASIL DAN PEMBAHASAN nilai t sebesar -0,044 dengan tingkat


Penelitian ini diperoleh sampel sebanyak signifikansinya sebesar 0,816 serta
30 perusahaan jasa baik perusahaan koefisien alpanya sebesar -0,044. Dengan
keuangan maupun non keuangan. Dari demikian bahwa varibel Family (keluarga)
data tersebut kemudian dilakukan uji regresi berpengaruh negatif terhadap nilai
sederhana namun terlebih dahulu dilakukan perusahaan tetapi tidak signifikan. Jadi
uji asumsi klasik sebagai berikut: hiptesis pertama ditolak.

Uji Asumsi Klasik Pengaruh Moderasi Size Terhadap


Uji asumsi klasik terhadap model regresi Hubungan Kendali Keluarga di dalam
adalah sebagai berikut : Pertama, uji Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan.
multikolonieritas diperoleh nilai VIF sebesar Dari hasil regresi di atas diperoleh
1,0danTolerance1,0berartimengindikasikan nilai t sebesar 105,129 dengan tingkat
tidak terdapat multikolinieritas yang serius. signifikansinya sebesar 0,00. Dengan
Kedua, uji autokorelasi diperoleh nilai Durbin demikian bahwa variabel moderasi Size
Watson sebesar 2.70. Nilai D-W menurut berpengaruh besar terhadap hubungan
table dengan n =19 dan K=1 didapat angka varibel Family (keluarga) dengan nilai
dl = 1.180 dan du = 1,401. Karena DW perusahaan. Jadi hiptesis kedua diterima.
hitung >du, maka dapat disimplukan bahwa
tidak terdapat autokorelasi antar residual. Pengaruh Positif Kendali Keluarga di
Ketiga, uji heteroskedastisitas dapat dalam Perusahaan Terhadap Kinerja
digambarkan dengan grafik scatterplots, Perusahaan.
dimana terlihat titik-titik menyebar secara Dari hasil regresi di atas diperoleh nilai t
acak (random) baik di atas maupun di sebesar 0,833 dengan tingkat signifikansinya
bawah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebesar 0,412 serta koefisien alpanya
tidak terjadi heteroskedastisitas pada modal sebesar 0,156. Dengan demikian bahwa
regresi. Keempat, uji normalitas residual varibel Family (keluarga) berpengaruh

44 EKOBIS Vol.16, No.1, Januari 2015 : 40 - 47


Tabel 2
Hasil Regresi Moderasi Size Terhadap Family dan Nilai Perusahaan
Standardized
Model t Sig.
Coefficients
Beta

1 (Constant) 1.728 .096


FAMILY -.012 -1.206 .239
SIZE -.022 -2.267 .032
Moderasi1 .996 105.129 .000
a Dependent Variable: NILAI

Tabel 3
Hasil Regresi Family terhadap Kinerja Perusahaan
Standardized
Model t Sig.
Coefficients
Beta

1 (Constant) -.361 .721


FAMILY .156 .833 .412
a Dependent Variable: KINERJA

positif terhadap kinerja perusahaan tetapi keluarga tersebut. Standarnya preusan


tidak signifikan. Jadi hiptesis ketiga ditolak. keluarga seperti itu akan lebih efektif dan
efisien dibandingkan preusan lanilla yang
Pengaruh Moderasi Size Terhadap sahamnya terbagi atas beberapa pemilik
Hubungan Kendali Keluarga di yang berbeda. Hal ini disebabkan karena
dalam Perusahaan Terhadap Kinerja pemilik preusan dan manajemen dalah
Perusahaan. orang yang sama.
Dari hasil regresi di atas diperoleh Berdasarkan hasil penelitian di atas
nilai t sebesar 22,739 dengan tingkat kita melihat suatu hasil yang bertentangan
signifikansinya sebesar 0,000. Dengan dengan hasil penelitian terdahulu. Hasil
demikian bahwa varibel moderasi size penelitian ini dalah dimana tidak ada
berpengaruh terhadap hubungan antara pengaruh yang signifikan antara faktor
Family (keluarga) kinerja perusahaan. Jadi kendali keluarga di dalam perusahaan
hiptesis keempat diterima. terhadap nilai perusahaan. Hasil yang
Perusahaan yang modalnya dikuasai oleh serupa juga diperoleh bahwa faktor kendali
keluarga mayoritas dikelola oleh anggota keluarga di dalam perusahaan tidak

Tabel 4
Hasil Regresi Moderasi Size Terhadap Family dan Kinerja Perusahaan
Standardized
Model t Sig.
Coefficients
Beta

1 (Constant) 2.425 .023


FAMILY .007 .158 .876
SIZE -.104 -2.452 .021
Moderasi2 .971 22.739 .000
a Dependent Variable: KINERJA

Pengaruh Moderasi Size Terhadap. (Edi Supriyanto) 45


berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. oleh keluarga sehingga pengaruhnya juga
Hasil ini mengindikasikan bahwa kecil terhadap nilai dan kinerja perusahaan.
kepemilikan saham oleh keluarga di dalam
perusahaan tidak memberikan pengaruh SIMPULAN DAN SARAN
yang signifikan terhadap manajemen 1. Penelitian ini hanya mengambil sampel
perusahaan dalam pengambilan keputusan. perusahaan manufaktur, sehingga
Dengan kata lain kepemilikan saham peneliti berikutnya dapat menambah
oleh keluarga tidak mempunyai hak sampel yang lebih besar dan lebih
suara dalam hal memberikan masukan beragam.
kepada manajemen dalam menjalankan 2. Pengukuran Size perusahaan dengan
perusahaan. menggunakan Total Aktiva tanpa melihat
Bila dilihat dari perkembangan tingkat laba yang diperoleh perusahaan,
perusahaan sekarang ini, perusahaan jasa diharapkan penelitian selanjutnya dapat
yang go publik di Bursa Efek banyak menjual memperhatikan hal tersebut.
sahamnya kepada masyarakat, sehingga Berdasarkan hasil penelitian ini maka
kepemilikan saham oleh keluarga menjadi perusahaan dapat lebih meningkatkan
lebih sedikit, sehingga kurang memberikan jumlah kepemilikan keluarga di dalam
kontribusi terhadap manajemen. Bila perusahaan dan meminimalkan kepemilikan
dilihat dari segi manajemen, manajemen publik selain keluarga. Untuk mewujudkan
perusahaan sekarang ini telah berkembang hal itu maka Bapepam selaku pengawas
ke arah profesional. Manajemen di ambil pasar modal dapat mengeluarkan kebijakan
berdasarkan profesionalisme kerja bukan shareholders mengenai pembatasan
dari faktor keluarga, sehingga peranan kepemilikan masyarakat di perusahaan
keluarga di dalam mengatur jalannya go publik dalam jumlah yang besar dan
perusahaan menjadi berkurang. signifikan khususnya bagi perusahaan
Namun justru hasil tersebut berubah yang besar atau perusahaan yang
jika perusahaan jasa ini dibedakan menjadi mampu mencetak keuntungan yang besar
dua kelompok yaitu perusahaan besar sepanjang tahun, atau dengan kata lain
dan perusahaan kecil. Berdasarkan hasil perusahaan yang masuk top gainer. Dengan
statistik ditemukan bahwa perusahaan semakin besar`kepemilikan keluarga di
besar cenderung kepemilikan sahamnya perusahaan maka akan lebih meningkatkan
banyak dimiliki oleh keluarga sehingga dapat kinerja dan nilai perusahaan, karena adanya
mempengaruhi kinerja perusahaan dan nilai peranan keluarga yang lebih besar dalam
perusahaan. Sebaliknya perusahaan kecil mengendalikan dan mengontrol kinerja
cenderung lebih kecil kepemilikan saham manajemen.

DAFTAR PUSTAKA

Barontoni & Caprio. 2005. The Effect of Family Control on Firm Value and Performance.
Evidance from Continental Europe. Working Paper N88.
Claessens S. Djankov S. and Lang L.H.P. 2002. Disentangling the incentive and entrencment
effects of large. Journal of Finance 57. 2741-2771
Faccio M., LangL.H.P and Young L. 2001. Devidends and expropriation, American Economic
Review. 91, 54-78.
Imam Ghozali. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit
UNDIP. Semarang

46 EKOBIS Vol.16, No.1, Januari 2015 : 40 - 47


Jensen, Michael C. dan W.H. Meckling. (1976). Theory of The Firm: Managerial Behavior,
Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics 3. hal. 305-360.
Jensen, M.C. (1993). The Modern Industrial revolution, Exit, and the Failure of Internal Control
System. Journal of Finance, Vol. 48. July, hal.831-880.
La Porta P, Lopez-deSilanes F and Shleifer A,. 1999. Corporate ownership around the world.
Journal of Finance 54, 471-518
Naimah, Zahroh dan Siddharta Utama. 2006. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan, dan
Profitabilitas Perusahaan Terhadap Koefisien Respon Laba dan Koefisien Respon Nilai
Buku Ekuitas: Studi Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta. Simposium
Nasional Akuntansi (SNA) IX. Padang

Pengaruh Moderasi Size Terhadap. (Edi Supriyanto) 47

Anda mungkin juga menyukai