Anda di halaman 1dari 4

Kejahatan Seksual

Pasal-Pasal yg mengatur tentang pemerkosaan:


KUHP 285
Barang siapa dgn kekerasan/ ancaman
kekerasan memaksa seorang wanita
bersetubuh dgn dia di luar perkawinan,
diancam krn melakukan perkosaan dgn
pidana penjara paling lama dua belas
tahun.

Pd tindak pidana diatas perlu dibuktikan
telah terjadi persetubuhan dan telah
terjadi paksaan dgn kekerasan atau dgn
ancaman kekerasan.

Dokter dpt menentukan apakah
persetubuhan tlh terjadi atau tidak, da
apakah terdapat tanda-tanda kekerasan?

Dalam kesimpulan VER hanya
dituliskan 1) ada tidaknya tanda
persetubuhan dan 2) ada tidaknya tanda
kekerasan, serta jenis kekerasan yg
menyebabkannya.

KUHP 286
Barang siapa bersetubuh dgn seorang
wanita di luar perkawinan, pdhl
diketahui bahwa wanita itu dlm keadaan
pingsan atau tidak berdaya, diancam dgn
pidana penjara paling lama Sembilan
tahun.

Pada tindak pidana di atas hrs terbukti
bahwa perempuan berada dlm keadaan
pingsan atau tidak berdaya ketika terjadi
persetubuhan.

Dokter hrs melakukan anamnesa apakah
korban sadara ketika terjadi
persetubuhan, adakah penyakit yg
diderita korban yg sewaktu2 dpt
mengakibatkan korban pingsan atau tdk
berdaya, mis: epilepsy, katalepsi,
syncope dsb.

Jika korban mengatakan pingsan tidak
ingat kejadian, maka perlu diketahui
bgmn terjadinya keadaan pingsan ,
apakah terjadi setelah korban diberi
minuman atau makanan.
Apabila korban menunjukkan tanda-
tanda bekas hilang kesadaran, atau
tanda2 sedang berada pd pengaruh
alcohol, obat2an, hipnotis, dsb maka
perlu dilakukan pengambilan Urin dan
Darah utk pemeriksaan toksikologi.

KUHP pasal 89

Membuat orang pingsan atau tidak
berdaya disamakan dgn menggunakan
kekerasan.

KUHP pasal 237
Barang siapa melakukan persetubuhan
dgn wanita diluar perkawinan, pdhl
diketahuinya atau sepatutnya hrs
diduganya bahwa umumnya bekum lima
belas tahun, atau kalau umurnya tidak
jelas, bahwa blm wktnya utk dikawini.
Dengan hukuman pidana Sembilan
tahun.
Penuntutan dpt dilakukan atas
pengaduan, kecuali umur wanita itu blm
sampai duabelas tahun.

Tindak pidana ini mrpkn persetubuhan dgn
wanita yg menurut UU blm cukup umur. Jk
umur korban blm ckp 15 tahun tetapi sudah di
atas 12 tahun, penuntutan baru dilakukan bila
ada pengaduan dry g bersangkutan.
Tidak ada pengaduan , tidak ada penuntutan
disebut delik aduan.

Tetapi keadaan akan berbeda jika:
a. Umur korban blm cukup umur 12 tahun
b. Korban yg blm ckp umur 15 th itu
menderita luka berat atau mati akibat
perbuatan itu (KUHP 291)
c. Korban blm ckp umur 15 th itu adalah
anaknya, keponakannya, murid2nya,
dsb.

- Pada pemeriksaan akan diketahui umur
korban.

- Jika tdk ada akta kelahiran maka umur
korban yg pasti tdk diketahui.
Dokter hrs menyimpulkan apakah wajah
dan bentuk badan sesuai dgn umur yg
dikatakan?


- Keadaan perkembangan payudara dan
pertumbuhan rambut kemaluan perlu
dikemukakan. Ditentukan apakah gigi
geraham blkng ke-2 (molar ke-2) sudah
tumbuh (terjadi pada umur kira-kira 12
tahun, sedangkan molar ke-3 akan muncul
pada usia 17-21tahun atau lebih.

- Dan paling penting juga ditanyakan kpn
menarche ? siklus haid teratur? Lamanya
haid? HPHT?

Yg perlu diperhatikan pada saat pemeriksaan:
- Setiap pemeriksaan utk pengadilan hrs
berdasarkan permintaan tertulis dr penyidik
yg berwenang.

- Korban harus diantar oleh penyidik (polisi)
krn korban/ terperiksa sbg barang bukti dgn
membawa surat permintaan visum.

- Setiap VER hrs dibuat berdasarkan keadaan
yg didapatkan pd tubuh korban pd wkt
permintaan VER yg diterima oleh dokter.

- Dokter hrs menolak apabila pasien dtng
minta visum tanpa Spv dr kepolisian.
Tergantung kebijakan disetiap rumah sakit.
Akan tetapi jika dokter telah melakukan
pemeriksaan utk visum sebaiknya rahasia
pasien wajib disimpan, dlm keadan tersebut
dokter meminta polisi supaya membawa
korban dibawa kembali kepadanya dan
VER dibuat berdasarkan keadan yg
ditemukan pd waktu permintaan diajukan.
Hasil pemeriksaannya tidak diberikan dlm
bentuk VER, tetapi dlm bentuk surat
keterangan.
Hasil pemeriksaan sblm diterimanya surat
permintaan pemeriksaan dilakukan
terhadap pasien dan bukan sbg corpus
dilicti ( benda bukti).

Pemeriksaan lengkap berdasarkan Form
Pemerkosaan dan sebagainya

Catatan Tambahan:
-

Anda mungkin juga menyukai